You Are Mine, Viona : The Revenge

Bantuan dokter William



Bantuan dokter William

0Fernando hanya bisa pasrah ketika diajak Viona untuk turun kembali ke ruang keluarga dimana dokter William masih menunggu , karena tak ingin membuat sang istri marah Fernando hanya bisa berkata iya ketika Viona memaksanya untuk turun ke lantai satu . Saat menuruni anak tangga Fernando menuntun Viona dengan hati-hati karena ia tahu istrinya itu sedang marah padanya dan Fernando tak mau melihat kejadian tadi pagi lagi ketika melihat Viona hampir jatuh di tangga saat sedang marah kepadanya .      
0

"Sudah selesai rapat keluarganya.?" Tanya Dokter William menggoda Fernando yang baru saja datang ke ruang keluarga .     

"Diam kau brengsek ." Jawab Fernando dengan lirih disertai kilatan tajam ke arah dokter William yang sedang tertawa lebar .     

Alih-alih mengikuti perkataan Fernando dokter William justru tertawa terbahak-bahak , ia sangat senang melihat sahabatnya itu tunduk pada Viona. sementara itu Viona hanya bisa tersenyum tipis melihat dokter William menggoda Fernando sang suami.      

"Boleh saya mulai bicara dokter." Ucap Viona meminta izin kepada dokter William saat dokter William sudah berhenti tertawa.     

"Tentu saja dokter , ini kan rumah anda . Jadi anda tak perlu meminta izin kepada saya untuk memulai bicara." Sahut dokter William dengan tersenyum.     

"Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih karena anda sudah mau meluangkan waktu anda untuk mengatur Fernando , aku tak tahu dan tak bisa membayangkan jika tak ada anda mungkin Fernando sudah lebih liar daripada saat ini. Yang kedua aku ingin minta maaf karena sudah membuat hidup anda tak tenang karena tingkah suamiku yang luar biasa ini." Ucap Viona dengan tatapan bersalah .     

Mendengar perkataan Viona membuat dokter William langsung terdiam ia tak percaya kalau Viona akan berkata seperti itu kepadanya , padahal selama ini yang ia lakukan untuk membantu Fernando adalah sebuah tindakan tulus tanpa pamrih yang bisa ia berikan sebagai seorang sahabat. Karena dokter William tahu sebenarnya Fernando adalah orang yang baik hanya saja kadang-kadang emosinya meledak-ledak saat sedang marah , oleh karena itu ia tetap bertahan di sisi Fernando selama ini .     

"Anda tak perlu berkata seperti itu dokter , apa yang saya lakukan kepada Fernando murni atas dasar persahabatan . Lagipula saya tak pernah merasa direpotkan oleh sibajingan tengik ini , walaupun kadang-kadang memang kelakuannya di luar pemikiran saya." Sahut dokter William sambil tersenyum.     

"Sesabar itukah anda menghadapinya ? saya tak bisa membayangkan betapa kacaunya hidup anda selama bertahun-tahun ini mengurus Fernando ." Jawab Viona sambil menahan tawa.     

"Bukankah anda juga sudah merasakannya dokter , jadi jangan heran kalau tiba-tiba anda melihat dia berubah dalam hitungan detik ." Celetuk dokter William sambil melirik ke arah Fernando yang hanya bisa terdiam di sebelah Viona.     

"Iya dokter saya paham akan hal itu , sekali lagi terima kasih atas semua kebaikan anda karena menjaganya selama kepergianku beberapa tahun yang lalu ke Inggris . Aku tak sadar kalau waktu itu aku sudah melukainya dengan cukup dalam ." Ucap  Viona sambil tersenyum ke arah Fernando.      

"Maafkan keegoisanku waktu itu babe." Imbuh Viona pelan meminta maaf pada Fernando .     

"Aku tak menyalahkan , sudahlah hal itu sudah berlalu cukup lama jadi jangan pernah diingat lagi . Untuk saat ini berjanjilah padaku kalau kau tak akan pernah meninggalkanku lagi sampai kapanpun ." Jawab Fernando sambil menyentuh wajah Viona.     

Viona mengangguk pelan merespon perkataan Fernando sambil tersenyum , sementara itu dokter William hanya bisa diam saat melihat sepasang suami istri yang sedang bermesraan di hadapannya.     

Fernando kemudian memeluk Viona dengan erat sambil tersenyum tipis ke arah dokter William , ia juga memberikan kode satu jempol ke atas kepada dokter William yang disambut anggukan kecil sang sahabat. Tak lama kemudian Fernando pun melepas pelukannya dari Viona yang mengeluh sesak nafas ketika dipeluk dengan erat oleh Fernando .      

Beberapa pelayan Fernando kemudian datang dengan membawakan Viona beberapa potongan lemon dan orange juice serta beberapa camilan untuk Fernando dan dokter William , dokter William dan Fernando hanya bisa menelan salivanya saat melihat Viona dengan lahap memakan buah lemon yang sudah dipotong-potong kecil .      

"Aku yang makan kenapa kalian yang mengecap seperti itu." Ucap Viona sambil mengunyah potongan lemon lainnya.      

"Apa kalian mau .?" Tanya Viona sambil menyodorkan piring yang berisi lemon ke arah Fernando dan dokter William.     

"No no no no no no kami tidak menginginkan nya lebih baik makan sendiri babe ." Jawab Fernando dengan cepat.     

