You Are Mine, Viona : The Revenge

Menepati janji pada Fernando



Menepati janji pada Fernando

0Saat semua tamu pulang Viona merasa sedikit sedih ketika akan berpisah dengan Adam dan Steffi, ia mengira kalau kakak pantinya itu akan kembali ke desa Elora. Padahal sebenarnya untuk beberapa hari kedepan Adam dan istrinya itu akan menginap di rumah mereka atas permintaan Fernando dan Fernando sama sekali belum memberitahukan kabar membahagiakan itu pada Viona karena ia ingin memberikan kejutan pada istrinya.      
0

"Tak bisakah kalian menginap di sini untuk malam ini saja kak?" tanya Viona pelan pada Adam yang baru saja ikut mengantar yang lain pulang.      

"Satu malam?"tanya balik Adam.      

Viona menganggukan kepalanya penuh semangat, kedua matanya pun terlihat penuh harap saat menatap Adam dan Steffi secara bergantian.      

"Tanya pada suamimu Anji, mintalah izin padanya. Bolehkah kami menginap disini atau tidak,"ucap Adam kembali, ia merasa tak tega pada Viona yang tak tahu rencana kejutan dari Fernando itu.      

"Ok, aku akan bertanya pada suamiku,"sahut Viona penuh semangat, setelah berkata seperti itu Viona kemudian berlari mendekati Fernando yang sedang berbicara dengan Teddy.      

Fernando yang sudah menduga kalau istrinya akan datang padanya berpura-pura acuh, ia memilih untuk terus berbincang dengan Teddy membahas hal yang tak penting padahal Viona berada di belakangnya dan ingin bicara serius. Namun karena Fernando ingin memberikan kejutan pada istrinya, maka dari itu ia berpura-pura acuh.      

"Babe, aku serius. Ayolah, minta kak Adam dan Steffi tinggal lebih lama dirumah kita. Kak Adam kakakku babe,"rengek Viona untuk yang kesekian kalinya pada Fernando.     

Namun lagi-lagi perkataan Viona tak didengar oleh Fernando, ia terus saja memerintah Teddy untuk segera merapikan tempat yang baru saja dipakai untuk acara beberapa jam yang lalu itu.      

"Kalau kau mengizinkan mereka bermalam disini, aku akan melakukan apapun yang kau mau malam ini,"ucap Viona kembali dengan suara yang hampir tak terdengar.     

Deg     

Fernando yang tepat berada didepan Viona langsung membalikkan tubuhnya menghadap Viona. "K-kau bilang apa babe?"     

"I-itu, aku sudah bersih. Ini sudah hampir 45 hari setelah aku melahirkan Abby dan Aaric, jadi darah itu sudah bersih dan aku sudah bisa…."     

Grep     

Fernando langsung meraih kedua lengan Viona dan mencengkramnya dengan erat. "Jadi kita sudah bisa melakukan itu malam ini? Kau serius? Kau tak sedang menggodaku atau memberikan harapan palsu padaku kan?"     

Viona menggelengkan kepalanya dengan wajah yang bersemu merah, membahas soal hubungan seks dengan Fernando selalu membuatnya malu meskipun ia sudah memiliki Abby dan Aaric yang merupakan hasil dari buah cinta mereka selama ini.      

"Aku serius, tapi izinkan kak Adam dan istrinya bermalam. Kasihan sekali kalau mereka harus kembali ke desa Elora hari ini juga, setidaknya biarkan mereka berlibur di kota anggap saja ini adalah hadiah dari kita berdua untuk pernikahan mereka babe. Bukankah kita belum memberikan mereka hadiah babe,"jawab Viona cepat dengan kembali merayu Fernando agar memberikan izin pada Adam dan Steffi berada di rumahnya untuk beberapa hari kedepan.     

"Baiklah, mereka akan diizinkan menginap. Asal kau ingat dengan janjimu itu, kalau sampai kau mengingkari janjimu maka jangan salahkan aku jika malam-malam aku akan mengusir mereka berdua pergi dari rumah kita,"sahut Fernando tegas menahan tawa.     

Mendengar perkataan Fernando, Viona hampir berteriak dengan keras karena terlalu senang. Ia bahkan hampir melompat di tempat kalau tidak melihat banyak orang, setelah mengucapkan terima kasih pada Fernando berulang-ulang Viona kemudian berlari dengan penuh semangat menuju ke tempat Adam dan Steffi untuk memberitahukan kabar yang membahagiakan itu. Saat Viona memberitahukan perihal izin yang ia minta dari sang suami Adam dan Steffi nampak tersenyum tipis, mereka berdua yang memang sudah mengetahui rencana dari Fernando berusaha untuk tetap tenang dan tidak menghancurkan rencana yang sudah dibuat Fernando untuk memberikan kejutan pada Viona. Oleh karena itu mereka berdua ikut senang pada perkataan Viona, seolah benar-benar senang karena mendapatkan izin dari Fernando.      

