You Are Mine, Viona : The Revenge

Hukuman Aaric



Hukuman Aaric

0Setelah sampai di apartemennya Cindy menangis sejadi-jadinya, ia tak menyangka bayaran untuk bisa menjadi kekasih seorang Alarick Alexander sangat besar.      
0

"Aku mencintaimu dengan tulus Alex, aku belum pernah segila ini dalam mencintai seseorang tapi kenapa kau tidak percaya padaku Alex. Aku benar-benar sangat mencintaimu Alex... sangat mencintaimu huhuhu…"     

Suara tangis Cindy bergema di apartemen mewahnya, tinggal seorang diri di salah satu apartemen mewah di Seoul membuat Cindy memiliki privasi yang sangat terjamin. Tak ada siapapun yang bisa mengganggunya bahkan pekerja rumah tangga yang ia rekrut hanya bisa masuk ke unit apartemennya saat ia ada di dalam apartemen, sehingga tak ada siapapun yang bisa mengganggunya di saat dia benar-benar marah dan sedih seperti saat ini. Hanya boneka dan beberapa bantal sajalah yang menjadi saksi betapa kerasnya suara tangisan Cindy.     

Pilihan untuk menjadi kekasih seorang Alarick Alexander membuat Cindy takut, pasalnya ia tak tahu apakah dirinya masih virgin atau tidak. Memang sebelumnya Aaric tak menuntut nya masih perawan atau tidak, namun tetap saja Cindy yang belum pernah melakukan hubungan seks merasa takut jika mengecewakan Aaric. Karena itulah ia tak bisa melakukan apa yang Aaric minta saat ada di mobil sebelumnya, ia benar-benar bingung harus melakukan apa saat ini.      

"Aku mau menjadi kekasihmu Alex, aku mau menjadi teman berbagimu setiap hari. Aku tulus padamu Alex...tak bisakah kau melihat betapa besar rasa cintaku padamu Alex,"ucap Cindy lirih diantara tangisannya.      

Getaran ponsel yang berada di atas nakas pun Cindy abaikan, padahal saat ini yang menghubunginya adalah sang ayah yang saat ini berada di Singapura untuk meeting. Cindy terlalu larut akan perasaannya kepada Aaric.      

****     

Sebenarnya Keyla memiliki janji untuk pergi menonton film bersama teman-temannya hari ini, akan tetapi karena pesan yang dikirimkan Aaric akhirnya niatnya untuk bersenang-senang bersama teman-teman kuliahnya pun gagal karena saat ini Aaric sudah menunggunya di depan gerbang tempat biasa.      

Keyla pun harus membuat alasan masuk akal mungkin supaya teman-temannya tidak menahan nya, awalnya Yoona dan yang lain sangat marah pada Keyla namun setelah melihat Keyla hampir menangis akhirnya para gadis itu merelakan Keyla tidak ikut. Padahal dimana-mana yang seharusnya menangis adalah orang yang tidak diajak pergi, namun kini Keyla yang tak mau pergi justru menangis dan hal itu membuat iba teman-temannya.      

"Key, kalau bosmu sejahat itu berhenti saja. Kita sudah mau lulus dan akan segera menjadi dokter, jadi rasanya kau tak perlu lagi bekerja di tempat mengerikan seperti itu,"ucap Yoona pelan saat sedang menyeka air mata Keyla.      

Bosku adalah pria idola kalian, si brengsek Alarick Alexander ceo Ailex Entertainment itu!      

"Tapi aku tak bisa, dia terlalu mengerikan untuk dilawan,"jawab Keyla pelan, ia ingin sekali mengatakan apa yang sebenarnya ada di dalam hatinya saat ini.      

So Hee menatap Keyla dengan tajam. "Seperti apa bosmu itu? Apakah dia lebih kejam dari para penyihir di serial game of throne?"     

Plak     

"Sakit Yoona,!!!"jerit So Hee dengan keras saat keningnya di pukul oleh Yoona.     

"Kalau sakit jangan asal bicara, kau ini hidup di dunia nyata mana ada penyihir seperti itu. Dasar anak kecil suka sekali dengan cerita penyihir, padahal penyihir jelas-jelas tidak ada dalam dunia ini,"sahut Yoona ketus.      

"Siapa anak kecil? Aku? Hei jangan asal bicara, aku sudah punya kekasih. Yang anak kecil itu yang masih sendiri sampai saat ini,"balas So Hee tak mau kalah mengejek Yoona.     

