Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

JANGAN MERUSAK KESENANGAN



JANGAN MERUSAK KESENANGAN

0"Kau memiliki keberanian yang lebih besar dari tubuhmu." Xiao Tianyou mulai bertanya-tanya, apa yang Senja lakukan kepada para penjaga yang ada di luar sana? Bagaimana ia bisa dengan sukses menyelinap masuk? Sangat tidak mungkin bagi Senja untuk bisa berhasil masuk dari pintu karena tidak aka nada yang membiarkannya menunggu di dalam ruangan. Xiao Tianyou harus mencari tahu tentang hal ini.     
0

"Terima kasih," Senja menganggap kata-kata sindiran dari Xiao Tianyou sebagai pujian. "Sebenarnya aku datang untuk membicarakan tentang kesepakatan yang kita bicarakan terakhir kali." Yang Senja maksudkan adalah kesepakatan yang di tolak oleh Xiao Tianyou karena Senja tidak memiliki apapun untuk bisa ditawarkan kepadanya.     

"Tidak tertarik." Xiao Tianyou berkata dengan singkat namun jelas sambil mengambil tangan Senja, memaksanya untuk turun dari atas meja dan menyeretnya menuju pintu keluar.     

"Kau bahkan belum mendengar apa yang akan aku tawarkan." Protes Senja sambil berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman Xiao Tianyou.     

"Dengarkan aku dulu.."     

"Apapun tawaran yang akan kau berikan, aku bisa mendapatkannya. Jadi aku tidak membutuhkanmu untuk memberikan aku lebih banyak masalah." Xiao Tianyou masih berusaha menarik Senja untuk keluar dari kamarnya.     

"Tidak. Tidak. Jangan dari pintu." Kedua mata Senja menjadi semakin lebar ketika ia melihat Xiao Tianyou akan mengeluarkannya dari pintu kamar, "Jangan dari pintu masuk. Aku berusaha sangat keras untuk bisa menyelinap masuk, jadi tidak ada yang tahu bila aku menemuimu."     

Xiao Tianyou terlihat kaget sehingga tidak bisa berkata-kata lagi ketika mendengar alasannya. Tapi sebelum ia bisa membuka pintu, suara Sana terdengar muncul dari balik pintu.     

"Lihat? Dia lah masalahmu. Bukan aku." Senja menunjuk ke arah pintu, dimana suara Sana terdengar dibaliknya.     

Mengambil keuntungan karena Xiao Tianyou merenggangkan genggamannya, Senja menggeliatkan tangannya untuk melepaskan diri dari genggamannya dan mundur.     

Sebuah ketukan pelan terdengar dari pintu di waktu yang sama.     

"Masuk." Setelah Xiao Tianyou memberikan izin masuk, Yang Yu membuka pintu dan pandangannya secara langsung terpaku pada sosok yang berada di belakang Gurunya.     

Apa yang anak perempuan itu lakukan di dalam kamar Guru? Aku tidak melihatnya masuk!     

Tidak yakin kapan Yang Yu kembali dari Carnation Resort tapi Senja tidak mempedulikan tentang hal sekecil itu. Melihat Yang Yu yang tertegun, Senja meletakkan jari telunjuk di hadapan bibirnya untuk membuat isyarat 'sst' yang bermaksud bahwa Yang Yu harus menutup mulutnya.     

"Ada apa?" Pertanyaan Xiao Tianyou memecah kekacauan pikiran Yang Yu.     

"Guru. Di luar, Nona Muda Sana sedang mencari perhatian." Yang Yu menjawab namun masih terlihat kebingungan.     

"Dia mencoba untuk mencari masalah." Senja berkata dengan tegas. Ia tahu itu, bahwa ada sesuatu yang mencurigakan tentang Sana yang meminta waktu lebih ketika kenyataannya, ia telah mengetahui isi dari surat rahasia itu.     

"Biarkan dia masuk." Xiao Tianyou memberikan izin sambil berjalan masuk ke dalam kamarnya lagi dan duduk di sebuah kursi. Jawaban Yang Yu terlambat beberapa saat sebelum ia melihat Senja yang membuntuti Gurunya, namun setelahnya ia tidak menyuruhnya untuk keluar.     

"Apa yang kau lakukan?" Xiao Tianyou menjadi semakin tidak mengerti dengan tingkah laku Senja dan jalan pikirannya. Senja berkeliling di sekitar ruangan sekarang, sebelum ia berhenti di depan pembatas ruangan dan menyembunyikan dirinya di tempat itu.     

"Bersembunyi."     

"Dan kenapa kau harus bersembunyi?"     

