You Are Mine, Viona : The Revenge

Mata-mata Fernando



Mata-mata Fernando

0Setelah semua urusan selesai Keyla akhirnya bisa tenang meninggalkan St Petersburg, perusahaan pengolahan ikan miliknya saat ini sudah diurus seorang profesional yang kredibilitasnya sudah terjamin. Bahkan Aaric sendiri sudah memeriksanya secara langsung dan semuanya sesuai kemauannya.      
0

"Nona, anda baru pulang tapi kenapa harus pergi lagi. Bukankah seharusnya anda tinggal disini bersama kami?"     

"Iya Nona, rumah ini akan kembali sepi tanpa kehadiran anda."     

"Betul nona Keyla, kami masih sangat ingin bersama anda."     

Keyla tersenyum mendengar perkataan beberapa pelayannya, ia kemudian mendekati mereka dan memeluknya secara bersamaan.      

"Aku harus kembali ke Seoul, aku tak mungkin membiarkan tunanganku yang tampan itu tinggal sendiri disana. Karena percayalah banyak sekali gadis yang berusaha mendapatkan dirinya, menggantikan posisiku. Karena itulah aku harus ikut bersamanya kembali ke Seoul, tapi tenang saja dalam beberapa bulan sekali aku pasti akan kembali ke Rusia untuk menjenguk kalian. Jadi kalian tak usah khawatir aku pasti akan sering pulang bersama Alex tentunya,"ucap Keyla pelan berusaha untuk menenangkan para pelayannya.      

Dari tempatnya berdiri Aaric tersenyum tipis mendengar perkataan Keyla, karena memang Keyla sudah tahu soal Cindy Wu yang mengejar-ngejar dirinya.      

Para pelayan yang sebelumnya berat hati melepaskan Keyla kembali ke Seoul akhirnya memberikan izin pada majikannya itu, mereka bahkan dengan tulus mendoakan Keyla agar bisa hidup bahagia bersama Aaric. Setelah berpamitan Keyla akhirnya masuk kedalam mobil menyusul Aaric yang sudah masuk terlebih dahulu untuk pergi ke Moskow sebelum kembali ke Seoul, dengan mata berkaca-kaca Keyla melambaikan tangannya berkali-kali pada para pelayannya yang setia. Para pelayan itu sudah diberikan penjelasan oleh Aaric bahwa Feodor Litvinova beserta anak dan istrinya tak akan bisa mengganggu mereka lagi, karena jika hal itu terjadi maka jeruji besi siap mengurung mereka. Karena itulah para pelayan di rumah Keyla tenang saat ditinggal Keyla pergi.      

"Kenapa kau sedih?"tanya Aaric pelan pada Keyla yang sedang menyeka air matanya.     

Keyla menggeleng. "Aku tidak sedih, aku bahagia. Ini air mata bahagia, aku senang karena bisa meninggalkan rumah dengan perasaan bahagia seperti ini. Sebuah keadaan yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya."     

Aaric tersenyum. "Sudahlah jangan ingat-ingat lagi yang sudah berlalu, aku tak mau kau larut dalam kenangan buruk yang dibuat oleh ayah tirimu yang brengsek itu. Karena itu sekarang lebih baik kau hilangkan semua kenangan buruk itu dan hanya mengingatku saja, karena aku tak mau ada orang lain yang ada dalam pikiranmu selain aku."     

"Dasar menyebalkan, kau tahu persis siapa yang selama ini mengisi otakku jadi jangan berkata seperti itu,"ucap Keyla dengan cepat.      

Aaric terkekeh, ia kemudian mengeratkan pelukannya di pinggang Keyla dan mencium pucuk kepala Keyla dengan lembut. "Kau harus bahagia Key, sudah saatnya kau menikmati buah hasil kesabaranmu selama bertahun-tahun ini. Aku yakin ibumu di atas sana juga sudah tidak sabar untuk melihatmu bahagia, jadi jangan pernah mengeluarkan air matamu lagi untuk mengingat-ingat kenangan buruk yang sudah berlalu itu. Apalagi kenangan yang berhubungan dengan keluarga Litvinova yang sudah aku usir dari Rusia itu."     

Keyla langsung mengangkat kepalanya dari dada Aaric. "Kau sudah mengusir keluarga Litvinova? Karina, Eva dan Marinka?"     

"Yes, aku mengusir mereka dari Rusia dengan bantuan salah seorang temanku di pemerintahan. Jadi mereka tak akan bisa mengganggu para pelayanmu di St Petersburg selama kau ada di Seoul melayani aku,"jawab Aaric penuh percaya diri.     

Bug, Keyla memukul dada Aaric dengan sedikit keras menggunakan tangannya yang terluka.      

"Aku tidak melayanimu, aku ke Seoul karena teman-temanku ada di sana jadi jangan bicara sembarangan seperti itu,"sahut Keyla ketus.     

