You Are Mine, Viona : The Revenge

Memuaskan dahaga tiga bulan



Memuaskan dahaga tiga bulan

0Suasana pagi di kediaman Fernando nampak berbeda dengan kehadiran Adam dan istrinya, suami istri yang berprofesi sebagai dokter dan suster itu tak mengalami kesulitan ketika mengambil alih tugas pengasuh untuk mengurus Abby dan Aaric. Mereka yang sudah terbiasa mengurus anak-anak nampak sangat lihai dan membuat para pelayan takjub akan kelihaian sepasang suami istri itu mengurus kedua tuan muda kecil yang sempat menangis setelah minum susu dan akan dijemur.      
0

Sementara itu Fernando dan Viona belum keluar dari kamar, pasca tadi malam Viona memberikan pesan pada kedua pengasuh anak-anaknya untuk tidur bersama dikamar si kembar Viona akhirnya berhasil menjalankan tugasnya sebagai istri dengan baik. Melayani Fernando kembali setelah libur lebih dari tiga bulan dan tadi malam Viona sangat grogi dan takut sekali untuk melakukan hubungan suami istri, meskipun bukan yang pertama dan mereka sudah punya anak namun tetap saja melakukan hubungan sex lagi setelah melahirkan membuatnya sedikit gugup. Viona takut kalau aktivitas seksualnya dengan Fernando itu akan memberikan pengaruh buruk pada jahitan bekas operasinya, namun sepertinya Fernando yang paham akan ketakutan Viona berhasil menyakinkan istrinya itu kalau ia akan hati-hati dan penuh kelembutan. Sampai akhirnya ia benar-benar melakukannya, karena Fernando tak mau menindih istrinya akhirnya mereka melakukan gaya woman on top untuk bercinta. Meskipun tak memberikan rasa sakit pada bekas operasinya, namun bercinta dengan gaya seperti itu setelah tak melakukan culup lama membuat Viona sedikit kesakitan karena kejantanan suaminya itu menusuk dalam ke tubuhnya dan membuatnya langsung melayang. Rasa sakit dan nyeri pun seketika hilang saat Fernando mulai melakukan bagiannya, meskipun Viona berada diatas tubuh Fernando akan tetapi tetap saja Fernando lah yang memegang kendali. Dengan sedikit bersandar Fernando menggerakan tubuh Viona naik turun diatas perutnya yang memberikan kenikmatan luar biasa padanya, begitu pula pada Viona.      

Alhasil mereka melakukannya lebih dari tiga kali sampai akhirnya saat pagi menjelang mereka baru selesai, dengan tubuh yang penuh keringat dan cairan cinta keduanya yang menjadi satu sepasang suami istri itu akhirnya tidur sambil berpelukan dengan perasaan cinta yang makin besar. Viona akhirnya terbangun saat sudah tak bisa menahan buang air kecil lagi, namun saat akan melangkahkan turun tiba-tiba Fernando mengeratkan pelukannya lagi pada tubuh Viona.      

"Babe... lepaskan aku, aku ingin buang air kecil,"bisik Viona lirih pada Fernando yang masih memejamkan kedua matanya.     

"Hmmmm…."     

"Babe, nanti aku naik lagi keranjang ya. Tapi izinkan aku ke toilet dulu, aku sudah tak tahan." Viona memelas meminta dilepaskan oleh Fernando, ia sengaja menggunakan suara lembut agar suaminya itu mau melepaskan dirinya.      

Fernando yang masih belum sadar sepenuhnya akhirnya melepaskan tangannya dari perut sang istri, setelah Viona berusaha sekuat tenaga selama dua menit dengan susah payah. Setelah berhasil melepaskan diri Viona pun bergegas menuju kamar mandi, namun saat melangkahkan kakinya tiba-tiba rasa nyeri menusuk di area kewanitaannya. Viona pun langsung merutuki dirinya yang bodoh, bercinta lebih dari tiga kali dengan Fernando setelah libur lebih dari tiga bulan membuat area kewanitaannya sedikit sakit dan nyeri. Setelah berjalan dengan hati-hati Viona pun akhirnya berhasil tiba di kamar mandi, dari niat awalnya yang hanya ingin buang air kecil Viona akhirnya memutuskan untuk berendam di bathtub menggunakan air hangat setelah sebelumnya mengompres area kewanitaannya dengan menggunakan handuk bersih yang ia rendam dengan air hangat. Sebelum berendam Viona sempat bernilai terlebih dahulu di bawah shower, pasalnya tubuhnya saat ini penuh dengan sisa sperma suaminya. Belum sempat mengunjungi dokter untuk mendapatkan suntik KB akhirnya Viona meminta Fernando untuk mengeluarkan di luar, di atas perutnya saat mencapai puncak. Awalnya Fernando menolak, karena menurutnya mengeluarkan sperma saat mencapai puncak kenikmatan di luar vagina tak mendapatkan sensasi apapun. Namun setelah Viona mengatakan kalau ia belum mendapatkan suntikan KB akhirnya Fernando setuju, ia tak mau kalau sampai istrinya itu hamil lagi disaat Abby dan Aaric masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian mereka. Karena itulah sekarang tubuh Viona benar-benar lengket dan beraroma Fernando, setelah membilas tubuhnya Viona akhirnya masuk ke dalam bathtub yang berisi air hangat. Ia sempat memekik kecil saat air hangat itu menyentuh area kewanitaannya, meskipun sudah di kompres sebelumnya namun tetap saja ketika berendam dengan banyak air rasa perih itu datang lagi.      

