You Are Mine, Viona : The Revenge

W Internasional



W Internasional

0Setelah pembicaraannya dengan Senyo, Natalie terus menatap foto Xander sang pemimpin 666 yang menghilang. Ia merasa foto pria bertopeng itu mirip Abby, karena melihat kesamaan di bagian bibir. Pasalnya foto Xander yang ditunjukkan oleh Senyo hanya bagian bibir saja yang mirip Abby, akan tetapi Natalie tak bisa membandingkan foto Xander dengan foto Abby pasalnya ia tak memiliki satupun foto Abby. Abby yang misterius itu tak memiliki satu pun akun media sosial dan setiap kali ada mahasiswi yang memposting fotonya di forum kemahasiswaan pasti keesokan harinya foto itu lenyap tanpa jejak, alhasil tak ada satupun foto yang bisa ia gunakan untuk pembanding saat ini.      
0

"Tapi mana mungkin Abby adalah Xander, meski Abby bisa berkelahi namun tetap saja kalau dia adalah Xander rasanya tidak mungkin. Pria bernama Xander ini adalah pemimpin kelompok mafia yang disegani dan dihormati, rasanya tidak mungkin kalau seorang mahasiswa berumur 20 tahun memimpin organisasi sebesar itu,"ucap Natalie dalam hati.     

Natalie masih terus memikirkan Abby dan Xander, dua pria bertolak belakang itu secara bersamaan. Sampai-sampai ia tak menyadarinya ibunya sudah berdiri di depan pintu kamarnya yang tak ditutup oleh Senyo saat ia keluar.      

"Nate, apa yang kau pikirkan nak?"tanya Sonia lembut.     

Natalie terperanjat. "Mom…"     

Sonia tersenyum, ia kemudian mendekati Natalie yang masih duduk di ranjangnya. Perlahan dengan penuh kasih sayang ia membelai rambut sepundak putri tersayangnya.      

"Apa yang sedang mengganggu pikiranmu nak?"tanyanya lembut.      

"Tak ada Mom, aku hanya penasaran kenapa tadi banyak sekali orang di lantai satu ketika aku pulang." Natalie langsung menyinggung soal keberadaan anak buah sang ayah yang tengah berkumpul di rumahnya beberapa saat yang lalu.      

Senyum di wajah lembut Sonia menghilang. "Nak, mommy ingin bicara serius denganmu."     

"Bicara saja mom, Nate siap mendengarnya."     

"Ayahmu saat ini memimpin organisasi yang lebih besar Nate, tingkat resikonya pun lebih besar juga. Karena itulah mommy berniat itu mengirimmu keluar negeri untuk melanjutkan kuliahmu, mommy tak mau kau tetap ada di sini karena itu akan membahayakanmu sayang."     

"Apa!!!"     

Sonia langsung meraih kedua tangan Natalie dengan cepat dan menggenggamnya kuat. "Ini demi kebaikanmu Nate, Mommy dan Daddy sudah memikirkan hal ini matang-matang selama beberapa hari terakhir ini."     

"Tapi kenapa harus luar negeri? Nate tak mau berpisah dengan Mommy,"sahut Natalie mulai terisak, ia tak siap jika harus berpisah jauh dengan ibunya.      

Sonia menahan diri agar tak menangis. "Demi kebaikanmu Nate, hanya kau satu-satunya yang tak terlibat dalam dunia gelap ini Nate. Jadi misalkan seandainya ada hal buruk yang menimpa keluarga kita, maka masih ada kau yang bertahan hidup dan bisa meneruskan keluarga ini Nate."     

"Mom, stop bicara seperti itu!! Kita akan baik-baik saja, jadi jangan bicara hal tak masuk akal seperti itu!"jerit Natalie histeris, air matanya pun langsung menganak sungai membanjiri wajahnya.      

Melihat putri tercintanya menangis, benteng pertahanan Sonia pun hancur. Ia akhirnya ikut menangis dan memeluk putri tercintanya dengan erat, melampiaskan seluruh isi hatinya.      

