You Are Mine, Viona : The Revenge

Kembali ke rumah lama



Kembali ke rumah lama

0Deg     
0

Deg     

Deg     

Jantung Fernando berdetak sangat cepat mendengar perkataan sang adik yang menyebutkan kalau bayinya kembar, wajah Fernando pun berubah menjadi sangat serius.     

"A-apa Frank, coba ulangi kau ulangi bicara apa," pinta Fernando terbata.     

"Louisa ternyata mengandung bayi kembar, dia tak mengatakan tentang kehamilan kembarnya ini padaku. Jadi aku tak tau apa-apa tentang keberadaan bayi kembarku ini, aku baru tau saat diberitahu oleh dokter Rea yang menyadari kalau ternyata masih ada kantung janin yang bertahan di dalam rahim Louisa, Oleh karena itu aku bertanya padamu Apakah dalam silsilah keluarga kita ada orang kembar atau tidak," ucap profesor Frank kembali.     

Alih-Alih menjawab pertanyaan dari sang adik Fernando justru menoleh ke arah Viona yang sudah duduk di atas ranjang dan menatapnya sambil tersenyum, ia lalu menatap perut Viona yang terdapat dua anaknya.      

"Kenapa kau diam brengsek, aku serius Fernando!!!"hardik profesor Frank kesal.     

"Kenapa kau langsung bertanya tentang silsilah keluarga kita ada yang kembar atau tidak, kenapa kau tak bertanya kepada Louisa terlebih dahulu tentang sejarah keluarganya,"jawab Fernando pelan mencoba untuk mengulur waktu.     

"Louisa adalah anak tunggal Fernando, kedua orang tuanya pun juga anak tunggal aku pernah bertanya padanya dulu di saat kami belum menikah. Jadi tak mungkin kalau misalkan keturunan kembar itu berasal dari dirinya, aku yakin darah kembar itu pasti berasal dari keluarga kita,"sahut profesor Frank penuh keyakinan.      

Fernando sebenarnya ingin sekali mengatakan kalau sebenarnya saat ini Viona sedang hamil anak kembar juga, namun karena ia tau hal itu akan sangat beresiko bagi keselamatan anak-anaknya dan Viona sendiri oleh karena itu ia berusaha menahan diri agar tidak kelepasan bicara pada adiknya.      

"Untuk hal itu jujur saja aku juga tidak tau Frank, karena seperti yang kau tau Daddy dulu tidak pernah membahas hal-hal seperti itu denganku. Sejak berusia lima belas tahun aku sudah diajari Daddy tentang bisnis, jadi aku tak tau dan tak berani bertanya tentang silsilah keluarga kita kepadanya. Kau tau sendiri kan kalau Daddy orang yang…"     

"Kejam dan mengerikan, dia monster,"sahut profesor Frank dengan cepat memotong perkataan Fernando.     

"Kalau Daddy adalah monster maka kita juga monster Frank, jangan lupa kalau kita adalah keturunan kandungnya," ucap Fernando pelan mencoba untuk mengingatkan sang adik.      

"Akh fuck, membahas pria itu membuat mood-ku kembali hancur padahal aku sangat senang saat tau kalau salah satu bayiku selamat. Bertanya padamu sama saja bohong Fernando, aku sepertinya hanya membuang waktu saja kalau seperti ini." Profesor Frank ketus merespon perkataan Fernando.     

"Aku benar-benar tak tau tentang silsilah keluarga kita Frank bukannya aku tak mau memberitahumu, kalau tebakanku benar hanya ada satu orang yang bisa kita tanya tentang masalah ini dan orang itu sangat kau kenal Frank," ucap Fernando kembali dengan suara parau.     

"Orang yang aku kenal? Siapa memangnya?" tanya Profesor Frank dengan suara meninggi.      

"Kepala pelayan yang ada di istanamu, dia adalah satu-satunya orang yang paling lama yang bekerja di rumah kita saat Daddy masih hidup. Jadi aku rasa dia tau tentang sejarah keluarga kita," jawab Fernando kembali dengan serius.      

Deg     

"Kepala pelayan yang ada di istana ku," ucap profesor Frank lirih mengulang perkataan Fernando.     

"Iya, dia adalah satu-satunya orang lama yang bekerja pada Daddy sebelum akhirnya ia memutuskan untuk pindah ke istanamu itu," jawab Fernando kembal.     

Profesor Frank terdiam mendengar perkataan Fernando, dia kembali mengingat tentang sosok kepala pelayan yang bekerja di istananya yang ada di perbatasan kota. Wanita tua itu memang satu-satunya orang lama yang yang pernah mengabdi kepada sang ayah sejak ia masih muda.     

"Tapi untuk saat ini aku tak bisa pulang ke istana Fernando, aku tak mau meninggalkan Louisa. Dia masih membutuhkanku, aku juga belum tenang selama iblis wanita itu belum tertangkap." Profesor Frank bergumam lirih setelah diam beberapa saat.      

