You Are Mine, Viona : The Revenge

Ikatan



Ikatan

0Mendengar nama Andrew disebut oleh Fernando membuat darah dalam tubuh Viona berdesir , iya tak menyangka kalau Fernando masih akan membahas Andrew di depannya . Fernando yang melihat perubahan air muka Viona hanya bisa tersenyum tipis , ia tahu kalau istrinya pasti akan memberikan ekspresi seperti itu .     
0

"Kau tahu dari mana kalau dokter Cecilia sedang dekat dengannya , bukankah Andrew menikah dengan wanita lain . Waktu pernikahannya kan kita datang Fernando ." Tanya Viona dengan nada meninggi .     

"Lihat ini." Jawab Fernando sambil memberikan ponselnya pada Viona.      

Dengan perlahan Viona meraih ponsel Fernando Ia lalu menatap layar ponsel sang suami yang menunjukkan foto-foto Andrew dan dokter Cecilia sedang berjalan di sekitar rumah sakit , ada pula foto Andrew dan dokter Cecilia yang sedang makan junk food di sebuah restoran yang dulu sering ia kunjungi bersama Andrew ketika susah tidur malam.      

"Dia selingkuh.?" Tanya Viona dengan cepat .     

"Andrew membatalkan pernikahannya di pengadilan  dengan istrinya satu minggu setelah mereka menikah saat ini Andrew menyandang status pria lajang kembali ." Jawab Fernando dengan lancar .     

"Kenapa ?" Tanya Viona tanpa sadar.     

"Kau sepertinya sangat penasaran dengan kisah cintanya  apa perlu kita undang dia datang ke rumah kita dan mendengar langsung jawaban darinya .?" Tanya balik Fernando memancing Viona.     

"Bukan begitu maksudku , aku hanya tak percaya saja ada orang yang membatalkan pernikahannya ke pengadilan . Kalau dari awal ia tak mencintai istrinya untuk apa mereka harus menikah ." Jawab Viona dengan cepat .     

"itu adalah haknya dokter , kita sebagai orang luar tak bisa menanyakan lebih detail lagi tentang keputusannya . Bukankah itu sama saja melanggar privasi nya ."Ucap dokter William menimpali perkataan Viona sambil melirik ke arah Fernando.     

Deg     

Deg     

Viona terdiam mendengar perkataan dokter William yang bernada sindiran itu , ia langsung menunduk dengan perlahan karena merasa tak enak pada suaminya dan dokter William .     

"Sudah sudah kita tak usah membahas tentang pernikahan Andrew dan mantan istrinya itu , bukankah kau ingin tahu kenapa kami memilih dokter Cicilia kenapa jadi kita membahas tentang Andrew ." Sahut Fernando dengan senyum penuh kemenangan .     

"Iya iya maafkan aku , aku bukan bermaksud untuk menanyakan hal lain . Aku benar-benar minta maaf maksudku bukan itu Fernando ." Jawab Viona dengan penuh sesal .     

"Aku tahu babe , kau tak akan tertarik dengan kehidupan orang lain seperti itu . Sebagai orang yang pernah dekat dengan Andrew kau pasti shock mengetahui pernikahan Andrew dan mantan istrinya sudah berakhir dalam waktu sesingkat itu ,aku memaklumi itu babe ." Sahut Fernando mencoba menenangkan Viona yang sedang merasa bersalah.      

Viona hanya diam merespon perkataan sang suami ia benar-benar merasa bersalah dan malu telah bertanya sejauh itu tentang kegagalan rumah tangga Andrew dihadapan dokter William . Melihat Viona hanya dia membuat Fernando menginjak kaki dokter William sambil tersenyum penuh kemenangan , rencananya untuk memancing Viona merasa bersalah padanya rupanya berhasil .     

"Anda ingin tahu kenapa kami memilih Cecilia dokter.?" Tanya dokter William sambil tersenyum mencoba mencairkan suasana yang tegang.      

"Iya dok ." Jawab Viona dengan suara yang hampir tak terdengar.      

Dokter William kemudian menceritakan secara detail alasan kenapa mereka memilih dokter Cecilia  untuk menggantikan beberapa jadwal praktek Viona , mendengar penjelasan dokter William membuat Viona sedikit lega karena mengetahui kalau dokter Cecilia mempunyai kemampuan yang bisa dipertimbangkan . Tadinya Viona sempat meragukan dokter Cecilia karena mengetahui kalau dokter Cecilia belum mempunyai banyak pengalaman , ia tak mau kalau pasiennya dirawat oleh dokter yang salah . Viona masih mengingat dengan jelas kejadian di IGD ketika dokter Ammy melalaikan tugasnya , sehingga berakibat ia mendapatkan skorsing selama beberapa minggu untuk tak boleh datang ke rumah sakit .      

Setelah dokter William mengakhiri ceritanya Viona akhirnya bisa tersenyum , ia pun setuju kalau jadwal prakteknya diberikan kepada dokter Cecilia . Melihat Viona setuju membuat Fernando akhirnya menghela nafas panjang karena rencananya untuk menjauhkan Frank dari Viona berjalan dengan lancar  , Fernando tak ingin Viona mengetahui rencana yang sesungguhnya . Karena jika Viona tahu rencananya yang sesungguhnya maka dikhawatirkan kalau Viona akan menolak mentah-mentah rencananya .      

