You Are Mine, Viona : The Revenge

Pulang kampung



Pulang kampung

0Moskow, Rusia     
0

Setelah menempuh perjalanan selama hampir 9 jam 50 menit mobil pesawat yang membawa Keyla, Aaric dan kedua asistennya akhirnya tiba di Moskow. Sepanjang perjalanan Keyla tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih pada Aaric yang sudah membawanya pulang, padahal saat di kampus tadi Keyla masih menganggap perkataan Aaric hanya sebuah gurauan saja. Sampai akhirnya mereka tiba di bandara dan langsung menuju pesawat yang akan segera take off, sebenarnya Aaric bisa saja menyewa pesawat jet namun hal itu tak ia lakukan karena ingin tahu tanggapan keluarga Keyla.      

Berdasarkan cerita Keyla yang mengatakan kalau keluarganya orang matre maka Aaric mencoba untuk tak membongkar identitasnya dan hal itu sudah ia sepakati dengan kedua asistennya dan Keyla sendiri.      

Karena rumah Keyla ada di St Petersburg maka mereka harus melanjutkan perjalanan kembali, karena perjalanan darat membutuhkan waktu yang cukup lama Aaric pun memutuskan untuk naik pesawat kembali.      

"Maafkan aku,"ucap Keyla lirih saat sudah berada di pesawat yang akan membawa mereka ke St Petersburg.     

"Maaf untuk apa?"tanya Aaric bingung.      

"Karena kau harus menghabiskan banyak waktu seperti ini, aku yakin kau pasti mengalami banyak kerugian karena ini,"jawab Keyla terdengar sedih.      

"Tak masalah, sejak memiliki Ailex Entertainment aku tak pernah lagi melakukan perjalanan udara selama ini. Jadi anggap saja ini sebagai liburan yang menyenangkan setelah aku bekerja selama berbulan-bulan mengurus para trainee di kantor, lagipula ini tidak gratis. Kau jangan besar kepala Key."      

Keyla mengangkat satu alisnya. "Tidak gratis?"     

Aaric tersenyum, ia kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah Keyla. "Kau harus memuaskan aku selama akhir pekan nanti, tak akan kubiarkan kau turun dari ranjang semenitpun."     

Wajah Keyla langsung terasa panas mendengar perkataan Aaric, meskipun saat ini hubungannya dengan Aaric sudah berkembang jauh namun tetap saja ketika mendengar Aaric bicara sevulgar itu ia masih merasa malu.      

"Ini pesawat Alex, jaga ucapanmu,"jawab Keyla lirih sambil membuang muka, menghindari kontak mata dengan Aaric.     

Aaric terkekeh. "Tak usah malu Key, seks adalah hal yang wajar untuk orang dewasa seperti kita. Jadi jangan menganggapnya tabu."      

Keyla yang sudah tak tahan dengan godaan Aaric lalu melepas sabuk pengaman yang masih terpasang di tubuhnya dan bergegas pergi ke toilet untuk membasuh wajahnya yang terasa panas, melihat Keyla pergi begitu saja Aaric semakin geli. Ia tak menyangka kalau keadaannya akan berhasil membuat Keyla salah tingkah.      

Perjalanan dari Moskow ke St Petersburg masih membutuhkan waktu 1 jam 20 menit, karena itulah Keyla tak mau terus menerus melayani Aaric yang membahas masalah ranjang. Ketika selesai membasuh wajahnya Keyla berniat pergi ke ruang pramugari untuk meminta orange jus, akan tetapi langkahnya terhenti saat mendengar perkataan para pramugari yang membicarakan soal Aaric. Para wanita cantik itu terpesona melihat ketampanan Aaric yang dianggap sangat sempurna oleh para pramugari cantik itu, mendengar ada wanita lain yang memuja kekasihnya emosi Keyla langsung muncul. Niatnya untuk meminta orange jus pun langsung hilang seketika, tanpa berbicara Keyla langsung bergegas pergi ke kursi bisnis tempat dimana dirinya, Aaric dan kedua asisten Aaric duduk.      

"Kenapa cepat sekali, bukankah tadi kau mau…akhh.."     

Perkataan Aaric terhenti saat tiba-tiba Keyla memeluknya erat, padahal jelas-jelas Keyla memiliki kursi yang nyaman sendiri.      

"Kau kenapa Key?"     

"Jangan berisik, sudah biarkan aku seperti ini,"jawab Kayla ketus.     

"Apa kau sudah rindu padaku?"     

Keyla mencubit perut Aaric dengan gemas sampai Aaric meringis kesakitan. "Jangan berisik dan biarkan aku seperti ini, orang-orang itu harus tahu bahwa kau sudah memiliki aku."     

