You Are Mine, Viona : The Revenge

Time up



Time up

0Dalam waktu hanya kurang dari 45 menit 1000 pc koleksi pakaian musim panas milik Xander's habis tanpa sisa, bahkan uang pembelian baju-baju itu juga langsung masuk ke rekening perusahaan. Keputusan Abby yang menggunakan model-model terbaik untuk mempromosikan koleksi pakaiannya, berhasil menarik konsumen yang rata-rata adalah wanita usia 25 tahun sampai 40 tahun yang ingin menikmati liburan musim panas dengan koleksi pakaian edisi terbatas milik Xander's yang baru dikeluarkan hari ini.      
0

Jordan, Marco dan tim IT yang mengontrol jalannya website milik Xander's di internet bahkan tak percaya jika 1000 pc pakaian yang mereka jual hari ini habis tanpa sisa, itu pun mereka saat ini masih mendapatkan pesan yang berisi komplain dari para konsumen yang tidak berhasil mendapatkan pakaian yang diinginkan karena kalah cepat dari pembeli yang lain.      

"Gila, aku tak percaya,"ucap Marco lirih.      

"Wanita memang mengerikan ketika sudah berbelanja,"sahut Jordan dengan serak, ia tak percaya dengan apa yang baru terjadi di depan matanya.      

Para staf IT yang masih memantau jumlah uang yang masuk ke rekening perusahaan pun hanya tersenyum mendengar perkataan kedua asisten sang bos, mereka memilih untuk tetap berkonsentrasi menyelesaikan pekerjaannya sebelum proses pengiriman barang di mulai. Ketika uang terakhir masuk para staf IT itu kemudian memerintahkan pada tim gudang untuk segera memproses pengiriman untuk para pembeli yang sudah menyertakan alamat tinggalnya masing-masing.      

Di ruangannya Abby justru belum tahu apa yang terjadi, ia terlihat mengalihkan kecemasannya dengan mengerjakan pekerjaan yang lain. Proyek mobil bertenaga matahari yang sedang ia incar saat ini masih dalam pengujian dari banyak ahli dan sampai detik ini sudah banyak yang tertarik untuk memiliki hak paten atas produksi massal mobil itu termasuk dirinya.     

"45 juta dolar, itu jumlah uang yang sangat banyak dan aku tak memiliki uang sebanyak itu saat ini,"ucap Abby lirih saat melihat angka yang muncul dalam laptopnya yang sedang menampilkan biaya pembelian hak paten untuk mobil bertenaga matahari itu.      

Ketika Abby sedang fokus dengan proyek baru impiannya tiba-tiba Marco dan Jordan masuk, keduanya memiliki masuk setelah mengetuk pintu sebanyak tiga kali.      

"Permisi Tuan, kami ingin melaporkan hasil penjualan hari ini,"ucap Jordan pelan saat sudah berdiri dihadapannya Abby.      

Perkataan Jordan membuat Abby tersadar dari lamunannya. "Kau bilang apa Jordan?"     

"Penjualan hari ini selesai dalam waktu kurang dari 45 menit Tuan, 1000 pc pakaian musim panas milik Xander's habis tanpa sisa. Bahkan saat ini tim IT masih menerima komplain dari para pembeli yang tak berhasil mendapatkan pakaian itu Tuan."      

Satu alis Abby terangkat. "Benarkah?"     

"Iya Tuan, bahkan saat ini semua uang juga sudah masuk ke rekening perusahaan dan Travis sekarang berada di gudang untuk mengawasi proses pengiriman."      

Abby tersenyum puas. "Bagus, panggil tim desainer kemari. Aku ingin melakukan meeting bersama mereka untuk membahas proyek selanjutnya."     

"Anda ingin langsung memproduksi pakaian lain Tuan?"tanya Marco terkejut.     

"Tidak, seperti yang sudah aku katakan sebelumnya bahwa aku tak mau langsung meluncurkan jenis pakaian yang sama. Aku ingin mendengar ide-ide cemerlang lainnya dari para desainerku itu,"jawab Abby sambil tersenyum.      

Mendengar perkataan membuat Marco dan Jordan tersenyum, kedua pemuda itu kemudian segera pergi meninggalkan ruangan Abby untuk memanggil para desainer yang saat ini berada di lantai dua. Saat ini W Internasional hanya memiliki sekitar 20 penjahit, 3 designer, 3 tim keuangan dan 5 staf IT saja, karena itulah mereka masih memakai gedung lama untuk bekerja. Pasalnya Abby mengatakan kalau saat ini mereka belum membutuhkan gedung baru, berada satu gedung yang sama dengan para penjahit memberikan keuntungan pada Abby. Pasalnya ia bisa memantau secara langsung perkembangan pekerjaan mereka secara langsung sehingga hal-hal buruk bisa dihindari.      

