You Are Mine, Viona : The Revenge

Sederhananya Viona



Sederhananya Viona

0Setelah 15 menit ada di kamar mandi tak lama kemudian Viona keluar , ia sudah mandi dan memakai baju bersih yang sudah dibawakan oleh Fernando sebelumnya . Perlahan Viona berjalan mendekati Fernando yang sedang duduk diatas ranjang sambil memainkan ponsel pintarnya.      
0

" Aku sudah selesai mandi , sekarang giliranmu baby " ucap Viona pelan sambil duduk disebelah sang suami .     

" Aku malas mandi " jawab Fernando datar .     

" Kau marah padaku maaf aku tak tau kalau aku datang bulan " ucap Viona dengan suara penuh penyesalan sambil menunduk .     

Melihat sang istri sedih membuat Fernando merasa iba , ia kemudian meletakkan ponsel pintarnya di atas bantal perlahan Fernando menarik tangan Viona lalu ia cium dengan mesra.      

" Menikah bukan hanya tentang seks , seks memang penting tapi bagiku menghabiskan sisa hidup ini bersama denganmu adalah hal yang paling penting " ucap Fernando sambil tersenyum .     

" Tapi sebenarnya aku juga kecewa kenapa harus di malam pengantin kita si merah harus datang " imbuh Fernando berusaha melucu .     

Viona mengangkat wajahnya dan menatap kearah wajah sang suami , kedua mata Viona terlihat sudah berkaca-kaca .      

" Sudah jangan menangis kau ini dari dulu tidak pernah berubah ya , masih saja cengeng . Aku mandi dulu ya honey setelah itu baru kita keluar untuk sarapan bersama " ucap Fernando pelan sambil membelai wajah Viona .     

" Iya aku menunggumu disini " sahut Viona pelan sambil mengangguk.      

Fernando kemudian berdiri dan membuka lemari baju untuk mengambil pakaian bersih , ia kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan merilekskan pikirannya setelah dua kali gagal untuk menyalurkan hasrat . Karena itu kepalanya terasa pusing saat ini .      

Viona tersenyum tipis melihat Fernando berjalan ke arah kamar mandi . Viona kemudian merapikan sprei yang kotor setelah terkena muntahannya tadi malam , ia meletakkan seprei basah itu ke tempat pakaian kotor .     

" Ayo makan aku sudah selesai mandi honey " ucap Fernando pelan mengagetkan Viona yang sedang menatap ke arah laut melalui jendela yang ada di kamar pengantin mereka .     

" Apakah kita perlu dikunci ? " tanya Viona pelan ketika sudah keluar dari kamar .     

" Tentu saja aku tak mau ada orang masuk dan melihat kondisi kamar kita yang berantakan " jawab Fernando sambil tersenyum .     

Viona mengangguk pelan ia kemudian berdiri disamping Fernando yang telah mengunci pintu kamar pengantin mereka , setelah berhasil mengunci pintu Fernando kemudian menggandeng tangan Viona menuju restoran .     

" Kau sedang cari siapa ? " tanya Fernando singkat.      

" Kemana semua orang ? kenapa kapal ini terasa sangat sepi sekarang " tanya balik Viona heran , ia sejak tadi tak melihat satu orang pun di dalam kapal besar milik suaminya itu .     

" Tentu saja mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing " jawab Fernando singkat sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya .     

" Tapi bukankah mengerikan jika hanya kita berdua ada di dalam kapal ini , aku takut honey " ucap Viona jujur .     

Mendengar perkataan Viona membuat Fernando tertawa terbahak-bahak , ia tak habis pikir dengan jalan pikiran istrinya itu .      

" Kita sedang bulan madu honey jadi bagaimana mungkin mereka terus ikut bersama kita " jawab Fernando jujur .     

" Aku takut dengan kesepian ini lebih baik kita pulang saja , aku tak nyaman ada di atas kapal seperti ini ditambah dengan angin laut yang terasa sangat dingin menusuk ke tulang " sahut Viona lirih.      

" Jadi kau mau pulang honey ?  " tanya Fernando pelan .      

" Iya lebih baik kita pulang saja " jawab Viona cepat.      

" Baiklah tunggu sebentar aku bicara dulu dengan kapten kapal ini " ucap Fernando sambil tersenyum.     

Fernando kemudian berjalan ke arah ruang kapten tanpa Viona , ia terlibat pembicaraan serius dengan sang kapten . Setelah menghabiskan waktu sekitar 15 menit berada di ruang kapten akhirnya Fernando kembali menuju restoran ke tempat Viona berada .     

" Bagaimana apakah kita bisa pulang ? " tanya Viona dengan cepat .     

" Iya , kapten akan memutar kemudinya menuju kota jadi ayo kita bersiap-siap . 2 jam lagi kita akan sampai di dermaga " jawab Fernando sambil tersenyum .     

Viona langsung berdiri dari kursinya dan berlari ke arah Fernando , ia lalu memeluk tubuh sang suami dengan sangat erat . Fernando pun membalas pelukan Viona , mereka kemudian berjalan kembali menuju kamar pengantin .      

Di dalam kamar Viona langsung merapikan barang-barang mereka , sedangkan Fernando duduk di ranjang . Rencana bulan madu yang sudah ia atur sedemikian rupa akhirnya terpaksa ia batalkan .     