Senja menjulurkan kepalanya dari pembatas itu untuk mengintip dan berkata kepada Xiao Tianyou dengan nada yang terdengar kurang puas, "Jangan merusak kesenangan. Dia tidak akan melakukan aksinya dengan maksimal jika dia mengetahui keberadaanku disini."     

Sebelum Xiao Tianyou memiliki kesempatan untuk membalas kata-kata Senja, sosok Sana yang lembut terlihat muncul dari pintu.     

Ia mengenakan jubah putih panjang dan luaran berwarna peach yang membuatnya terlihat seperti gadis cantik yang polos, itu adalah sisi lain dari dirinya yang mendominasi di ruang makan sebelumnya.     

Dari balik pembatas ruangan, Senja mencibir. Rubah kecil ini pasti sekalian menyertakan 'godaan' di dalam paket pemberiannya.     

"Pangeran Xiao Tianyou. Ada sesuatu yang ingin aku beritahukan kepadamu." Sana berbicara dengan malu-malu setelah ia memberikan salam hormatnya. Ia berdiri beberapa meter dari Xiao Tianyou.     

"Katakan." Xiao Tianyou berkata dengan tidak sabar.     

Sana berjalan menghampiri Xiao Tianyou dengan pelan dan ketika ia melihat Xiao Tianyou tidak menghentikan gerakannya, Ia berhenti tepat di depan meja yang berada di seberang Xiao Tianyou. "Aku tidak tahu apakah aku harus memberitahukan hal ini kepada Pangeran Xiao Tianyou atau tidak, tapi…"     

"Jika kau tidak tahu, maka tidak perlu beritahu padaku." Xiao Tianyou memotong kalimat Sana secara langsung dan berdiri, siap untuk melangkah keluar dari ruangan. ia tidak memiliki waktu untuk mendengar percakapannya yang ling-lung.     

Senja hampir tertawa terbahak-bahak setelah mendengar jawaban kejam dari Xiao Tianyou. Pria ini benar-benar bisa menjadi sangat jahat bahkan pada seorang wanita.     

Namun sebelum Xiao Tianyou dapat berjalan pergi, Sana dengan berani menghalangi jawan Xiao Tianyou dan berkata dengan cepat, "Pangeran Xiao Tianyou, kumohon tunggu."     

"Apa kau telah memutuskan untuk bicara sekarang?" Xiao Tianyou bertanya dengan tenang, walaupun ia tidak suka bila seseorang menghalangi jalannya.     

Sana tidak menjawabnya secara langsung, ia bertingkah malu-malu sekarang dan memberi kesan bahwa ia merasa tidak aman dengan menatap kukunya dan menurunkan bahunya sedemikian rupa dan menunjukkan keraguannya. Gerak-geriknya bisa membuat pria mana saja ingin mencoba untuk menenangkannya.     

Namun, senja sudah berkali-kali memperlihatkan Xiao Tianyou tindakan seperti itu dan bahkan sampai mengeluarkan air mata tapi hal itu tetap tidak bisa menipunya. Melihat Sana sekarang melakukan hal yang seperti itu, Xiao Tianyou hanya semakin tidak bisa menahan kesabarannya.     

"Nona Mud asana, sekarang sudah larut malam. Tidak akan baik untuk citramu jika berita ini tersebar bahwa kau berada di kamarku." Xiao Tianyou mencoba untuk terlihat sopan ketika memberikan peringatan kepada Sana, namun ketika Xiao Tianyou baru saja menyelesaikan kalimatnya, ia baru menyadari betapa kalimatnya itu sangat bertentangan. Ia meminta Sana untuk pergi, tapi ia membiarkan Senja bersembunyi di balik pembatas ruangan di dalam kamarnya. Kenyataan ini membuatnya merasa terganggu.     

"Tidak, aku tidak bisa pergi sebelum memberi tahukan Pangeran Xiao Tianyou tentang kebenaran mengenai rencana Pangeran Xiao Wu Xie." Sana mencoba untuk membuat Xiao Tianyou terpancing umpannya. Tapi, setelah keheningan panjang tanpa sebuah respon, Sana memutuskan untuk bicara lagi, "Pangeran Xiao Wu Xie memintaku untuk mengartikan surat rahasia. Tapi kenyataannya adalah ia ingin merebut seluruh pujian di hadapan Kaisar jika misi penyergapan transaksi Klan L berhasil dan berencana untuk melawanmu mengenai pemberontakan di Kota Q." Sana menggigit bibirnya dan menegakkan kepalanya dengan ekspresi gelisah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.