"Iya saat ini kau harus tetap ada di samping Louisa dia membutuhkanmu, membutuhkan dukungan darimu. Walau bagaimanapun dia sudah kehilangan salah satu anaknya Frank, aku yakin Louisa pasti sangat sedih saat mengetahui hal itu. Oleh karena itu kau harus tetap ada disampingnya untuk menenangkan dirinya, ini demi keselamatan anak kalian yang selamat. Dan untuk Amelia Smith kau tak usah khawatir, aku sudah mengurusnya dengan baik, anak buahku sudah bergerak untuk mencarinya. Aku juga sudah meminta pihak bandara untuk melaporkan padaku jika wanita itu berusaha kabur ke luar negeri, kali ini aku tak main-main dengannya, "sahut Fernando dingin, menyebut nama Ammy membuat emosinya naik.     

"Bagus kalau kau sudah mengurusnya sampai ke bandara, aku juga sudah mengerahkan anak buahku untuk menutup akses keluar negeri melalui jalan darat dan laut. Daerah perbatasan pun sudah aku minta untuk lebih memperketat penjagaan untuk mencegah Ammy keluar dari kota ini," ucap profesor Frank pelan.     

"Good, untuk saat ini kau memang lebih baik stay di sebelah Louisa. Dan untuk mengenai silsilah keluarga kita aku coba akan mencari tau saat aku sudah kembali, aku perlu datang ke rumah Daddy untuk mencari tau semuanya. Aku yakin Daddy pasti menyimpan sesuatu di rumah besarnya itu," celetuk Fernando dengan cepat.     

"Ok, aku percaya padamu Fernando. Kuserahkan semuanya padamu dan satu lagi kau juga harus menjaga Viona, aku yakin sasaran sebenarnya wanita gila itu adalah Viona. Aku yakin Ammy ingin melukai Viona dan membuatnya tak bisa punya anak lagi, obat penggugur kandungan yang dipakai wanita iblis itu sangat keras Fernando. Maka dari itu kau juga harus menjaga istrimu baik-baik, yang kita hadapi bukan wanita normal. Dia adalah wanita gila,"jawab profesor Frank pelan mencoba untuk mengingatkan Fernando.      

Dengan senyum tersungging Fernando berkata,"Kalau masalah Viona kau tak usah khawatir, aku tak akan pernah meninggalkannya sedetikpun. Apalagi sejak ada peristiwa ini, aku tak mau hal buruk menimpanya lagi. Sudah cukup aku kehilangannya tahun lalu, aku tak mau hal itu terjadi lagi."      

Mendengar perkataan Fernando membuat Viona menjulurkan lidahnya sambil berkata 'gombal', meskipun dalam hatinya saat ini berbunga-bunga mendengar perkataan seperti itu dari suaminya.      

"Baguslah kalau begitu, ya sudah lah sepertinya William dan Dexter sudah keluar dari ruang operasi. Aku harus menemui mereka dan memberikan mereka dukungan karena kehilangan bayinya,"ucap profesor Frank pelan saat menoleh ke arah ruang operasi yang pintunya terbuka dari dalam.     

"Ok Frank, tolong sampaikan maafku pada mereka karena tak bisa datang…"     

"Makanya jangan terlalu lama honeymoon brengsek, kau ini terlalu hyper. Jangan terlalu banyak bercinta brengsek," sahut profesor Frank ketus, ia belum tau kalau Fernando sebenarnya tak benar-benar pergi berlibur seperti pemberitaan.     

Fernando hanya tertawa mendengar perkataan sang adik, tak lama kemudian ia pun menutup panggilan dari adiknya itu dan meletakkan kembali ponselnya ke atas meja lalu berjalan mendekati Viona yang duduk di ranjang.     

"Bicara apa? Seru sekali," tanya Viona lembut.     

"Anastasia dan Aurelie kehilangan bayinya semnetara Louisa…"     

"Kenapa dengan dokter Louisa?"tanya Viona penasaran memotong perkataan sang suami.     

"Dia kehilangan satu anaknya, rupanya Louisa juga hamil bayi kembar. Sama sepertimu sayang," jawab Fernando dengan cepat.     

Viona membuka mulutnya lebar sampai membentuk huruf O besar mendengar perkataan sang suami, ia tak menyangka kalau Louisa juga mengandung bayi kembar seperti dirinya.     

"Dan untuk itu aku sekarang ingin minta ijin padaku untuk pergi ke rumah Daddy, aku ingin mencari informasi tentang nenek moyang kami babe. Frank dan aku penasaran, sebenarnya siapa pembawa gen kembar dalam keluarga kami," ucap Fernando kembali.     

"Kau ingin mencari tau?"tanya Viona kembali mengulang perkataan suaminya.     

"Iya, aku harus tau silsilah keluargaku babe. Kau dirumah saja, jangan melakukan hal aneh selama aku pergi. Para bodyguard akan kuperintahkan berjaga di dalam rumah untuk menjagamu dan…"     

"Tak usah berlebihan, aku baik-baik saja. Lagipula aku tak mungkin pergi dari rumah, kau tenang saja. Aku tak mau terjadi sesuatu pada anak-anakku," ucap Viona pelan memotong perkataan Fernando.     

Fernando lalu memeluk Viona dengan erat, ia mencium kening Viona berkali-kali dengan penuh cinta sambil meraba-raba perut buncit Viona. Setelah itu Fernando pun pergi meninggalkan Viona dirumah dengan penjagaan super ketat dari para bodyguard, Fernando pergi bersama Lucas dan Justin menuju rumah besar Jacob Grey Willan yang sudah kosong bertahun-tahun pasca Jacob meninggal.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.