You Are Mine, Viona : The Revenge

Tobias action



Tobias action

0Karena rasa kantuk yang tak tertahan lagi Fernando akhirnya memilih untuk tidur, ia meminta Viona agar tidak pergi dan tetap ada di sampingnya sampai ia tertidur pulas. Meskipun Viona tidak mengantuk karena hari masih pagi namun ia mengikuti permintaan Fernando untuk tidak pergi dari ranjang.      
0

Selama Fernando tidur Viona berkali-kali meraba dan memberikan kecupan di kening Fernando, Viona tak memungkiri kalau ketampanan fisik Fernando menjadi salah satu alasannya jatuh cinta pada Fernando.     

"Aku sangat penasaran, sebelum kita bertemu seperti apa dirimu dulu babe. Kau pasti sangat brengsek dan playboy, mengingat betapa tampannya dirimu. Aku yakin banyak wanita yang sudah kau buat tergila-gila dan patah hati," ucap Viona pelan sambil meraba wajah tampan Fernando.      

Garis rahang Fernando yang kuat benar-benar membuatnya terlihat sangat jantan dan gagah, kalau banyak orang yang terlihat hanya tampan saja namun tidak untuk Fernando. Ia benar-benar dianugerahi kesempurnaan fisik oleh Tuhan, karena itulah Viona sering bersyukur kalau ia bisa menjadi istri Fernando.     

Setelah memastikan kalau Fernando benar-benar sudah tertidur pulas, Viona akhirnya turun dari ranjang meskipun dengan sangat kesulitan dan perlu kesabaran tinggi karena setiap ia bergerak Fernando akan semakin mengeratkan pelukan pada tubuhnya.      

"Dasar nakal, selamat tidur," bisik Viona lirih sambil memberikan ciuman di pipi Fernando.     

Fernando yang sudah benar-benar tertidur pulas dan tak tidak bergeming saat Viona memberikan kecupan kepadanya, ia benar-benar sudah sangat lelah sekali.     

Karena itulah Viona memutuskan untuk tak mengganggu suaminya, ia lalu bergegas keluar dari kamar dan menutup pintu kamarnya dengan perlahan walaupun sebenarnya kalau ia membantingnya dengan keras pintu kamar itu tidak akan berbunyi karena memiliki pengalaman yang ada di bagian atas pintu.      

Saat Viona menuruni tangga ia mendengar suara keributan yang cukup keras dari arah halaman depan, karena penasaran ia pun mempercepat langkah kakinya untuk melihat apa yang terjadi di halaman depan rumah barunya itu. Senyum Viona tersungging saat melihat Justin, Harry dan Lucas baru datang, ketika pemuda itu terlihat mirip zombie karena terdapat garis lingkaran hitam yang cukup tebal di bawah mata mereka. Sama seperti yang terdapat pada Fernando sebelumnya, Viona menebak kalau ketiga pemuda itu sudah bekerja dengan keras seperti yang dilakukan oleh Fernando.      

"Teddy, kemarilah," pinta Viona pelan ada Teddy sang kepala pelayan rumahnya.     

"Iya Nyonya, ada yang bisa saya bantu?"tanya Teddy sopan.     

"Siapkan makanan untuk Justin, Harry dan Lucas. Bawa makanan ke kamar mereka, pastikan mereka bertiga untuk makan terlebih dahulu sebelum tidur. Aku khawatir kalau mereka bertiga akan langsung tidur tanpa makan," jawab Viona pelan sambil menunjuk ke arah halaman depan.     

Teddy yang mengikuti arah tangan Viona nampak tersenyum saat melihat kedua asisten terbaik sang tuan beserta Lucas menuruni mobil Lexus 570 sport yang menuju ke basement, tak lama kemudian ia pun berpamitan pada Viona karena ingin segera menyiapkan makanan untuk ketiga pemuda itu.      

Setelah Teddy pergi Viona kemudian pergi ke ruang keluarga tempat dimana terdapat piringan hitam yang memutar musik klasik favoritnya, Viona ingin membaca beberapa artikel di ruangan itu sambil mendengarkan musik klasik yang bagus untuk perkembangan janinnya.      

"Aku mengantuk sekali," ucap Lucas pelan sambil berjalan menuju ranjangnya.      

"Aku juga Lucas, bukan hanya kau saja," sahut Harry dengan cepat.     

"Kita semua tadi malam benar-benar sudah sangat bekerja keras, lebih baik sekarang kita segera tidur atau besok kita tak akan bisa bekerja karena kelelahan. Jangan sampai Tuan Fernando mengetahui kalau kita sakit karena tidak tidur," imbuh Justin pelan sambil menutup mulutnya karena menguap.      

