You Are Mine, Viona : The Revenge

Kembali teringat



Kembali teringat

0Fernando yang sedang meeting bersama Justin dan Harry dikagetkan dengan suara dering ponselnya yang ada diatas meja, pada awalnya ia mengabaikan panggilan itu namun karena ponselnya terus berdering akhirnya ia pun mengangkatnya dengan malas.     
0

"Ada apa brengsek? Kenapa kau menggangguku?"tanya Fernando ketus saat mengangkat panggilan dari Andrew.     

"Perketat penjagaanmu, Amelia Smith sudah mulai melancarkan aksinya," jawab Andrew dengan cepat.      

"Bicara yang jelas," ucap Fernando dingin.     

Andrew menarik nafas panjang mendengar perkataan Fernando, tak lama kemudian ia pun menceritakan apa yang terjadi pada Louisa, Anastasia dan Aurelie hari ini secara detail termasuk apa yang terjadi pada profesor Frank.     

"Jangan bergurau brengsek!! Ini sama sekali tidak lucu," pekik Fernando dengan keras.     

"Kalau tak percaya datanglah ke rumah sakit sekarang, dua sahabat dan adikmu sedang frustasi," jawab Andrew pelan sambil menatap profesor Frank yang masih duduk di depannya.      

"Kalau ini hanya bualanmu maka jangan salahkan aku kalau aku akan membuatmu kehilangan pekerjaan," ucap Fernando dingin mengancam Andrew.     

"Iya aku siap, tapi kalau ternyata aku tak bohong kau harus minta maaf padaku," sahut Andrew dengan cepat menantang balik Fernando.     

"Itu hal kecil bagiku, tunggu aku dan jangan pergi kau brengsek," hardik Fernando ketus alih-alih mengucap salam penutup saat akan menyudahi panggilan dari Andrew.     

Harry dan Justin yang sejak tadi diam dan menjadi pendengar yang baik untuk Fernando sejak tadi nampak bingung dengan kata-kata kasar Fernando.     

"Ayo kita ke rumah sakit sekarang," ucap  Fernando dengan cepat sambil merapikan berkas-berkas yang ada di hadapannya.     

"Apa yang terjadi Tuan?" tanya Justin dengan cepat.      

"Amelia Smith, dia sudah mulai melakukan penyerangan. Dia datang ke rumah sakit menyamar sebagai dokter dan meracuni Louisa, Aurelie dan Anastasia sehingga mereka bertiga saat ini sedang pendarahan hebat dan kemungkinan bayinya tidak selamat. Baru saja Andrew menelponku dan mengatakan kalau obat yang dipakai oleh wanita gila itu untuk menggugurkan kandungan mereka bertiga sama dengan obat yang dipakai oleh saat dia mencelakai Viona tahun lalu," jawab Fernando dengan cepat penuh emosi.     

Prankk     

Gelas yang sedang dibawa oleh Viona jatuh seketika ke lantai, Viona yang tak sengaja datang ke ruang kerja Fernando mendengar semua perkataan Fernando dengan Justin.      

"Babe!!!" pekik Fernando kaget saat melihat Viona berdiri di pintu ruang kerjanya dengan wajah yang sepucat kertas.     

"A-apa yang kau katakan baru saja Fernando? Kau sedang bergurau kan?" tanya Viona terbata.     

"Babe... kenapa kau ada disini, bukankah tadi kau bilang ingin tidur siang karena mengantuk?"tanya balik Fernando mencoba mengalihkan pembicaraan sambil berjalan pelan mendekati Viona.     

"Jawab Fernando, jawab pertanyaanku tadi. Jangan mengalihkan pembicaraan," jawab Viona pelan dengan suara parau.     

"Babe…"     

Tangan Fernando yang berusaha menyentuh perut Viona langsung ditampik dengan cepat oleh Viona sehingga membuat Fernando kaget dan tak bisa menyelesaikan perkataannya.     

"Jawab Fernando!!!" jerit Viona histeris.      

Melihat emosi Viona yang tidak stabil membuat Fernando bertindak dengan cepat, ia langsung memeluk istrinya itu dengan erat berusaha menenangkan Viona agar tidak panik.      

"Aku tak mau menjawab selama kau belum tenang," jawab Fernando pelan saat memeluk tubuh Viona.     

"Hikss apa yang tadi aku dengar benar Fernando? Apa dokter Ammy melakukan hal itu lagi pada Louisa, Aurelie dan Anastasia?"tanya Viona terisak.     

Mendengar perkataan Viona membuat Fernando mengeratkan pelukannya pada tubuh sang istri, ia juga mendaratkan ciuman di kening Viona untuk membuat Viona tenang. Fernando tau emosi Viona sedang tidak stabil saat ini, ketika mendengar kalau ketiga wanita yang sangat ia kenal menjadi korban Amelia Smith yang selanjutnya setelah dirinya.      

