You Are Mine, Viona : The Revenge

Kerjasama yang ditolak



Kerjasama yang ditolak

0Semua rasa lelah Viona hilang seketika setelah ia menikmati cemilan hasil belanja sebelumnya di supermarket bersama Fernando , setelah mandi Viona langsung mengambil beberapa kantong snack kentang bersama coklat dan ice cream ke dalam kamar ia membaca beberapa dokumen yang berisi rekam medis pasien nya dengan menikmati cemilan yang ia beli itu .     
0

Fernando hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekanakan sang istri , melihat Viona sangat sibuk Fernando akhirnya memilih duduk di ranjang dengan memainkan laptop nya sambil menatap Viona yang duduk di meja kerjanya sambil terus mengunyah snack kentang .      

" Bukankah tadi kau mengeluh lelah honey ,kenapa masih bekerja jam segini ? " tanya Fernando pada Viona yang masih sibuk mengisi dan menyalin berkas pasiennya ke dalam note pribadinya .     

" Sebentar lagi babe tanggung " jawab Viona tanpa menoleh ke arah Fernando .     

" Sudah hampir jam sepuluh malam , ayo tidur aku tak mau melihatmu sakit !! hari ini pasti sangat berat untukmu " ucap Fernando sambil membuka selimut yang ada di sebelahnya untuk tempat Viona berbaring .     

" Setengah jam lagi ya " sahut Viona cepat menawar ajakan Fernando untuk tidur .     

" Kalau masih belum mau ke sini juga , jangan salahkan aku kalau menggunakan cara lain yang akan cepat membuatmu tertidur "  ucap Fernando mengancam Viona .     

Brak      

Viona langsung menutup berkas yang ada di tangannya dengan kasar dan meletakkannya di atas meja ,ia lalu berjalan cepat menuju ranjang dimana Fernando berada.      

" Iya iya iya….. aku tidur menyebalkan sekali " sengit Viona sambil menutup tubuhnya dengan selimut .     

" Good girl " bisik Fernando pelan sambil menahan tawa .     

Viona terdiam di balik selimut tak merespon perkataan Fernando , tak lama kemudian ia sudah tertidur pulas berlayar di alam mimpi . Sementara itu Fernando masih terjaga karena memikirkan beberapa hal penting yang tadi siang dilaporkan oleh Justin di kantor.      

Fernando juga memikirkan tentang alasan Frank memindah suster Tina ke divisi obgyn , sebenarnya Fernando sudah menduga kalau Frank tak akan semudah itu melepaskan Viona begitu saja . Ia juga tahu bahwa dalang dibalik pemindahan suster Tina adalah sang adik akan tetapi Fernando pura-pura tak tahu supaya tak membuat Viona makin tertekan . Oleh karena itu Fernando tak menyebutkan nama Frank saat bertanya pada Viona tadi sore di dalam mobil sewaktu mereka akan pulang ke rumah .     

" Mungkin lebih baik aku sering berkantor di rumah sakit untuk menjagamu dari Frank honey " ucap Fernando dalam hati sambil membelai wajah Viona dengan lembut .     

" Kau tak usah khawatir honey ,aku akan menjagamu dari Franklin . Tak akan kubiarkan ia menyentuh secuil kulit pun yang ada di tubuhmu " bisik Fernando pelan .     

Karena sudah malam Fernando akhirnya tertidur sambil memeluk Viona yang sudah tidur sejak tadi. Birahinya naik kembali saat memeluk sang istri akan tetapi Fernando berusaha menekan nafsunya itu , karena tak tega membangunkan Viona yang sudah kelelahan . Dulu sewaktu Fernando masih single ia bisa bercinta dengan wanita sebanyak apapun yang ia mau akan tetapi setelah menikah dengan Viona nafsunya tak segila dulu ia lebih menikmati tiap saat ia bercinta dengan Viona .     

