You Are Mine, Viona : The Revenge

I want you



I want you

0Keyla Litvinova gadis cantik asal Rusia yang saat ini meneruskan pendidikannya di Korea Selatan, ia tak sengaja bertemu dengan Aaric satu tahun yang lalu ketika ia kebingungan mencari keperluan kuliahnya di sebuah pusat perbelanjaan karena waktu itu ia belum terlalu mahir berbicara dengan bahasa Korea. Beruntung saat itu ada Aaric yang menolongnya, sehingga ia bisa mencari barang-barang keperluan kuliahnya tanpa ada yang kurang..Sejak saat itu ia menjadi dekat dengan Aaric dan akhirnya menjalin hubungan dengan ceo dari sebuah agency yang cukup disegani saat ini.      
0

Melihat kekasih seng bos datang Bruce sadar diri, ia pun memilih pergi dari ruangan itu untuk lanjutkan pekerjaannya di ruangannya sendiri.     

Aaric meraba wajah Keyla yang tak bersahabat. "Kenapa wajahmu seperti ini?"     

"Aku kesal padamu."Keyla menjawab ketus pertanyaan Aaric.      

"Kesal kenapa lagi?"     

"Aku rindu padamu, tapi kau selalu sibuk. Kau selalu mengurus gadis-gadis cantik itu, aku takut kau tergoda oleh mereka dan meninggalkan aku,"jawab Keyla dengan aksen Rusia yang kental.     

Aaric meraih tangan Keyla dan menciumnya perlahan lalu secara tiba-tiba ia memasukkan satu jemari Keyla kedalam mulutnya, sehingga membuat Keyla terperanjat kaget.      

"Alex…"     

"Kenapa?"     

"Jangan nakal!!"     

Aaric terkekeh. "Hanya kau satu-satunya wanita yang menjadi kekasihku, kau harus percaya itu. Kalau seandainya aku dekat dengan wanita lain itu artinya aku sedang ada urusan bisnis, seperti contoh mengurus para trainee di agensi ini misalnya. Jadi kau jangan cemburu, kau itu berbeda dengan mereka."     

Keyla menatap sendu pada Aaric. "Beda bagaimana?"     

Aaric meraih pinggang Keyla dan merengkuhnya kuat. "Hanya kau yang membuatku gila."     

Wajah Keyla memerah, ia tahu kemana arah pembicaraan kekasihnya itu.      

"Aku belum siap untuk itu Alex, maaf,"desah Keyla penuh sesal, meskipun sudah satu tahun menjalin hubungan dengan Aaric tapi Keyla belum menyerahkan dirinya secara utuh kepada laki-laki itu. Sejauh ini mereka hanya melakukan sentuhan-sentuhan saja tanpa benar-benar melakukan hubungan seks.     

Aaric tersenyum. "It's ok, aku akan sabar menunggumu. Tapi ingat satu hal, aku harus menjadi laki-laki pertama yang menyentuhnya karena jika tidak maka aku tak akan mengenalmu lagi selama-lamanya."     

Keyla menganggukkan kepalanya penuh semangat. "Pada saatnya nanti aku akan menyerahkan diriku secara utuh padamu Alex dan pada sampai saat itu tiba aku akan menjaga kesucianku untukmu."     

Mendengar perkataan Keyla membuat Aaric senang, perlahan ia menggerakkan tangannya ke bawah meja dimana terdapat sebuah tombol yang akan mengunci pintu ruangannya dari dalam. Dan tombol itu hanya berfungsi jika Aaric yang menggunakannya, pasalnya tombol itu menggunakan sidik jari Aaric. Setelah pintu ruangannya terkunci Aaric segara menyeret Keyla ke sofa yang ada di depan meja kerjanya, tanpa minta persetujuan dari kekasihnya itu Aaric sudah melepas satu demi satu kancing pakaian Keyla.      

Nafas Aaric memburu saat melihat kedua benda kenyal kesukaannya dibalik bra berwarna putih yang membalutnya, dengan cepat Aaric mengeluarkan kedua benda kenyal kesukaannya itu dari bra yang menutupinya dan langsung melahapnya dengan rakus. Begitu bibir Alex menyentuh puncak dadanya Keyla mendesah dengan keras, ia bahkan sampai menjambak rambut Aaric dengan kuat. Aaric yang sudah rindu pada Keyla tak menghiraukan rasa sakit di kepalanya, ia terus saja memainkan lidahnya di puncak dada Keyla yang sudah mengeras itu.     

"Ouuchh Alex…"     

Keyla mengerang dengan keras untuk kesekian kalinya dan Aaric tak takut akan ada yang mendengar suara kekasihnya itu, pasalnya ruangan itu dibuat kedap suara ketika ia menguncinya dari dalam. Sehingga pergumulannya dengan kekasihnya tak akan diketahui siapapun.      

