You Are Mine, Viona : The Revenge

Dokter Cecilia hamil?



Dokter Cecilia hamil?

0Setelah keberangkatan Adam dan Steffi ke Santorini kediaman Fernando kembali tenang, para profesor, Andrew dan para istrinya juga tak datang karena sesuai perjanjian. Alhasil ketenangan pun kembali datang di rumah besar Fernando itu, hanya tangis Abby dan Aaric saja yang sesekali terdengar saat mereka sedang lapar. Fernando pun bisa sepuasnya melampiaskan hasratnya bersama Viona setelah berbulan-bulan menahan diri, apalagi Viona sudah mendapatkan suntikan kontrasepsi dari asisten profesor Erick. Karena itu Fernando tak menyia-nyiakan kesempatan yang ia dapatkan, bukan hanya kedua anaknya saja yang membuatnya tak tenang. Para sahabat dan adiknya kini sudah menjelma bak mimpi buruk yang akan datang kapanpun juga, Viona sendiri yang tahu kalau Fernando adalah seorang pria yang sudah menahan dirinya berbulan-bulan berusaha untuk sabar dan melayaninya dengan baik.      
0

Seperti pagi itu di mana Fernando dan Viona baru keluar dari kamar sekitar jam 9 pagi, para pelayan pun tak ada yang berani menyinggung atau bertanya kenapa kedua majikannya itu bangun siang. Mereka pura-pura tak tahu dan memilih untuk melanjutkan pekerjaannya tanpa banyak bicara, namun kedamaian di kediaman Fernando memang tak bisa bertahan lama. Pasalnya saat Fernando dan Viona sedang menikmati sarapannya pagi ini, tiba-tiba ponsel Fernando berdering keras.      

"Benar-benar tak tahu aturan, sepagi ini masih saja mereka menggangguku,"ucap Fernando kesal ketika melihat nama Andrew muncul di layar ponselnya.      

"Siapa?"tanya Viona penasaran.     

"Andrew,"jawab Fernando singkat.      

"Angkat, siapa tahu penting,"ucap Viona pelan sambil tersenyum.      

Fernando menggelengkan kepalanya. "Biarkan saja, aku tak mau acara makan kita diganggu mereka."     

"Babe, jangan begitu. Angkat saja, siapa tahu penting. Kita tak tahu kan apa yang terjadi pada Andrew saat ini,"ucap Viona kembali, meminta Fernando untuk mengangkat teleponnya.     

"Baik Nyonya, saya akan mengangkat panggilan masuk dari pengganggu ini. Saya permisi,"jawab Fernando menahan kekesalan saat beranjak bangun dari kursi.      

Viona yang sedang mengunyah makanan hanya tersenyum melihat Fernando kesal, namun ia senang karena Fernando mau menerima panggilan telepon dari Andrew. Saat Fernando berbicara dengan Andrew ditelepon Viona tak mendengar sama sekali percakapan mereka, pasalnya Fernando berbicara dengan Andrew di taman. Yang otomatis membuat Viona tak bisa mengetahui apapun yang mereka bicarakan.     

"Jangan panik bodoh, kau laki-laki. Tenang saja, lagipula saat ini istrimu sudah ditangani dokter bukan,"ucap Fernando kesal, pasalnya Andrew yang saat ini menghubunginya sedang sangat kacau pasca menemukan dokter Cecilia pingsan dengan darah segar yang mengalir dari area kewanitaannya di dapur saat akan membuat makan pagi untuknya saat ini.     

"Aku belum pernah melihat Cecilia seperti ini Fernando, aku takut sekali. Apalagi tadi darah yang keluar dari area kewanitaan Cecilia cukup banyak,"jawab Andrew jujur.      

"Share lokasimu, aku akan kesana bersama Viona. Oh ya apa kau sudah memberitahu yang lain?"tanya Fernando dengan cepat.     

"Yang lain, yang lain siapa?"Andrew yang sedang tak bisa berkonsentrasi langsung memberikan pertanyaan lagi pada Fernando.     

Fernando menghela nafas panjang, ia berusaha sabar menghadapi Andrew yang kacau. "Frank dan yang lain tentu saja, memangnya siapa lagi yang aku maksud."     

"Tidak ada yang aku hubungi, kau adalah orang pertama yang aku hubungi. Aku tak tahu harus berbuat apa saat ini, komandanku pun belum aku kabari tentang kejadian ini. Aku benar-benar kacau Fernando,"jawab Andrew jujur.      

Glek, Fernando menelan ludahnya dengan susah payah. Ia tak menyangka akan mendengar Andrew bicara seperti itu.      

"Ok sekarang kau tenang, kirim lokasimu sekarang padaku. Aku akan datang bersama Viona, kau polisi brengsek. Jangan sebodoh itu!"hardik Fernando kesal, ia berusaha menutupi perasaannya yang sebenarnya.      

