You Are Mine, Viona : The Revenge

Derek\'s hope



Derek\'s hope

0Fernando yang penasaran dengan apa yang dilakukan Viona pada Natasya masih terus bertanya tanpa henti pada Viona sepanjang mereka menikmati makan malam, akan tetapi Viona tak mau membocorkan apa yang ia katakan ada Natasya. Viona hanya tersenyum ketika mendengar perkataan Fernando sambil terus menikmati makanan yang ia makan.      
0

"Babe, kau tahu kan siapa wanita itu? Dia adalah wanita sakit jiwa,"ucap Fernando berkali-kali, mencoba untuk mengingatkan istrinya tentang berbahayanya Natasya.     

"Aku tahu, kau tenang saja. Untuk saat ini ia pasti tak akan macam-macam pada kita,"jawab Viona dengan sambil tersenyum.      

"Kenapa kau seyakin itu?"tanya Fernando dengan suara meninggi.     

Viona diam mendengar perkataan Fernando, perlahan ia meletakkan satu jarinya di depan bibir sambil tersenyum.     

"Babe, come on…"     

"Aku akan mengatakan semuanya ketika kita di rumah,"sahut Viona dengan cepat sambil tersenyum penuh kemenangan. "Cepat habiskan makananmu dan segera pulang setelah di rumah aku akan mengatakan semua yang ingin kau ketahui."     

Fernando yang tak bisa berkutik karena mendengar perkataan Viona akhirnya pun pasrah ketika diminta untuk menghabiskan makanannya dengan cepat, padahal sebenarnya Fernando ingin sekali menikmati makan malam dengan santai bersama Viona setelah sekian lama tak menikmati waktu berdua. Akan tetapi karena Natasya rencana yang sudah ia buat dengan rapi untuk Viona tak bisa dia lakukan. Para bodyguard yang mendengar perkataan Viona langsung mempercepat makan mereka, supaya tak mendapatkan masalah.      

Acara makan malam yang ingin dinikmati dengan penuh kemesraan dan ketenangan berubah, setelah menghabiskan makanannya dengan cepat Fernando kemudian meminta Justin untuk membayar semua makanannya supaya mereka bisa cepat pulang ke rumah. Padahal sebenarnya Fernando sudah menyusun acara malam ini dengan sangat baik, ia berniat mengajak Viona pergi ke sebuah tempat berdua setelah menikmati makan malam. Namun karena Natasya dan Derek, Fernando harus membatalkan semuanya.      

"Kau marah padaku?"tanya Viona pelan pada Fernando saat mereka sudah ada di dalam mobil.     

"Tidak,"jawab Fernando ketus.      

"Serius? Ya sudah kalau begitu, lebih baik aku…"     

"Babe!!!"     

Tawa Viona pecah saat Fernando tiba-tiba berteriak, Fernando yang sudah sangat tidak peduli dengan Natasya tiba-tiba sangat penasaran pada wanita itu. Pasalnya tadi Viona sempat bertemu dengan wanita itu dan sempat berbincang dengannya, karena itulah Fernando sangat penasaran sekali saat ini.      

"Natasya sedang hamil saat ini, karena itulah aku yakin sekali dia tidak akan mengganggu kita untuk sementara waktu ini,"ucap Viona pelan saat sudah tenang.      

"What?? K-kau tahu dari mana!"tanya Fernando tergagap.      

"Aku adalah seorang dokter, ditambah lagi aku adalah seorang wanita yang sudah pernah hamil dua kali. Jadi aku bisa mengenali perubahan bentuk tubuh seorang wanita yang sedang hamil, meskipun belum ada perubahan yang berarti dari tubuh Natasya melihat gerak-geriknya aku sudah menebak kalau dia saat ini ia sedang hamil. Apalagi sebelumnya aku sempat melihat Natasya memasukkan satu kotak susu ibu hamil kemasan kecil ke dalam tasnya saat ia baru saja selesai berbincang dengan suaminya di depan toko tas, meskipun saat itu jarak kita sangat jauh dengan Natasya namun aku bisa melihat jelas kalau yang sedang ia masukkan itu adalah sekotak susu ibu hamil karena dulu saat hamil anak pertama kita aku juga pernah mengkonsumsi susu itu saat masih bekerja di rumah sakit,"jawab Viona panjang lebar.      

Wajah Fernando memucat saat mendengar perkataan Viona yang mengungkit kehamilan pertamanya, meskipun saat ini sudah ada Abby dan Aaric namun ketika disinggung soal anak pertamanya yang sudah meninggal Fernando menjadi sedikit sedih.      

"Kau yakin?"tanya Fernando lirih.     

"100% yakin, kalau kau tak percaya kau bisa minta anak buahmu untuk mencari tahu kebenaran akan perkataanku ini,"jawab Viona penuh keyakinan.      

Fernando yang merasa kedua matanya sudah panas langsung memeluk Viona, ia tak mau istrinya itu melihatnya sedih. Karena jika Viona melihatnya sedih maka Fernando takut Viona juga akan sedih dan hal itu akan berakibat buruk untuk Abby dan Aaric, Fernando harus menjaga suasana hati Viona sebaik mungkin supaya produksi ASI-nya tetap banyak.      