Aaric yang sudah panas lalu melepaskan jas yang membalut tubuhnya, ia melemparnya begitu saja di bagian sofa yang lain tanpa melepaskan lumatannya dari puncak dada Keyla. Begitu berhasil melepaskan pakaiannya, Aaric kemudian meraba paha kekasihnya itu dan langsung menarik paksa celana yang ia pakai. Begitu berhasil membuat Keyla tak memakai celana panjangnya, Aaric langsung membuka lebar-lebar kaki Keyla sehingga ia bisa melihat area kesukaannya yang masih terlindungi kain tipis berwarna senada dengan bra yang sebelumnya ia lepas.      

"Alex,"desah Kayla menggila saat merasakan jari jemari Aaric mulai merambah area sensitifnya.      

Aaric menatap Keyla yang sudah banjir keringat. "Aku belum memulainya sayang."     

"Jangan melewati batas Alex akhh.."     

Keyla menjerit keras saat lidah pria yang ia cintai itu mulai menari-nari di area kewanitaannya, tanpa melepas pelindungnya Aaric berhasil menikmati klitoris Keyla yang masih terlindung jauh di dalam. Pasalnya sampai saat ini Keyla masih perawan, Aaric belum memasuki gadis itu sesuai permintaannya. Karena itulah Aaric hanya bisa menikmati gadisnya dengan cara seperti ini, melakukan oral seks memuaskan dirinya dan Keyla tentunya.      

Awalnya Keyla takut melakukan making out seperti ini, ia takut kalau Aaric tak akan bisa menepati janjinya dan memperkosanya. Namun ternyata setelah melakukannya berkali-kali sampai detik ini ini keperawanannya masih terjaga, karena itulah ia selalu dengan senang hati melakukan making out dengan Aaric. Bahkan sudah menjadi rutinitas wajibnya ketika datang atau bertemu sang ceo tampan itu.     

Seluruh sendi yang ada di tubuh Keyla seperti akan terlepas saat Aaric menghisap klitorisnya dengan kuat, Keyla benar-benar gila akan perlakuan Aaric. Ia sudah kecanduan akan semua hal gila yang Aaric ajarkan padanya.     

"Alex...ouchhh right there…"     

"Akh Alex... i'm coming aakkhh…"     

Keyla menjerit keras saat mencapai puncak kenikmatan pertamanya, tubuhnya mendadak seperti tanpa tulang. Aaric tak menyingkirkan mulutnya dari depan vagina Keyla ketika wanitanya itu mengeluarkan cairan cintanya, Aaric justru menghabiskan cairan cinta wanitanya itu tanpa sisa dengan lahap tanpa rasa jijik sehingga Keyla kembali menggila tatkala lidah Aaric kembali menari-nari di bagian sensitifnya itu.      

"Bagaimana perasaanmu?"tanya Aaric pelan sambil menyeka bibirnya dari sisa cairan cinta Keyla.      

"Good,"jawab Keyla singkat dengan nafas naik turun, sehingga membuat kedua dada indahnya terlihat semakin menggoda.      

"Now it's your turn,"titah Aaric singkat.     

Keyla menganggukkan kepalanya, dengan tubuh yang masih lemah Keyla lalu turun dari sofa. Ia lalu membuka ikat pinggang Aaric dan langsung menurunkannya, kedua matanya berbinar saat melihat area pangkal paha Aaric sudah mengeras.      

Perlahan Keyla mengeluarkan benda yang keras itu dari kain yang melindunginya, setelah berhasil membebaskan benda itu tanpa ragu Keyla memasukkan benda yang sudah keras dan tegang itu kedalam mulutnya perlahan ia menggerakkan kepalanya maju mundur. Sementara itu Aaric hanya menekankan kedua matanya saat kejantanannya mendapatkan perlakuan istimewa dari Keyla, suara erangan Aaric terdengar keras saat Keyla mulai mempercepat gerakannya.      

"Keylaaaa aaahh…."     

Sebuah jeritan panjang dari Aaric terdengar saat ia menembakkan cairan cintanya di mulut Keyla, seperti yang Aaric lakukan sebelumnya Keyla pun menelan habis cairan cinta kekasihnya itu tanpa sisa.      

Saat Keyla sedang membersihkan mulutnya dari sisa cairan cinta Aaric tiba-tiba pria itu menarik dirinya ke sofa.      

"Aku menginginkanmu Key,"erang Aaric jujur, nafsunya masih membuncah saat melihat betapa seksinya Keyla saat ini.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.