Mendengar bentakan dari Fernando membuat Andrew sedikit sadar, ia kemudian menarik nafas panjang dan berusaha untuk tenang. Setelah bisa menguasai dirinya, Andrew kemudian menyebutkan tempat dimana ia berada saat ini. Fernando yang sangat hafal dengan nama rumah sakit kecil yang disebutkan oleh Andrew pun langsung mengingatnya dengan baik, setelah merasa informasi yang ia butuhkan cukup Fernando lalu meminta Andrew untuk mematikan ponselnya. Setelah Andrew mematikan panggilannya, Fernando kemudian berjalan kembali masuk kedalam rumah. Tanpa bicara ia bergegas menuju ke lantai dua untuk bersiap, lima menit kemudian Fernando pun turun kembali. Ia sudah memakai jaket dan membawa blazer warna peach milik Viona ditangan kanannya.      

"Kau mau kemana?"tanya Viona bingung.     

"Nanti aku ceritakan di jalan, sekarang pakai blazer ini. Kita harus segera berangkat,"jawab Fernando dengan cepat.     

Viona yang merasa ada yang tak beres langsung memakai blazer yang dibawakan oleh Fernando tanpa banyak bicara lagi, setelah Viona selesai memakai blazernya Fernando lalu mengajak sang istri berjalan menuju ke halaman depan dimana saat ini Lucas sudah bersiap untuk mengantar tuannya pergi. Para bodyguard pun langsung ke posisinya masing-masing ketika Fernando dan Viona masuk kedalam mobil Lucas, tak lama kemudian tiga mobil serba hitam yang berada dirumah Fernando berjalan keluar menuju rumah sakit tempat dimana Andrew membawa istrinya yang mengalami pendarahan. Viona menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya saat mendengar cerita Fernando mengenai kondisi dokter Cecilia, ia tak percaya kalau salah satu rekan kerjanya itu mengalami pendarahan.      

"Kau tak salah dengarkan babe?"tanya Viona untuk kesekian kalinya pada Fernando, kekhawatiran terlihat jelas di wajah Viona saat ini.     

"Mana mungkin aku salah dengar, si brengsek itu bicara dengan sangat jelas sekali. Lagipula aku sudah mengkonfirmasi ke rumah sakit yang disebut oleh Andrew dan operator yang menerima teleponku pun menyebutkan dengan jelas nama dokter Cecilia sebagai pasien ditempat mereka,"jawab Fernando menjelaskan apa yang sudah ia lakukan pada istrinya itu untuk mencari tahu kebenaran perkataan Andrew.     

"Kalau dokter Cecilia pendarahan itu artinya dia sedang hamil, kenapa sampai dia tak tahu kalau sedang hamil? Pendarahan pada awal-awal kehamilan cukup berbahaya...oh Tuhan. Ayo Lucas, percepat laju mobilnya. Aku sangat tidak tenang ini,"ucap Viona dengan suara tergagap.      

Fernando meraih tangan Viona dan menciumnya dengan penuh kasih. "Sabar babe, jangan terburu-buru. Lucas pasti tahu dengan baik masalah mengendarai mobil, yang penting kita bisa sampai dengan selamat ke rumah sakit itu."     

Viona menatap Fernando dengan tatapan sayu, sebagai seorang wanita yang pernah mengharapkan kehadiran anak dalam kehidupannya Viona tahu betul perasaan Andrew saat ini. Perlahan Fernando meraih tubuh Viona dan memeluknya dengan erat untuk menenangkannya.     

"Tenang saja, Andrew pasti kuat. Si brengsek itu sudah tenang sekarang, dokter Cecilia juga pasti akan baik-baik saja. Berdoa saja semoga tak ada hal buruk menimpa mereka, kalaupun saat ini dokter Cecilia hamil semoga saja Tuhan memberikan kesempatan bayi yang ia kandung lahir dengan selamat,"jawab Fernando lembut. "Apalagi Andrew dan dokter Cecilia orang baik, aku yakin mereka pasti akan mendapat nasib baik juga."      

"Amin, amin. Semoga Tuhan mendengar doa kita, kasihan mereka Fernando. Setiap melihat mereka menggendong anak-anak kita aku selalu sedih, sebagai wanita aku tahu dengan pasti arti tatapan dokter Cecilia pada Abby dan Aaric,"ucap Viona lirih dengan suara parau.      

Fernando mencium kening Viona dengan lembut. "Tuhan pasti mendengar doa kita babe, percayalah. Bukan hanya Andrew saja yang akan memiliki anak, tiga brengsek itu juga pasti akan mendapatkan anak juga. Aku yakin sekali, karena nanti saat mereka dewasa Abby dan Aaric lah yang akan memimpin mereka menguasai dunia ini."      

Viona tersenyum mendengar perkataan Fernando. "Dasar kau ini, kenapa selalu bicara seperti itu. Anak-anakku akan jadi anak baik."      

Fernando tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Viona, ia pun mempererat pelukannya pada tubuh sang istri yang sangat ia cintai itu.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.