"Iya betul dokter , lebih baik anda nikmati saja sendiri." Imbuh dokter William menimpali perkataan Fernando dengan wajah yang sedikit memucat karena ketakutan jika dipaksa Viona makan lemon.      

"Kalian benar tak mau ? ya sudah kalau begitu aku habiskan sendiri." Sahut Viona sambil menusukkan garpunya ke potongan lemon yang ada di dalam piringnya.     

Fernando dan dokter William pun langsung menghela nafas panjang ketika Viona memakan kembali lemonnya seorang diri .      

"Pantas saja kau tunduk padanya , ternyata istrimu memang sangat mengerikan." Bisik dokter William pelan ke telinga Fernando.      

"Aku setuju padamu ."Jawab Fernando dengan cepat .     

"Kalian sedang bicara apa.?" Tanya Viona tiba-tiba .     

"Oh ini dokter William ingin bicara sesuatu padamu babe ." Jawab Fernando asal bicara.      

"hmmm ….bicara padaku ? ada apa dokter .?" Tanya Viona pada dokter William yang terlihat sedang panik .      

"mmmm itu dok , jadi begini dokter saya dan Fernando sedang membicarakan kalau jadwal praktek anda di rumah sakit Global bros hanya dua kali dalam satu minggu ." Jawab dokter William sambil melirik tajam ke arah Fernando yang sedang menjebaknya.     

Prank      

Viona menjatuhkan garpunya ke atas piring setelah mendengar perkataan dokter William .     

"Apa maksud anda dokter ?" Tanya Viona dengan nada meninggi.      

"Saya diminta oleh Fernando untuk memimpin divisi bedah di rumah sakit Global Bross sebagai atasan yang baru profesor Frank , oleh karena itu saya memutuskan untuk membatasi jadwal praktek anda mengingat anda saat ini sedang hamil dan ini bukan hanya keputusan sepihak saya sebagai atasan anda di rumah sakit tetapi atas diskusi kami ."  Jawab dokter William sambil tersenyum.      

"Kami ?  siapa yang anda maksud dengan kami." Tanya Viona terbata-bata.     

"Saya sendiri , Fernando sebagai pemilik saham tertinggi di rumah sakit Global bros dan direktur utama rumah sakit Global Bross profesor Dexter dan beberapa pemegang saham lainnya plus para team dokter senior ." Jawab dokter William sambil menunjukkan ponsel miliknya yang berisi email dari profesor Dexter yang sudah mengumumkan jadwal praktek terbaru para dokter di divisi bedah yang dipimpin oleh dokter William.      

"Kenapa ...kenapa kenapa kalian tak bertanya dulu padaku , aku setuju atau tidak atas keputusan itu dan bukankah kau sudah berjanji padaku Fernando kalau kau tak akan pernah ikut campur dalam karierku ." Ucap Viona dengan mata berkaca-kaca.     

"Dengar beb ini bukan hanya keputusan ku dan keputusan William semata tapi ini atas keputusan manajemen yang bertanggung jawab atas keselamatan para dokternya dan para pasien ,  terutama Dokter wanita yang sedang mengandung sepertimu . Karena kalau terjadi keadaan darurat dan mengharuskan dokter wanita yang sedang hamil menanganinya maka ditakutkan kejadian itu justru juga membahayakan bagi dokter itu sendiri juga ." Jawab Fernando mencari alasan yang paling masuk akal mencoba untuk menenangkan Viona.      

"Ucapanmu sungguh tak masuk akal , lagipula kami sebagai dokter tau kapasitas dan kemampuan kami sendiri Fernando ." Sahut Viona dengan emosi , ia merasa kemampuannya sedang diragukan Fernando .     

"Itu salah satu alasannya juga dokter Viona , alasan lain ada lagi tentunya yang pasti pihak manajemen rumah sakit Global Bross ingin memberikan kenyamanan bagi dokter wanitanya terutama para dokter wanita yang sedang hamil seperti anda. " Imbuh dokter William menimpali perkataan Fernando .      

Viona terdiam dan menundukkan kepalanya ke bawah , ia merasa sedih ruang kerjanya dibatasi oleh Fernando . Bagi Viona menjadi dokter adalah sebuah pengabdian dan panggilan jiwa , ia tak merasa kalau kehamilannya mengganggu aktivitasnya itu . Oleh karena itu saat mendengar jadwal prakteknya dibatasi menjadi dua kali dalam satu minggu sungguh membuatnya merasa sedih .     

Dokter William menginjak pelan kaki Fernando ketika melihat Viona yang sedang menunduk dan tak berbicara apapun , sebenarnya alasan yang ia katakan pada Viona adalah alasan yang tak begitu benar sepenuhnya akan tetapi karena Fernando memintanya untuk menjaga Viona sejauh mungkin dari Frank sang adik akhirnya dokter William meminta profesor Dexter untuk memberikan pengumuman itu untuk semua dokter di divisi bedah rumah sakit Global Bross .     

"Jadi anda akan pindah ke rumah sakit Global Bross dokter.?" Tanya Viona dengan terisak pada dokter William .     

"Iya , mulai besok pagi saya akan masuk ke rumah sakit Global Bross ." Jawab dokter William singkat .     

"Lalu siapa yang akan menggantikan jadwal praktekku .?" Tanya Viona kembali .     

"Dokter cantik yang bernama Cecilia Smith yang sedang dekat dengan seorang polisi muda bernama Andrew Steven Joy ." Jawab Fernando dengan cepat sambil tersenyum ke arah Viona .     

"A--andrew ….?     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.