You Are Mine, Viona : The Revenge

Janji pria sejati



Janji pria sejati

0Aaric terkejut saat mendengar perkataan Cindy, ia tak menyangka Cindy akan seberani itu bicara padanya, meminta untuk bisa bekerja di Ailex Entertaiment. Sasan Wu yang tahu kalau putrinya sangat menyukai pemuda tampan yang baru saja menolak kerjasama dengannya itu tak berkomentar banyak.     
0

"Bagaimana? Bisa kan Tuan Alex?" Cindy kembali bertanya tanpa rasa malu.     

Aaric menipiskan bibirnya. "Sepertinya anda tak akan cocok bekerja di perusahaan saya nona Cindy, seperti yang kita tahu semua anda pernah tergabung dengan Square Big sebagai trainee disana dan akan sangat aneh jika saya menerima anda menjadi trainee di Ailex Entertaiment."     

Cindy langsung mengibaskan tangannya didepan wajah Aaric. "No, aku tak mau jadi trainee. Aku mau menjadi staf Ailex Entertaiment, menjadi orang-orang dibalik layar yang mensukseskan para idol dan artis."     

"Anda mau jadi pekerja Ailex Entertaiment? Bukan menjadi trainee?"     

"Yupp, pengalamanku selama menjadi trainee cukup membuatku sadar bahwa hidup tak selalu mudah. Karena itu aku ingin mencoba untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dengan bisa bekerja bersama tim yang lain di Ailex Entertaiment,"jawab Cindy penuh percaya diri.     

Aaric membasahi bibirnya dengan lidah, salah satu kebiasaannya jika sedang sangat kesal. Ia benar-benar tak tahu dengan jalan pikiran gadis cantik bermata hazel yang sedang menatapnya tanpa berkedip ini, seandainya orang lain pasti akan langsung menerima Cindy tanpa berpikir dua kali. Akan tetapi untuk seorang Aaric yang selalu berpikir 100 kali sebelum mengambil keputusan rasanya sangat sulit, Cindy adalah seorang gadis manja tanpa pengalaman. Ia takut Cindy akan merusak sistem kerja yang sudah ia buat di perusahaan.     

"Begini Nona Wu, sebelumnya saya sangat senang sekali anda memiliki ketertarikan yang tinggi pada Ailex Entertaiment dan jujur itu membuat saya terharu. Akan tetapi jujur, untuk menerima anda bergabung dengan tim Ailex Entertaiment akan sulit. Pasalnya saat ini tak ada posisi yang pantas untuk anda di agensi kami, rata-rata staf di Ailex Entertaiment adalah laki-laki. Pekerja wanita yang kami miliki hanya bisa dihitung jari, itupun para pekerja lepas yang tak terikat kontrak dengan Ailex Entertaiment. Jadi akan sangat sulit menempatkan anda di perusahaan kami Nona Wu,"ucap Aaric panjang lebar memberikan penolakan dengan cara yang sangat halus. "Saya tak mungkin membuat Nona besar dari keluarga Wu sebagai pekerja lapangan, saya tak segila itu Nona."     

Cindy terlihat sangat kecewa, kembali ditolak oleh Aaric mentah-mentah dihadapan sang ayah yang ia kira mampu mengintimidasi pria itu membuat Cindy patah semangat kali ini. Tak ada cara lain lagi yang terpintas dalam otaknya saat ini supaya bisa lebih dekat dengan pria pujaan hatinya itu.     

"Memangnya tak ada satupun posisi untukku dikantor anda Tuan? Sekertaris misalnya atau asisten pribadi bergitu?"tanya Cindy tanpa sadar.     

Aaric merasa tak enak melihat Cindy sesedih itu, ia tahu ekspresi yang Cindy berikan saat ini bukan dibuat-buat. Dengan perlahan Aaric meraih tangan Cindy dan meremasnya perlahan. "Saya adalah orang yang sangat menghargai loyalitas nona Wu dan saat ini posisi asisten pribadiku sudah dipegang oleh kedua pemuda ini selama bertahun-tahun, aku tak mungkin mengganti mereka. Saya juga tak mungkin membiarkan anda bekerja di bagian yang tidak akan nyaman, karena sekali lagi saya tegaskan Nona dikantor kami hampir tak ada karyawan wanita. Maksudnya staf wanita yang sangat cantik seperti anda, saya tidak mungkin membiarkan anda menjadi bahan fantasi para staf saya yang lan. Saya mohon anda mengerti, seandainya nanti ada posisi yang nyaman dan pantas saya yang akan langsung menghubungi anda."     

"Ahh"     

Suara Cindy tercekat ditenggorokan, ia tak mampu berkata-kata saat pria pujaan hatinya berbicara selembut itu pada dirinya. Apalagi sampai menggenggam tangannya seperti ini, rasanya Cindy seperti sedang bermimpi saat ini.     

"Bagaimana apa anda setuju?"     

Pertanyaan dari Aaric akhirnya menyadarkan Cindy dari semua keterkejutannya. "I-iya aku setuju, tapi berjanjilah padaku saat ada posisi yang cocok untukku anda langsung menghubungiku."     

