You Are Mine, Viona : The Revenge

Luka yang sama



Luka yang sama

0Detak jantung profesor William dan profesor Dexter berpacu sangat cepat mendengar nama Amelia Smith disebut oleh profesor Frank sebagai penyebab semua yang terjadi hari ini.      
0

"Apa kau bilang Frank, coba kau ulangi lagi," pinta profesor William dengan keras.     

"Sabar Prof, jangan terpancing emosi terlebih dahulu. Itu hanya asumsi Frank saja, kita tak bisa langsung menuduh wanita bernama Amelia Smith itu sebagai pelaku dibalik peristiwa berdarah ini. Kita harus tetap menunggu hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh para petugas laboratorium sekarang," jawab Andrew dengan cepat merespon perkataan Profesor William.      

"Tak usah menunggu hasil pun aku sudah tau Andrew, wanita itu pasti pelakunya. Aku yakin, instingku menyebut bahwa wanita gila itu yang sudah melakukan ini semua. Hanya dia satu-satunya orang yang bisa melakukan hal serapi ini, apa kau tak ingat dengan apa yang sudah ia lakukan dulu di kapal pesiarku dulu? Dia bisa mencari waktu yang sangat tepat untuk melukai Viona dimana waktu itu banyak bodyguard Fernando yang menjaga Viona, apalagi sekarang di rumah sakit ini. Dimana dia adalah dokter yang pernah bekerja di rumah sakit ini dan tau seluk beluk rumah sakit ini," ucap profesor Frank kembali menyanggah perkataan Andrew.      

"Apa maksudmu Frank? Bicara yang jelas," tanya profesor Dexter bingung, ia masih belum mengerti sebelumnya arah pembicaraan profesor Frank.     

Mendengar perkataan profesor Dexter membuat Andrew menghela nafas, ia kemudian berjalan mendekati kedua profesor itu dan memberikan ponselnya yang sudah berisi rekaman cctv yang sudah dipindahkan anak buahnya. Pada awalnya profesor William bingung ketika diberikan ponsel, namun saat video mulai berputar ia paham maksud Andrew. Dengan serius ia melihat rekaman cctv yang diambil dari berbagai sudut yang menampilkan potongan video Ammy yang berjalan dari arah ruang ganti, di kantin sampai akhirnya mengikuti langkah dokter Louisa. Termasuk saat ia ikut menunggu di kursi khusus pasien di depan ruang praktek dokter Louisa dan pada saat ia menabrak Anastasia dan Aurelie, dimana dalam rekaman itu terlihat jelas ia meraih botol minuman milik Aurelie beberapa saat sebelum akhirnya ia memberikannya kembali pada Aurelie. Di slide selanjutnya terlihat jelas ia langsung keluar dari rumah sakit dengan terburu-buru dan langsung masuk ke dalam sebuah mobil yang terparkir cukup lama di area parkir.     

Tangan profesor William gemetaran saat melihat dengan jelas wajah Amelia Smith di salah satu screenshot yang tersimpan dalam foto yang paling akhir.      

"Ini benar-benar wanita gila itu, ini benar-benar dokter Ammy." Profesor William menceracau saat melihat foto wanita yang sedang melepas maskernya itu.     

"Kau yakin Will?"tanya profesor Dexter pelan.     

"Yakin Dexter, aku sangat mengingat sekali wajahnya," jawab profesor William singkat.     

"Kalau dia benar-benar dokter Ammy berarti apa yang dikatakan oleh Frank itu benar, berarti istri kita mengonsumsi obat penggugur kandungan dosis tinggi itu. Obat yang membuat dokter Viona…"     

Ceklek     

Pintu ruang laboratorium terbuka dari dalam sehingga membuat profesor Dexter tak dapat menyelesaikan perkataannya, karena melihat profesor Frank langsung berlari menuju seorang petugas yang baru keluar dari ruangan laboratorium.      

"Apa? Bagaimana hasilnya? Dugaanku benar bukan?"tanya profesor Frank bertubi-tubi sambil mencengkram kerah baju petugas yang baru keluar dari dalam laboratorium itu.     

"Frank, sabar. Biarkan petugas bicara terlebih dahulu, kita harus tenang untuk mendengarkan penjelasan darinya," jawab Andrew pelan sambil meraih tangan profesor Frank dari kerah sang petugas yang terlihat ketakutan itu.     

Uhukk     

Uhukk     

Sang petugas laboratorium yang membawa hasil pemeriksaan yang baru saja dicengkram dengan kuat lehernya oleh profesor Frank terbatuk-batuk, hal ini bukan tanpa sebab. Pasalnya cengkraman tangan profesor Frank tadi benar-benar kuat dan membuatnya sedikit tercekik.     

"Jangan akting, cepat bacakan hasilnya!!"pekik profesor Frank dengan keras.     

"Ba-baik Prof, se-setelah kami melakukan pengujian pada sisa sushi dan ocha yang ada di ruangan dokter Louisa kami menemukan fakta bahwa dalam ocha yang diminum oleh dokter Louisa beserta istri Profesor William dan Profesor Dexter itu terdapat kandungan Mifepristone dan Misoprostol. Dua obat ini adalah obat penggugur kandungan dengan tingkat keberhasilan paling tinggi, hanya meminum sedikit saja percampuran kedua jenis obat ini kandungan usia tujuh bulan pun bisa gugur," jawab sang petugas laboratorium dengan terbata-bata membaca hasil pemeriksaan selama hampir satu jam itu.      

