You Are Mine, Viona : The Revenge

Kekaguman Andrew



Kekaguman Andrew

0Setelah puas mendapatkan pelayanan dari Derek sang pengacara pribadi mendiang suaminya Natasya lalu duduk di kursi kerja Andy, ia meminta Derek membacakan apa saja yang ia akan dapat dari Andy Kwan.     
0

"Uang, deposito, simpanan berlian, beberapa gedung apartemen mewah yang ada di perbatasan wilayah timur kota dan tentunya saham di perusahaan tuan Andy semuanya itu akan menjadi milik anda Nyonya," ucap Derek langsung ke inti.     

"Rumah ini, bagaimana dengan rumah ini?"tanya Natasya pelan sembari mengatur nafas, bercinta dengan cepat membuat dirinya belum bisa bicara dengan normal.     

"Tentu saja rumah ini akan menjadi milik Nyonya, sebagai istri resmi anda mendapatkan semua harta mendiang Tuan Andy."jawab Derek lirih dengan wajah memerah.      

Mendengar perkataan Derek membuat Natasya tertawa terbahak-bahak, ia sangat senang. Pengorbanannya selama beberapa bulan terakhir ini akhirnya berbuah manis, mencoba bertahan karena melayani nafsu Andy Kwan yang gila itu akhirnya membuatnya menjadi jutawan saat ini.      

"Ayo Derek, ikut aku ke rumah sakit. Kita harus ada di sana, aku harus tetap menjadi istri yang baik untuk Andy sampai akhir. Aku tak mau ada orang yang menganggap aku hanya menginginkan harta Andy, aku harus tetap menunjukkan pada mereka bahwa aku adalah istri yang berbakti pada suami," ucap Natasya berapi-api.      

"Baik Nyonya, saya mengerti." Derek menyahut dengan cepat perkataan merespon perkataan sang tuan barunya.      

Senyum Natasya mengembang mendengar perkataan sang pengacara pribadi mendiang Andy Kwan yang berhasil ia ajak bersekutu, dengan langkah ringan Natasya berjalan cepat menuju halaman depan dimana mobil Derek berada. Para pelayan sudah diberi pesan sebelumnya oleh Natasya untuk menggunakan pakaian serba hitam serta merapikan rumah, ia mau saat para kolega datang besok rumahnya sudah siap. Ia harus menunjukkan suasana duka yang mendalam di hadapan rekan bisnis Andy Kwan yang akan menjadi rekan bisnisnya setelah ia menguasai perusahaan mendiang suaminya itu.      

Setelah dua puluh menit mengendarai mobil Mercedes baru miliknya, Derek akhirnya tiba di rumah sakit tempat di mana jenazah Andy Kwan berada. Natasya yang sudah siap langsung turun dari mobil, ia berjalan dengan mata sembab menuju ruang jenazah untuk melihat kondisi Andy Kwan. Tangis Natasya pecah saat melihat Andy Kwan yang sudah ada dalam peti, para polisi wanita terlihat menenangkan Natasya yang meraung-raung menangisi sang suami.      

"Seperti yang saya sebutkan tadi di rumah, Tuan Andy benar-benar meninggal karena overdosis. Oleh karena itu saya sarankan anda menindak tegas para pengawal pribadi Tuan Andy Kwan yang lalai itu pak." Dokter Peter berbicara penuh kesal, ia marah pada anak buah Andy Kwan yang membiarkan tuan mereka minum banyak sekali obat kuat.     

"Saya mengerti dok, hanya saja karena Nyonya Kwan tadi melarang saya mempublikasikan penyebab meninggalnya Tuan Andy karena overdosis obat kuat maka saya tak bisa mendakwa para bodyguard itu dengan pasal ini. Mungkin saja akan menjerat mereka dengan tuntutan lain," jawab sang polisi dengan serius.     

"Baguslah, yang penting mereka harus mendapatkan balasan yang setimpal. Apalagi Tuan Andy meninggal karena memperkosa adik sepupu Nyonya Natasya dan teman baiknya, saya rasa Nyonya Natasya sangat terpukul kali ini pak. Bayangkan saja, adik sepupu dan temannya diperkosa sang suami yang akhirnya membuat suaminya meninggal karena overdosis. Saya rasa hukuman seumur hidup pun tak akan mampu untuk membayar apa yang sudah dilakukan para bodyguard itu pada nyonya Natasya,"bisik dokter Peter pelan pada polisi setengah baya dihadapannya sambil melirik ke arah Natasya yang saat ini duduk di kursi di samping para polisi wanita yang sedang menenangkannya.     

Mendengar perkataan dokter Peter membuat polisi itu menghela nafas panjang, ia kini merasa iba pada Natasya yang tertimpa musibah mengenaskan itu.      

"Bagaimana kondisi dua korban perkosaan itu?"tanya polisi itu pelan.     

"Mengenaskan, kedua kaki mereka terluka. Dugaanku mereka berontak dengan sangat kuat saat diperkosa oleh Tuan Andy sehingga kaki mereka saat ini mengalami luka goresan yang cukup dalam, belum lagi dengan luka di tangan. Belum pernah aku selama ini menangani kasus pemerkosaan dua orang gadis sekaligus seperti ini, di satu ranjang yang sama dengan luka di anggota tubuh yang sama pula. Mereka masih terlihat shock dan belum bisa diajak komunikasi." Dokter Peter menjawab dengan suara lirih, ia benar-benar tak tega mendeskripsikan keadaan Nessie dan Ammy pada polisi yang ada di hadapannya.     