Tak lama setelah Marco dan Jordan pergi 3 designer yang dipanggil pun masuk ke ruangan Abby, segera setelah orang-orang kreatif itu masuk Abby langsung memulai meeting dengan serius. Selama hampir satu jam Abby mendengar ide-ide cemerlang dari para desainernya, meski tak tahu dengan dunia mode namun Abby memiliki bayangan setelah berbicara dengan para designernya itu.     

"Ok, aku setuju. Segera beritahukan hal ini pada para penjahit, aku ingin ide kalian ini segera direalisasikan,"ucap Abby pelan penuh semangat.      

"Baik Tuan, kalau begitu kami permisi,"jawab ketiga designer itu kompak.     

Begitu ketiganya keluar dari ruangan Abby, Marco dan Jordan kembali masuk. Raut wajah kedua asistennya terlihat serius.      

"Ada apa?"tanya Abby datar.      

"Anak buah kita, akh maksudnya bekas anggota 666 saat ini masuk ke kelompok pimpinan Ruben Oliviera si Rank S itu. Mereka saat ini bahkan sudah menyatakan kesetiaannya pada Ruben Oliviera dan menjalin kerjasama dengan Sergio Mendes,"jawab Marco dengan cepat tanpa jeda.      

"Apa anda tak apa-apa Tuan?"      

Abby tersenyum tipis, ternyata keputusannya 3 bulan lalu tepat. Kini ia tahu siapa yang benar-benar setia dan patuh padanya. "Berapa orang yang bergabung dengan kelompok Oliveira?"     

"Sekitar 50 orang Tuan."Jordan menjawab pelan dengan hati-hati.      

"Hmm berarti ada sekitar 50 orang lagi yang masih bertahan di luar, baguslah. Ini baru 3 bulan, aku ingin melihat jika sudah satu tahun. Apakah masih ada yang setia padaku atau tidak,"ucap Abby pelan sambil tersenyum.     

"Anda masih ingin memimpin 666 lagi Tuan?"tanya Marco spontan.     

Abby terkekeh. "Tentu saja tidak, hanya saja aku butuh orang-orang yang bisa melindungi perusahaan. Aku akan membesarkan W Internasional dan pasti akan membutuhkan banyak orang untuk membantuku, karena itulah aku ingin melihat berapa sisa anggota 666 yang masih bertahan."      

"Ja-jadi anda sedang menguji kesetiaan mereka Tuan?"tanya Jordan dan Marco kompak.     

"Yes, hanya dengan cara ini aku bisa melihat siapa orang yang setia padaku. Pada saat manusia sedang kelaparan dan berada di jalanan, kita bisa melihat 2 hal dari mereka. Yang pertama kejujurannya dan yang kedua adalah keberingasannya, karena itulah aku sengaja membubarkan kelompok 666 dan tak mengambil satupun diantara mereka untuk bekerja di perusahaan ini kecuali Travis yang merupakan salah satu yang terpintar. Aku ingin melihat siapa yang paling bisa bertahan dari mereka semua, itulah alasanku hanya memberikan sedikit uang kepada mereka saat 666 aku bubarkan. Baiklah 50 orang dari 100 itu cukup baik dan ini baru 3 bulan, mari kita lihat beberapa bulan kedepan dari 50 orang itu siapakah yang akan masih tetap bertahan di sisiku,"jawab Abby dengan tersenyum lebar penuh keyakinan.      

Jordan dan Marco langsung terdiam, mereka tak percaya akan mendengar hal seperti itu dari Abby. Cara yang cukup kejam untuk menguji kesetiaan seseorang.      

Ottawa, Kanada.     

Fernando tersenyum saat mendapat laporan dari Justin perihal perkembangan kedua putra kesayangannya yang saat ini sedang sama-sama merintis usaha di Korea dan Italia.      

"Sepertinya waktu yang aku berikan sudah cukup, baiklah besok aku akan menjemput mereka. Sepertinya anak-anakku sudah siap memimpin perusahaan di Kanada, aku sudah tak sabar ingin menikmati hidup lebih tenang bersama Viona,"ucap Fernando lirih, diatas meja kerjanya sudah ada dua berkas milik Abby dan Aaric yang dikumpulkan Justin dan Harry selama 2 tahun terakhir ini.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.