Justin dan Harry yang melihat perubahan emosi sang nyonya hanya bisa diam, mereka berdua tau dengan pasti kalau sang nyonya masih trauma atas apa yang menimpa dirinya satu tahun yang lalu.     

"Katakan Fernando, aku ingin mendengar semuanya dengan jelas," ucap Viona pelan saat ia masih ada dalam pelukan Fernando selama hampir dua menit.     

"Ok, aku akan mengatakan semuanya. Tapi kita duduk dulu dan berjanji lah padaku kau tidak akan berpikir yang tidak-tidak. Kau juga harus tenang dan jaga emosimu, ingat pesan Profesor Erick kepadamu," jawab Fernando lembut.     

"Iya, aku akan tenang. Kau tak usah khawatir," sahut Viona singkat.     

Fernando tersenyum mendengar perkataan Viona, dengan perlahan ia melepaskan pelukan pada tubuh sang istri dan mengajaknya duduk di sofa. Tepat di hadapan Justin dan Harry yang sudah merapikan berkas di atas meja yang baru saja mereka gunakan untuk meeting bersama Fernando.      

Setelah Viona duduk, Fernando kemudian mulai bercerita. Dia menceritakan dari awal berdasarkan apa yang dikatakan oleh Andrew sebelumnya kepada dirinya, selama Fernando bercerita air mata Viona tak berhenti mengalir. Ia benar-benar merasa sangat sedih atas peristiwa yang menimpa ketiga wanita yang sangat dia kenal itu, tiba-tiba saja bayangan akan peristiwa berdarah satu tahun lalu yang menimpa dirinya berputar kembali dalam ingatannya dan seketika membuatnya terdiam tanpa suara dan terus menatap ke arah dinding yang ada di belakang Justin dan Harry.     

"Babe, hei hei...ingat ingat apa yang dikatakan Profesor Erick sebelumnya padamu. Jaga emosimu sayang, ingat keberadaan si kembar di perutmu sayang. Jangan seperti ini babe," ucap Fernando dengan cepat berusaha untuk menyadarkan Viona dari lamunannya, Fernando tau kalau Viona pasti mengingat kembali peristiwa yang menimpa dirinya satu tahun yang lalu.      

"Fernando, anak kita Fernando. Aku tak mau kehilangan mereka lagi, aku tak mau mengalami itu lagi. Sakit Fernando, sakit sekali rasanya," jawab Viona menceracau, ia masih belum kembali tersadar dari alam bawah sadarnya saat ini. Mengingat peristiwa berdarah satu tahun yang lalu membuat emosi Viona benar-benar tak stabil.     

"Viona!!! Sadar, dengarkan aku Viona. Aku disini, jangan lihat kearah lain." Fernando berteriak dengan keras untuk menyadarkan Viona sambil mencengkram kuat kedua pundak Viona.     

Mendengar teriakan Fernando membuat Viona akhirnya tersadar dari bayangan buruk yang terjadi satu tahun yang lalu, dengan perlahan ia menoleh ke arah Fernando yang ada di samping kanannya. Kedua matanya pun berkaca-kaca dengan bibir yang bergetar.     

"Dengarkan aku Viona, dengarkan aku baik-baik. Aku tak mungkin membiarkanmu mengalami peristiwa seperti itu lagi, aku tak akan mungkin membiarkan wanita gila itu menyentuhmu dengan tangan kotornya itu. Jadi kau tak usah berpikir terlalu jauh, kau tak akan mungkin mengalami peristiwa mengerikan itu lagi. Anak-anak kita akan lahir dengan selamat mereka akan menjadi pangeran kota ini meneruskan kekuasaanku, anak-anak kita akan menjadi seorang pemimpin yang akan menguasai dunia Jadi kau tak usah berpikir terlalu jauh seperti tadi. Aku bersumpah padamu akan melindungi kalian bertiga dengan segala cara bahkan dengan mempertaruhkan nyawaku sendiri pun aku siap," ucap Fernando panjang lebar mencoba untuk membuat Viona tersadar.      

"Hikss…aku takut Fernando, aku takut huhuhu. Aku tak mau kehilangan anak lagi Fernando aku tak mau huhuhu." Tangis Viona akhirnya pecah saat ia memeluk Fernando, mendengar berita tentang peristiwa yang terjadi hari ini di rumah sakit membuatnya benar-benar kehilangan kesadaran. Ia benar-benar shock dan tak bisa berpikir dengan jernih, Viona benar-benar takut jika peristiwa yang terjadi satu tahun lalu kembali terulang pada dirinya.      

Melihat sang nyonya seperti itu akhirnya membuat Justin bertindak cepat, tanpa diperintah oleh Fernando ia langsung menghubungi Profesor Erick dan memintanya untuk datang ke mansion sekarang juga.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.