You Are Mine, Viona : The Revenge

Mulai dari bawah



Mulai dari bawah

0Para perampok kecil itu bukan lawan seorang Aaric, meskipun mereka dalam jumlah yang lebih banyak dan membawa senjata tajam. Termasuk di pengemudi taksi yang sudah membawa Aaric dan kedua anak buahnya ke markas mereka untuk melakukan kejahatannya, tanpa kesulitan Aaric berhasil membuat pengemudi taksi yang membawa pisau yang terhunus ke arahnya jatuh karena terkena jurusnya.      
0

"Ikat mereka semua, aku harus menghubungi polisi Korea supaya mereka mendapatkan hukuman. Karena tindakan mereka ini sangat merugikan." Aaric memberikan perintah kepada Loren dan Bruce untuk menangani para perampok yang saat ini sudah terkapar tak berdaya dengan kondisi babak belur.      

Tanpa diperintah dua kali Bruce dan Loren pun kemudian menggunakan ikat pinggang para perampok itu untuk mengikat tangan mereka satu sama lain, sementara Aaric sendiri langsung menghubungi kantor polisi terdekat dan melaporkan apa yang sudah terjadi. Tak menunggu waktu lama sebuah mobil polisi pun akhirnya datang ke area pergudangan itu, para polisi itu pun langsung menangkap para penjahat yang merupakan sindikat yang sering keluar masuk penjara untuk kasus yang sama.      

"Jadi anda yang baru saja melaporkan masalah ini Tuan?"tanya seorang polisi muda kepada Aaric.     

"Betul saya yang tadi menghubungi anda,"jawab Aaric sambil tersenyum.      

"Anda ini…"     

"Saya baru tiba di Korea tadi malam, kami bertiga berasal dari Kanada." Aaric langsung memotong perkataan sang polisi.      

Karena polisi muda itu terlihat sangat bingung dengan Aaric yang sangat lancar berbahasa Korea akhirnya Aaric pun menceritakan bagaimana ia bisa lancar itu berbahasa Korea, polisi itu pun menganggukan kepalanya berkali-kali merespon penjelasan Aaric. Ia benar-benar tak menyangka ada orang asing yang selancar itu bicara dengan bahasa Korea.     

"Sekali mohon maaf atas ketidaknyamanan Tuan, saya benar-benar menyesal. Sebagai salah satu polisi negara Korea saya malu warga kami yang melakukan hal serendah ini, sekali lagi saya minta maaf Tuan dan tolong jangan benci kami. Kami warga Korea sangat ramah dan menerima semua turis yang datang dengan baik,"ucap sang polisi meminta maaf pada Aaric penuh sesal.     

"It's ok, ini hanya segelintir orang saja dan tak ada hubungannya dengan warga yang lain. Saya tahu warga Korea sangat ramah, karena itulah saya mempelajari bahasanya bertahun-tahun lalu,"jawab Aaric sambil tersenyum.     

"Syukurlah kalau anda tak terganggu karena hal ini, baiklah kalau begitu kami permisi Tuan…"     

"Alex,"sahut Aaric dengan cepat memotong perkataan sang polisi, ia lupa memperkenalkan diri secara resmi.      

"Lee Yong Dae, kalau anda membutuhkan sesuatu jangan sungkan menghubungi saya kembali tuan Alex."     

"Sure, aku pasti akan menghubungi anda jika mendapat masalah lagi tapi aku berharap tak akan mendapatkan masalah apapun. Aku sangat menyukai Seoul,"ucap Aaric jujur.      

Polisi muda yang bernama Lee Yong Dae itu pun akhirnya pergi bersama anak buahnya dengan membawa para perampok kecil yang sudah sering keluar masuk penjara itu, setelah para polisi itu pergi Loren dan Bruce pun langsung mendekati Aaric. Banyak sekali pertanyaan yang mereka ingin ajukan pada sampoan terutama mengenai lancarnya sang tuan berbicara dengan bahasa Korea.     

"Lebih baik kita cari taksi dan segera pergi dari tempat ini, bukankah kita akan pergi ke pasar loak?" Aaric mengangkat tangannya ke depan menghentikan Loren yang akan bicara.      