Lukas yang benar-benar tak bisa menahan rasa kantuknya hanya bisa mengangguk pelan sambil mengacungkan ibu jarinya ke arah Justin, ia lalu langsung membanting tubuhnya di atas ranjang. Hal yang tak jauh berbeda nampak terjadi di ranjang milik Harry, ia juga sudah meringkuk di atas ranjang dengan tanpa melepas sepatunya. Hanya Justin yang masih bisa menguasai dirinya ya melepas jas dan sepatunya terlebih dahulu, walau akhirnya langsung tertidur di ranjang yang ada di samping ranjang Harry. Tak lama kemudian ketiga pemuda itu sudah masuk ke alam mimpinya masing-masing, suara dengkuran nampak terdengar jelas dari ketiganya yang menandakan kalau mereka benar-benar kelelahan setelah pergi ke tempat Tobias Dante atas perintah Fernando.      

"Mereka ini benar-benar," ucap Teddy pelan sambil menggelengkan kepalanya perlahan ketika masuk ke dalam kamar.      

Teddy pun akhirnya hanya meletakkan makanan yang ia bawa di atas meja dengan perlahan karena gak mau mengganggu tidur ketiga orang yang muda itu, Setelah semua makanan yang ia bawa sebelumnya menggunakan troli berpindah ke meja, Teddy akhirnya berjalan pergi meninggalkan kamar Lucas untuk kembali melanjutkan pekerjaannya. Teddy tak mau kehadirannya akan mengganggu istirahat ketiga orang pemuda yang baru saja kembali dari tugasnya itu.      

Sementara itu di dalam mobilnya Tobias yang sudah mendapatkan data para pejabat korup dari Justin dan Harry nampak sedang dalam perjalanan menuju ke rumah para pejabat itu, ia nampak tersenyum membaca satu persatu data diri mereka.     

"Memakai uang masyarakat untuk memperkaya diri sendiri, benar-benar manusia tidak beradab," ucap Tobias kesal saat membuka data kekayaan petugas administrasi bagian pertanahan dan fasilitas publik kota Ottawa yang memiliki kekayaan berlimpah yang seharusnya tak dimiliki pejabat daerah seperti dirinya.     

"Begitulah Tuan, saat para pejabat itu sedang kampanye mereka akan menjanjikan banyak hal yang akan  membawa perubahan yang baik untuk masyarakat. Namun di saat mereka sudah ada di posisinya saat ini mereka pasti akan lupa dengan janji yang sudah diucapkan sebelumnya," sahut David pelan ikut bicara merespon perkataan Tobias sang majikan.     

"Maka dari itulah aku tak menyukai para pejabat munafik itu, sebenarnya tawaran dari Tuan Fernando untuk menjadikanku walikota ditempat ini bukanlah sebuah ide yang buruk. Namun saat aku mengingat pasti akan banyak pejabat korup yang ada di sekelilingku maka dari itu aku menolak tawaran untuk Tuan Fernando untuk menjadikanku walikota," imbuh Tobias kembali sambil membaca rekening koran milik pejabat pertanahan yang akan ia datangi itu.      

"Bukankah bagus Tuan kalau anda menjadi walikota, setidaknya para pejabat itu tidak akan berani berbuat macam-macam," celetuk David kembali sambil berkonsentrasi membawa mobilnya.      

Tobias tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan sopir sekaligus asisten terbaiknya itu, ia kadang-kadang suka gemas dan kesal sendiri dengan kebodohan David yang tak juga meningkat selama bertahun-tahun bekerja dengannya.      

"Dimanapun yang namanya manusia jahat ketika dia ingin berbuat jahat tidak peduli siapapun atasannya ia pasti akan berbuat jahat David, begitu juga dengan para koruptor ini. Meskipun aku atau Tuan Fernando sekalipun yang menjadi walikota kalau mereka tetap ingin memakan uang rakyat mereka juga pasti akan tetap melakukannya, orang seperti mereka tidak akan pernah takut dengan pimpinan selama tidak ketahuan. Kalau ketahuan ya beda cerita lagi," ucap Tobias pelan, ia senang akhirnya bisa mengatakan kalimat yang sering diucapkan oleh Fernando kepadanya.      

David hanya bisa diam mendengar perkataan Tobias, ia yang masih belum mengerti dengan perkataan Tobias berusaha untuk mencernanya. Karena rumah sasaran sudah nampak di depan mata David pun melambatkan laju mobilnya, ia lalu memberikan kode kepala Tobias yang duduk di belakang.      

"Let's play, show them who has real power in this city," ucap Tobias pelan sambil memasukkan pistolnya kedalam jaketnya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.