Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

AKU MINTA MAAF



AKU MINTA MAAF

0Tetua Dam berdeham untuk mengembalikan suasana yang terasa ambigu agar kembali normal, terlepas dari masing canggung untuk memulai topic lain.     
0

"Uhuk… Senja, kembali ke kamarmu dan diam disana. Karena identitasmu telah terbongkar, tidak akan aman untuk berjalan-jalan keluar lagi."     

Meskipun merasa kecewa, Senja tahu bahwa ia tidak bisa berargumen dengan Kakeknya kali ini, waktunya tidak tepat. Ia tersenyum manis dan menjawab. "Baik, Kakek."     

"Kakek akan menemanimu kembali ke kamar." Tetua Dam juga berdiri dan menambahkan dengan nada yang sedikit kesal, "Tianyou, kau juga kembalilah ke ruanganmu untuk beristirahat, kita akan bahas masalah ini nanti." Ia memberi perintah kepada Xiao Tianyou, seperti orang tua yang menegur anaknya karena mereka bertindak tidak baik.     

"Aku mengerti." Xiao Tianyou menjawab dengan tenang. Ia telah melewati waktu hampir dua puluh tahun hidupnya di bawah asuhan Tetua Dam. Ia sudah seperti Kakeknya sendiri dan ia lebih menghormatinya dibandingkan dengan Kakeknya yang asli.     

Ketika Tetua Dam dan Senja telah menghilang dari balik pintu, Xiao Tianyou berdiri dan pergi. Meninggalkan Utara tanpa mengatakan apapun.     

"Yang benar saja?! Tidak ada yang menyadari keberadaanku disini?!" Utara berseru dengan kesal.     

***     

Setelah banyaknya peringatan dari Kakeknya untuk tidak meninggalkan Roccaleaf Tea House dan menambahkan dua orang penjaga lagi di pintunya, Tetua Dam akhirnya meninggalkan Senja sendirian.     

Selama waktu Kakeknya memberi peringatan, Senja mengangguk berulang kali dengan patuh. Namun ketika pintu tertutup, pikirannya dengan cepat memikirkan bagaimana cara untuk menyelinap keluar dari kamar. Itu tidak masalah bagi Senja jika Tetua Dam menambahkan penjaga lebih banyak di pintunya. Karena jendela dalam kamarnya menghadap langsung ke jalanan, ia dapat keluar kapanpun ia mau karena para penjaga yang berada di atap tidak akan menyadarinya dan Tetua Dam tidak akan pernah terpikir dengan kemungkinan itu.     

Ia mengetukkan kakinya di atas karpet merah sambil berpikir. Itu adalah hal yang bagus karena Xiao Tianyou berada disini, dari pada Yoda, itu akan lebih dapat diandalkan jika Xiao Tianyou adalah satu-satunya yang menyelidiki masalah di rumah bordil itu. Ia dapat mengirim Yang Yu kesana.     

Kemudian, hal pertama yang harus ia lakukan adalah menemui Xiao Tianyou dan memberitahunya akan hal ini.     

Senja berjalan menyeberangi ruangan dan merunduk di bawah tempat tidur, tempat dimana ia menyimpan jubah hitamnya. Mengingat para wanita di era ini memiliki pakaian yang terlihat rumit, ia dengan sengaja menyimpan pakaian ini dengan tujuan agar ia bisa nyaman bergerak ketika ia harus menyelinap keluar.     

"Tempat yang sangat klasik untuk menyembunyikan barangmu."     

Senja memutar kepalanya dengan ekspresi terkejut yang terlihat jelas di wajahnya.     

Dan disana, kehadirannya terlihat sangat santai tapi juga berbahaya dan sangat mendominasi ruangan, sorot matanya menyapa Senja dengan tatapan yang suram. Senja berdiri dari bawah tempat tidur.     

Senja tahu bahwa maslah yang terjadi sebelumnya membuatnya merasa tidak senang. Mengabaikan kemarahannya, ia berpura-pura seakan tidak da yang telah terjadi dan melompat kepadanya dengan gembira.     

"Aku baru saja ingin menyelinap keluar untuk menemuimu, tapi kau sudah sampai disini." Ia berusaha memberikan Xiao Tianyou senyuman terbaiknya, "Kita memikirkan hal yang sama." Senyumannya semakin lebar. Dengan begini ia tidak akan marah dengan apa yang sudah kulakukan, bukan?     

"Itu pasti takdir." Senja mencoba untuk mempertahankan senyumannya dan suasana gembira, namun melihat tidak ada respon darinya, senyuman di wajah Senja perlahan menghilang.     