Daisy apartemen     

Frank yang baru selesai bercinta dengan Louisa terbangun ketika mendengar ada pesan masuk kedalam ponselnya , ia kemudian meraih ponsel pintarnya yang ada di atas nakas dengan perlahan karena tak mau membuat Louisa terbangun .     

Senyumnya mengembang ketika melihat pesan masuk yang dikirimkan oleh dokter Ammy , ia kemudian turun dari ranjang dengan perlahan setelah memastikan Luisa benar-benar tidur . Dengan cepat Frank memakai pakaiannya yang berserakan di lantai ,ia lalu meraih kunci mobilnya yang ada di atas tas meja dengan cepat Frank keluar dari apartemennya menuju lift yang akan mengantarnya ke basement .     

Setelah berkendara selama hampir dua puluh menit Frank akhirnya tiba di sebuah bar yang cukup mewah , ia lalu masuk ke dalam bar itu dan tersenyum ketika melihat dokter Ammy melambaikan tangan ke arahnya.     

" Kalau bukan urusan yang penting kau harus membayarnya dua kali lipat atas kerugian yang aku alami malam ini dokter Ammy "  ucap Frank ketika duduk di sebelahnya dokter Ammy di depan bartender.     

" Please call me Ammy !!! just Ammy " sahut dokter  Ammy sambil memberikan segelas minuman keras kepada Frank .     

" As your wish " jawab Frank sambil menenggak habis minuman pemberian dokter Ammy .     

" Aku ingin menawarkan sebuah kerjasama padamu Frank " ucap dokter Ammy yang meminta dipanggil Ammy saja tanpa embel-embel dokter sambil menyerahkan amplop coklat ke arah Frank yang duduk di sebelahnya .     

" Kerja sama apa ? "  tanya Franklin sambil melirik ke arah Ammy yang terlihat sangat seksi dengan mengenakan kemben tanpa bra sehingga putingnya tercetak jelas di kemben yang ia pakai .      

" Baca lah " jawab Ammy sambil merubah posisi duduknya ke arah Frank sambil memamerkan payudaranya yang sudah lebih besar dari sebelumnya .     

Frank menelan salivanya ketika melihat payudara Ammy yang lebih besar dari terakhir kali ia melihatnya , ia tersenyum berhasil membaca niat Ammy yang sebenarnya .     

" Apa keuntungan ku jika aku membantumu untuk mendapatkan Fernando ? "  tanya Frank sambil tersenyum ke arah Ammy yang sedang meraba-raba pahanya .      

" Aku akan membayarmu dengan sangat mahal jika kau berhasil membantuku menjadi nyonya William dan menyingkirkan Viona  si pelacur kecil itu " jawab Ammy sambil tersenyum.     

Mendengar perkataan terakhir Ammy membuat emosi Franklin naik , ia tak terima kalau Viona yang ia cintai disebut sebagai pelacur oleh Ammy . Dengan cepat Frank menarik Ammyi ke sebuah ruangan yang tertutup , ia lalu menjatuhkan Ammy ke arah sofa dengan kasar . Tanpa bicara Franklin langsung membuka tas yang ia bawa , ia kemudian mengeluarkan sebuah sex toys bergerigi yang berukuran cukup besar . Dengan cepat ia lalu menarik kedua paha emi dengan cepat sehingga membuat emi memekik ketakutan ketika melihat sex toys yang dibawa Frank .     

" No !!! jangan lakukan itu akhhhh….     

Suara Ammy terdengar memekik dengan keras ketika sex toys yang dibawa Frank berhasil masuk ke Miss V miliknya dengan kasar tanpa diawali dengan foreplay terlebih dahulu , Ammy memekik kesakitan ketika Frank dengan kasar mengocok Miss V nya dengan dildo besar itu .      

" Akhh sakit akhhh…. "      

" Ampun akhhh "      

" Frank no stop it !!! "      

" Sakit …."      

