Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

LUKA



LUKA

0Diluar ruang penyelidikan.     
0

Ketika Xiao Tianyou memerintahkan semua orang untuk keluar, Kepala Sipir benteng Li secara langsung menuju ke penjara bawah tanah, tempat yang biasa digunakan untuk menginterogasi para tersangka. Ia tidak membuang banyak waktu lagi, takut bila ia tidak dapat memberikan hasilnya dengan cepat dan membuat Iblis Perang itu merasa tidak puas, siapa yang tahu hal apa yang akan menjadi hukuman untuknya. Para penjaga penjara itu mengabaikan tugas mereka dan meninggalkan markas tempat mereka seharusnya berjaga begitu saja cukup membuatnya terkena serangan jantung.     

Apa yang anak-anak nakal ini pikirkan ketika mereka meninggalkan tempat berjaga?     

Kapten Hua juga masih memiliki hal lain yang mendesak yang harus ditangani. Walaupun Tianyou tidak memberikannya tugas apapun bukan berarti ia bisa bersantai. Ia telah bersamanya dalam kurun waktu yang cukup lama, jadi ia tahu bahwa cepat atau lambat Xiao Tianyou akan bertanya dengannya mengenai progress dari pencarian para penyusup malam tadi.     

Ketika Kapten Hua melihat Feng Chang sedang berjalan bersama dengan Dokter Hong, ia berniat untuk bertanya tentang hal yang lebih lanjut, maka itu ia memanggilnya.     

"Bawahanmu baik-baik saja, Kapten Hua." Feng Chang menundukkan kepalanya untuk memberi hormat dan tangannya terlipat di depan dadanya.     

"Kau ikut denganku ke benteng ketiga." Ucap Kapten Hua. Ia bertanggung jawab atas Unit Ksatria, jadi sebagian besar waktunya dihabiskan di luar benteng. Ia tidak langsung mengetahui tentang kejadian malam tadi. Ketika itu terjadi, ia baru tahu ketika ada seseorang yang membawakan pesan bahwa Xiao Tianyou memberi perintah untuk menutup seluruh benteng dan melarang siapapun untuk masuk ataupun keluar dari markas masing-masing.     

Tapi, perintah Kapten Hua mendapat penolakan secara halus dari Dokter Hong.     

"Kapten Hua, maafkan bawahanmu karena mengganggu, tapi aku baru saja menyadari bahwa perban Feng Chang tidak terbalut secara baik dan benar, itu bisa mempengaruhi proses penyembuhannya. Aku meminta izinmu untuk membalut ulang lukanya."     

Kapten Hua menatap lengan kiri milik Feng Chang dan mengangguk. "Temui aku setelah kau selesai." Kapten Hua pergi setelah mengatkan hal itu tanpa menunggu balasan dari Feng Chang.     

Feng Chang dan Dokter Hong berjalan menuju ruang perawatan di benteng sebelah Utara. Membutuhkan waktu sekitar 15 menit sebelum mereka sampai disana, namun bukannya menuju ke tenda perawatan, Dokter Hong mengajak Feng Chang untuk masuk ke ruangannya dan menutup pintu.     

Setelah itu, Dokter Hong berkata sambil melepaskan baju atasannya. Feng Chang mengambil perban dari laci yang berada tak jauh darinya, walaupun lengan kirinya juga terluka, namun tidak ada hal serius yang terjadi, itu hanya luka sayatan kecil jadi ia masih dapat menggerakkan lengannya dengan bebas.     

Setelah Dokter Hong melepas baju atasannya, Feng Chang dapat melihat sebuah luka di sepanjang lengan kanan Dokter Hong. Luka itu tak lagi megeluarkan darah, namun meninggalkan bekas sayatan yang sangat panjang dengan dagingnya yang terbuka namun di balut dengan sembarangan.     

"Siapa yang melukaimu?" Ucap Feng Chang sambil membuka perban Dokter Hong yang sebelumnya. Karena perban di lengannya membatasi gerak, ia hanya dapat menggerakkan lengan kirinya dengan kaku.     

"Orang yang sama dengan yang di cari oleh seluruh pasukan." Dokter Hong menjawab dengan ekspresi masam.     

"Jadi itu benar bahwa ada orang lain yang menerobos masuk ke dalam sel?"     

"Hmm."     

"Tapi siapa orang yang lainnya? Dan apa tujuan mereka?"     

Dokter Hong meringis kesakitan ketika Feng Chang menaburi bubuk obat dan membalutkan perban lagi dengan erat. "Bisakah kau melakukannya lebih halus?" Protes Dokter Hong ketika melihat Feng Chang memperlakukannya seperti batang kayu.     

Gerakan Feng Chang tidak berubah, malah semakin kasar. Dokter Hong hanya bisa menggertakkan giginya, ia tahu ini merupakan pembalasannya karena telah melukai lengan kirinya ketika ia mencoba untuk kabur. Tapi, untuk melukai lengan kiri Feng Chang adalah idenya sendiri, lalu kenapa ia marah kepada Dokter Hong?     

"Apakah kamu mencurigai seseorang?" Feng Chang bertanya setelah ia selesai membalut perban di luka milik Dokter Hong dan duduk di sebuah kursi yang berseberangan dengan posisi duduk Dokter Hong. Dengan santai ia menuangkan air ke gelas Dokter Hong dan gelas miliknya juga.     