Aaric langsung melepas tangannya yang sedang mencengkram tangan Cindy dan langsung mengulurkan jari kelingkingnya ke arah Cindy. "Aku janji,"ujarnya lirih.     

Tanpa ragu Cindy langsung menautkan jari kelingkingnya ke jari Aaric. "Aku pegang janjimu Tuan Alexander, ingat seorang pria sejati tak akan mengingkari janji yang sudah dibuatnya."     

"Aku adalah salah satu pria sejati itu Nona Wu,"jawab Aaric kembali sambil tersenyum.     

Cindy benar-benar lemah, mendapatkan senyum seperti itu dari Aaric membuatnya tak bisa berkata-kata lagi selain mengiyakan perkataan Aaric. Tak lama kemudian ia melapaskan jari kelingkingnya yang sedang menaut di jari kelingking Aaric dan kembali duduk dengan tenang disamping sang ayah, Sasan wu pun hanya bisa menyunggingkan senyum melihat perjanjian yang dibuat putri tercintanya dengan seorang pemuda yang sudah mencuri hatinya.     

Karena sudah tak ada hal lain lagi yang dibicarakan akhirnya Sasan Wu mengajak putrinya untuk pulang karena hari sudah semakin malam, akan tetapi sebelum pulang Cindy minta untuk mengambil beberapa foto dengan Aaric. Dengan senang hati Aaric pun melakukan apa yang Cindy minta untuk berfoto bersama, akan tetapi bayangan foto bersama tak sesuai perkiraan Aaric. Pasalnya Cindy hanya mau foto berdua saja dengan berbagai gaya bersama Aaric, meskipun tak suka namun Aaric pun mengalah.     

Hanya sebuah foto Aaric, bersabarlah!     

Kata-kata itu terus muncul dalam benak Aaric selama hampir sepuluh menit Cindy mengambil foto dengannya, Sasan Wu pun hanya tersenyum melihat tingkah putrinya yang benar-benar sedang sangat bahagia itu.     

"Baik Tuan, semoga dimasa depan kita bisa bertemu lagi dalam kesempatan yang lebih baik,"ucap Aaric sopan saat menyalami Sasan Wu.     

"Saya harap pun demikian,"jawab Sasan Wu singkat sambil melepas tangannya dari tangan Aaric pasalnya sejak tadi putri tercintanya sudah tak sabar ingin menjabat tangan Aaric.     

Begitu tangan sang ayah terlepas dari tangan Aaric dengan cepat Cindy meraih tangan Aaric dan menggengamnya erat. "Ingat janji kita Tuan, jangan ingkari."     

"Iya Nona Wu, saya pasti akan mengingatnya,"jawab Aaric sambil tersenyum.     

Cindy tersenyum lebar mendengar perkataan Aaric, perlahan ia pun melepaskan cengkraman tangannya dari tangan Aaric karena sang ayah memintanya untuk segara pulang.     

Loren dan Bruce yang sejak tadi diam lalu mendekati Aaric yang berdiri didepan restoran menatap rombongan Sasan Wu dan putrinya pergi.     

"Aku rasa gadis itu benar-benar suka padamu tuan,"bisik Loren lirih.     

"Ya, aku juga berpikir seperti itu,"imbuh Bruce tak mau kalah.     

Aaric menoleh dan menatap kedua orang terbaiknya itu. "Tapi aku tak punya perasaan apapun pada Cindy, aku tak mau membuatnya hanya berakhir diranjangku selama satu malam saja. Kalian lihat bukan ayahnya, Sasan Wu bukan pria semabarangan. Aku tak mau cari masalah, aku harus membesarkan bisnis ini demi membuktikan kemampuanku pada Daddy."     

Loren dan Bruce pun langsung diam saat tuannya menyinggung soal sang tuan besar yang semakin bersinar di Kanada.     

"Lagipula aku punya Keyla saat ini dan aku tipe pria setia,"ucap Aaric pelan sambil berlalu dari hadapan Loren dan Bruce.     

Loren dan Bruce saling pandang satu sama lain mendengar perkataan Aaric.     

"Setia darimana?"gumam Loren lirih.     

"Setia lah, setiap malam berbeda wanita,"imbuh Bruce pada Loren.     

Aaric yang sedang berjalan lalu mengangkat satu tangannya ke atas. "Aku mendengar apa yang kalian katakan."     

"Tuannnnn...."     

Bersambung     

Hallo sahabat pembaca \(^_^)/     

Terima kasih sudah menunggu novel saya terbit. Bagi yang ingin membaca novel berikutnya, Saya rekomendasikan novel sahabat saya "dewisetyaningrat" dengan judul "CIUMAN PERTAMA ARUNA" aku yakin kakak-kakak penasaran. So, tambahkan ke daftar pustaka. ^_^     

Salam hangat Anne-Jack     

Dan jangan lupa ikuti kisah Angelica dalam Cruel CEO : The Forgotten Princess, secepatnya Angelica akan di update secara rutin di webnovel tentunya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.