Setelah berbicara panjang lebar dokter William pun akhirnya pamit untuk pulang , ia harus mempersiapkan diri untuk besok mulai bekerja di rumah sakit Global Bros . Fernando pun mengantar kepulangan dokter William sampai ke depan rumahnya , sementara Viona hanya duduk di ruang tamu karena tiba-tiba merasa kepalanya kembali tak bersahabat.      

"Terima kasih untuk bantuanmu hari ini William." Ucap Fernando dengan pelan sambil menepuk pundak dokter William.      

"Bukan apa-apa , ini hanya masalah yang sangat mudah bagiku ." Jawab dokter William sambil tersenyum.      

"Aku memang tak bisa lepas darimu Will ." Sahut Fernando dengan nada melambai untuk menggoda dokter William yang kini kembali single pasca putus hubungan dengan kekasih barunya.     

"Fuck !!!!stop it aku jijik melihatmu seperti ini." Pekik dokter William sambil melayangkan tinjunya ke perut Fernando yang berhasil dihindari oleh Fernando .     

"Ha ha ha …..tenang wanita masih banyak di dunia ini , aku bisa mencarikan gadis secantik mungkin untuk tapi yang pasti gadis itu tak akan mungkin lebih cantik dari Vionaku ." Ucap Fernando menyombongkan diri karena memiliki istri secantik Viona .     

"Dokter Viona tak hanya cantik tapi dia paket lengkap , jadi kau harus benar-benar menjaganya dengan baik." Sahut dokter William sambil .     

"Tentu saja oleh karena itu aku minta bantuanmu kan untuk mengatasi Franklin ." Jawab Fernando dengan cepat .     

Dokter William tersenyum mendengar perkataan Fernando , ia lalu masuk ke dalam mobilnya untuk segera pulang meninggalkan Fernando dan Viona . Setelah mobil dokter William tak terlihat lagi Fernando kemudian masuk ke dalam ruang tamu dimana Viona masih menunggunya .      

"Masih pusing babe.?" Tanya Fernando dengan lembut sambil membelai wajah Viona yang sedang bersandar di sofa sambil memejamkan kedua matanya .     

"Sedikit , ayo antarkan aku ke kamar . Kepalaku rasanya berat sekali." Jawab Viona tanpa membuka matanya .     

"Dengan senang hati nyonya ." Sahut Fernando dengan cepat .     

Fernando lalu menggendong Viona ala bridal style menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua , para pelayan yang melihat kemesraan tuan dan sang nyonya rumah hanya bisa tersenyum tanpa bersuara . Sesampainya di kamar Fernando langsung menurunkan Viona dengan perlahan diranjang , ia kemudian menyelimuti tubuh Viona dengan selimut . Fernando tersenyum tipis melihat wajah Viona yang agak sedikit pucat , saat Fernando akan bangun dari ranjang tiba-tiba Viona memegang tangannya dengan erat .     

"Kenapa babe .?" Tanya Fernando dengan lembut .     

"Antarkan aku ...hoekkk…hoekkk….     

Viona tak dapat menyelesaikan perkataannya karena sudah muntah , muntahnya pun berceceran mengenai selimut dan baju yang dipakai Fernando . Dengan tanpa rasa jijik Fernando lalu mendekati Viona dan mulai memijit tengkuk Viona supaya membuat Viona nyaman . Viona akhirnya berhenti muntah setelah hampir dua menit ia mengeluarkan isi perutnya di ranjang , semua makanan yang tadi disuapi oleh Fernando pun keluar semua mengotori ranjang , pakaian Fernando dan pantai kamarnya .     

Setelah Viona berhenti muntah Fernando lalu melepas bajunya yang terkena muntahan Viona dan membuangnya begitu saja di lantai sehingga membuat otot perutnya dapat terlihat dengan jelas oleh Viona , dengan perlahan ia menyingkirkan selimut yang terkena muntahan Viona menjauh dari Viona . Fernando kemudian menggendong Viona dari ranjang besarnya dan berjalan menuju ke kamar yang ada di depan kamar utama , Fernando tak mau membuat Viona tak nyaman ada di kamar yang penuh kotoran oleh karena itu Fernando membawa Viona berpindah kamar .     

Setelah berpindah kamar dan memastikan Viona dalam posisi yang nyaman Fernando kemudian meminta Teddy untuk mengurus kamarnya yang berantakan , tak lama kemudian datang beberapa pelayan wanita mulai membersihkan kamar utama dimana biasanya Viona dan Fernando tidur . Fernando hanya berdiri dari kamar yang kemarin sempat ia hancurkan isi furniturenya ketika sedang marah , ia melihat ke arah kamarnya yang sedang dibersihkan oleh para pelayannya memastikan para pelayannya benar-benar membersihkan kamarnya dengan baik .     