"Benarkah? Jadi kau sudah tidak mau menjadi Nyonya dalam apartemenku?"     

"Alex!!!"     

"Hahaha...aku bergurau Key, jangan serius seperti itu."     

Keyla yang sudah merajuk langsung menggeser tempat duduknya ke arah jendela, menjauhi Aaric. Melihat Keyla merajuk seperti itu membuat tawa Aaric semakin keras, ia senang sekali melihat Keyla marah. Karena Keyla terlihat semakin menggemaskan ketika marah seperti itu dan Aaric semakin senang menggodanya.      

Setelah berada di pesawat barulah amarah Keyla reda, ia kembali duduk bersama di samping Aaric. Keyla selalu takut jika pesawat mulai take off, karena itu ia memilih untuk meredam amarahnya dan kembali berbaikan dengan Aaric. Keyla sebenarnya ingin mengatakan sesuatu yang penting pada Aaric namun niatnya itu tak jadi ia katakan karena Aaric sudah memejamkan kedua matanya, Keyla tahu betapa lelahnya Aaric saat ini. Selama dua hari mengurus banyak hal bersama Loren dan Bruce sebelum kembali ke Seoul membuat Keyla akhirnya memutuskan untuk tak mengganggu istirahat Aaric. Perjalanan menuju ke Moskow membutuhkan waktu 1 jam 20 menit, karena itu Keyla memilih untuk ikut tidur. Beberapa hari ini juga sebenarnya menjadi hari yang sangat melelahkan bagi Keyla, saat ini Keyla bukan lagi gadis miskin. Uang ditabungannya cukup banyak dan mampu membuatnya hidup mewah di Seoul tanpa bantuan Aaric, namun karena Keyla tak mau meninggalkan Aaric akhirnya Keyla membiarkan uangnya tetap utuh di rekeningnya sendiri. Setidaknya Keyla saat ini bisa membeli barang apapun yang ia mau tanpa harus menggunakan uang dari Aaric dan itu membuatnya senang.     

Setelah tiba di Moskow penerbangan Aaric dan Keyla pun dilanjutkan kembali dengan menggunakan pesawat jet yang Aaric sewa secara khusus untuk membawanya kembali ke Seoul, Aaric punya banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya karena itu ia memilih untuk naik pesawat jet daripada naik pesawat komersil. Meskipun harus merogoh uang yang lebih banyak. Saat akan naik ke pesawat jet Keyla sempat melihat ada seseorang yang sejak dari St Petersburg mengawasi mereka tanpa berkedip, bahkan saat akan naik ke pesawat jet di Moskow Keyla sempat melihat orang itu mengambil foto dirinya dan Aaric.      

"Akh nyaman sekali, sudah lama sekali rasanya aku tak naik pesawat seperti ini,"ucap Aaric setengah berteriak saat memasuki pesawat jet yang ia sewa.      

"Anda pasti rindu masa-masa itu Tuan,"celetuk Loren sambil tersenyum.     

"Rindu sekali Loren, tapi bagaimana lagi hidup terus berjalan dan kita harus melakukan yang terbaik atas pilihan kita bukan? Jadi yah, nikmati saja,"jawab Aaric sambil tersenyum lebar.     

Senyum Loren mengembang mendengar perkataan sang tuan muda, sementara Bruce tak berkomentar apapun. Ia tahu masa lalu Aaric pasti sangat bahagia saat ada di Kanada, karena itu ia tak berkomentar banyak. Sebagai putra orang nomor satu di Amerika Utara yang sudah terkenal sampai Eropa pasti hidupnya bergelimang kemewahan dan Bruce tak mau menyinggung soal itu, hanya Keyla sajalah yang belum mengerti dengan apa yang sedang dibicarakan sang kekasih dan Loren.      

Keyla pun mendekati Aaric dan menceritakan apa yang ia lihat beberapa saat yang lalu di bandara kepada Aaric.      

"Biarkan saja, mungkin dia fansku hahaha...kau tahu kan Alex CEO Ailex Entertainment sangat terkenal. Jadi tak usah heran sayang,"ucap Aaric pelan merespon perkataan Keyla.      

"Tapi dia…"     

"Sttt jangan bicara yang tidak-tidak, lebih baik kita nikmati perjalanan ini. Sekarang kau bisa tidur atau duduk dimanapun sesukamu, tanpa takut ada yang memperhatikan." Aaric kembali memotong perkataan Keyla dengan cepat.      

Keyla pun akhirnya mengalah, karena lapar Keyla lalu memilih untuk menikmati makanan yang baru saja diantarkan para pramugari untuknya.      

"Ternyata semenyenangkan ini menjadi orang kaya, pantas saja banyak orang yang rela berbuat jahat untuk mendapatkan kekayaan,"gumam Keyla lirih saat menikmati pasta dengan lahap tanpa mengalihkan pandangannya dari Aaric yang tertawa lebar bersama Loren dan Bruce sembari menikmati minuman mereka.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.