"Orang-orang siapa? Sebenarnya apa yang…"     

Aaric menghentikan perkataannya saat melihat beberapa orang pramugari yang melintas di sampingnya nampak berbisik-bisik satu sama lain, membicarakan tingkah Keyla yang memeluk Aaric dengan erat. Aaric akhirnya paham apa yang membuat Keyla berubah, ia tersenyum dan ikut mengeratkan pelukannya pada Keyla yang bersandar padanya seperti anak anjing.      

"Kau cemburu?"bisik Aaric lirih di telinga Keyla.      

Keyla mengangkat wajahnya dari dada Aaric. "Cemburu, apa itu cemburu aku tak tahu."     

"Benarkah? kalau begitu duduklah di kursimu dan biarkan aku duduk sendiri, sehingga aku bisa bisa memesan banyak makanan kepada pramugari-pramugari cantik yang sejak tadi...awww…"     

Sebuah jeritan terdengar dari Aaric, ketika merasakan perutnya kembali dicubit oleh Keyla. Namun cubitan kali ini terasa lebih keras dibanding cubitan yang sebelumnya.      

"Key…"     

"Sekali lagi kau bicara seperti itu maka aku akan membedah perutmu sekarang juga dan mencubit lambungmu supaya tidak berkata seperti itu."      

"Membedah perutku untuk menyakitiku? Kau tega?"tanya Aaric pura-pura terkejut.      

"Kenapa tidak, kau saja sudah punya niat jelek seperti itu,"jawab Keyla serak, menahan tangis. Ia tak rela berbagi Aaric dengan wanita lain.     

Aaric terkekeh mendengar perkataan Keyla, ia kemudian merengkuh Keyla dengan erat dan mencoba memejamkan kedua matanya. Perjalanan masih cukup lama dan ia ingin mengisi energi, sebelum bertemu dengan keluarga Keyla yang selama ini sudah membuat Keyla-nya mengalami kesulitan di Korea.     

"Alex, lepaskan aku. Aku tidak nyaman,"ucap Keyla lirih.      

"Aku nyaman, sudahlah jangan berisik dan tidur saja. Lagipula kita ada di kursi bisnis, tak akan ada banyak orang yang melihat kita."     

"Iya tapi…"     

"Tidur atau aku akan melakukannya disini,"sahut Aaric dengan cepat memotong perkataan Keyla.      

Keyla yang sebenarnya ingin berbicara lagi langsung terdiam, saat merasakan ada sesuatu yang mengeras di bagian bawah tubuh Aaric saat ini yang dapat ia rasakan.      

"Dia terbangun karenamu, jadi kau harus bertanggung jawab."Aaric kembali menambahkan perkataannya dengan suara parau sambil memejamkan kedua matanya.      

Keyla pun akhirnya merutuki kebodohannya yang sudah memancing Aaric, ia lupa kekasihnya itu paling tidak bisa jika sudah berdekatan dengannya. Karena itulah kini ia hanya bisa pasrah dan menahan rasa malunya dengan tetap berbaring di kursi yang sama dengan Aaric, namun karena merasa sangat tidak nyaman Keyla akhirnya memutuskan untuk bangun. Ia tak mau menjadi bahan perbincangan para pramugari itu berlama-lama, setidaknya rencananya untuk menegaskan kalau Aaric adalah miliknya sudah terlaksana. Setelah berhasil lepas dari pelukan Aaric yang masih terlelap Keyla kemudian duduk di kursinya sendiri yang berada di samping kursi Aaric, ia terlihat gugup karena akan bertemu dengan keluarganya. Keluarga yang tak menganggap dirinya ada.      

Saat Keyla sedang memikirkan keluarganya tiba-tiba tangannya dicengkram oleh Aaric yang ternyata tidur. "Tenang, ada aku. Kau tak usah takut."      

"Kau tidak tidur?"tanya Keyla polos.      

"Mana mungkin aku bisa tidur saat si kecil bangun."      

"Lalu 30 menit tadi itu?"     

"Aku hanya ingin memelukmu saja dan membuatmu tenang."      

Hari Keyla langsung terasa hangat mendengar perkataan Aaric, ia benar-benar merasa sangat tenang saat ini.      

"Terima kasih Alex, aku tak tahu kalau…"     

"Ssttt itu tidak gratis, kau harus membayarnya nanti. Jadi jangan menangis, karena melihatmu menangis membuatku bernafsu,"sahut Aaric lembut.      

Bug, Keyla memukul dada Aaric dengan keras.     

"Dasar mesum!!"     

Aaric terkekeh, ia kemudian mendekati wajah Keyla. "Aku hanya mesum padamu saja Key."      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.