"Nyonya baik-baik saja kan tuan ? apa perlu saya menghubungi dokter William kembali ." Tanya Teddy dengan khawatir .     

"Tidak usah Teddy , wanita hamil muda memang seperti itu . Aku sudah diberitahu oleh William untuk mengurusnya kau tak usah khawatir , siapkan saja air hangat di kamar untuk kami dan bawakan beberapa buah-buahan untuk Viona . Ia pasti akan lapar kembali setelah memuntahkan semua isi perutnya tadi ." Jawab Fernando sambil tersenyum .     

"Baik tuan saya mengerti , kalau begitu saya mohon diri ." Pamit Teddy pada Fernando .     

"Ok ." Sahut Fernando singkat.     

Teddy pun berjalan dengan cepat menuju lantai satu untuk menyiapkan apa yang dikatakan oleh Fernando , setelah Teddy pergi Fernando kemudian berjalan pelan mendekati ranjang dimana Viona sedang memejamkan kedua matanya . Dengan penuh cinta Fernando menyeka keringat dingin yang keluar dari kening Viona .     

"Apa yang kau rasakan saat ini honey .?" Tanya Fernando pelan.     

"Kepalaku berat , aku mau tidur tapi merasa sangat tidak nyaman dengan perutku. " Jawab Viona lirih.      

"Perutmu tak nyaman.?" Tanya Fernando kembali .     

"Huum , rasanya sangat tidak bisa dideskripsikan ." Jawab Viona singkat .     

Fernando tersenyum mendengar perkataan Viona , ia lalu membuka selimut yang dipakai Viona . Perlahan ia membuka pakaian Viona dan membiarkan perut putih Viona tersingkap , tanpa dapat Viona duga Fernando lalu mendaratkan ciumannya ke perut rata Viona dimana anaknya berada .     

"Hei jagoan , jangan persulit mommy lagi ya . Kasian mommy-mu yang tak bisa makan dan tak bisa melakukan apapun . " Bisik Fernando pelan di perut Viona .     

"Apa yang kau….     

"Ssttt mommy diam tak boleh mengganggu quality time kami berdua ." Ucap Fernando memotong perkataan Viona .     

"Memang kau tau jenis kelamin anakmu ?  kenapa memanggilnya jagoan , bagaimana kau ia ternyata seorang gadis yang lucu dan cantik sepertiku ?  " Tanya Viona pada Fernando.     

"Tak masalah dia laki-laki atau perempuan , dia akan tetap kujadikan seorang jagoan yang bisa menjaga dirinya dan menjaga mommy-nya saat sedang berjauhan dengan daddynya yang tampan ini ." Jawab Fernando berkelakar .     

"Ha ha ha dasar menyebalkan ." Sahut Viona sambil tertawa .     

Fernando tersenyum melihat Viona kembali ceria , ia pun lalu ikut berbaring disebelah Viona dengan tangan yang masih meraba-raba perut rata Viona . Fernando baru menyadari kalau ia sedang menyentuh perut Viona anaknya yang ada didalam perut sepertinya senang ketika ia melakukan itu , pasalnya dugaannya itu terbukti karena Viona tak lagi mual-mual seperti sebelumnya . Tak lama kemudian Viona akhirnya tertidur dalam pelukan Fernando yang masih menceritakan cerita lucu , Fernando yang menyadari kalau sang istri sudah tidur akhirnya mencium keningnya dengan lembut .     

"Hei jagoan sehat-sehat di perut mommy ya , beberapa bulan lagi daddy akan mengajarimu menembak burung taman istana " Ucap Fernando lirih sambil membelai perut Viona , ia yakin  kalau anaknya pasti mendengar suaranya saat ini .     

Fernando pun akhirnya ikut terlelap sambil memeluk Viona , ia tak menyadari kalau Teddy sudah membawakan makanan sudah ia pesan sebelumnya .     

Daisy apartemen     

Sudah beberapa hari ini Frank tak pulang ke kamarnya sendiri dimana ia tinggal bersama Louisa , ia masih belum puas menikmati pelayanan Ammy beberapa hari ini .      

Louisa hanya bisa diam dan pasrah ketika Frank sudah tak seperti dulu , tiap malam Louisa akan duduk di sofa yang ada di depan pintu dengan menggunakan lingerie terbaiknya bersiap menyambut kepulangan Frank . Akan tetapi usahanya sia-sia karena Frank yang ia tunggu tak juga datang sampai pagi hari , ponselnya pun tak aktif jika sudah jam pulang bekerja.     

"Aku sangat mencintaimu Frank , aku rela kau jadikan budak seks asal kau tak meninggalkan aku ….hiks hiks…." Tangis Louisa sambil memandang ponselnya dimana terdapat foto Frank sedang berdiri memakai baju dokternya .     

"Aku sangat mencintaimu Franklin …aku menerima semua kekuranganmu tapi tolong ….hikss hiksss ... kembalilah padaku Frank hiks... hikss….. ." Isak Louisa dengan terbata-bata , Louisa merasa kalau Frank sudah mulai bosan kepadanya .     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.