"Oh iya, ya sudah kalau begitu aku akan mencari taksi terlebih dahulu bos"sahut Loren dengan cepat, ia pun kemudian melakukan pemesanan taksi melalui situs resmi penyedia jasa layanan taksi.      

Tak menunggu lama taksi yang dipesan akhirnya datang, karena Aaric bisa berbicara dengan bahasa Korea akhirnya ia memutuskan untuk duduk disamping sang supir taksi. Sementara Loren dan Bruce duduk di kursi belakang, alhasil selama perjalanan Aaric terlibat pembicaraan yang sangat menyenangkan dengan sang sopir taksi. Sehingga perjalanan menuju ke ke pasar loak pun terasa sangat cepat bagi mereka semua, beruntung Aaric sudah memiliki beberapa pecahan mata uang won sehingga ia tidak kesulitan ketika bertransaksi. Tadi malam ketika tiba di bandara ia langsung menukarkan beberapa pecahan uang dollar dengan won, setelah check in di hotel yang berada di lingkungan bandara untuk beristirahat.      

Setelah sampai ditujuan Aaric dan kedua anak buahnya pun langsung masuk ke area pasar, Loren dan Bruce yang sebelumnya khawatir akan mendapat masalah ketika tiba di pasar loak kini sangat tenang pasca mengetahui sang tuan sangat lancar bicara menggunakan bahasa Korea. Jadi mereka sangat tenang dan tak menggunakan mesin penerjemah lagi untuk berkomunikasi, seperti yang dikatakan Bruce sebelumnya di apartemen barang-barang di pasar loak masih banyak yang layak pakai.      

Akan tetapi Aaric yang dari awal tak tertarik sekali menggunakan barang-barang seperti itu hanya berjalan-jalan saja tanpa berniat untuk membeli, ia hanya ingin mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat di Korea dengan terjun secara langsung ke tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Karena itulah ia mau diajak pergi ke pasar loak, Aaric merasa sedikit tidak nyaman jika tidur ataupun makan menggunakan barang-barang yang pernah dipakai oleh orang lain. Meskipun ia tidak memiliki uang yang cukup banyak dari sang ayah akan tetapi tabungannya masih cukup banyak untuk membuatnya hidup nyaman, karena itulah ia tidak mau menggunakan barang-barang seperti itu.      

"Jadi kita tak membeli apapun bos?"tanya Loren untuk kesekian kali.     

"Yup."     

"Lalu untuk apa kita datang ke tempat ini?"Bruce yang menahan diri sejak tadi akhirnya ikut bicara.     

"Untuk ini,"jawab Aaric sambil membuka tangannya dan mengarah ke pasar loak tempat mereka baru saja keluar.     

"Apa maksudnya bos?"tanya Bruce dan Loren kembali dengan kompak.     

Aaric tersenyum menatap kedua anak buahnya. "Karena kita akan tinggal lama di di negara ini maka dari itu kita harus tahu kebiasaan masyarakat yang ada di tempat ini, kita juga harus membaca peluang apa yang bisa kita lakukan untuk menjalankan bisnis di negara ini. Bukankah semua bisnis itu dimulai dari yang paling kecil tidak langsung dari besar."     

"Jadi kita hanya melihat-lihat saja?" Loren kembali bertanya dengan bingung.     

"Yes, aku harus mencari usaha yang menjanjikan di sini. Kalian harus ingat, aku tak di dukung secara finansial oleh kedua orangtuaku, jadi aku harus berusaha sendiri. Maka dari itulah aku mau kalian ajak ke tempat seperti ini,"ucap Aaric jujur.     

Loren dan Bruce saling pandang beberapa saat. "A-anda dibuang Tuan besar bos?"tanya keduanya dengan kompak.     

Plak      

Plak     

"Aww…"     

"Aouchhh…"     

Loren dan Bruce mengasuh kesakitan dengan kompak saat Aaric memukul kepala mereka, meskipun sebenarnya pukulan Aaric tidaklah keras.      

"Aku disini karena ingin membuktikan pada orang-orang di luar sana bahwa seorang Willan bukanlah manusia yang hanya mengandalkan kekayaan orang tuanya saja, kita akan buat nama Willan disegani di negara ini"ucap Aaric dengan lantang.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.