You Are Mine, Viona : The Revenge

Mata-mata Franklin



Mata-mata Franklin

0Pagi hari di rumah sakit Global Bross sudah sangat sibuk pasca kecelakaan yang terjadi tadi malam ,  ketika sebuah mobil pariwisata yang membawa para turis mengalami selip ban dan terguling di jalanan yang menyebabkan kecelakaan beruntun . Viona yang berniat minum karena haus tiba-tiba membuka ponselnya dan kaget ketika membaca berita kecelakaan yang sudah tersebar di grup WhatsApp para dokter .      
0

Dengan cepat Viona bersiap untuk berangkat ke rumah sakit , ia bahkan tak berpamitan pada Fernando karena tak tega membangunkan suaminya yang sedang tertidur pulas . Viona berangkat ke ruang sakit diantar supir pribadinya , sesampainya dirumah sakit Viona langsung bergabung dengan para dokter di ruang IGD untuk membantu para korban kecelakaan .     

Para dokter jaga di ruang IGD pun sempat kaget ketika melihat kedatangan Viona , mereka tak menyangka seorang dokter spesialis seperti Viona akan datang pagi buta ke rumah sakit bergabung dengan para dokter junior .     

" Tolong semuanya fokus , tolong para korban yang memerlukan penanganan lebih dulu !! " teriak Viona memberikan petunjuk pada para juniornya itu .     

" Baik dok " jawab para dokter muda merespon perkataan Viona.      

Setelah bicara seperti itu pada dokter langsung mengikuti petunjuk Viona yang merupakan dokter bedah terbaik di rumah sakit Global Bross , setelah kedatangan Viona para dokter pun terlibat lebih bersemangat bekerja . Mereka terlihat mempunyai tenaga baru yang berasal dari energi positif yang Viona berikan , satu persatu para korban kecelakaan terparah pun akhirnya berhasil ditangani dengan baik . Viona bahkan melakukan operasi darurat pada empat pasien yang mengalami patah tulang di tangan dan kaki dibantu para dokter muda di ruang IGD .      

Saat matahari mulai meninggi rumah sakit Global Bross mendadak ramai karena dikunjungi para awak media yang mencari tahu tentang kondisi para korban yang dibawa ke ruang sakit terbaik di kota itu , mereka ingin memastikan kondisi para korban yang dievakuasi ke ruang sakit pada jam empat pagi itu . Para dokter yang dinas pagi pun mulai berdatangan termasuk profesor Frank yang kaget karena tak mengetahui kecelakaan itu karena bangun kesiangan pasca bercinta dengan empat jalang baru di klub barunya .     

" Bagaimana kondisi para korban ? " tanya profesor Frank pada dokter Cecilia yang tengah memeriksa seorang anak kecil yang mengalami luka di kaki kanannya .     

" Semua korban sudah berhasil ditangani dengan baik oleh dokter jaga prof " jawab dokter Cecilia sambil menunjukkan daftar nama korban yang masuk ke IGD rumah sakit Global Bross .     

" Bagus lah , tolong pastikan kembali para korban mendapatkan perawatan yang maksimal . Periksa ulang dengan CT scan untuk memastikan kembali " ucap profesor Frank dengan suara keras memberikan perintah pada para dokter .      

" Siap prof " jawab semua dokter dan suster yang ada di ruang IGD termasuk dokter Cecilia .      

Semua dokter yang dinas pagi itu pun langsung bekerja mengikuti petunjuk dari profesor Frank , mereka terlihat sibuk memeriksa pasien satu persatu yang ternyata sudah mendapatkan perawatan bahkan sudah melakukan CT scan juga sehingga membuat para dokter itu kaget .      

" Kami sudah melakukannya sejak tadi atas petunjuk dokter Viona " ucap seorang dokter jaga yang bernama Peter memberikan penjelasan pada dokter Cecilia yang ingin melakukan CT scan .     

" Dokter Viona ? " tanya profesor Frank pada sang dokter jaga kembali .     

" Bertul prof , kami sudah melakukan semua perintah yang diberikan oleh dokter Viona sejak tadi pagi " jawab dokter Peter sambil tersenyum .     

" Dokter Viona sudah datang ? " tanya profesor Adam tiba-tiba .     

