You Are Mine, Viona : The Revenge

Keinginan hati



Keinginan hati

0Sesampainya di apartemen minimalisnya dokter Louisa langsung meletakkan barang bawaannya ke tempat penyimpanan , saat akan membuka pakaian untuk mandi tiba-tiba pintu apartemennya ada yang mengetuk . Dengan cepat dokter Louisa mengancingkan kembali kemejanya , ia lalu berlari ke arah pintu dan mengintip dari celah kecil yang ada di pintunya . Senyum manisnya mengembang saat melihat orang yang sedang berdiri di depan pintunya .     
0

Ceklek      

Pintu apartemen dokter Louisa terbuka dari dalam dan keluarlah si empunya kamar dengan tersenyum ramah .     

"Maaf nona dokter , ini saya datang membawakan pakaian bersih nona yang sudah saya cuci dan setrika ." Ucap seorang nenek pada dokter Louisa .     

"Terima kasih nek , oh iya tunggu sebentar saya ambilkan uangnya dulu ." Jawab dokter Louisa cepat sambil berjalan masuk untuk meraih uang yang ada di dekat lemari .     

"Tak usah nona dokter , bukankah nona bilang bayarannya setiap hari minggu ya . Ini baru empat hari nona." Pekik sang nenek dengan cepat .     

Dari arah dalam dokter Louisa tersenyum dengan membawa selembar uang pecahan 10 dolar , Ia lalu menyerahkan uang itu kepada sang nenek yang sedang membawa pakaian bersihnya yang sudah disetrika rapi. Sang nenek awalnya menolak uang pemberian dokter Louisa akan tetapi karena dokter Louisa memaksa sinyalnya akhirnya terpaksa menerimanya.     

"Nona dokter tapi uang ini terlalu banyak." Ucap sang nenek dengan tangan bergetar memegang uang pemberian dokter Louisa .     

"Uang itu untuk membeli selimut nenek , bukankah kemarin nenek mengatakan padaku kalau sedang kekurangan selimut hangat dirumah . Jadi saya memberikan uang itu untuk nenek , uang gaji nenek akan tetap saya berikan tiap minggu seperti perjanjian awal kita ." Jawab dokter Louisa sambil tersenyum .     

"Nona dokter kenapa sangat baik sekali , saya sangat berterima kasih atas kebaikan nona . Saya tak tahu harus membalas nona dengan cara apa selain dengan mengucapkan banyak terimakasih seperti ini ."Sahut sang nenek dengan nada bergetar sambil menangis haru .     

"Sudahlah jangan seperti itu nek , saya dengan senang hati membantu nenek . Kalau begitu nenek sudah bisa pulang mumpung hari belum terlalu malam , terima kasih atas pakaian bersihnya . Titip salam saya untuk kakek di rumah ya ."Ucap dokter Louisa sambil tersenyum .     

Sang nenek kemudian mengangguk pelan merespon perkataan dokter Louisa , ia pun meninggalkan unit apartemen dokter Louisa untuk kembali ke rumahnya yang letaknya tidak jauh dari komplek apartemen dokter Louisa . Dokter louisa menatap dengan penuh haru kearah sang nenek yang sedang berjalan menuju lift untuk turun ke lantai satu .     

"Ternyata masih banyak orang yang lebih sulit daripada aku." Ucap dokter Louisa dalam hati dengan mata berkaca-kaca .     

Karena hari sudah cukup malam dokter louisa kemudian masuk ke dalam apartemennya dan mengunci pintunya dari dalam , sebelum ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri . Selama hampir satu bulan tinggal di apartemen Professor Frank ,ia meninggalkan apartemennya dalam kondisi kosong tanpa penghuni . Padahal beberapa orang sempat menghubunginya untuk menyewa apartemennya , akan tetapi dokter Lousia menolak karena beranggapan ia akan sering bolak-balik ke apartemennya dan ternyata justru ia kini kembali lagi ke apartemennya pasca berpisah dengan profesor Frank .     