Karena hari sudah sore Viona pun mengajak Steffi sang kakak ipar untuk masuk ke dalam rumah, Viona ingin memberitahukan kamar untuknya dan Adam tidur malam ini. Viona penuh semangat sekali saat menunjukkan kamar tamu yang sudah tertata rapi pada kakak iparnya itu, beruntung malam ini profesor Frank dan dokter Louisa belum tinggal bersama mereka untuk satu minggu kedepan. Pasalnya dokter Louisa malam ini memiliki jadwal jaga menggantikan seorang dokter lainnya yang sedang cuti melahirkan, karena itu mereka berdua baru bisa mulai tinggal bersama Fernando dan Viona minggu depan setelah jadwal jaga dokter Louisa selesai. Fernando memang tak mengijinkan adik dan para sahabatnya menjadi tetangganya, namun sebagai gantinya ia mengizinkan mereka untuk tinggal bersamanya selama satu minggu sebagai gantinya. Fernando ingin membuat sang adik dan ketiga temannya tinggal satu rumah dengannya selama satu minggu secara bergantian selama satu bulan supaya bisa lebih dekat dengan anak-anaknya, Fernando dan Viona berharap dengan ikut mengasuh anak-anaknya mereka semua akan segera hamil kembali seperti yang dianjurkan profesor Erick. Cara paling cepat membuat pasangan suami istri itu bahagia adalah dengan membiarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan, sehingga dengan itu mereka akan lebih bahagia dan tak akan terbebani lagi dengan keinginan ingin mempunyai anak. Profesor Erick berpesan pada Fernando dan Viona untuk membantu keempat pasangan itu tetap bahagia karena dengan itu mereka akan lebih rileks dan peluang untuk para istri mereka hamil lebih besar, karena itulah Fernando dan Viona berniat untuk mengizinkan mereka tinggal di rumahnya secara bergantian setiap 1 minggu sekali. Meskipun sebenarnya berat untuk Fernando, namun karena tujuannya mulia akhirnya ia mengenyampingkan egonya dan membagi sedikit kebahagiaannya dengan sang adik dan ketiga sahabatnya yang juga sama-sama menginginkan kehadiran buah hati sama seperti dirinya dulu yang sangat menginginkan anak pasca Viona mengalami keguguran karena perbuatan Amelia Smith.      

"Abby dan Aaric dimana? Kenapa sejak acara aku tak melihat mereka?"tanya Steffi lembut pada Viona saat berjalan menuju pantry.      

"Anak-anak tidur, sejak sebelum acara aku sengaja melarang mereka tidur. Jadi begitu acara selesai mereka langsung tertidur pulas, tanpa menangis dan drama seperti biasanya. Mungkin karena sudah terlalu lelah jadi merasa tidur begitu saja, oh ya kamar anak-anak ada diatas bersebelahan dengan kamarku,"jawab Viona panjang lebar, menceritakan alasan Abby dan Aaric langsung tidur.     

"Oh jadi begitu, pantas saja aku tak melihat mereka lagi. Caramu itu akan ku ikuti nanti kalau aku sudah punya anak Anji hehehe,"sahut Steffi sambil tertawa.      

"Tentu saja boleh, kita akan saling berbagi masa tumbuh kembang anak-anak kita nantinya. Oh iya apakah kau sedang…"     

"Akh tidak, aku belum hamil Anji. Aku baru saja datang bulan, ini hari kedua. Mungkin aku terlihat lebih berisi karena bahagia, menikah dengan seorang pria yang kita cintai membuat nafsu makan kita bertambah. Kau juga begitu kan Anji? Menikah dengan pria tampan, kaya raya dan berkuasa yang sangat mencintaimu. Akh kau sangat beruntung Anji, jaga baik-baik suamimu. Karena diluar sana pasti banyak lalat yang akan mencoba mendekat pada kalian,"jawab Steffi dengan cepat memotong perkataan Viona.     

Viona tersenyum. "Iya aku tahu kak, terima kasih masukannya."     

"Tentu saja sayang, ya sudah kalau begitu ayo buat teh chamomile. Adam adalah penggila chamomile, dia akan tak tenang sebelum minum teh chamomile. Oh iya ngomong-ngomong kalau anak-anak jam segini sudah tidur artinya nanti malam kau dan tuan Fernando akan begadang kan? Apakah kami boleh bergabung, akh maksudnya selama Abby dan Aaric terbangun nanti malam kami bisa bergabung dengan kau dan tuan Fernando menjaga mereka kan?"tanya Steffi tiba-tiba.      

Viona yang langsung teringat akan janjinya pada Fernando malam ini terlihat tak tenang, ia menjadi gusar. Viona takut kalau Fernando marah lalu mengusir Adam dan Steffi seperti yang ia katakan sebelumnya tadi, Steffi yang baru selesai menuangkan air panas kedalam cangkir yang berisi teh chamomile merasa heran melihat perubahan sikap Viona yang tiba-tiba sangat signifikan.     

"Kau kenapa Anji?"tanya Steffi kembali sambil memegang pundak Viona.     

"A-aku baik-baik saja, sebentar kak. Tiba-tiba aku teringat sesuatu aku harus berbicara dengan pengasuh Abby dan Aaric, aku tinggal ya,"jawab Viona tergagap, setelah berkata seperti itu Viona kemudian berlari menuju tangga untuk naik ke lantai dua. Ia harus memberikan pesan kepada kedua pengasuh anak-anaknya untuk menjaga anak-anaknya itu sampai pagi hari karena ia malam ini harus melayani Fernando sesuai janji yang sudah ia ucapkan sebelumnya.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.