"Syukurlah kalau dia hamil, setidaknya jika ia hamil maka ia akan fokus pada anaknya dan berhenti mengganggu kita. Jujur saja meskipun Natasya sudah menjadi otak dari terbunuhnya Zeze namun aku sudah memaafkannya setelah ia mendapatkan banyak hukuman dariku, aku belajar darimu untuk menjadi seorang pemaaf. Aku ingin hidup dengan tenang bersamamu dan anak-anak, aku benar-benar lelah jika harus bermain kucing-kucingan seperti ini dengan wanita itu,"ucap Fernando pelan dengan suara yang hampir gak terdengar. "Setidaknya jika ia punya kehidupan sendiri yang bahagia maka kita tak perlu khawatir lagi dia akan berbuat macam-macam, apalagi yang aku tahu Derek sangat mencintai Natasya."     

Dalam pelukan suaminya Viona tersenyum, ia lalu berkata, "Aku harap begitu, karena jika Natasya bisa bahagia dengan hidupnya maka kau tak perlu membuang tenaga dan menambah dosa lagi. Biarkan karma yang bekerja Fernando, kau percaya itu kan?"      

"Iya aku percaya, karena itulah aku senang jika dia benar-benar hamil. Aku selalu berdoa supaya keluarga kita tenang dan hidup dalam berkat-Nya, semoga Tuhan selalu menjaga keluarga kita selama-lamanya,"jawab Fernando pelan.     

"Amin, Tuhan pasti akan mendengar doa kita. Aku senang aku sudah berubah Fernando, aku senang sekali kau menjadi lebih sabar. Anak-anak pasti akan tumbuh menjadi pria yang luar biasa, di bawah asuhanmu mereka akan menjadi pria-pria hebat dan…"     

"Tentu saja!!!" pekik Fernando dengan keras sehingga membuat Viona menghentikan perkataannya. "Mereka akan tumbuh menjadi Willan-Willan tangguh yang tak akan terkalahkan, mereka akan memimpin anak-anak para bajingan itu."     

Mendengar perkataan Fernando membuat Viona melepaskan pelukannya dari Fernando. "Anak-anak para bajingan? Maksudmu siapa?"     

"Anak-anak Frank, William, Dexter dan Andrew tentunya. Abby dan Aaric akan memimpin anak-anak mereka disaat mereka sudah dewasa tentunya,"jawab Fernando penuh keyakinan.     

"Tentu saja Abby dan Aaric akan membimbing adik-adiknya saat mereka sudah dewasa nanti, tapi tetap dengan catatan mereka harus tetap rendah hati dan tak sombong. Aku tak mau anak-anakku arogan sepertimu yang menyebalkan ini,"sahut Viona dengan cepat.     

Fernando terkekeh mendengar perkataan istrinya, ia lalu memeluk Viona kembali dengan erat. Meskipun kabar kehamilan Natasya belum benar-benar bisa dipastikan kebenarannya, namun Fernando sangat senang mendengarnya dan benar-benar berharap kalau Natasya memang hamil.     

Saat Fernando dan Viona sedang bahagia lain halnya dengan Natasya, sejak kembali dari mall dan bertemu dengan Viona ia menjadi sangat marah sekali. Natasya kesal karena Viona membisikkan ucapan selamat padanya atas kehamilannya saat ini.     

"Sialan...sialannnnn aku benci anak ini...aku harus menyingkirkannya sebelum dia lahir,"jerit Natasya histeris di dalam kamarnya, ia kesal sekali Viona tahu ia hamil.      

Derek yang sejak tadi hanya menjadi pendengar yang baik tiba-tiba mulai merasa kesal saat Natasya mulai mengumpat bayi yang sedang ia kandung, apalagi ketika melihat Natasya mulai menggerakkan tangannya untuk memukul perutnya. Secara tiba-tiba Derek memborgol kedua tangan Natasya ke sisi kanan dan kiri ranjang, karena tenaga Derek jauh lebih kuat alhasil Natasya tak bisa melawan.      

"Brengsek...lepaskan aku Derek, kau tak bisa melakukan ini padaku. Kau tak bisa membuatku seperti ini…"     

"Aku akan melepasmu disaat kau sudah tenang, yang jelas selama kau masih berusaha menyakiti anakku maka kau akan terus terborgol seperti itu. Ingat kata-kataku Natasya, aku mau bayi itu lahir dengan selamat. Jadi kau tak punya pilihan lain selain melahirkannya, kau ingat itu Natasya."      

Setelah bicara seperti itu Derek lalu berjalan keluar kamar meninggalkan Natasya, wanita yang ia cintai terborgol diatas ranjang dengan terus mengumpat. Setelah keluar dari kamar Derek bersandar pada pintu tempat dimana ia baru keluar.      

"Maafkan aku Natasya, kau harus disadarkan atas semua kesalahanmu. Aku mau anak kita lahir dengan selamat Natasya, aku mau kita bahagia bersama keluarga kita sendiri. Jadi maafkan aku jika aku melakukan ini padamu, kau harus melupakan Fernando….harus Natasya,"ucap Derek lirih penuh harap, kedua matanya memerah saat bicara.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.