"Sepertinya hidup indah tanpa ada masalah hanya ada dalam cerita dongeng saja ." Ucap dokter Louisa pelan sambil berendam di dalam bathup kecilnya .     

Selama satu bulan terakhir tinggal di apartemen profesor Frank dokter Louisa  mandi di dalam bathtub yang cukup besar , namun ia kini harus membiasakan diri kembali mandi didalam bathup kecilnya yang hanya muat untuk satu orang . Dokter Louisa sudah berjanji kepada dirinya sendiri kalau ia akan melupakan profesor Frank dan berharap akan ada lelaki yang benar-benar tulus mencintainya dengan kondisinya yang sudah tak sempurna .     

Setelah mandi cukup lama dokter Louisa akhirnya mengakhiri mandinya dan bersiap untuk segera pergi tidur , ia kemudian dengan cepat memakai baju tidurnya yang sudah disiapkan sebelumnya . Saat sudah naik ke ranjang mungilnya  tiba-tiba cacing di dalam perutnya berdemo minta diisi terus menerus , dokter Louisa akhirnya menyerah dan bangun untuk mencari makanan yang ada di dalam kulkas . Akan tetapi dia harus mendapat kekecewaan karena di dalam kulkas sudah tidak ada apa-apa lagi , selain satu batang coklat dan air putih saja . Karena perutnya tak bisa diajak kompromi dokter Louisa akhirnya memutuskan untuk mencari makanan di luar , ia lalu berjalan menuju lemari untuk mengambil jaket dan dompet .      

Dengan cepat dokter Louisa keluar dari unit apartemennya dan segera berjalan menuju lift yang ada di tengah , ia kemudian segera masuk ke dalam lift dan turun menuju lantai satu . Tak lama kemudian pintu lift pun akhirnya terbuka , dengan cepat dokter Louisa keluar dari dalam lift tersebut  dan berjalan menuju ke luar gedung . Saat berjalan menyusuri jalan setapak yang terhubung ke jalan utama ia dikagetkan dengan sorot lampu sebuah mobil yang terus menembakkan lampu jauh ke arahnya . Dokter Louisa hampir marah ketika mobil yang memberikan tembakan lampu jauh itu mendekat ke arahnya , saat akan berteriak tiba-tiba ia tersenyum ketika melihat sosok yang baru keluar dari dalam mobil .     

"Dokter Cecilia .!!" Pekik dokter Louisa dengan suara meninggi .     

"Hi dok , maaf membuatmu terkejut ." Ucap dokter Cecilia sambil tersenyum dan berjalan mendekati dokter Louisa .     

"Aku tidak terkejut , hanya marah saja karena terus-menerus ditembak dengan lampu dari jarak jauh ." Jawab dokter Louisa dengan tertawa .     

Dokter Cecilia pun tertawa mendengar perkataan dokter Louisa , alhasil kedua dokter itu tertawa bersama sehingga membuat Andrew yang sedang ada di dalam mobil tersenyum . Ia kemudian membuka pintu mobilnya dan berjalan mendekati dua orang dokter cantik itu , dokter Cecilia kemudian berhenti tertawa ketika melihat Andrew berjalan mendekatinya . Ia langsung bergelayut manja di lengan besar Andrew ketika kekasihnya itu sudah sampai di sampingnya .     

"Oh iya dokter , kenalkan ini calon suamiku ."Ucap dokter Cecilia mengenalkan Andrew kepada dokter Louisa .     

"Oh my Godness….kau serius dokter !!! wah senangnya , selamat kalau begitu ." Jawab dokter Louisa sambil menggenggam tangan dokter Cecilia.     

"Terima kasih dokter , kau adalah staf Global Bros pertama yang mengetahui tentang status kami berdua." Sahut dokter Cecilia sambil tersenyum .     

Dokter Louisa kemudian memeluk dokter Cecilia dengan erat sembari mengucapkan selamat kepada dokter Cecilia , sementara itu Andrew hanya tersenyum melihat dua orang wanita berpelukan di hadapannya .     

"Oh iya kau mau ke mana dokter malam-malam jalan sendirian di jalan raya seperti ini ." Tanya dokter Cecilia pada dokter Louisa .     

