Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

RASA ENGGAN



RASA ENGGAN

2Disamping sikap menyebalkan dan suasana hatinya yang mudah berubah-ubah, sebenarnya Xiao Tianyou adalah laki-laki yang sangat efisien.      2

Sejak Senja mengetahui tentang keterlibatan Ketua Mo dengan Bian dari Klan Mistik, ia telah menyembunyikan Hu Feng dan tidak membiarkan anak yang malang itu berkeliaran di sekitar penginapan lagi.     

Siapa yang tahu bahwa Xiao Tianyou akan mengambil inisiatif untuk mengungsikan Hu Feng. Senja merasa sangat puas dengan keputusannya kali ini.     

Ketika Senja sampai di hadapan kamar Xiao Tianyou, kejadian dari hari kemarin muncul kembali di dalam pikirannya sehingga wajah Senja menjadi muram dan kedua matanya memancarkan kekesalan.     

Ia telah mengusirnya untuk kedua kali dan Senja sangat terganggu dengan ingatan itu. Senja berpikir bahwa Xiao Tianyou terkadang membutuhkan sebuah pelajaran.     

Dan apapun yang ada di pikiran Senja, itu dengan sukses membuat suasana gadis itu menjadi sedikit lebih cerah dan ia melangkah masuk ke kamar Xiao Tianyou.     

Matahari telah terbit dan cahayanya menyinari kamar itu dengan ketenangan.     

Dan disanalah Xiao Tianyou, dengan sikap acuh tak acuhnya yang sangat dingin yang bisa membekukan seluruh pembuluh darahmu. Meskipun apa yang telah ia lakukan kepada Senja kemarin, gadis yang malang itu masih terpesona dengan pesona yang dimiliki Xiao Tianyou setiap kali ia melihatnya dalam keadaan seperti ini. Indah sekali!     

Ya, itu bukan sebuah dosa untuk menyukai hal yang indah, kan?     

Xiao Tianyou sedikit mengangkat kepalanya ketika Senja muncul di sudut pandangannya. Gadis ini mengenakan gaun berwarna kuning cerah yang sangat bertabrakan dengan warna rambutnya. Ia membiarkan begitu saja rambut ungunya yang panjang di balik tubuhnya dan sinar matahari yang mebuat rambutnya terlihat bercahaya sehingga membuat Senja terlihat semakin bersinar.     

Jika bukan karena tindakan dan sifatnya, itu pasti rambutnya atau caranya membawa diri yang membuat Xiao Tianyou lebih memusatkan perhatian pada gadis ini. Cukup aneh untuknya, ia tidak bisa membawa dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu mengenai hal itu.     

Senja bersinar sangat cerah.     

Pada awalnya Xiao Tianyou berpikir, itu pasti karena pengaruh Tetua Dam yang membuatnya enggan untuk mengambil langkah dalam melawan Senja. Namun, secara tidak sadar Xiao Tianyou tidak melakukannya bukan karena Tetua Dam, tapi karena ia tidak mau.     

Peristiwa kemarin membuat Xiao Tianyou memutar otaknya untuk memberikan gadis itu sebagian dari pikirannya dan semua itu tidak akan berakhir baik. Tapi, sebaik rencana miliknya tidak ada satupun yang membuatnya ingin menerapkan rencana itu kepadanya.     

Pada akhirnya, Xiao Tianyou menyimpulkan, itu tidak perlu untuknya dan sangat membuang waktu untuk memikirkan tentang hal itu. Itulah hal yang ia pikirkan untuk membenarkan rasa enggannya.     

Dan disinilah dia berada. Melanjutkan untuk menantang dirinya dalam membuktikan bahwa ia tidak peduli bahkan sedikitpun terhadapnya.     

Senja menyapa Kakeknya dan Xiao Tianyou dengan senyuman yang cerah seperti biasanya dan Tetua Dam menyambutnya dengan memberi pelukan yang besar.     

"Ku dengar Komandan Xiao memanggilku?" Senja berkata dengan lesu sambil mengambil posisi duduknya di atas sofa berseberangan dengan Xiao Tianyou.     

Namun, Tetua Dam yang menjawab Senja. "Karena penjagamu tidak dapat melakukan tugas dengan baik dan menyebabkan identitasmu terbongkar, Tianyou berpikir tentang sesuatu dan Kakek sangat setuju mengenai hal itu."     