Setelah selesai merapikan barang-barangnya , Fernando mengajak Viona keluar untuk menunggu di ruang kemudi kapten . Ia ingin menunjukkan pemandangan yang indah dari atas ruang kemudi untuk melihat laut dari sisi yang berbeda . Di dalam ruang kemudi kapten Viona terlihat sangat bersemangat , ia memperhatikan semua interior yang ada di ruang kendali itu sehingga membuat sang kapten tersenyum tipis melihat tingkah kekanakan sang nyonya Grey Willan .     

" Perhatikan langkahmu honey " ucap Fernando pelan saat menuntun Viona turun dari kapal .     

" Iya " jawab Viona cepat dengan tersenyum cantik .     

Viona berpegangan tangan pada Fernando ketika turun dari kapal , di depan dermaga terlihat anak buah Fernando sudah menunggu dengan beberapa mobil .     

" Selamat datang kembali tuan nyonya " sapa Justin sambil tersenyum hangat .     

" Maaf merepotkanmu Justin " jawab Fernando singkat .     

" Ini sudah jadi tugas saya tuan " sahut Justin merendah .     

Fernando tersenyum mendengar perkataan sekertaris pribadinya itu , mereka lalu masuk ke dalam mobil yang sudah dipersiapkan sebelumnya . Sepanjang jalan Viona menatap ke arah luar jendela , beberapa papan iklan di jalan raya memasang berita pernikahannya .     

" Kau terlihat sangat cantik kemarin " bisik Fernando pelan ketelinga Viona dengan tiba-tiba .     

" Akh jangan mengangguku " ucap Viona ketus .     

" Apa yang sedang kau lihat honey ? " tanya Fernando penasaran.     

" Itu , apa gunanya mereka memasang foto pernikahan kita sebesar itu dipapan iklan " jawab Viona datar sambil menunjuk ke arah deretan papan Billboard yang memutar video pernikahan dan resepsinya .     

" Oh itu , biarkan saja honey lagipula aku suka melihat video kita di putar di layar digital itu " sahut Fernando sambil mengeratkan pelukannya di pinggang Viona .     

Mendengar jawaban sang suami membuat Viona terdiam , tak begitu lama kemudian mobil mereka akhirnya sampai ke istana milik Fernando . Begitu melihat tuan dan nyonya rumah datang para pelayan langsung berbaris rapi , mereka bersiap menyambut kedatangan sang pengantin baru .     

" Selamat datang tuan dan nyonya " ucap semua pelayan berbarengan .     

" Terima kasih , tolong rapikan barang-barang kami di bagasi " jawab Fernando cepat sambil merangkul Viona yang sejak tadi tersipu malu .     

" Oh iya tolong siapkan air madu hangat dan antar kekamar kami Tedy " titah Fernando pada sang kepala pelayan rumah .     

Saat sedang berjalan menuju lantai dua ,Viona tersenyum tipis melihat ke arah ruang tamu dimana banyak sekali kado yang masih terbungkus dengan kertas warna-warni .     

" Jaman sudah semakin canggih mereka masih saja menggunakan kado " cibir Fernando mengomentari tumpukan kado yang ada diruang tamu rumahnya .     

" Awwww ... Sakittt " pekik Fernando kaget saat merasakan kupingnya di jewer sang istri .     

" Hargai pemberian orang tuan Fernando , jangan seperti itu aku tak suka " ucap Viona dengan ketus sambil mempercepat langkahnya meninggalkan Fernando yang masih kesakitan karena ia jewer .     

Fernando hanya tersenyum lebar mendengar perkataan sang istri ia kemudian berjalan dengan cepat menyusul Viona yang sudah berjalan lebih dulu menuju kamar mereka yang ada di lantai dua , saat sudah hampir masuk ke dalam kamar tiba-tiba Fernando menghentikan langkahnya karena ada pesan masuk di dalam ponselnya Fernando kemudian meraih ponsel itu untuk mencari tahu siapa yang mengirimkan pesan padanya .     

" Lexi .... " gumam Fernando lirih, matanya menatap tajam ke arah pesan yang ada di ponselnya .     

Rupanya Lexi sudah benar-benar keluar dari penjara , ia mengucapkan selamat atas pernikahannya dengan Viona sambil berpose di bawah papan iklan besar yang mana dibagian wajah Fernando sudah di edit dan diganti dengan dirinya sendiri . Melihat itu membuat Fernando emosi , ia merasa dilecehkan oleh pecandu narkoba yang baru keluar dari penjara itu .     

" Ada apa masih diluar ? ayo masuk " ucap Viona pelan mengajak Fernando masuk ke dalam kamar sehingga membuyarkan lamunan Fernando .     

" Yes honey , im coming " jawab Fernando cepat , ia kemudian berjalan menuju kamarnya .     

Fernando menutup pintu kamarnya dengan perlahan . Membaca pesan dari Lexi membuat moodnya langsung hancur apalagi ketika ia melihat foto pernikahannya dirusak oleh Lexi , Fernando kemudian mengirimkan pesan pada Justin untuk mengawasi Lexi . Ia khawatir pria itu akan menganggu Viona dimasa depan .     

" Aku yang kau mau Lexi " ucap Fernando dalam hati .     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.