Suara jeritan Ammy terdengar sangat memilukan ketika Frank makin menggila mengeluar masukkan dildo keras itu di liang kewanitaan Ammy yang memerah , ia tak memperdulikan jeritan Ammy yang meminta maaf . Perbuatan Frank terhenti ketika mendengar suara jeritan panjang dari Ammy yang berhasil mencapai orgasme setelah diperkosa dengan sebuah penis palsu yang dimainkan oleh Franklin .     

" Ini adalah hukuman kecil Ammy karena kau berani membuat kesepakatan menjijikan seperti itu dan karena kau berani menyebut Viona pelacur !!! Lihatlah dirimu ini sekarang siapa yang pelacur sebenarnya hah !!! " bentak Frank dengan penuh emosi sambil membersihkan tangannya yang terkena cairan dari Ammy.      

" Hiks ...hu hu sakittt …" tangis Ammy terdengar memilukan , ia berusaha mengeluarkan sex toys besar yang masih tertancap di Miss V miliknya .     

Ceklek …     

Frank mengambil beberapa foto dari Ammy yang terlihat seperti sedang masturbasi sendiri itu , ia bahkan sengaja mengambil foto dimana Ammy sedang menarik sex toys keluar dari Miss V nya yang terlihat membengkak karena permainan kasar dari Franklin .     

" Dasar pelacur murahan cuiihhh " ucap Frank penuh emosi sambil membuang permen karet yang sejak tadi ia kunyah ke lantai .     

Dengan cepat Franklin keluar dari ruangan itu meninggalkan Ammy yang dalam kondisi setengah telanjang dan terluka , ia pergi dengan menggenggam berkas perjanjian yang dibuat Ammy sebelumnya . Amarahnya muncul ketika Ammy mengatakan akan membayarnya jika membantu mendapatkan Fernando .      

" Kau pikir aku lelaki murahan yang bisa kau bayar dengan uang hah !!! aku bisa membeli pelacur manapun yang aku mau Ammy !!!brengsek beraninya ia merendahkan aku " umpat Frank kasar ketika sudah ada di dalam mobilnya .     

Tak lama kemudian ia tersenyum ketika mengingat akan video dan foto yang ia ambil sebelumnya saat memerkosa Ammy menggunakan dildo .      

" Hidupmu benar-benar ada ditanganku sekarang Ammy ha ha ha " teriak Franklin sambil tertawa lebar ketika melihat video yang ia ambil sebelumnya dimana Ammy berterima dan meminta ampun ketika ia merusak miss v nya dengan dildo besar miliknya yang sengaja ia beli untuk menghukum para pegawai wanita di bar miliknya .      

Karena moodnya sudah hancur oleh Ammy di bar sebelumnya Frank kemudian memutar setir mobilnya menuju ke bar miliknya , ia ingin melihat bagaimana perkembangan bisnis hitamnya itu . Sesampainya di bar beberapa gadis yang sudah mengenalnya langsung mendekat dan bergelayut manja di leher Frank .     

Frank tersenyum ketika melihat bar miliknya semakin ramai dikunjungi oleh para pria hidung belang yang mencari kesenangan dengan wanita-wanita di klub miliknya , Frank kemudian berjalan masuk menuju ke kamar pribadinya bersama empat orang gadis baru yang belum pernah Frank lihat sebelumnya .     

" Layani aku malam ini " titah Frank pada empat gadis seksi yang berdiri di depannya sambil berbaring di atas ranjang empuknya .     

Mendengar perintah dari sang bos empat gadis itu langsung melepas pakaian seksinya dan langsung bekerja di tubuh kekar Franklin , tak lama kemudian terdengar suara desahan dari seorang gadis yang melakukan WOT sementara gadis lainnya nampak menceracau saat ia menduduki wajah Frank dan membiarkan Frank menjilati Miss V miliknya .      

Setelah memberi pelajaran pada Ammy nafsu Frank langsung naik , ia pun melampiaskan nafsunya pada empat gadis yang bekerja di klub miliknya secara bergiliran sampai pagi .     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.