You Are Mine, Viona : The Revenge

Pisau beracun



Pisau beracun

0"Kartu identitas?"hardik seorang pria berkulit hitam dengan suara keras pada seorang gadis cantik yang baru tiba di sebuah pintu bar paling terkenal di Paris.     
0

Gadis cantik berjaket denim itu melepaskan jaketnya, sehingga bralette warna hitam yang ia pakai terlihat dan membuat tubuh seksinya terekspos. Para bodyguard yang berada di depan pintu terlihat menelan ludahnya saat melihat kemolekan tubuh gadis cantik yang ada di hadapannya.     

Plak     

Seorang bodyguard berkulit hitam langsung menampar bokong gadis cantik itu secara tiba-tiba.     

"Masuklah!! Didalam pasti banyak pria kaya yang akan menyukaimu,"sarkas pria berkulit hitam itu dengan arogan.      

"Hahahaha."     

Gadis cantik yang bokongnya baru dipukul itu terlihat menahan amarahnya dengan wajah yang memerah dan berkata, "Terima kasih atas bantuannya."      

Plak     

Saat melewati keempat pria berkulit hitam, gadis cantik itu kembali menerima tamparan di bokongnya lagi. Ia benar-benar menahan diri untuk tak meledak karena ingin menyelesaikan misi besarnya dari sang paman, ketika masuk ke dalam area bar kedua matanya langsung menatap nanar mencari sasarannya di antara puluhan pria hidung belang yang sedang memangku wanita-wanita seksi yang menggoda.      

Gadis cantik yang ternyata adalah Elsa itu langsung berjalan menuju ke toilet untuk mempersiapkan semuanya, sebuah pisau lipat yang sudah disembunyikan di sepatunya pun ia keluarkan. Meskipun hanya sebuah pisau kecil namun pisau itu sangat mematikan pasalnya di sepanjang pisau itu sudah dilumuri racun yang sekuat bisa kobra, sehingga dalam hitungan menit orang yang akan terkena pisau itu pasti akan meregang nyawa. Setelah semua persiapan yang selesai, Elsa pun keluar dari toilet. Malam ini ia berdandan sangat cantik dan memakai wig berwarna merah mencolok sehingga wajah aslinya tak mungkin dikenali, Elsa melakukan penyamaran agar tak ada yang mengenalnya. Meskipun baru tiba di Paris namun Elsa tak mau membuat kesalahan sekecil apapun, karena itulah ia melakukan persiapan dengan sangat detail seperti itu.      

Ketika keluar dari toilet Elsa tersenyum ketika melihat sasarannya tengah duduk memangku seorang wanita seksi, pria bernama Marquez itu adalah orang yang diinginkan sang paman untuk mati. Pisau lipat yang sudah dilumuri racun pun sudah siap di tangan Elsa, ia pun juga sudah hampir sampai di tempat sasarannya. Elsa pun mengeluarkan pisau kecilnya dan mulai mengarah pada Marquez dari balik tangannya, namun saat ia hampir tiba di tempat Marquez tiba-tiba seorang pelayan pria jalan dengan terhuyung dan menyenggol Elsa sehingga membuat Elsa kehilangan keseimbangan dan tangannya yang sedang membawa pisau lipat pun langsung terulur ke atas untuk mencari pegangan dan membuat pisau lipat itu jatuh mengenai paha seorang wanita penghibur yang memakai pakaian seksi.      

"Fuck,"gerutu Elsa dalam hati dengan kesal saat melihat senjatanya salah sasaran.     

"Anda tak apa-apa nona?"tanya pelayan pria yang baru saja menabrak Elsa.      

Elsa mengibaskan tangannya di udara, ia pun berjalan dengan cepat dari tempat itu menuju keramaian untuk membaurkan diri di keramaian. Tak lama setelah Elsa menghilang terdengar suara jeritan yang cukup keras saat melihat seorang gadis penghibur yang kejang-kejang dengan mulut yang mengeluarkan cairan putih, kedua matanya juga membelalak lebar sehingga membuat orang-orang yang melihatnya menjerit ketakutan terutama para wanita penghibur yang lain.      

"Tenang-tenang, jangan panik. Biarkan pihak keamanan yang mengurus wanita ini,"ucap seorang pelayan dengan keras.      

"Lihat, wanita itu menjerit kesakitan."     

"Tidak, ia seperti sedang meregang nyawa."     

"Kyaaaaa….ada orang di mati!!"     

"Tolong!!!!"     

