You Are Mine, Viona : The Revenge

Rencana brilian Aaric



Rencana brilian Aaric

0Diego diam, ia tak berbicara satu patah kata pun saat Aaric menjelaskan panjang lebar alasan yang sebenarnya ia memberikan nama Bruce O'Brian padanya. Ia juga sangat tak menyangka kalau Aaric akan mengetahui identitasnya yang sebenarnya.     
0

"Saat ini orang-orangku sedang mencari mayat seorang laki-laki yang mempunyai ciri-ciri fisik sepertimu dan sekarang kita tunggu kabar selanjutnya dari mereka. Aku yakin beberapa saat lagi lagi ke kekacauan akan terjadi di sekitar kota ini,"ucap Aaric pelan mengakhiri perkataannya.     

"Mayat yang memiliki ciri-ciri fisik sepertiku? Kekacauan? Apa maksudmu?"tanya Diego dengan suara meninggi penuh kekagetan.     

Aaric tersenyum, ia lalu meraih gelas yang berisi almond milk rasa coklat favoritnya dan langsung menghabiskannya tanpa sisa.      

"Kau akan mengerti saat polisi menemukan mayat laki-laki itu,"jawab Aaric datar sembari menyeka bibirnya dari tetesan almond milk.      

"Iya tapi aku butuh penjelasan dari sekarang, lebih baik kau menjelaskan semuanya kepadaku saat ini juga Aaric!!"hardik Diego dengan penuh emosi, ia merasa dipermainkan oleh Aaric.     

"Aku bilang nanti Diego, kalau Aku mengatakan yang sekarang itu tidak akan seru,"jawab Aaric tanpa rasa bersalah.      

"Tapi aku harus tahu se…"     

Diego langsung menoleh ke arah pintu ketika tiba-tiba pintu dibuka dari luar dan masuklah Loren bersama empat orang pria berbadan besar, mereka tersenyum dan memberikan penghormatan pada Aaric yang masih duduk dengan tenang di samping meja makan.      

"How?"     

"Selesai tuan, saat ini Dave dan beberapa orang yang lain sedang menunggu di mobil yang sudah terbakar itu,"jawab Loren singkat.     

"Good, aku harap berita ini akan segera muncul di tv. Karena Bruce sudah tak sabar ingin mengetahui semuanya, bukan begitu Bruce?"kata Aaric pelan sambil memberikan pertanyaan pada Diego yang ia panggil dengan nama Bruce.     

"Namaku Diego Perry, bukan Bruce O'Brian seperti yang kau katakan tadi Aaric!!"pekik Diego penuh emosi, ia sudah sangat kesal sekali dengan apa yang terjadi saat ini.      

Mendengar Diego membentak Aaric membuat amarah Loren dan beberapa bodyguard lainnya datang, namun langkah mereka berhenti ketika Aaric menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.      

Aaric bangun dari kursinya, ia lalu berjalan mendekati sofa yang berada di ruang tamu. "Nyalakan tv Loren, aku rasa berita tentang jenazah Diego Perry sudah muncul di berita."     

"Siap Tuan." Loren menjawab singkat perintah yang diberikan oleh sentuhan dan langsung menyalakan tv yang berada tepat di hadapan Aaric.      

Melihat Aaric justru duduk santai membuat Diego kesal, ia berniat ingin masuk kedalam kamar dan pergi dari apartemen Aaric. Akan tetapi baru saja akan membalikkan tubuhnya keempat bodyguard lainnya langsung membuat pagar betis yang membuatnya tak bisa pergi kemana-mana, jadi mau tak mau Diego tetap berada diruangan itu. Menunggu berita yang disebutkan oleh Aaric dan tak lama setelah Diego bergabung dengan Aaric di ruang tamu atas paksaan keempat bodyguard Aaric ia terkejut, pasalnya di tv terlihat jelas sebuah mobil yang sedang terbalik sedang terbakar hebat.     

Menurut sang reporter tv mobil itu sebelumnya melaju dalam kecepatan tinggi dan menabrak sebuah tangki minyak di tempat pengisian bahan bakar yang berada di perbatasan kota sebelah timur, pihak kepolisian belum berani memberikan komentar terkait dengan korban yang masih berada di dalam mobil itu. Pasalnya saat ini kebakaran hebat itu masih belum bisa ditangani padahal petugas pemadam kebakaran sudah mengerahkan 4 mobil pemadam kebakaran untuk menaklukkan api yang sedang berkobar itu, para petugas pemadam kebakaran lebih memprioritas untuk memutuskan jalur api dengan membasahi sebuah rumah yang berada tepat di samping pengisian bahan bakar mobil itu supaya tak menjalar ke rumah-rumah yang ada disampingnya.      

Pihak polisi mengatakan kalau orang yang berada di dalam mobil itu tidaklah mungkin bisa selamat, namun pihak polisi sudah mengantongi identitas orang yang berada di dalam mobil dan saat ini mereka sedang memberikan keterangan kepada reporter yang mewawancarainya.     

"Dari mana anda tahu kalau korban adalah seorang ahli zoologi terkenal pak?"tanya seorang reporter wanita dengan penuh semangat, pasalnya ia adalah satu-satunya reporter di tempat itu. Sehingga hal ini akan memberikan rating yang sangat tinggi untuk televisi tempatnya menyiarkan kecelakaan mengerikan ini.      