Baiklah! Tidak ada air mata! Tidak ada gerakan secara terang-terangan! Kedua hal itu tidak akan pernah bisa mempengaruhinya! Senja secara diam-diam membuat catatan itu di kepalanya.     

Ia menundukkan kepalanya dan melengkungkan bibirnya, "Maafkan aku." Senja berkata dengan penuh penyesalan.     

"Apa beritanya?" Xiao Tianyou bersandar ke dinding di belakangnya, mengabaikan permintaan maaf Senja.     

Karena ia mengubah topic pembicaraannya, Senja juga tak lagi memperlihatkan ekspresi penyesalannya, sikapnya berubah menjadi bersemangat dan berjalan mendekat ke arah Xiao Tianyou dengan senyuman bahagia.     

Peerubahan ekspresi Senja yang sangat tiba-tiba membuat Xiao Tianyou tercengang. Apakah ia benar-benar meminta maaf sebelumnya?     

Senja terlihat berseri-seri kepada Xiao Tianyou ketika ia menceritakan tentang kabar itu. "Kemarin, ketika aku sedang makan di sebuah toko kecil di dekat rumah bordil… "Senja belum menyelesaikan kalimatnya ketika Xiao Tianyou memotongnya dengan dingin.     

"Dimana kau makan?"     

"Toko kecil di dekat sebuah rumah bordil." Senja menatap dengan polos.     

"Apa yang kau lakukan di dekat rumah bordil?"     

"Makan." Senja menjadi bingung.     

Xiao Tianyou memijat kepalanya sendiri, tapi tidak membahas masalah itu lebih lanjut, "Lain kali temukan tempat yang lebih layak untuk makan." Setelah ini, ia akan memerintahkan Yang Yu untukmelatih lagi para Penjaga Bayangan yang menjaga Senja. Pelatihan mereka pasti benar-benar menurun belakangan ini.     

"Oke," Senja menyetujuinya tanpa berpikir panjang dan dengan tidak sabar ia menlanjutkan laporannya, "… Disana, di rumah makan aku melihat Ketua Mo dengan seorang pelacur, tapi yang paling mengejutkan adalah bahwa Hu Feng pernah melihat Ketua Mo ketika ia di bawa ke sebuah rumah tua oleh Bian."     

"Siapa Bian?"     

"Orang yang membawa Hu Feng setelah aku menyelamatkannya?"     

"Mm.." Xiao Tianyou mengingat orang itu, tapi tentu saja ia tidak mengetahui namanya. "Apa ia yakin bahwa itu benar Ketua Mo yang telahdia lihat?"     

Senja mengangguk dengan tegas. Ia telah memastikannya sebelumnya, "Tampaknya, Ketua Mo membuat keributan kecil dengan kehadirannya. Itulah kenapa Hu Feng dapat mengingatnya."     

Kemudian, Senja memberitahukan tentang apa yang Yoda dapatkan ketika ia mengirimnya kesana dan menambahkan, "Tepat pada saat itu, ketika Yoda memberikanku laporannya, Sana menghampiriku." Senja berkata dengan cemberut, "Lihat kan? Bukan aku yang mencari masalah lebih dahulu."Senja menggembungkan pipinya sambil melipat lengan.     

Xiao Tianyou menatap Senja dengan senyuman terlihat di matanya. "Baiklah."     

"Jadi, apa rencanamu?" Setelah ekspresi wajahnya yang cemberut, wajahnya berubah menjadi bersemangat dalam seketika. "Kau akan meminta seseorang untuk menyelidikinya lebih jauh, kan?"     

"Tidak." Xiao Tianyou menjawab. "Aku akan pergi."     

"Kau yang akan pergi?" Senja merasa terkejut dengan keputusannya.     

"Iya. Ada masalah?"     

"Bawa aku!" Senja semakin berseri-seri dengan senyumannya yang sangat cerah.     

Ekspresi Xiao Tianyou semakin muram dan ia menghela napas dalam karena merasa frustasi. "Tidak."     

"Kenapa?"     

"Karena aku menolak."     

"Kenapa?"     

Xiao Tianyou terlihat kesal dengan pertanyaannya. Apa yang dipikirkan oleh gadis ini? Ia bahkan belum mencapai 17 tahun yang merupakan umur dewasa di era ini. Meninggalkan hal itu, ia adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga Klan yang sangat dihormati, tapi tidak merasa malu untuk menunjukkan rasa semangatnya untuk pergi ke sebuah rumah bordil, apapun alasannya.     

Merasa terlalu malas untuk menjawabnya, Xiao Tianyou berjalan menjauh pergi ke arah pintu.     

=======     

Cek juga cerita Senja yang asli di novel: The Story of Dusk -Indonesia-     

Jangan lupa vote juga ya...     

Tengkyu. ((^o^))     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.