Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

RUMAH BORDIL



RUMAH BORDIL

2Hari ini Xiao Tianyou dan Tetua Dam sudah pergi sejak pagi hari dan akan kembali esok hari maka dari itu Senja tidak bisa bertanya mengenai masalah yang ingin ia diskusikan itu.     1

Seperti hari-hari sebelumnya, Senja menghabiskan waktunya berkeliling di sekitar Kota dengan turban di kepalanya, beberapa orang mengikutinya dan juga Hu Feng sebagai pemandu mereka.     

Hu Feng telah memandu mereka berjalan ke seluruh jalan dan toko-toko yang ada di Kota ini. Senja hampir mengingat semua itu seperti membalikkan telapak tangan, lagipula Kota L bukanlah Kota yang besar. Menjelajahi sekeliling Kota selama satu minggu sudah cukup untuk mendatangi semua tempat tujuan.     

Untuk saat ini, Senja sedang makan di dalam sebuah restoran kecil yang menjual mie hitam, ia sangat menyukai rasa dari mie itu, maka dari itu ia bisa sering datang ke tempat ini. namun Yoda dan para Penjaga Bayangan yang mengukutinya tidak setuju, alasannya karena ada rumah bordil yang berlokasi di seberang rumah makan itu.     

Walaupun Senja tidak peduli dengan kenyataan itu, tapi Penjaga Bayangan yang berbadan besar itu dengan rebut mengingatkan Senja jika seseorang menyebarkan rumor bahwa Senja berada di sekitaran rumah bordil, orang-orang akan keliru dengan asumsi yang salah dan tentu itu akan merusak citranya.     

Bahkan, sesekali ada pelacur yang mampir dan keberadaan mereka jelas mengganggu semua pria dewasa yang ada di sekitarnya.     

"Kenapa kau menutupi mataku?" Hu Feng berusaha melepaskan diri dari telapak tangan Yoda. "Aku tidak bisa makan!" anak itu merasa terganggu karena tindakan tiba-tiba dari Yoda mengganggu waktu makannya.     

"Diam kau anak berandal! Kau tidak seharusnya berada di tempat ini!" Yoda menegur Hu Feng.     

Saat ini, seorang pelacur datang dan masuk ke dalam rumah makan. Ia mengenakan sebuah gaun yang mepesona dengan leher baju yang rendah sehingga memperlihatkan tulang selangkanya yang menggoda, senyuman cerah dari bibirnya yang merah sangat memikat. Ia adalah seorang wanita muda yang cantik dengan lekuk tubuh yang mematikan.     

Senja terkekeh ketika melihat Yoda dan kedua Penjaga Bayangan terlihat sedang menelan liur mereka sendiri.     

"Ia hanya memperlihatkan tulang selangkanya dan kalian sudah sangat bergairah?" Senja tak bisa menahan keinginannya untuk menganggu mereka. Kemudian secara tiba-tiba wajah mereka terlihat memerah.     

"Aarrggh!" Mataku! Kak Yoda, kau akan membuatku buta!" Hu Feng yang malang itu tiba-tiba merasa matanya yang sedang ditutupi semakin tertekan.     

"Diam!"     

"Aku sudah tinggal disini selama lebih dari 5 tahun lalu! Aku telah melihat mereka berkali-kali!" Hu Feng merasa sebal dengan reaksi berlebihan dari Yoda. Melihat mereka sudah menjadi pemandangan normal untuk Hu Feng.     

"Nona Muda Senja, tidak bisakah kita kembali? Tempat ini sangat tidak cocok dengan statusmu." Penjaga Bayangan yang berbadan gemuk itu membuat permohonan lain dengan wajah yang terlihat tulus memohon sedangkan Penjaga Bayangan yang lain yang selalu diam saja itu dengan sederhana menundukkan kepalanya sampai hampir menyentuh dada dan makan dengan hati-hati namun terlihat semburat warna merah di telinganya.     

"Ayo selesaikan makan kita dan kita akan pergi dari sini." Senja berkata dengan singkat kemudian mereka semua mengangguk serempak.     

Pelacur cantik itu duduk di sudut rumah makan ini, ia tidak terlihat memesan sesuatu dan lebih seperti seseorang yang sedang menunggu. Senja tidak begitu memperhatikannya dan sesekali menganggu para lelaki yang bersamanya dan duduk di hadapannya itu, hingga sosok seorang yang tidak asing muncul di pintu masuk rumah makan.     