"Jadi sebelum mobil itu terbakar ada seorang saksi mata melihat mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi, lalu menabrak ke beberapa tempat sebelum akhirnya menabrak tangki pengisian bahan bakar yang saat ini terbakar hebat ini. Dan pada saat mobil itu menabrak ke-2 tempat sebelumnya ada beberapa benda yang tercecer dari mobil itu, diantaranya sebuah koper dan beberapa tabung penelitian yang disinyalir berisi zat-zat kimia yang berasal dari senyawa hewan ataupun zat lainnya. Setelah diperiksa ternyata benar ditemukan fakta baru bahwa orang yang berada di dalam mobil itu bernama Diego Perry, seorang ahli zoologi ternama yang merupakan warga negara Rusia yang pernah tinggal dan kuliah di Amerika. Dari barang bukti yang kami temukan ini juga terlihat ada beberapa berkas penting dari Diego Perry yang berisi laporan dari penelitian yang sedang ia lakukan itu dan kemungkinan besar Diego Perry ini sedang dalam upaya pelarian dari orang-orang yang menginginkan hasil penelitiannya, ia melaju dalam kecepatan tinggi dan akhirnya kehilangan keseimbangan sampai terjadi hal seperti ini. Sangat disayangkan sekali orang pintar seperti dia harus mengalami kematian yang sangat mengenaskan seperti ini,"jawab seorang kepala polisi dari daerah tempat terjadinya kecelakaan besar itu dengan panjang lebar.     

"Apa anda yakin dia adalah seorang ahli zoologi yang bernama Diego Perry pak?"tanya reporter itu kembali.     

Sang polisi tak langsung menjawab pertanyaan reporter wanita itu, ia justru menunjukkan beberapa kertas yang berhasil ia selamatkan dari dalam koper yang terlempar dari mobil. Yang mana dari koper itu terlihat jelas beberapa identitas pribadi milik Diego Perry dan beberapa kertas yang menunjukkan hasil penelitian yang sedang ia kerjakan di sebuah laboratorium yang berada di Rusia.      

"Dan dugaan kami semakin kuat saat menemukan dompet milik Diego Perry yang sangat penuh dengan sidik jarinya, tugas kami selanjutnya adalah melaporkan hal ini pada kedutaan Rusia karena korban adalah warga negara Rusia,"ucap sang polisi kembali menutup penjelasannya.      

Setelah sang polisi memberikan keterangan terakhirnya reporter wanita yang wawancaranya itu kemudian mengambil alih kembali jalannya acara dan menjelaskan bahwa pihak polisi sudah melakukan identifikasi barang-barang korban di sebuah klinik yang berada tak jauh dari kantor polisi, sehingga mereka bisa menemukan bukti-bukti yang sangat valid itu. Ditambah lagi para polisi itu juga sudah berhasil mengidentifikasi sidik jari yang ada di dompet dan beberapa kartu identitas Diego Perry lainnya yang berada di dalam dompet itu, jadi informasi yang diberikan polisi itu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sang reporter wanita itu lalu menutup jalannya berita dengan menunjuk ke arah kobaran api yang masih cukup tinggi yang berada tak jauh dari tempatnya melakukan wawancara saat ini dikantor polisi.      

Diego nampak sangat terkejut saat melihat berita eksklusif itu, ia tak percaya semuanya sudah dipersiapkan secara matang seperti itu.      

"Bagaimana kalian membuat kecelakaan seperti itu?"tanya Diego penasaran.      

"Mungkin anda adalah ahli zoologi, tapi kami semua adalah orang-orang yang sudah ahli dalam bidang seperti ini. Dan melakukan ini adalah hal yang sangat mudah untuk kami,"jawab Loren menyombongkan diri.     

"Iya tapi bagaimana caranya?"tanya Diego kembali.     

Aaric tersenyum, ia kemudian menatap Diego dengan tajam. "Tentu saja dengan remote control dari jarak jauh, kami sudah memasang sebuah alat yang mampu menggerakkan mobil itu sesuka kami. Jadi tak heran kalau mobil itu bisa menabrak tangki pengisian bahan bakar setelah dua kali menabrak pembatas jalan dan sebuah lampu penerangan."     

"Remote control?"     

"Iya, dengan alat itu kami dengan sangat mudah mengatur mobil. Kami juga sudah mengatur dengan sedemikian rupa sehingga koper yang berisi beberapa berkas pentingmu itu beserta dompet dan alat-alat tabung kimia itu langsung terjatuh saat kami menabrakkan mobil itu pertama kali ke tiang listrik, hal itu karena kami sudah mengatur semuanya dengan remote control tuan Diego Perry. Oh maaf tuan Bruce O'Brian,"jawab Loren penuh percaya diri. "Dan otak dari semua ini adalah tuan muda kami, Aaric. Dialah yang sudah membuat rencana seperti ini."     

Deg     

"Aaric...kau yang sudah menyusun semua ini?"tanya Diego tergagap.      

"Yes, memangnya kenapa? Aku rasa semua orang juga bisa melakukan ini bukan, hanya dengan memasang remote control saja dan selesai. Tak ada yang sulit bukan,"jawab Aaric datar tanpa ekspresi.     

"Kau gila Aaric, kau sakit jiwa!!!"pekik Diego panik.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.