"Ya Tuhan, pasti mereka sangat terpukul. Saya minta pada anda dok, berikan perawatan terbaik pada dua gadis malang itu. Kini aku tau apa yang harus aku lakukan selanjutnya, para pengawal pribadi Tuan Andy Kwan itu harus menerima pembalasan setimpal. Kalau mereka dibiarkan begitu saja, aku khawatir akan ada gadis lainnya yang akan mengalami nasib serupa dengan adik dan teman baik nyonya Natasya," ucap sang polisi dengan suara parau, ia merasa prihatin dengan kondisi Nessie dan Ammy.     

"Tentu saja, rumah sakit kami akan memberikan pelayanan terbaik untuk kedua gadis malang itu. Lebih baik anda segera urus para penjahat itu pak, berikanlah keadilan untuk kedua gadis itu." Pinta dokter Peter kembali dengan sungguh-sungguh.     

Sang polisi yang bernama Jonny itu mengangguk pelan menjawab perkataan dokter Peter, setelah bicara panjang lebar Jonny pun mengajak anak buahnya untuk pergi ke kantor polisi kembali. Ia berjanji pada Natasya untuk memberikan hukuman setimpal pada pengawal pribadi Andy Kwan, kematian Andy Kwan pun dilaporkan dengan kasus serangan jantung di surat kematian yang dipegang oleh Jonny setelah dibubuhi tanda tangan dokter Peter.     

Tak lama kemudian dokter Peter pun meninggalkan ruangan itu, ia ingin memberikan waktu untuk Natasya. Walau ia adalah dokter pribadi Andy Kwan namun ia merasa kesal pada pasiennya itu, pasalnya sudah berkali-kali ia mengingatkan pada Andy untuk tak mengkonsumsi obat penambah gairah seperti itu. Namun kini ia malah meminum obat itu untuk memperkosa dua orang gadis yang tak berdaya saat ia memiliki istri secantik Natasya.      

"Kau berhak bahagia Natasya," gumam dokter Peter lirih sambil menatap ke arah Natasya yang kedua matanya sudah bengkak karena terlalu banyak menangis.     

Setelah dokter muda itu pergi Natasya melempar tisu yang ia gunakan untuk membersihkan air matanya ke arah peti mati Andy Kwan dengan jijik, sebuah senyum licik tersungging di wajahnya.     

"Membusuklah kau di neraka Andy, terima kasih atas harta warisan mu. Dengan uang yang aku miliki ini, maka tujuanku untuk menghancurkan Fernando semakin dekat. Tunggu kejutan manis dariku sayang, setelah kau pulang dari honeymoon bersama penyihir kecil itu kau akan melihat siapa Natasya yang baru." Natasya bergumam lirih dengan senyum sinis yang tersungging di wajahnya.      

Malam ini menjadi hari paling bahagia bagi Natasya karena tujuannya sudah tercapai, pengorbanannya menjadi budak nafsu Andy Kwan terbayar lunas. Dengan kekayaan yang didapat dari Andy Kwan yang sangat banyak itu Natasya ingin mencoba menghancurkan bisnis Fernando, namun tanpa Natasya ketahui sebenarnya Andy Kwan bukanlah lawan Fernando. Sebab Fernando sepuluh kali lebih kaya dari Andy Kwan, bahkan aset Andy Kwan yang berupa lima gedung apartemen mewah itu kini sudah menjadi milik Fernando. Fernando berhasil memenangkan gugatan atas kepemilikan bangunan yang didirikan di atas lahan miliknya itu tanpa sepengetahuan Derek pengacara pribadi Andy Kwan.      

Sementara itu Andrew yang baru kembali dari apartemen penthouse milik Fernando baru saja menyelesaikan permainan keduanya dengan Cecilia yang sudah terbaring tak berdaya di sampingnya tanpa memakai baju, mereka melanjutkan pertempuran yang sudah dimulai beberapa jam yang lalu. Setelah kembali dari apartemen Fernando, Andre memutuskan untuk melepaskan Viona. Ia merasa kalau Viona memang ditakdirkan untuk Fernando, oleh karena itu ia menyerah mengejarnya lagi. Karena belum mengantuk Andrew membuka ponselnya untuk membaca laporan dari anak buahnya, biasanya semalam ini ia akan mendapatkan laporan dari anak buahnya atas peristiwa yang terjadi di saat ya pulang dari kantor.      

Saat sedang membaca laporan dari anak buahnya Andrew secara tak sengaja menekan remote TV yang ada di ranjang, yang sontak membuat TV di kamar mereka menyala dan menampilkan berita tentang Fernando dan Viona yang sedang honeymoon di sebuah yacht mewah milik Fernando. Melihat berita yang ada di TV itu membuat Andrew kaget, pasalnya ia baru saja bertemu dengan Fernando satu jam yang lalu di apartemen penthouse nya. Namun tak lama kemudian sebuah senyum tersungging di wajah Andrew.     

"Kuakui kau memang jenius Fernando, kau beruntung Vio. Suamimu sangat cerdas, aku yakin kau akan aman di sampingnya." Andrew bergumam lirih memuji Fernando sudah mempersiapkan semuanya dengan sangat rapi, Fernando rupanya sudah mengambil sepuluh langkah ke depan untuk melindungi Viona dari Natasya dan Nessie dan Andrew mengacungi dua jempol atas tindakan Fernando kali ini.     

Bersambung       


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.