You Are Mine, Viona : The Revenge

Keyla Sharov



Keyla Sharov

0Sebuah tamparan keras dari Eva mendarat di pipi Keyla sehingga membuat Keyla tak berhasil menyelesaikan perkataannya.      
0

"Dia bukan Daddy mu, dia Daddy ku dan Karina. Ingat kau hanya anak haram Keyla, kau tak punya Daddy,"pekik Eva Litvinova dengan keras.      

Keyla yang tak menyangka akan ditampar oleh Eva sangat terkejut dan tak bersiap, sehingga ia jatuh tersungkur di tanah dengan bibir yang sedikit mengeluarkan darah karena kerasnya tamparan yang dilakukan oleh Eva.     

Melihat Keyla jatuh Feodor Litvinova langsung menghampirinya, akan tetapi gerakannya tertahan oleh Marinka sang istri dan Karina.      

"Dia bukan anakmu sayang, jangan perdulikan dia,"kekeh Marinka dengan keras melarang suaminya menolong Keyla.      

"Betul Daddy, dia hanya anak haram Daddy. Jadi Daddy jangan perdulikan dia,"imbuh Karina dengan cepat menimpali perkataan sang ibu.      

Feodor Litvinova yang merasa kasihan pada Keyla tak bisa berbuat banyak, ia tak bisa bergerak karena ditahan anak dan istrinya. Sementara Eva yang baru saja menampar Keyla nampak sedang berkacak pinggang dihadapkan Keyla, ia terlihat sangat puas bisa membully Keyla lagi seperti 5 tahun yang lalu. Kedua matanya menatap tas Chanel milik Keyla tanpa berkedip, ia sangat iri sekali pada Keyla yang memiliki tas edisi terbatas itu. Tanpa pikir panjang Eva pun berniat untuk menginjak tas milik Keyla, akan tetapi baru saja ia mengangkat kakinya tiba-tiba sebuah dorongan dari tangan yang cukup kekar membuatnya terhuyung dan jatuh kebelakang tanpa sempat ia melakukan niatnya.      

"Siapa kau beraninya kau…"     

Eva tak melanjutkan perkataannya ketika melihat seorang pemuda tampan sudah berada di hadapannya, menolong Keyla yang masih terduduk di tanah. Pemuda itu bahkan terlihat sangat perhatian pada Keyla dengan membantunya berdiri serta menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya.      

Melihat putri kesayangannya jatuh Marinka panik, ia pun bergegas menghampiri Eva. "Siapa kalian, beraninya kalian melukai putriku."     

Aaric tersenyum mendengar perkataan Marinka. "Lalu apa yang kalian lakukan tadi memangnya tak menyakiti Keyla-ku?"      

Feodor Litvinova terkejut saat mendengar perkataan pemuda tampan dihadapannya, begitu juga dengan Marinka yang sudah berhasil membantu Eva bangun. Sementara Karina yang masih berdiri di samping sang ayah nampak terkesima melihat ketampanan Aaric yang saat ini sedang memeluk Keyla.      

"Maaf anak muda, kau ini siapa dan kenapa tiba-tiba…"     

"Aku tunangan Keyla, sebenarnya sejak tadi aku tak mau ikut campur. Akan tetapi melihat cara kalian memperlakukan Keyla dengan buruk, akhirnya aku tidak tahan dan langsung menolongnya. Kalau tidak mungkin saja Kayla akan babak belur menjadi bulan-bulanan kalian." Aaric langsung memotong perkataan Feodor Litvinova dengan bahasa Rusia yang sangat lancar, sehingga membuat Keyla menutup mulutnya. Ia tak percaya kekasihnya bisa bahasa Rusia juga.      

"Tunangan Keyla,"ucap Karina dan Eva kompak, kedua saudara kembar itu tak percaya bila memiliki tunangan seorang pria tampan yang luar biasa.      

Feodor Litvinova terdiam, ditatap oleh pemuda yang mengaku sebagai tunangan putri tirinya membuatnya sedikit tak tenang. Ia merasa penida yang ada di hadapannya bukan pemuda biasa.     

Aaric tersenyum mendengar perkataan kedua adik tiri Keyla. "Seharusnya kalian malu karena sudah menyia-nyiakan Keyla, kalian hanya benalu di rumah ini bahkan anda Tuan Litvinova. Anda adalah laki-laki yang paling tidak tahu diri dan tidak tahu malu yang aku kenal, bisa-bisanya anda tinggal bersama anak dan istri anda yang baru di rumah peninggalan mantan istri anda seperti ini. Bahkan yang lebih sangat menjijikkan adalah anda dengan arogan menggunakan uang dari perusahaan yang seharusnya menjadi milik Keyla untuk bersenang-senang bersama anak dan istri anda ini."     

Wajah Feodor Litvinova langsung pucat, begitu pula dengan Marinka Litvinova yang sedang berdiri disamping Eva putri pertamanya.      