Di singgung soal hubungan asmaranya Yoona pun meradang, ia lalu meraih rambut So Hee dan menjambaknya dengan keras. So Hee yang tak mau kalah juga ikut menjambak rambut Yoona, alhasil kedua gadis itu pun bertengkar di depan Keyla yang hanya pura-pura menangis supaya tidak diajak pergi menonton film. Dengan susah payah akhirnya Keyla berhasil melerai kedua sahabatnya yang sedang bertengkar itu, namun ternyata apa yang dilakukan Keyla tak berarti. Pasalnya Yoona dan So Hee masih saja bertengkar, keduanya memilih pulang ke rumah masing-masing dan membatalkan niatnya untuk pergi menonton film. Melihat tingkah kedua sahabatnya yang benar-benar marah itu membuat Keyla sakit kepala, ia tak habis pikir kenapa gara-gara pria saja mereka bisa bertengkar seperti itu.      

"Andai saja kalian tahu betapa rumitnya hidupku setelah bertemu dengan seorang pria yang sangat menyebalkan itu, kalian pasti tak akan bertengkar seperti ini,"ucap Keyla dalam hari saat menatap kedua sahabatnya yang berjalan ke arah yang berlawanan.      

Bunyi dering ponsel yang berada dalam saku bajunya membuat Keyla sadar kalau saat ini Aaric sudah terlalu lama menunggu di luar, tanpa berpikir dua kali Keyla kemudian berlari menuju gerbang kampus untuk menghampiri Aaric yang sudah menunggunya dalam mobilnya. Ketika melihat sorot mata Aaric dalam mobil Keyla nampak sedikit takut, namun karena ia tahu tak punya pilihan lain akhirnya Keyla pun berjalan menghampiri Aaric.      

"Maaf, kalau membuatmu menunggu lama,"ucap Keyla pelan saat sudah masuk dalam mobil.     

"Pakai sabuk pengamanmu."      

Tanpa membantah Keyla pun memasang sabuk pengamannya dengan baik, setelah selesai memasang sabuk pengaman tiba-tiba Keyla dikejutkan oleh tangan Aaric yang sudah berada di balik rok yang ia gunakan.      

"Alex…"desah Keyla lirih saat merasakan tangan Aaric mulai meraba-raba paha bagian dalamnya.     

"Hari ini kau harus menjadi wanitaku seutuhnya Keyla,"ucap Aaric pelan sambil tersenyum saat melihat ekspresi wajah Keyla yang menggemaskan saat ia sentuh.      

"Alex...stop.."jerit Keyla dengan keras saat Aaric menekan area kewanitaannya dengan keras.      

Aaric menipiskan bibirnya. "Itu hukuman untukmu yang berani memakai rok ke kampus."      

Keyla yang sedang memegangi tangan Aaric agar tak menyentuhnya lebih jauh nampak menundukkan kepalanya, menahan gejolak yang muncul dari dirinya atas sentuhan yang Aaric lakukan saat ini. "Ampun Alex...maaf akh...aku tak akan mengulanginya lagi."     

Aaric langsung menghentikan kegiatannya saat mendengar Keyla berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang baru saja ia perbuat itu, tanpa ada rasa bersalah Aaric lalu meraih tisu dan membersihkan tangannya dari cairan yang berasal dari tubuh Keyla.      

"Aku harap kau jangan menguji batas sabarku berkali-kali Key, aku sudah mendiamkanmu sejak kemarin dan ternyata kau telah melakukan kesalahan besar yang sangat aku tidak suka. Jadi bersiaplah malam ini kamu lakukan tugas yang sudah lama seharusnya kau lakukan, aku tak peduli dengan alasanmu yang takut hamil atau apapun itu kalau memang kau harus hamil maka hamil saja toh aku akan bertanggung jawab atas anak yang akan kau kandung nanti,"ucap Aaric pelan sambil memasang sabuk pengamannya, tak lama kemudian Aaric pun menginjak gas mobilnya dan pergi meninggalkan area kampus tempat Keyla menuntun ilmu.     

Sepanjang perjalanan menuju apartemen Keyla menangis, ia takut. Perkataan Aaric tak ada yang tak dilakukannya, karena itu saat ini ia takut jika Aaric benar-benar melakukan apa yang sebelumnya ia katakan. Dengan tubuh yang lemas pasca di oral oleh Aaric selama hampir tiga menit Keyla berusaha duduk dengan baik, tangannya mencengkram kuat sabuk pengaman yang melingkupi tubuhnya.      

"Apa hari ini aku harus melanggar janjiku padamu mom, tolong aku mom... tolong aku..hikss.."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.