" Sudah prof , dokter Viona bahkan sudah melakukan operasi pada empat pasien yang mengalami patah tulang dan … itu dia dokter Viona " jawab dokter Gritte menjawab pertanyaan profesor Adam sambil menunjuk ke arah Viona yang baru keluar dari ruang operasi dengan mengenakan baju operasi berwarna hijau lengkap dengan masker di wajahnya .      

Perhatian semua dokter dan suster pun langsung melihat ke arah ruang operasi dimana Viona baru saja keluar , saat Viona melepas baju operasinya terlihat dengan jelas noda darah berceceran di pakaian yang ia pakai . Melihat penampilan Viona yang kacau seperti itu membuat para dokter terpesona apalagi profesor Frank yang gak mengedipkan matanya ketika melihat Viona mengikat tinggi rambutnya dengan gaya ponytail dan membersihkan lehernya yang terkena cipratan darah .     

" Terima kasih dok atas bantuan anda hari ini " ucap dokter Jonny lee sang dokter jaga di IGD yang merupakan masih punya darah Korea mengucapkan terima kasih pada Viona .     

" Untuk apa mengucapkan terima kasih pada saya ? bukankah menolong mereka adalah tugas saya juga sebagai dokter " sahut Viona cepat merendah .     

" Tapi anda kan sedang tidak bertugas dokter , apalagi masih sepagi ini " celetuk dokter Jonny Lee sambil memberikan sebotol air mineral pada Viona .     

Viona menerima botol minuman pemberian dokter Jonny Lee dengan cepat ia menenggak air dalam botol itu tanpa menyadari kalau semua dokter dan suster yang ada di ruang IGD memperhatikannya sejak tadi , Viona hampir tersedak ketika mendengar namanya tiba-tiba dipanggil oleh orang yang sangat ia kenal .     

" Viona !!! babe ….. " teriak Fernando dari arah luar lorong dengan setengah berlari menuju ruang operasi dimana Viona berada .     

" Hei heiii what are you doing now ….      

" Sstttttt , ini rumah sakit pelankan suaramu !!! " ucap Viona cepat memotong perkataan Fernando sambil meletakkan satu jarinya di depan bibir memberikan kode pada Fernando untuk mengecilkan suaranya .     

Fernando langsung menutup mulutnya dengan cepat menggunakan kedua tangannya seperti anak kecil mendengar perkataan Viona , para suster dan dokter yang ada di ruang IGD sempat terkejut melihat sikap kekanakan Fernando termasuk profesor Frank yang tak menduga Fernando akan bersikap seperti itu .     

Setelah sampai di depan ruang operasi Fernando segera melepas tangan dari mulutnya dan dengan perlahan merapikan rambut Viona yang berantakan.      

" Kenapa kau pergi tak membangunkan aku hah " tanya Fernando sambil mencubit pipi Viona dengan gemas .     

" Aku tak sejahat itu membangun kan orang yang sedang tidur jam empat pagi " jawab Viona sambil tersenyum .     

" Lihatlah semua pakaian dan tubuhmu terkena percikan darah seperti ini " ucap Fernando sambil menyeka sisa darah yang ada di pipi Viona dengan perlahan .     

" Ya tentu saja terkena darah kalau aku jadi montir batu terkena oli " jawab Viona asal bicara .     

" Dasar kau ini pintar sekali bicara , ayo ganti pakaianmu yang kotor ini " ucap Fernando sambil menarik tangan Viona dengan perlahan .     

Viona tersenyum mendapat perlakuan seperti itu dari Fernando , ia kemudian berjalan mengikuti Fernando menuju ruang pribadinya untuk berganti baju setelah memberikan kode pada dokter Jonny Lee .     

Dokter Jonny Lee mengangguk pelan merespon kode dari Viona , ia pun kemudian berjalan ke arah ruang IGD dimana semua orang tengah memandangnya dengan tatapan tajam sehingga membuat dokter Jonny merasa risih .     

" Saya dan dokter Viona sudah berhasil melakukan operasi pada anak terakhir dan operasinya pun berjalan dengan lancar " ucap dokter Jonny mencoba memberikan penjelasan pada para profesor yang melihatnya dengan pandangan tajam secara terbata-bata .     