Ia adalah pria yang berusia sekitar awal empat puluh tahunan yang terlihat sangat tenang, sebenarnya kemarin malam Senja melihatnya, ia tidak berbicara banyak kecuali dua atau tiga kali mengucapkan balasan sindiran. Ia seperti kurang lebih tidak bergabung ke dalam percakapan. Pria itu mengenakan jubah biru gelap sederhana tanpa ada jejak dan sentuhan keindahan yang memperlihatkan statusnya.     

Ketua Mo berjalan dengan santai masuk ke dalam rumah makan seperti orang biasa, jika senja tidak memiliki kesan yang dalam terhadapnya kerena ia adalah Paman dari Sana dan membelanya tadi malam, Senja tidak akan mengenalinya. Bahkan Yoda dan kedua Penjaga Bayangan saja tidak mengenalinya. Siapa yang akan berpikir sosok seperti Ketua Mo akan muncul dengan biasa saja dan berjalan-jalan dengan santai di jalan sempit ini.     

Bahkan, Ketua Mo menghabiskan sebagian besar waktunya di Wilayah Barat, maka ia tidak begitu terkenal di Wilayah lain, tidak heran jika tidak ada yang mengenalinya. Tidak seperti Xiao Tianyou yang adalah seorang Pangeran atau anggota lain keluarga kerajaan yang keberadaannya sangat penting. Walaupun hanya tatapan, itu pasti akan terekam di dalam ingatan mereka.     

Ketua Mo melangkah dengan santai di dalam rumah makan, sangat percaya diri bahwa tidak ada satu orangpun yang mengenalinya dan sialnya, Senja mengikuti setiap gerakannya dengan tatapan yang penasaran dan yang mengejutkan Senja adalah bahwa ia sebenarnya berjalan mendekat ke arah pelacur cantik itu dan duduk di hadapannya.     

Ia langsung berbicara dengan pelacur itu dan ia terkekeh sebagai balasannya.     

"Itu Ketua Mo, kan?" Senja menunjuk Ketua Mo dengan dagunya. "Apa yang ia lakukan disini?"     

Yoda dan dua Penjaga Bayangan lain menujukan pandangan mereka pada arah yang ditunjukkan oleh Senja dan setelah mengamati dalam waktu yang lama akhirnya Penjaga Bayangan yang berbadan besar itu membenarkan bahwa itu memang Ketua Mo.     

"Apa yang Ketua Mo lakukan dengan pelacur itu?" Yoda menggumamkan kata-katanya dengan penuh tanya yang disertai dengan pukulan di belakang kepalanya dari Penjaga Bayangan yang gemuk itu.     

"Tentu saja urusan 'itu' kan? Apa lagi? Lagi pula ia adalah seorang duda."     

Yoda mengusap belakang kepalanya yang dipukul oleh Penjaga Bayangan berbadan gemuk itu dengan ekspresi yang malu. Hu Feng yang baru saja menyelesaikan makanannya akhirnya mengangkat kepalanya yang kecil dan melihat ke arah yang sedang diperhatikan oleh Senja dan yang lainnya dengan mata yang menyipit.     

"Sepertinya aku pernah melihat pria itu." Hu Feng mengeluarkan kalimat yang membuat orang-orang yang berada satu meja dengannya merasa penasaran.     

"Dimana?" Senja adalah satu-satunya yang merespon kata-kata Hu Feng.     

"Hmmm.. biar ku ingat." Hu Feng mengusap dagunya, bertindak seakan ia adalah seorang pria tua yang sedang berpikir dengan serius, "Aku melihatnya ketika Tuan Bian membawaku ke rumah tua di sekitar pinggir Kota di Distrik 3."     

Yoda dan Senja saling bertukar pandangan. Mereka tahu dengan jelas apa yang dimaksud oleh Penjaga Bayangan berbadan gemuk itu, namun ada 2 Penjaga Bayangan yang tidak termasuk penginterogasi Hu Feng di Carnation Resort beberapa waktu lalu, Senja merasa tidak yakin jika semua hal yang telah terjadi disana adalah rahasia, dan bila dipikirkan lagi, Xiao Tianyou hanya mengatur anggota Crescent Moon untuk mengawal perjalanan mereka ke Carnation Resort.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.