"Jangan kira aku tak tahu apa-apa, aku sudah menyelidiki semuanya. Aku juga tahu bahwa sampai saat ini rumah, lahan dan perusahaan yang kau urus itu masih atas nama Keyla. Karena itu seharusnya kalian tak memperlakukannya dengan buruk seperti ini,"imbuh Aaric kembali sambil mengeratkan pelukannya pada pinggang Keyla.      

"Jangan asal bicara, semua harta yang kami miliki adalah milik keluarga Litvinova. Milik Daddy,"sahut Eva dengan suara meninggi, ia tak rela harta sang ayah disebut sebagai harta milik Keyla.      

Aaric terkekeh mendengar perkataan salah satu adik tiri Keyla, ia kemudian menoleh kearah Loren yang sudah siap dengan ponselnya. Begitu melihat kode yang diberikan oleh sang tuan, Loren kemudian berjalan mendekati Feodor Litvinova dan mengeluarkan sebuah amplop berwarna putih dari balik jaketnya.      

"Sebelum anda membaca amplop ini, lebih baik anda berbicara dengan seseorang yang sudah menunggu anda Tuan Litvinova,"ucap Loren pelan sembari menyerahkan ponselnya pada Feodor Litvinova.      

Dengan sedikit ragu Feodor Litvinova penerima ponsel Loren dan langsung berbicara dengan seorang pria yang tak lain adalah pengacaranya sendiri, wajah Feodor Litvinova langsung memucat saat berbicara dengan sang pengacara. Bahkan ia terlihat menatap tajam ke arah Aaric yang sedang memeluk Keyla.      

Setelah terlibat pembicaraan selama lima menit akhirnya Feodor Litvinova mengembalikan ponsel milik Loren dengan tangan bergetar.      

"Kau sudah berbicara dengan pengacaramu bukan? Baiklah sekarang baca surat ini, aku rasa tadi pengacaramu sudah menjelaskan semuanya. Jadi kau tak perlu kaget jika membaca surat ini,"ucap Loren pelan sambil mengulurkan surat peringatan dari pengadilan pada Feodor Litvinova.      

Kedua kaki Feodor Litvinova yang lemas akhirnya tak mampu menahan berat tubuhnya sehingga ia langsung terjatuh dan berlutut tepat di hadapan Loren, melihat suaminya berlutut di hadapan pria asing Marinka terkejut. Wanita itupun langsung mendatangi suaminya untuk bertanya apa yang terjadi, begitu pula dengan kedua putri kembar mereka Eva dan Karina     

"Ada apa sayang? Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?"tanya Marinka terkejut.     

Sementara itu Eva dan Karina memilih merebut kertas yang dipegang oleh sang ayah dan langsung membacanya bersama-sama, begitu membaca pada dua menit wajah kedua gadis kembar itu pun seputih wajah sang ayah. Kedua bibir mereka bahkan sampai terbuka lebar, sehingga membuat Marinka semakin bingung dengan apa yang sebenarnya sudah terjadi.      

"Apa yang terjadi?"tanya Keyla penasaran     

Aaric tersenyum, ia kemudian mengajak Keyla berjalan mendekati keluarga Litvinova yang sedang terduduk di tanah. "Besok, akan ada petugas dari pengadilan yang akan mengusir kalian dari tempat ini. Jadi lebih baik malam ini kalian rapikan barang-barang pribadi kalian sebelum kalian diusir dari rumah milik Keyla Sharov, mulai saat ini Keyla akan memakai nama belakang ibunya tidak lagi menggunakan nama belakang Litvinova yang kau berikan itu Tuan Feodor. Jadi dengan bergantinya nama belakang Keyla maka berakhir pula hubungan kekeluargaan kalian, sehingga kalian tak punya hak lagi untuk tinggal di tanah milik mendiang Nyonya Regina Sharov."      

"Tidak mungkin, semua ini milik suamiku. Sejak Regina meninggal dia sudah memberikannya pada suamiku jadi mana mungkin…"     

"Oh jadi anda tahu kalau semua harta yang anda miliki ini adalah milik ibu Keyla, lalu kenapa anda masih bersikap seperti ini kepada Keyla? Akh sudahlah tak usah dibahas lagi, aku sudah muak. Yang jelas mulai detik ini kalian tidak diperbolehkan lagi menginjakkan kaki di tanah milik keluarga harga Sharov,"ucap Aaric kembali memotong perkataan Marinka.      

Marinka semakin shock mendengar perkataan pemuda tampan yang berdiri di hadapannya, ia tak percaya semua harta miliknya ternyata belum menjadi miliknya. Eva dan Karina pun hanya bisa tertunduk lesu saat tahu bahwa mereka harus keluar dari rumahnya.      

"Ikut aku Key,"ucap Aaric pelan menahan tangan Keyla yang ingin mendekati keluarga ayahnya yang masih terduduk di tanah.      

"Tapi Alex.."     

Aaric langsung menoleh tajam ke arah Keyla. "Jangan membantahku."     

Keyla langsung terdiam, ia pun hanya bisa pasrah saat diajak Aaric masuk ke dalam rumahnya meninggalkan keluarga ayahnya yang masih nampak shock.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.