" Bagus !!!! lebih baik kau beristirahat dan gantilah pakaianmu yang kotor itu " sahut profesor Adam sambil tersenyum .     

" Baik prof " jawab dokter Jonny bersemangat  , ia pun berjalan menuju ruang ganti untuk berganti pakaian dan membersihkan diri dari noda darah yang ada di tubuhnya .     

" Kalian harus mencontoh dokter Viona , walaupun ia tak bertugas tapi beliau rela datang ke rumah sakit sepagi ini untuk menjalankan tugasnya . Saya harap sebagai dokter baru kalian bisa mencontoh dokter Viona Angel " ucap profesor Adam dengan suara lantang memberikan sedikit masukan pada para dokter muda yang ada di ruang IGD beserta para dokter dinas pagi .     

" Siap prof " jawab semua dokter dan suster dengan kompak .     

Profesor Adam tersenyum mendengar jawaban dari para dokter muda itu , ia kemudian mengajak profesor Frank untuk pergi ke ruang rapat untuk melakukan briefing pagi . Sepanjang perjalanan menuju ruang rapat profesor Frank terlihat menggertakkan giginya menahan emosi karena melihat kemesraan Fernando dan Viona didepan matanya , ia terbakar api cemburu melihat kakak kandungnya bertingkah seperti itu di hadapan semua orang .     

" Kau benar-benar brengsek Fernando !! " ucap profesor Frank dalam hati mengumpat kakak kandungnya itu dengan penuh kemarahan .     

Sesampainya di ruang rapat profesor Frank tak mengalihkan pandangannya dari Viona yang sedang memberikan penjelasan di depan podium perihal apa yang baru saja terjadi dan alasan kenapa ia harus melakukan operasi darurat . Para dokter muda nampak menganggukan kepalanya pelan merespon perkataan Viona , mereka kagum dengan langkah cepat Viona . Dokter Ammy yang sudah selesai dari masa scorcingnya pun terlihat lebih pendiam dari biasanya pasca ia melihat ke arah profesor Frank yang tersenyum tipis ke arahnya .     

" Terima kasih atas langkah cepat anda dokter Viona , entah apa yang akan terjadi kalau anda tak cepat datang ke rumah sakit pagi ini " ucap profesor Kevin sang profesor senior sambil bertepuk tangan memuji tindakan Viona .     

Prok      

Prok     

Prok      

Terdengar suara tepuk tangan dari para dokter lainnya yang sedang rapat mengikuti apa yang dilakukan profesor Kevin , diantara mereka bahkan ada yang meneriakan nama Viona dengan kencang sehingga membuat Viona merasa malu .     

Tak begitu lama rapatpun selesai , satu persatu dokter mulai meninggalkan ruang rapat kembali ke pekerjaannya masing-masing termasuk Viona yang harus kembali ke posisinya yang sebenarnya . Ia sudah menyerahkan korban kecelakaan pada dokter lain untuk memonitor keadaan mereka karena Viona harus mengurus pasiennya sendiri .     

Nama Viona Pun kembali menjadi topik hangat di rumah sakit pasca orang-orang tau bahwa Viona langsung menolong para korban kecelakaan dari jam lima pagi tanpa di bantu dokter spesialis lainnya kecuali para dokter jaga di ruang IGD . Dokter Ammy yang masih kesakitan pasca pemerkosaan yang dilakukan Frank tadi malam berusaha mengabaikan Viona , rasa sakit di selangkangannya membuatnya tak memikirkan Viona .     

" Awwww " jerit dokter Ammy dengan keras saat tangannya ditarik paksa oleh seorang pria yang ternyata adalah profesor Frank .     

" Rupanya kau memang gak tahu malu Ammy , ingatlah kartu as mu ada padaku jadi jangan pernah macam-macam dibelakangku " bisik profesor Frank pelan ke telinga dokter Ammy .     

" Apa maumu prof " tanya dokter Ammy ketakutan .     

Mendengar perkataan dokter Ammy membuat profesor Frank tersenyum , ia kemudian membisikan kata-kata pada dokter Ammy dengan perlahan .     

" Apa !!! anda ingin aku menjadi mata-mata dokter Viona ??!! " jerit dokter Ammy dengan keras saat profesor Frank menyelesaikan perkataannya .     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.