Dengan otomatis kedua alis Senja berkerut. Ia menatap pria yang berada di hadapannya itu dan tidak memberikan reaksi apapun, maka perasaan gelisah muncul di dalam hatinya.     

Ada apa ini?     

Apapun itu, pasti bukan suatu hal yang baik. Baru kemarin ia sangat geram terhadap senja dan sekarang ia memiliki ide seperti ini? Siapa yang tidak akan merasa curiga mengenai tujuan yang sebenarnya dari pria itu?     

"Apa itu?" Senja bertanya dengan sangat hati-hati, namun tidak bisa menyembunyikan kewaspadaannya.     

"Penjaga muda yang bersama denganmu malam itu ketika identitasmu terbongkar, sebenarnya dia hanyalah tentara berpangkat rendah. Ia tidak mencapai standar."     

"Yang Kakek maksud Yoda?"     

"Ya, anak itu. Dia akan dikirim kembali ke Kantor Pusat Benteng Timur, karena dia tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik…"     

Senja memotong pembicaraan Tetua Dam ketika ia mendengar Yoda akan dikirim kembali ke benteng utama dengan keterkejutan yang terlihat sangat jelas di wajahnya. "Apa? Tapi, kenapa? Itu bukan salah Yoda." Senja merasa sangat tidak senang karena ini. "Itu adalah Sana yang mencari masalah."     

"Kakek tahu, tapi itu juga karena ia masih kurang kemampuan untuk mencegah hal semacam itu untuk terjadi." Tetua Dam melembutkan nada bicaranya ketika Senja terlihat sangat gelisah dengan kabar itu.     

Tetua Dam telah lama mendengar bahwa Senja memperlakukan penjaga itu seperti temannya sendiri. Jadi reaksi Senja tepat seperti apa yang ia prediksikan. Untuk alasan itu, ia mengambil inisiatif untuk memberitahukannya terlebih dahulu sebelum tiba-tiba menggatikan Yoda dengan orang lain. "Akan ada orang lain yang menggantikannya."     

"Tidak. Aku tidak setuju." Senja dengan sangat gigih menolak ide itu. "Kau tidak bisa melakukan itu Kakek."     

Xiao Tianyou, yang sedari tadi menatap reaksi kuat dari Senja, memajukan tubuhnya kedepan, menekan jari telunjuk di pipinya dan menyangga dagunya dengan sisa jarinya yang mengepal, merasa sangat tertarik.     

"Tentu saja Kakek bisa." Tetua Dam menjawab dengan tegas. Ia merasa saat ini Senja sedang mempertanyakan kemampuannya untuk mengurus tentara biasa yang berpangkat rendah.     

Mengetahui kesalahannya dengan menggunakan kalimat yang salah, Senja terdiam sambil menahan rasa kecewanya. Tepat pada saat itu, Xiao Tinyou memberikan sinyal pada Yang Yu untuk membawa Feng Chang masuk.     

Tidak lama setelah itu, seorang pria dengan jubah abu-abu masuk ke dalam ruangan.     

Pria itu mengikat rambutnya dengan rapi tepat di bagian atas kepalanya dengan sebuah pedang yang menggantung di pinggulnya dan ia melewati Yang Yu dengan bangga, bahkan tanpa melirik ke arahnya.     

Ada sedikit rasa jengkel yang senja rasakan dari Yang Yu dari cara Feng Chang mengabaikannya. Dari kesan pertama, Senja tahu bahwa pria ini adalah orang yang teliti dan sedikit sombong. Tipe orang yang sangat tidak disukainya.     

"Feng Chang dari Unit Pemanah menyapa Komandan Xiao Tianyou, Mantan Komandan Dam dan Nona Muda Senja." Feng Chang berlutut dengan salam yang sangat resmi.     

Tetua Dam menganggukkan kepalanya dan mempersilahkan Feng Chang, tak lama setelah itu Feng Chang kembali berdiri.     

"Dia yang akan menggantikan Yoda?" Senja menngomel dengan cemberut kepada Kakeknya.     

"Ya, Nona Muda Senja." Feng Chang menjawab Senja.     

"Aku tidak bertanya denganmu!" Senja membentak Feng Chang dengan sangat terganggu.     

Ya, jika aku harus berakhir dengan dia membuntutiku, akan bagus jika ia mengetahui seberapa buruknya diriku.     

Yang Yu, yang berdiri tidak terlalu jauh dari mereka terkikik pelan ketika melihat Senja menegur Feng Chang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.