Secara tiba-tiba keadaan bar itu langsung kacau saat wanita penghibur yang terkena sayatan dari pisau kecil yang dibawa Elsa menjerit dengan keras, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Ia meninggal dalam posisi mata dan mulut terbuka lebar, sungguh sebuah keadaan yang sangat mengerikan untuk mati. Tak lama setelah wanita itu mati, secara perlahan kulit wanita itu membiru. Terutama di area tempat ia mendapatkan luka, melihat perubahan tubuh wanita yang sudah mati mengenaskan itu membuat semua orang terkejut bukan kepalang. Mereka tak menyangka akan melihat seseorang meninggal dalam posisi yang sangat mengerikan seperti itu, beberapa orang petugas keamanan bar pun akhirnya datang. Akan tetapi para pria bertubuh besar itu tak berani melakukan apa-apa pada mayat wanita penghibur yang merupakan salah satu staf dari bar itu, pasalnya ada seorang pria misterius muncul dari kerumunan dan berkata kalau wanita itu terkena racun ular paling mematikan.      

"Jangan sentuh, wanita ini terkena racun ular taipan. Kecuali kalau kalian ingin terkena racunnya juga,"ucap pria misterius itu dengan suara keras saat seorang bodyguard ingin mengangkat jenazah wanita malang itu.     

"T-tau dari mana kalau wanita ini terkena racun ular taipan?"     

"Iya, lagi pula mana ada di bar seperti ini ada ular."     

"Ular taipan dia bilang, hei jangan asal bicara. Ini dikota besar, mana ada ular. Lagipula kita saat ini ada di dalam bar, yang mana setiap pengunjungnya diperiksa satu demi satu."     

"Betul-betul, jangan asal bicara."     

Beberapa orang yang panik dan ketakutan langsung merespon perkataan pria itu dengan penuh emosi, mereka tak percaya dengan perkataan pria tampan berkacamata itu.      

"Aku adalah seorang zoologi yang terbiasa menangani hewan-hewan beracun seperti ini, melihat kondisi mayat wanita ini aku yakin sekali ia terkena bisa ular. Dan hanya ular sejenis taipan saja yang bisa membunuh manusia dewasa secepat ini,"jawab pria berkacamata itu kembali.      

Mendengar perkataan sang pria berkacamata yang ternyata adalah seorang ahli hewan itu membuat suasana baru semakin kacau, para wanita terlihat berteriak ketakutan sambil berlari menjauh dari tempat dimana wanita malang itu terbaring dengan mulut yang mengeluarkan busa. Para bodyguard yang tadinya ingin mengangkat untuk membatalkan niatnya, mereka akhirnya sepakat untuk menunggu polisi datang.     

Aaric yang baru saja tiba di halaman bar nampak terkejut saat melihat beberapa orang wanita berlarian keluar dari bar dengan wajah yang pucat, mereka berkumpul di halaman bar dengan ketakutan dan saling berpelukan. Beberapa orang pria yang merupakan pihak keamanan bar pun terlihat mencoba untuk menenangkan para wanita buang sedang menangis itu.     

"Loren…"     

"Siap Tuan, anda tunggu disini. Saya akan mengecek keluar,"ucap Loren dengan cepat memotong perkataan Aaric.     

"Ok,"jawab Aaric singkat.     

Setelah berkata seperti itu Loren pun turun dari mobil Range Rover berwarna hitam itu dan berjalan mendekati kerumunan untuk mencari tahu apa yang terjadi, kedua mata elang Aaric pun mengikuti Loren sang bodyguard. Namun tiba-tiba ekor matanya menangkap sosok wanita yang terlihat sangat tenang keluar dari bar, wanita berambut merah itu berjalan tanpa beban menjauhi kerumunan.      

"Siapa wanita itu, sangat mencurigakan sekali,"ucap Aaric tanpa sadar dengan terus menatap wanita seksi itu yang terus berjalan menuju ke ujung jalan, sampai akhirnya menghilang dari pandangan Aaric.     

Saat Aaric masih menatap ke arah jalan yang cukup gelap, tempat menghilangnya wanita misterius yang keluar dari bar tiba-tiba lamunan Aaric terbuyarkan oleh Loren yang tiba-tiba datang dan berdiri dihadapannya.      

"Loren, kau ini mengagetkanku saja!"hardik Aaric kesal.     

"Maaf tuan, ta-tapi ini penting sekali. Di dalam bar ada wanita meninggal terkena racun ular,"jawab Loren terbata dengan wajah memerah.     

"Racun ular?"tanya Aaric kaget mengulangi perkataan Loren.     

"I-iya tuan, ular taipan tuan,"jawab Loren kembali.      

"What!!!"      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.