You Are Mine, Viona : The Revenge

Keluarga Litvinova



Keluarga Litvinova

0Setelah makan pagi Aaric pun mengajak Keyla untuk pulang ke rumahnya, Keyla terlihat membawa tas kecil yang berisi beberapa cinderamata dari Seoul untuk diberikan pada adik-adik tirinya.      
0

Karena jarak rumah keluarga Litvinova tak terlalu jauh dari hotel mereka pergi dengan berjalan kaki, sepanjang perjalanan Aaric menggandeng tangan Keyla. Aaric tahu kalau Keyla sedang gelisah, karena itulah ia berusaha menenangkan wanitanya.     

"Apa itu ibu tirimu?"tanya Aaric pelan pada Keyla saat sudah sampai didekat rumah dua lantai milik keluarga Litvinova.     

"Marinka Litvinova dan kedua anak perempuannya Eva serta Karina Litvinova yang lebih muda 5 tahun dariku,"jawab Keyla lirih, kedua matanya berkaca-kaca melihat rumah masa kecilnya.      

"Lebih muda dari anda Nona? Tapi kenapa ya mereka justru terlihat lebih tua dari anda," celetuk Loren pelan mengomentari kedua adik Keyla.      

"Benar, aku kira kedua gadis itu justru kakak anda tadi." Bruce ikut menimpali perkataan Loren tak mau kalah.      

Keyla tersenyum kecut mendengar perkataan kedua asisten Aaric. "Tapi mereka jauh lebih beruntung dariku, mereka adalah putri dari keluarga Litvinova yang sebenarnya. Sedangkan aku, aku hanya anak dari seorang wanita yang tak diakui oleh suaminya yang kini memakai rumah peninggalan wanita itu untuk tinggal bersama anak dan istri barunya."      

Aaric menggeram mendengar perkataan Keyla. "Ada aku, kau tak perlu takut. Lagi pula kau pulang ke rumahmu sendiri, mereka hanyalah orang-orang tak tahu malu yang menikmati hak mu."      

Keyla tersenyum mendengar perkataan Aaric, selama ini memang ia sudah menceritakan semuanya pada Aaric. Karena itulah Aaric tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, termasuk dengan keuangannya yang tak jelas karena warisan peninggalan ibunya justru dinikmati keluarga baru ayahnya. Seorang pria yang sudah memberikan nama belakang untuknya.      

"Aku takut Alex."      

Aaric mengeratkan pelukannya pada Keyla. "It's ok baby."     

"Kau jangan jauh-jauh dariku, ibu tiriku jahat."     

Aaric terkekeh. "Aku tahu, makanya aku datang menemanimu bukan."     

Keyla menatap Aaric dengan kedua mata yang masih dipenuhi air mata, ia terlihat sangat gelisah dan takut. Namun karena Aaric terus menerus memberikan dukungan padanya akhirnya Keyla berusaha menguatkan diri dan siap untuk menemui keluarganya. Setelah mendapatkan ciuman dari Aaric di kening akhirnya Keyla pun memutuskan untuk segera masuk ke halaman rumahnya yang cukup bersih.      

"Nona Keyla!!" Seorang wanita tua menyapa Keyla dengan spontan, wanita yang bekerja sebagai juru masak dirumah keluarga Litvinova itu baru saja kembali dari kebun untuk memetik beberapa buah tomat dan sayuran.     

"Halo bibi May, apa kabarmu,"ucap Keyla sopan.      

Wanita tua yang dipanggil bibi May itu langsung meletakkan keranjang berisi sayuran di tanah dan bergegas memeluk Keyla, wanita itu berkali-kali menepuk punggung Keyla dan menyentuh wajah Keyla yang terlihat lebih cantik. Tentu saja, menjadi wanita seorang Alarick Alexander memberi keuntungan padanya. Sehingga wajah dan tubuhnya terawat dengan baik.      

"Apa kabarmu nona, bibi rindu. Para pekerja yang lain juga rindu padamu nona,"jawab bibi May dengan mata berkaca-kaca, wanita itu terharu melihat Keyla pulang ke St Petersburg dengan selamat. Padahal selama ini Marinka Litvinova sang nyonya rumah selalu mengatakan Keyla sudah jadi wanita malam di Seoul.     

"Baik, aku sangat baik. Maaf baru bisa pulang setelah 5 tahun,"jawab Keyla lembut, bibi May adalah salah satu orang yang dulu sering menguatkan Keyla jika ia dirundung kedua adiknya.     

"Tidak apa-apa nona, yang penting anda…"     

"Well... well... well...siapa ini yang datang, ternyata si anak haram masih punya nyali pulang ke rumah." Eva Litvinova yang baru akan masuk mobilnya menyela perkataan bibi May yang sedang berdiri didepan Keyla di depan pintu gerbang.      

Keyla dan bibi May langsung menoleh ke arah Eva yang sedang berjalan dengan angkuhnya bersama adiknya Karina yang berbeda 5 menit darinya.      

"Jangan begitu kak, mungkin saja si perempuan murahan ini sudah kehabisan uang di Seoul jadi dia pulang ke Rusia untuk mencari mangsa baru,"imbuh Karina dengan pedas.      

Bibi May menepuk-nepuk punggung Keyla, berusaha menenangkannya agar tak terpengaruh akan perkataan dua gadis bermata biru itu. Dari kejauhan Aaric tersenyum melihat cara bibi May menenangkan Keyla, ia senang setidaknya masih ada manusia di rumah keluarga Litvinova yang peduli pada gadisnya.      

