You Are Mine, Viona : The Revenge

Karena Cinta



Karena Cinta

0Setelah menempuh perjalanan selama hampir 7 jam akhirnya pesawat jet milik Fernando sampai di bandara Montreal, Kanada. Setelah selesai bercinta mereka segara bersiap untuk menuju bandara, pasalnya Martin sudah memberi kabar pada dirinya bahwasanya sang pilot pribadinya sudah bersiap untuk mengantarnya kembali pulang ke Ottawa. Tanpa berendam terlebih dahulu seperti yang sudah-sudah ketika ia selesai bercinta Fernando dan Viona hanya membersihkan tubuh mereka dibawah guyuran air shower sambil berpelukan.     
0

"Tuan kita sudah sampai," ucap Martin pelan membangungkan Fernando yang tertidur di kursi.     

"Jam berapa sekarang?" tanya Fernando singkat sambil mencoba membuka kedua matanya.     

"Sudah hampir jam satu malam tuan," jawab Martin hati-hati, ia tak mau membangunkan sang nyonya yang masih tertidur pulas di sebelah Fernando.     

"Ok aku mengerti, thanks Martin. Tolong turunkan koper-koperku saja, biar aku yang membangunkan istriku," titah Fernando sambil melepaskan sabuk pengaman yang terpasang di tubuhnya.     

"Baik tuan, permisi," sahut Martin dengan cepat, ia kemudian meninggalkan Fernando menuju ke kamar untuk menurunkan koper-koper milik sang tuan dan sang nyonya.     

Fernando terlihat melakukan peregangan otot beberapa saat, senyumnya tersunging saat melihat sang istri yang masih tertidur dalam posisi yang tak berubah sama seperti saat ia tidur pertama kali.     

"Maafkan aku babe, aku benar-benar tak bisa menahan diriku jika ada sedang berdua denganmu," ucap Fernando lirih, ia merasa tak tega untuk membangunkan Viona yang terlihat sangat kelelahan.     

Dari Montreal menuju ke Ottawa masih membutuhkan waktu sekitar 2 jam lagi dan hal ini membuat Fernando merasa bingung, ia tak mau mengganggu waktu tidur sang istri namun disatu sisi lain mereka harus segera turun meninggalkan pesawat. Akan sangat berbahaya sekali berada dalam pesawat yang mesinnya dimatikan, Fernando tak mau mengambil resiko sekecil apapun. Ia akhirnya menggendong Viona keluar dari pesawat dengan hati-hati dan berharap agar Viona tak bangun, Viona hanya menggeliat sebentar saat Fernando akan masuk ke dalam mobil.     

"Selamat datang tuan," sapa Lucas pelan pada Fernando yang sudah berhasil masuk ke dalam mobil.     

"Thank Lucas, bagaimana dengan Kanada selama satu minggu aku tinggal?" tanya Fernando basa basi sambil memasang sabuk pengaman di tubuhnya.     

"Banyak Tuan, terutama di rumah sakit. Sempat terjadi kekacauan disana, namun beruntung masalah cepat selesai sehingga sekarang situasi rumah sakit kembali normal," jawab Lucas pelan.     

"Baguslah kalau begitu, ya sudah ayo pulang ke apartmen. Hati-hati bawa mobilnya istriku masih tidur," ucap Fernando lirih sambil menyibak rambut Viona yang menutupi wajahnya.     

"Saya mengerti tuan," sahut Lucas patuh, setelah berkata seperti itu Lucas lalu menyalakan mobilya untuk meninggalkan bandara Montreal menuju Ottawa.     

Saat melihat mobil yang dikendarai Lucas berjalan beberapa mobil lainnya yang diisi pengawal pribadi Fernando pun akhirnya mengikuti dari belakang, salah satu mobil yang ada dibelakang persis mobil yang membawa Fernando dan Viona menambah kecepatan mobilnya untuk berpindah posisi supaya bisa ada didepan. Sehingga saat ini mobil Lucas diapit dua mobil didepan dan dibelakang, iring-iringan kelima mobil itu berjalan cepat membelah jalan tol menuju Ottawa dikeheningan malam.     

Senyum Fernando tersungging saat melihat pesan yang dikirimkan oleh Justin, Justin yang menerima tugas dari Fernando langsung pergi ke makam Zevanya. Ia membawa orang-orang terbaiknya untuk menjaga makam gadis kecil itu dari tindakan tak bermoral sang kakek yang ingin membongkar paksa rumah terakhirnya yang sudah ia tempati lebih dari delapan tahun itu, sebenarnya tanpa Justin datang pun masalah Andy Kwan yang ingin membongkar makam Zevanya sudah selesai pasca Fernando mengerahkan puluhan polisi untuk mendatangi bukit pribadi yang sengaja Fernando beli untuk menjadi tempat peristirahatan terakhir Zevanya Agnesia Willan putri kandung sang ayah Jacob dengan kekasihnya Miranda Elisabeth Kwan yang sudah berselingkuh dengan adiknya sendiri Frank dan akhirnya justru memiliki anak dengan sang ayah.     