Tanpa Sonia dan Natalie tahu di depan kamar Ruben Oliviera yang kini menjadi pemimpin organisasi dengan rank S mendengar semua percakapan anak dan istrinya itu, sisi hatinya yang terdalam pun ikut tersentuh. Akan tetapi karena keputusan ini adalah sebuah pilihan terbaik maka ia tak mau membatalkannya, keputusannya untuk mengirim Natalie ke luar negeri sudah bulat.      

***      

Sejak memimpin perusahaan selama hampir 3 bulan Abby menjadi lebih pendiam, banyak hal yang harus ia urus sehingga waktunya untuk berbicara dengan Marco dan Jordan berkurang. Ia hanya akan bicara saat meeting saja, selebihnya ia akan menjadi sangat pendiam jika sudah duduk di depan laptopnya.      

"Semua produk kita selesai tepat waktu Tuan dan pemotretan pertama yang dilakukan hari ini bersama model yang sudah anda pilih sebelumnya sudah dimulai sejak 30 menit yang lalu Tuan,"ucap Marco dengan melaporkan perkembangan pada Abby.      

"Good, aku mau semuanya juga langsung di posting hari ini juga. Aku ingin lihat berapa besar antusias masyarakat akan produk kita,"jawab Abby serius.      

"Siap Tuan, tim IT pun sudah standby untuk mengawasi jalannya pembukaan toko online kita Tuan."     

Abby menganggukkan kepalanya, ia senang karena kerja kerasnya selama hampir tiga bulan ini akan terbayar hari ini.      

"Pastikan tak ada crash sama sekali di website kita Jordan, aku tak mau ada kesalahan sekecil apapun,"ucap Abby dingin penuh penekanan.      

"Siap Tuan, saya mengerti." Jordan menyahut dengan cepat.      

"Baiklah, kembalilah bekerja. Aku akan mengawasi dari sini,"jawab Abby pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop, yang sedang menampilkan hitungan mundur pada website pakaian milik perusahaannya yang akan segera diluncurkan hari ini.      

Tanpa berbicara Jordan dan Marco pun meninggalkan ruangan Abby, begitu keluar dari ruangan sang tuan keduanya kembali ke posisi masing-masing. Menjalankan tugas yang diberikan oleh Abby sebelumnya, hari ini suasana kantor W Internasional sangat sibuk. Semua staf dan pegawai sama-sama berjuang untuk menyelesaikan pekerjaannya masing-masing, pasalnya hari ini adalah hari peluncuran produk Xander's ke pasaran. Para penjahit yang bekerja siang malam pun juga harap-harap cemas karena hasil tangan mereka akan segera meluncur ke website yang sudah dibuat oleh tim terbaik yang di sewa Abby, setelah sebelumnya ragu untuk kembali bekerja para wanita paruh baya itu kembali bersemangat saat bertemu dengan Abby kembali dan mendengar cita-citanya yang ingin membuat hasil kerja keras para wanita itu digunakan para super model di catwalk.      

Abby memberikan nama perusahaannya W Internasional, tentu saja ada alasan khusus kenapa ia menggunakan nama W Internasional dan hanya Jordan dan Marco saja yang tahu alasan Abby memakai nama itu. Abby benar-benar meninggalkan masa lalunya sebagai pemimpin kelompok 666 dan fokus pada bisnis yang sedang ia bangun saat ini.      

"1000 pc pakaian musim panas edisi terbatas dari Xander's akan mulai diluncurkan dalam beberapa saat lagi, aku minta kalian semua untuk bersiap. Dan pastikan tak ada crash, karena itu akan berakibat fatal untuk perusahaan,"ucap Jordan pelan dihadapan 5 orang staf IT yang sedang duduk di kursinya masing-masing.      

"Siap Tuan."      

"Good, peluncuran produk akan dimulai dalam 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2...go!!!     

Begitu kata go terucap dari bibir Jordan semua komputer yang berada di depan kelima pria berkacamata yang jenius itu langsung mengaktifkan website jual beli Xander's, sehingga para pembeli bisa mengakses ke situs itu untuk membeli pakaian yang mereka lihat sebelumnya.      

Di ruangannya Abby nampak memejamkan kedua matanya sambil bersandar pada kursinya. "Tenang Abby, yakinlah kalau apa yang kau lakukan ini berhasil. Percayalah, hasil kerjamu selama 3 bulan tanpa henti ini pasti berhasil."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.