Melihat kedua anak gadis kebanggaannya pergi ke arah pintu gerbang Marinka penasaran, padahal sebenarnya mereka harus segera masuk ke dalam mobil untuk pergi shoping. Salah satu kegiatan yang tak pernah Marinka lewatkan jika diawal bulan seperti saat ini.      

"Sayang apa yang kalian lakukan di...oh look who's here." Perkataan Marinka terhenti saat melihat sosok Keyla sang anak tiri suaminya muncul kembali di hadapannya setelah 5 tahun pergi meninggalkan St Petersburg.      

"Iya Mom, ternyata si tak tahu malu ini masih berani pulang." Eva mengomentari perkataan sang ibu sambil terus menatap Keyla dari atas sampai ujung kaki, entah mengapa ia merasa penampilan Keyla lebih berkelas saat ini. Meski Keyla hanya menggunakan celana jeans t-shirt putih dan sebuah sling bag namun penampilannya terlihat sangat anggun dan jujur membuatnya sedikit terintimidasi beberapa saat sebelum akhirnya ia sadar kalau gadis itu adalah Keyla sang kakak tiri yang sejak kecil ia bully bersama saudara kembarnya Karina.      

Marinka tersenyum sinis mendengar perkataan putri pertamanya, kedua matanya masih menatap Keyla tajam tanpa berkedip. "Kenapa kau pulang setelah 5 tahun, kau masih ingat rumah rupanya."      

"Aku sudah selesai kuliah, karena itu aku pulang Mom.."     

"Wait, apa kau bilang. Selesai kuliah hahaha...kau lucu Key, kalau kau bicara seperti ini pada orang yang mengenalmu pasti kau akan ditertawakan. Jangan banyak berbohong Key, kau pikir dengan uang $500 tiap bulan yang dikirim Daddy padamu cukup untuk membayar biaya kuliah kedokteran yang selalu kau banggakan itu? Jangan bodohi kami Key." Karina langsung memotong perkataan Keyla dengan cepat, mereka semua tahu kalau Keyla pergi ke Seoul untuk kuliah kedokteran yang didapatkannya dari beasiswa. Akan tetapi seluruh keluarga Litvinova meragukan Keyla sejak awal, mereka semua menganggap Keyla sedang berbohong dan hanya mencari alasan supaya bisa keluar dari rumah keluarga Litvinova yang memperlakukannya seperti pelayan.     

"Sabar honey, biarkan saja si anak haram ini terus membanggakan kuliah palsunya itu. Padahal jelas-jelas di Seoul dia hanyalah seorang wanita malam yang bekerja di bar untuk menyambung hidup, lihat saja penampilannya yang sudah jauh sangat berbeda ini. Aku tahu tas yang sedang digunakannya itu saat ini adalah salah satu tas edisi terbatas dari Chanel yang keluar musim lalu, mana mungkin ia bisa membeli tas semahal itu kalau tidak menjual diri. Jadi kau jangan terpengaruh ucapannya honey, biarkan saja dia terus mengatakan bahwa kalau dirinya adalah seorang dokter. Anak haram ini sama seperti ibunya yang berbohong, berlagak sok suci sewaktu menikahi Daddy kalian. Padahal saat itu dia sedang hamil, mengandung si anak haram ini yang tak jelas siapa ayahnya. Beruntung saat itu Deddy kalian mau memberikan nama belakangnya kepada anak haram ini kalau tidak mungkin sampai sekarang dia masih tak punya nama belakang dan tetap dikenal sebagai anak haram yang kehadirannya tidak diharapkan,"sahut Marinka panjang lebar, menghina Keyla dengan kejam. Ia bahkan sampai mengungkit soal masa lalu Keyla yang tak diketahui siapa ayah kandungnya.      

Dada Keyla terasa sangat sesak mendengar hinaan dari ibu tirinya, meski sudah sering sekali mendengar kata-kata kasar dari sama ibu tiri sejak ia masih kecil. Namun Keyla tetap saja sedih ketika masa lalu ibu kandungnya kembali diungkit, apalagi setelah sekian lama ia tak pulang. Padahal sejak pertama ia menginjakkan kaki di Rusia ia berharap ibu tirinya itu sudah berubah, akan tetapi ternyata ibu tirinya itu masih sama seperti 5 tahun yang lalu saat terakhir kali ia melihatnya bahkan kedua adiknya pun juga lebih kejam dari 5 tahun yang lalu. Dari tempatnya berdiri Aaric dan kedua asistennya bisa mendengar semua cacian keluarga Keyla, mereka semua memasang earpiece yang tersambung dengan sebuah alat sadap kecil yang dipasang Aaric diam-diam.      

"Tuan…"     

"Sabar Loren, tunggu dulu. Aku ingin tahu lebih jauh." Aaric langsung memotong perkataan Loren.     

Loren yang sudah tak tahan mendengar penghinaan yang diterima Keyla sebenarnya ingin langsung menghampiri para wanita itu, akan tetapi Aaric menahannya. Alhasil mau tak mau Loren harus menunggu lebih lama, begitu juga dengan Bruce yang terlihat sudah sangat kesal dan marah. Kedua pria itu tak rela wanita tuannya di hina-hina seperti itu.      

Saat Keyla akan membuka mulutnya tiba-tiba ia melihat sang ayah Feodor Litvinova berjalan menuju arahnya dengan pakaian rapinya, bersiap pergi ke kantor. Kantor milik ibu kandung Keyla yang di urus ayahnya itu.      

"Keyla, is that you?"     

Keyla tersenyum tipis. "Yes Dad, is me Key.."     

Plakk...     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.