You Are Mine, Viona : The Revenge

Sejarah keluarga Willan



Sejarah keluarga Willan

0Alih-alih menjawab pertanyaan dari profesor Frank yang terlihat sangat serius itu Andrew justru mengulurkan tangannya ke arah leher sang profesor untuk memastikan sesuatu.     
0

"Apa yang kau lakukan Andrew!!!"hardik profesor Frank tak nyaman.     

"Kau tak demam tapi kenapa bertanya hal aneh seperti itu,"ucap Andrew pelan.     

"Pertanyaan aneh apa?" tanya Profesor Frank dengan suara meninggi.     

"Kenapa kau bertanya silsilah keluargamu padaku? Memangnya aku adalah bagian dari keluargamu atau nenek moyangmu? Kau ini aneh Frank, Bagaimana bisa kau tak tahu silsilah keluargamu sendiri jangan bilang kalau kau ternyata bukan bagian dari keluarga Willan yang …"     

Plakk     

"Awww…"Andrew menjerit spontan saat keningnya dipukul oleh profesor Frank sehingga ia tak bisa menyelesaikan perkataannya.     

"Itu adalah peringatan supaya kau tak asal bicara," ucap profesor Frank ketus.     

"Melihatmu yang kurang ajar seperti ini aku kini yakin kau adalah bagian dari keluarga Willan," sahut Andrew kembali.     

"Kau mau aku pukul lagi hah," sengit profesor Frank sambil mengangkat tangannya ke udara.     

Andrew tertawa sambil mengangkat kedua telapak tangannya ke arah profesor Frank, ia sebenarnya tak benar-benar kesakitan tadi hanya sebuah gurauan saja. Lagi pula profesor Frank juga tak menggunakan banyak tenaga ketika memukul. Melihat Andrew tertawa membuat Professor Frank menarik tangannya dan menghela nafas panjang, ia menyesal berkata seperti itu pada polisi yang ada di hadapannya saat ini.     

"Kenapa kau bertanya seperti itu Frank? Memangnya serius kau tak tau silsilah keluargamu sendiri?" tanya Andrew kembali dengan serius.     

"Aku tak akan bertanya kalau aku tau brengsek,"jawab profesor Frank ketus.     

"Bagaimana bisa kau tak tau silsilah keluargamu? Jangan bilang kalau Fernando juga tak tau tentang silsilah keluarganya sama sepertimu," tanya balik Andrew dengan kedua mata membulat tak percaya.      

"Ya kan kau bisa membuka berkas di kantormu mengenai keluargaku, aku yakin nama pendahuluku pasti tercatat di dalam laporan kepolisian. Secara kakek moyangku adalah termasuk orang yang berjasa di kota ini,"jawab profesor Frank datar tanpa rasa bersalah.     

"Yang akan tercatat di kantor polisi adalah para penjahat yang membuat masalah di kota, bukan orang yang berjasa pada kota ini Frank. Memangnya kakek moyangmu itu adalah para bandit yang masuk ke dalam catatan polisi?"tanya Andrew dengan suara meninggi.      

Alih-alih menjawab pertanyaan dari Andrew secara reflek profesor Frank justru menoleh ke arah Justin dan Harry secara bergantian, ditatap seperti itu oleh profesor Frank membuat Justin dan Harry bingung.     

"Walaupun aku adalah asisten Tuan Fernando, namun aku tak tau tentang silsilah keluarga Tuan. Jadi jangan tanyakan aku tentang itu," ucap Justin dengan cepat.     

"Aku pun juga, lagipula mana berani aku bertanya pada Tuan tentang silsilah keluarganya, memangnya kami punya nyawa berapa sampai bertanya hal privasi seperti itu kepada Tuan Fernando," imbuh Harry menimpali perkataan Justin.     

"Kalau kau tak tau silsilah keluargamu lebih baik tanya langsung pada kakakmu itu, kalau sampai dia tak jauh juga fix kalian keturunan Willan yang tak tau diri. Bisa-bisanya tak tau nenek moyang kalian siapa," sahut Andrew ketus sambil menggelengkan kepalanya, ia benar-benar tak percaya ada orang yang tak tau keluarga terdahulunya.     

Mendengar perkataan Andrew membuat profesor Frank menganggukkan kepalanya perlahan, tak lama kemudian ia meraih ponselnya dari dalam kemejanya lalu menekan nomor ponsel Fernando dan pergi menjauh dari hadapan Andrew, Justin dan Harry.     

"Sebenarnya kenapa tiba-tiba si brengsek itu bertanya tentang silsilah keluarganya, aneh sekali,"ucap Andrew lirih.     

"Aku juga tak tau," jawab Harry reflek.     

"Apakah selama kalian jadi asisten Fernando kalian juga tak tau tentang hal ini?"tanya Andrew kembali.     

"Kami bekerjasama secara profesional sesuai perintah Tuan, kami tak pernah membahas hal lain yang sudah masuk ke ranah pribadi Tuan tanpa perintah langsung darinya," jawab Justin dengan cepat.     

Andrew menganggukan kepalanya berkali-kali mendengar perkataan Justin, walaupun sebenarnya tak ada yang salah dengan pertanyaan profesor Frank tentang silsilah keluarganya namun hal ini masih terasa janggal bagi Andrew. Sebagai polisi yang sudah bekerja bertahun-tahun ia bisa membaca hal-hal kecil seperti ini, apalagi tadi sebelumnya profesor Frank sampai memintanya untuk membuka berkas lama di kantornya yang berhubungan dengan sejarah keluarga Willan. Andrew yakin profesor Frank bertanya tentang silsilah keluarganya bukan sebuah kebetulan semata, ia yakin pasti ada alasan lain yang membuat profesor muda itu bertanya tentang garis keturunan keluarganya yang terdahulu.     