"Tadi sepulang dari rumah sakit aku lupa membeli makanan dan saat aku membuka kulkas ternyata isi kulkasku pun sudah kosong , alhasil jam segini perutku berdemo . Jadi aku berniat untuk mencari makanan yang ada di ujung jalan sana ."Jawab dokter Louisa sambil tersenyum .     

"Memangnya kau tinggal di daerah dekat sini dokter  .?" Tanya Andrew dengan tiba-tiba.      

"Iya , itu apartemenku ." Jawab dokter Louisa sambil menunjuk ke arah komplek apartemennya yang masih terlihat dari tempat mereka berada saat ini .     

"Oh jadi kau tinggal disana berarti kita masih tetangga dekat , Apartemenku dua blok dari sini dokter . Tadi kau bilang ingin mencari makanan bukan kalau begitu kau ikut kami saja , kebetulan kami juga sedang kelaparan he he  ."Ucap dokter Cecilia dengan tersenyum menawarkan tumpangan pada dokter Louisa .     

"Tapi apakah aku tidak mengganggu kencan kalian .?" Tanya Dokter Louisa menggoda dokter Cecilia dan Andrew yang sedang memainkan ponselnya .     

"Tentu saja tidak dokter , kita kan memang mau pergi mencari makan . Ya sudah ayo cepat kita masuk ke dalam mobil , perutku sudah sangat tidak bersahabat sekali ini ." Jawab dokter Cecilia sambil menarik tangan dokter Louisa untuk masuk ke dalam mobil , sementara itu Andrew hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat wanita yang kini menjadi calon istrinya itu .     

Setelah dokter Cecilia dan dokter Louisa masuk ke dalam mobil , Andrew kemudian mengikuti langkah kedua wanita itu . Ia pun langsung masuk ke tempat kemudi dan menyalakan mobilnya untuk menuju ke restoran yang jaraknya tidak begitu jauh dari tempat mereka berada saat ini . Setelah mengemudi selama hampir lima belas menit , mereka akhirnya sampai di sebuah restoran junk food . Dokter Cecilia dan dokter Louisa langsung keluar dari mobil meninggalkan Andrew yang sedang memarkirkan mobilnya dengan baik . Setelah memastikan mobilnya terparkir dengan rapi Andrew kemudian keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam restoran menyusul dua wanita yang ia bawa tadi , mereka bertiga duduk di sebuah kursi yang ada di samping kaca sehingga bisa melihat pemandangan yang ada di luar .     

Setelah semua makanan yang dipesan habis mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah dengan membawa makanan yang dibungkus , dokter Louisa hanya tersenyum ketika melihat kemesraan dokter Cecilia dan calon suaminya . Sepanjang perjalanan pulang dokter Cecilia dan andrew terus bergurau sehingga membuat dokter Luisa tertawa terbahak-bahak karena tingkah kedua orang .      

"Tidak terasa akhirnya sampai juga di rumah ." Ucap dokter Louisa sambil merapikan makanan yang baru ia beli .     

"Lain kali jika kau lapar kau bisa menghubungi ku dokter  kita bisa pergi bersama lagi seperti hari ini ." Sahut dokter Cecilia sambil tersenyum .     

"Tentu saja kalau kalian tidak keberatan aku ganggu ." Jawab dokter Louisa menggoda dokter Cecilia .     

"Kau bisa saja dokter , ya sudah kami pulang dulu ya hati-hati dok masuk ke dalamnya ." Ucap dokter Cecilia tersipu malu .     

Dokter Louisa  mengangguk pelan merespon perkataan dokter Cecilia , ia kemudian berdiri menatap mobil Andrew dan dokter Cecilia pergi . Setelah memastikan mobil milik teman sejawatnya itu tak terlihat lagi dokter Louisa kemudian masuk ke dalam kompleks apartemennya , ketika akan membuka pintu gerbang tiba-tiba sebuah mobil mewah menghadangnya .      

"Apa yang …..     

"Kau cari masalah denganku Louisa .!!!"      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.