Bruk      

Profesor Frank langsung jatuh berlutut mendengar perkataan sang petugas laboratorium, begitu pula dengan profesor William. Ia masih mengingat dengan baik nama dua obat paling berbahaya itu, pasalnya ia adalah orang yang membacakan hasil pemeriksaan darah Viona saat ia keguguran tahun lalu pada Fernando. Wajahnya pun langsung memucat seketika, ia tau persis bahaya dari percampuran dua obat itu untuk wanita hamil. Meskipun profesor Dexter tidak tau kalau Viona dulu keguguran karena mengonsumsi kedua obat itu yang ditukar oleh Amelia Smith nampak juga shock, pasalnya ia tau sekali kalau kedua obat itu adalah obat terlarang yang masuk dalam kategori tidak di ijinkan beredar di dunia kedokteran apa lagi dipakai untuk menggugurkan kandungan karena efek samping dari kedua obat itu yang sangat mengerikan.      

"Louisaaaaaa aargghhh" profesor Frank menjerit keras sambil memukul lantai menggunakan tangannya yang masih terbalut perban.      

Sementara itu Profesor William masih memejamkan kedua matanya, dadanya terasa sangat sesak sekali saat ini. Ia masih mengingat dengan sangat jelas apa yang terjadi pada Viona waktu itu, bahkan ia sendiri yang menjelaskan semua efek samping obat itu pada Fernando sesaat setelah Viona pergi dari rumah sakit saint Carolus pasca ia menerima surat cerai dari pengacara Fernando yang bernama Abraham Washington.      

Hanya profesor Dexter lah yang masih bisa menguasai diri, namun tak lama kemudian ia pun berjalan perlahan meninggalkan laboratorium menuju ke ruang operasi di mana Anastasia masih berjuang. Melihat Profesor Dexter pergi membuat Andrew tersenyum kecut ia kemudian meminta kertas hasil pemeriksaan sang petugas laboratorium untuk membacanya sendiri, meskipun ia bukanlah seorang dokter namun ia bisa membaca hasil pemeriksaan laboratorium berdasarkan pengalamannya bertahun-tahun menjadi seorang polisi.      

Andrew membaca kata demi kata dari kertas yang sedang ia pegang, kedua matanya pun menyipit ketika membaca kedua jenis obat yang sebelumnya sudah disebutkan oleh sang petugas tertera dengan jelas di kolom hasil pemeriksaan.      

"Kenapa Frank, kenapa wanita itu mengincar Louisa, Anastasia dan istriku. Mereka bertiga tak ada sangkut-pautnya dengannya Frank, kenapa dia tega melakukan hal semengerikan ini kepada tiga wanita tak berdosa sekaligus dan membunuh tiga bayi yang tak bersalah kenapa Frank!!!" Profesor William berteriak dengan keras sambil menatap profesor Frank, ia seolah sedang menyalahkan profesor Frank atas kejadian ini. Profesor William tau kalau dulu dokter Ammy pernah menjadi budak sex profesor Frank.      

"Sepertinya dia ingin membalaskan dendamnya pada kita melalui perantara istri kita Will, bukankah dia juga melakukan hal yang sama pada Viona dulu. Demi mendapatkan Fernando dia rela membunuh anak Viona yang saat itu sudah hampir berusia empat bulan, jadi aku tak usah bertanya lagi padaku karena kau pun tau siapa wanita gila itu. Kalau kau ingin menyalahkan aku kau salah Will, Louisa istriku juga menjadi korbannya dalam hal ini bukan hanya istrimu saja. Yang kehilangan anak bukan hanya kau Will, aku pun juga. Jadi jangan pernah salahkan aku atas peristiwa ini, karena aku pun sangat marah atas apa yang wanita gila itu lakukan," jawab profesor Frank dingin sambil menatap profesor William.     

"Kalau kau ingin menyalahkan orang salahkan Fernando karena dia tidak membunuh wanita gila ini sejak dari pertama, dia lah yang membebaskan kan wanita gila ini sehingga dia bisa melakukan hal seperti ini pada istri kita semua," imbuh profesor Frank kembali sambil berjalan pergi meninggalkan laboratorium menuju ruang operasi dengan tangan yang kembali mengeluarkan darah segar dari perbannya.      

Profesor William terdiam mendengar perkataan profesor Frank, ia lalu memijat kepalanya yang terasa sakit sambil bersandar di dinding. Sementara itu Andrew hanya bisa melihat percakapan dua orang dokter senior yang sama-sama sedang frustasi karena kehilangan anak, dengan perlahan Andrew meraih ponsel yang ada dalam saku bajunya. Ia lalu berjalan menjauh dari profesor William dan profesor Frank karena ingin menghubungi seseorang untuk mengabarkan peristiwa berdarah ini.      

"Perketat penjagaan mu, Amelia Smith sudah mulai melancarkan aksinya."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.