"Akh, menyebalkan sekali. Sudah aku bilang jangan buat kissmark di leher, kenapa dia tak mau mendengarku,"ucap Viona kesal saat melihat pantulan dirinya dari kaca yang berada tak jauh dari bathtub, saat ini sekitar leher dan dada Viona sudah hampir penuh tanda merah keunguan yang dibuat Fernando penuh nafsu tadi malam saat foreplay ataupun pada saat sedang bercinta.     

Fernando yang memang sangat tergila-gila pada Viona tak bisa menahan dirinya, sampai akhirnya ia menggila dan meningkatkan banyak jejak di tubuh Viona dan karena kulit tubuh Viona yang sangat putih dan lembut kini semua tanda yang dibuat Fernando terlihat jelas di tubuhnya.      

"Ini bagaimana caranya aku menutupinya…"     

"Jangan keluar dari kamar caranya, jadi kita bisa bercinta sepanjang hari ini." Fernando yang sudah bangun dan sedang berdiri didepan pintu kamar mandi langsung memotong perkataan Viona.      

Viona langsung kaget mendengar perkataan suaminya, ia langsung menatap Fernando tanpa berkedip. "Iya itu maumu, memangnya kau kira aku mesin? Yang bisa terus menerus bercinta denganmu begitu!!"     

Fernando tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan istrinya, dengan tanpa rasa bersalah Fernando langsung masuk ke dalam bathtub tanpa membersihkan tubuhnya terlebih dahulu di shower seperti yang Viona lakukan sebelumnya sehingga membuat Viona marah.      

"Aku salah apa lagi? Apa kau masih belum puas dengan pelayananku semalam?"tanya Fernando bingung pada Viona yang marah-marah.      

"Kenapa tak bilas Fernando, tubuhmu kotor itu,"jawab Viona dengan kesal pada Fernando yang sudah duduk di dalam bathtub di hadapannya.     

"Bilas? Kenapa aku harus berbilas dulu?"tanya Fernando kembali.     

Byurr     

Viona yang kesal langsung mencipratkan air pada Fernando yang berada di depannya.      

"Aku malas denganmu!!"jerit Viona kesal yang sudah kehilangan selera untuk berendam dan berusaha untuk keluar dari bathtub, akan tetapi Fernando yang sigap tak membiarkan hal itu terjadi.      

Viona yang kalah tenaga dengan Fernando akhirnya kembali masuk dan jatuh diatas tubuh Fernando yang berada di dalam bathtub, beruntung bathtub di kamar mereka adalah bathtub yang cukup besar. Sehingga Viona tak menghantam pinggiran bathtub yang keras.      

"Fernando... lepaskan aku!!!"pekik Viona dengan keras saat sudah bisa menguasai dirinya lagi, ia merasa payudaranya sedikit ngilu saat ini. Sepertinya ASI yang berada di kedua payudaranya harus segera di pompa saat ini.      

"No, aku menginginkanmu lagi babe,"jawab Fernando jujur dengan suara berat.      

"Kita sudah lebih dari tiga kali tadi malam Fernando, aku lelah,"ucap Viona dengan cepat.      

"Tapi aku tidak, aku menahan diriku lebih dari tiga bulan babe... kau tak tahu kan rasa sakit menahan keinginan untuk bercinta seperti apa? Maka dari itu hari ini biarkan aku memuaskan diri padamu,"pinta Fernando memelas, kedua matanya menatap penuh harap pada Viona yang saat ini sudah berada diatas tubuhnya.      

"Tapi hari sudah siang lagipula aku harus akh…"     

Viona tak bisa menyelesaikan perkataannya saat kejantanan Fernando kembali masuk kedalam tubuhnya, rupanya Fernando serius. Fernando yang sudah on-fire tak menunggu lama, begitu ada kesempatan ia langsung melakukannya lagi untuk menyatukan diri dengan Viona mencapai kenikmatan dunia bersama.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.