Yang bingung dengan pertanyaan profesor Frank bukan hanya Andrew saja, akan tetapi Justin dan Harry juga. Kedua asisten pribadi Fernando pun nampak bingung, mereka tak mengerti kenapa tiba-tiba profesor Frank bertanya tentang silsilah keluarganya. Padahal selama ini mereka tinggal bersama Fernando belum pernah terdengar satu patah kata pun Fernando membahas tentang keluarga terdahulunya, jangankan membahas kakek dan kakek buyutnya membahas tentang ayah kandungnya saja Fernando hampir tak pernah. Kecuali saat-saat tertentu saja, membahas tentang ayahnya Jacob Grey Willan yang ditakuti banyak orang karena terkenal akan kebengisan dan kekejamannya pada para rival bisnisnya itu membuat Fernando muak. Karena ia tau dengan pasti bagaimana ayahnya dulu, jadi ia menghindari pembahasan tentang ayah kandungnya pada siapapun kecuali kalau ada hal penting dan mendesak.     

"Si brengsek ini kemana? Kenapa tak mengangkat panggilanku." Profesor Frank mengumpat kesal karena dua panggilannya diabaikan oleh Fernando sang kakak.     

"Lihat saja kalau sampai tak mengangkat panggilanku yang ketiga ini maka akan kubuat dia…"     

"Yes Frank."suara parau Fernando terdengar jelas ditelinga profesor Frank.     

"Brengsek kau Fernando, kemana saja. Aku hubungi sampai dua kali tak kau angkat,"sahut profesor Frank ketus.     

Fernando yang baru saja menangis nampak berusaha menenangkan diri agar tak diketahui oleh sang adik, ia pun saat ini masih dalam pose memeluk Viona saat menerima panggilan telepon dari adiknya.      

"Aku baru dari kamar mandi,"jawab Fernando berbohong.     

Senyum cantik Viona tersungging saat mendengar suaminya berbohong, namun karena tak mau mengganggu pembicaraan suaminya dengan adik iparnya itu Viona memilih untuk diam sambil menikmati aroma maskulin dari tubuh sang suami yang sedang memeluknya dengan erat.     

"Aku ingin bertanya sesuatu padamu," ucap profesor Frank mulai serius.     

"Bicaralah aku mendengarnya," pinta Fernando pelan.     

"Silsilah keluarga kita, apa kau tau silsilah keluarga Willan dari generasi Willan pertama?"tanya profesor Frank dengan cepat.     

Deg     

Jantung Fernando berdetak dengan cepat mendengar pertanyaan sang adik yang ada di ujung telepon, Viona yang sedang memeluk Fernando bahkan sampai bisa merasakan detak jantung Fernando yang berpacu dengan cepat.     

"Ke-kenapa kau tiba-tiba bertanya tentang silsilah keluarga kita?"tanya balik Fernando.     

"Jawab saja aku ingin tau," jawab profesor Frank ketus.     

"Kalau kau ingin membahas itu lebih baik kita bertemu secara langsung bertatap muka karena aku tak bisa mengatakannya di telepon seperti ini denganmu, oh ya bagaimana Louisa? Anakmu tak apa-apa bukan? Maafkan aku, ini salahku karena sudah membiarkan wanita iblis itu berkeliaran kembali. Seharusnya waktu itu aku tak mengeluarkannya begitu saja dari rumah sakit, seharusnya aku langsung mengirimnya ke penjara wanita supaya ia tidak melakukan hal seperti ini lagi," ucap Fernando pelan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.      

"Louisa baik-baik saja, dokter Rea berhasil menyelamatkannya. Kondisinya saat ini masih belum sadar dan…"     

"Dan apa?"tanya Fernando tak sabar memotong perkataan profesor Frank.     

"Dan bayiku tak dapat diselamatkan akan tetapi…"     

"Fuck, Amelia Smith iblis. Dia belum puas membunuh anakku dan sekarang dia membunuh anakmu juga, kau tenang Frank aku sudah memerintahkan Tobias untuk mengejarnya. Aku yakin dia pasti tak akan bisa kabur dari jangkauan Tobias, kau ingat Tobias Dante tangan kananku bukan," ucap Fernando kembali memotong perkataan Profesor Frank.     

"Diam kau Fernando sejak tadi kau memotong kalimatku, aku belum selesai bicara. Kau juga mengalihkan pembicaraan, aku serius Fernando. Apa kau tau tentang silsilah keluarga kita? Aku butuh jawabanmu sekarang juga," pekik profesor Frank keras habis kesabaran.      

Mendengar perkataan profesor Frank yang cukup keras membuat Viona tak enak, ia lalu melepaskan diri dari pelukan suaminya dan membiarkan sang suami bicara serius dengan adiknya.     

"Bukankah aku tadi sudah bilang kalau kau ingin tau tentang silsilah keluarga kita bertemu langsung denganku, aku tak mau bicara dari telepon seperti ini karena hal ini menyangkut…"     

"Anakku kembar Fernando, salah satu bayiku selamat sementara satunya tidak. Oleh karena itu aku ingin tau darimu, apakah di keluarga kita memiliki genetik kembar atau tidak." Profesor Frank berteriak keras memotong perkataan Fernando, ia sudah kehabisan kesabaran bicara dengan sang kakak.     

"Oh anakmu...what!!! Anakmu kembar??"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.