"Kenapa harus ada masalah seperti ini lagi, disaat aku ingin memulai hidup tenang dengan istriku Tuhan," ucap Fernando dalam hati, walau bagaimana pun ia tak bisa tinggal diam saat ada orang yang ingin mengusik kedamaian Zevanya.     

Saat Zevanya lahir ia adalah orang pertama yang menggendongnya setelah suster membersihkan tubuhnya dari darah, pada awalnya Fernando yang sudah sangat membenci Lizbeth nama kesayanganya untuk Miranda karena sudah menghianatinya dengan mengadung benih dari sang ayah berniat untuk menitipkan Zevanya kecil di panti asuhan yang ia pilih. Pasalnya Miranda tak menginginkan bayi itu dan berniat membunuhnya saat sudah lahir, namun takdir berkata lain saat Fernando melihat mata Zevanya kecil pertama kali ia langsung jatuh cinta pada bayi yang tak berdosa itu seketika. Fernando akhirnya memutuskan membawa pulang Zevanya untuk ia rawat sampai akhirnya ia rela memberikan identitas Zevanya sebagai putrinya, maka dari itu walaupun Zevanya sudah meninggal tetap saja Fernando tak rela ada orang yang berani mengganggu ketenangan putri kecilnya yang sudah terlelap dalam tidur abadinya itu.     

Karena perjalanan masih jauh Fernando akhirnya memejamkan kedua matanya perlahan untuk beristirahat, setelah memastikan Viona tidur dengan nyaman Fernando akhirnya mencoba untuk tidur. Masalah Zevanya yang membuatnya resah akhirnya bisa diselesaikan dengan baik oleh Justin, namun Fernando yakin kalau Andy Kwan tak akan menyerah sampai disini oleh karena itu ia memutuskan untuk kembali secepatnya ke Kanada. Orang yang sebenarnya dipancing oleh Andy Kwan adalah dirinya, maka dari itu Fernando memutuskan untuk pulang lebih cepat dan membatalkan rencana keduanya untuk pergi ke Santorini, Yunani bersama Viona untuk meneruskan acara bulan madu mereka.     

Melihat sang tuan akhirnya tidur Lucas tersenyum, ia menambah kecepatan mobilnya agar bisa lebih cepat sampai ke Ottawa. Ia tak tega melihat sang tuan dan sang nyonya tidur dalam posisi yang tak nyaman seperti itu didalam mobil, setelah memberikan kode dengan menyalakan lampu tembak dua mobil yang ada didepannya akhirnya menambah kecepatan mobilnya mengikuti instruksi yang diberikan Lucas. Akhirnya kelima mobil mewah anti peluru milik Fernando itu menambah kecepatannya supaya lebih cepat sampai ke apartemen milik sang tuan.     

Sementara itu di rumah sakit profesor William yang belum tau kalau Fernando pulang nampak sedang meluruskan punggungnya pasca kembali dari makam Zevanya, ia terpaksa ikut turun tangan mengurus masalah itu karena walau bagaimanapun ia adalah pengganti Fernando selama Fernando tak ada di Kanada. Apalagi ini berhubungan dengan Zevanya, gadis kecil cantik yang dulu sering memanggilnya "dada" karena menganggap dirinya sebagai ayah kedua setelah Fernando.     

"Sudah selesai?" tanya seorang wanita berbisik lembut dari belakang telinga profesor William yang sedang berbaring di sofa yang ada dalam ruangan pribadinya.     

"Aurelie..."     

"Ssttttt....biarkan aku menghapus lelahmu tuan," ucap Aurelie pelan memotong perkataan profesor William pelan sambil meraba dada profesor Wiliam yang sedikit terbuka.     

"Kau yang memancingku sayang," sahut profesor William dengan cepat sambil meraih tangan Aurelie yang sudah resmi menjadi kekasihnya itu dengan keras dan ia tarik dengan cepat sehingga tubuh Aurelie terjatuh di atas tubuh profesor William.     

"Akkkkk...."     

"Kau milikku malam ini, jangan berteriak terlebih dahulu. Belum waktunya," bisik profesor Willaim pelan sambil meraba dada Aurelie perlahan.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.