"Ya, aku mencurigai seseorang." Dokter Hong menjawab sebelum ia meneguk air dari gelasnya. Ia mengingat kembali sosok hitam kemarin malam di dalam sel tahanan khususnya benda tajam yang digunakan oleh orang itu.     

Kedua alis Feng Chang terangkat secara tiba-tiba. "Benarkah?"     

"Ya, tapi.." Dokter Hong mengingat kembali dengan penuh keraguan.     

"Tapi?"     

"Hampir sangat tidak mungkin untuk orang tersebut melakukan hal ini."     

"Siapa orang yang kau maksud ini?"     

"Senja."     

Kerutan di dahi Feng Chang semakin jelas terlihat dibandingkan Doker Hong. Ekspresi wajahnya yang tegas berubah menjadi ekspresi yang terkejut seakan tak percaya.     

"Maksudmu Senja, Cucu dari Komandan Utama terdahulu Dam yang telah lama hilang itu?"     

"Aku tahu ini terdengar bodoh." Dokter Hong mengaku, tak berdaya.     

"Ya itu memang sangat bodoh." Feng Chang menyetujui pengakuannya. "Tapi, kenapa kau bisa berpikir bahwa itu adalah dia?"     

"Satu hal yang membuatku yakin adalah, karena dia seorang wanita. Menurutmu berapa banyak wanita yang ada di benteng ini?"     

"Tapi orang itu tak perlu menjadi orang dalam."     

Dokter Hong menggelengkan kepalanya ketika mendengar argument dari Feng Chang. "Tidak, dia pasti adalah orang dalam. Jika menembus pertahanan benteng ini adalah hal mudah, aku tak perlu menyamar sebagai Dokter disini."     

"Turban yang ia kenakan tadi malam,"     

"Turban?"     

"Kau pasti telah mendengar tentang hal ini, cukup aneh Senja memiliki rambut berwarna ungu, itu telah menjadi bahan pembicaraan oleh semua orang disini. Siapa yang akan mengenakan turban ketika sedang menyelinap keluar di tengah malam?"     

Feng Chang tidak langsung menjawab, ia terlihat sedang berpikir. "Mari pikirkan tentang hal ini secara perlahan. Apa dia mengenalimu?"     

Dokter Hong menggelengkan kepalanya.     

"Bagus jika memang begitu. Kita harus mulai kabur sekarang kalau dia menyadarinya."     

"Tapi kenapa dia menyelinap masuk ke dalam sel tahanan?"     

Ekspresi wajan Feng Chang tampak sedikit terganggu sambil mengusap luka yang berada di lengan kirinya. "Kita akan menutup masalah mengenai Senja untuk sekarang ini, kita dapat membahasnya nanti di saat rapat Klan kita selanjutnya." Ia melupakan masalah ini untuk sementara dan bertanya tentang pertanyaan lain. "Kenapa kau tiba-tiba menyelinap masuk ke dalam sel tahanan? Lu Chen harus menahan rasa sakit untuk membius kuda milik Komandan Xiao Tianyou. Terlebih lagi itu adalah idemu untuk 'memancing' Komandan Xiao Tianyou dengan mengutus Gu Xie, bagaimanapun dia akan mati, untuk melibatkan kita dalam keributan semacam ini konsekuensinya sangat tidak pantas."     

"Dia mendapatkan kesadarannya kembali. Dia tidak berada di alam bawah sadar ketika aku menemuinya."     

"Bagaimana mungkin itu bisa terjadi?"     

Dokter Hong menggelengkan kepalanya. "Aku juga tidak tahu kenapa itu bisa terjadi. Aku baru saja menerima laporan tadi malam dari Lu Chen ketika dia beralih untuk menjaga tahanan sebelum Senja datang, ia mendengar Gu Xie mengoceh tentang hutan maple. Setelah itu ketika aku menyelinap masuk dan melihatnya secara langsung, ia benar-benar sadar. Efek dari obat itu telah hilang." Dongket Hong merengut. Ia juga tidak tahu kenapa Gu Xie bisa kembali sadar secepat itu dan sebelumnya ia malah berkelahi dengan penjaga bayangan bukan langsung menyerang Xiao Tianyou. Sejauh ini belum ada yang bisa bertahan dari obat itu.     

Feng Chang tidak berbicara jadi ia menambahkan pertanyaan. "Ia adalah seorang mata-mata yang berasal dari Green Hill. Menurutku itu alasannya ia bisa bertahan dari obatku."     

"Dia berasal dari Green Hill?"     

Sudah diketahui dengan baik bahwa Green Hill adalah tempat tersembunyi di gunung yang dikelilingi dengan tanaman-tanaman beracun. Tidak ada yang dapat memasuki wilayah mereka tanpa persetujuan dari orang dalam, jika tidak orang itu akan mati dalam percobaannya untuk masuk ke wilayah Green Hill.     

"Masalah ini menjadi semakin rumit." Feng Chang bergumam dan setelah keheningan sesaat, ia berdiri. "Kita akan bahas ini nanti. Aku harus kembali sekarang. Jangan hubungi aku lagi sampai pertemuan Klan kita yang selanjutnya."     

"Hmm.." Dokter Hong hanya bergumam sebagai balasan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.