You Are Mine, Viona : The Revenge

Rumah Jacob Grey Willan



Rumah Jacob Grey Willan

0Kediaman Jacob Grey Willan     
0

Fernando yang baru sampai di rumah masa kecilnya yang sudah hampir lima belas tahun tak ia datangi sejak kematian sang ayah, meskipun dirumah besar itu saat ini ditinggali beberapa pelayan setia mendiang Jacob Willan namun tetap saja kesan angker di rumah besar nan megah itu tak bisa dipungkiri.      

Banyaknya tumbuhan rambat di pagar yang menjulang tinggi semakin membuat rumah milik pria yang hampir ditakuti semua orang di kota dua puluh tahun yang lalu itu semakin menyeramkan untuk didatangi, bahkan Justin yang baru keluar dari mobil saja langsung berjalan cepat mengikuti Fernando dibelakangnya. Ia tak mau berada jauh dari sang tuan, pasalnya ia juga baru dua kali datang ke rumah mewah itu sejak ikut bekerja dengan Fernando.     

"Ini rumah masa kecilku Justin, kau tak usah takut," ucap Fernando pelan, ia menyadari kalau sang asisten nampak tak tenang dibelakangnya.     

"I-iya Tuan," jawab Justin terbata sambil terus waspada, entah mengapa ia merasa seperti sedang diawasi.     

"Dirumah ini masih ada lima orang pelayan setia Daddy ku, kau jangan kaget saat melihat mereka nanti,"imbuh Fernando kembali.     

"Kenapa harus kaget Tuan? Memangnya apa yang harus ...oh my God!!!!!"     

Justin berteriak keras dan tak dapat menyelesaikan perkataannya, saat melihat pria tinggi besar berambut panjang tiba-tiba muncul dihadapan mereka berdua dari pintu yang tiba-tiba dibuka dari dalam. Ia bahkan sampai terjatuh karena sangat kaget, sementara Fernando masih berdiri tegak tak bergeming saat melihat pria yang baru muncul dari dalam rumah ayahnya itu.      

Bruk     

Tiba-tiba pria tinggi besar itu langsung berlutut pada Fernando yang berhasil ia kenali.      

"Selamat datang kembali tuan Willan jr," sapa sang pria tinggi besar sambil menunduk.     

"Bangunlah Barney, kau membuat asistenku terkejut," jawab Fernando pelan.     

Sang pria tinggi besar yang bernama Barney itu langsung bangun saat mendengar perintah dari Fernando, ia bahkan berjalan melewati Fernando untuk menolong Justin yang masih terduduk dilantai yang penuh daun kering.     

"Barney minta maaf,"ucap Barney pelan sembari mengulurkan tangannya ke arah Justin.     

"K-kau tak perlu minta maaf, ini salahku," jawab Justin pelan sambil meraih tangan besar Barney yang ada di depan wajahnya.     

"Kata ibuku kalau aku membuat orang terkejut maka aku harus minta maaf, maka dari itu aku minta maaf padamu asisten Tuan Willan jr," jawab Barney merengek sambil mencengkram kuat tangan Justin.     

"Awww...aawww…"     

"Ok stop Barney, dia menerima permintaan maafmu. Jadi kau sekarang boleh melepaskan tangannya," ucap Fernando dengan cepat turun tangan sambil menepuk tangan besar Barney yang mencengkram tangan Justin, Fernando terpaksa turun tangan karena Barney adalah seorang pria berkebutuhan khusus yang merupakan anak salah satu pelayan setia Jacob Willan yang saat ini tinggal di istana sang Willan generasi lima itu.     

Meskipun Barney bertubuh besar namun pikirannya masih sama dengan anak usia sepuluh tahun, maka dari itu setelah Jacob Willan meninggal Fernando memerintahkan keluarga Barney untuk  tetap tinggal di rumah sang ayah. Fernando saat itu khawatir jika Barney tinggal di tempat lain akan membuat masalah, karenanya ia memberikan keleluasaan bagi keluarga Barney tinggal dirumah besar ayahnya dan ia memilih keluar dari rumah itu dan membangun istananya sendiri.      

Mendengar perkataan Fernando membuat Barney melepaskan cengkraman tangannya di tangan Justin, ia lalu mundur satu langkah kebelakang karena takut dimarahi Fernando.      

"Aku tak marah Barney, aku hanya kasihan pada asistenku yang kesakitan karena tangannya kau cengkram dengan kuat. Dia bukan pria kuat sepertimu Barney, dia adalah pria yang…"     

"Kenapa kau buka pintunya lebar-lebar Barney, kau tau kan hal ini tak boleh dilakukan. Kau masih ingat dengan peraturan yang pernah ayah…Tu-tuan muda pertama," Seorang pria yang berusia enam puluh tahun dan merupakan ayah dari Barney itu tak dapat menyelesaikan perkataannya saat melihat sosok Fernando berdiri dihadapannya.     

"Halo Jojo, lama tak berjumpa,"sapa Fernando ramah pada pria tua yang ada di hadapannya dengan senyum yang mengembang lebar.     

Brukk     

Pria tua bernama Jojo itu langsung berlari ke arah Fernando dan langsung berlutut sambil memeluk kedua kaki Fernando dengan menangis tersedu-sedu.      

"Terima kasih Tuhan, terima kasih sudah membuat Tuan mudaku kembali. Terima kasih Tuhan huhu...jangan pergi lagi Tuan, ini rumah anda. Rumah peninggalan tuan Jacob ayah anda, anda harus tinggal dirumah ini Tuan. Jangan biarkan rumah ini hancur dimakan waktu tuan, kembalilah Tuan tinggal dirumah ini lagi." Barney memohon pada Fernando panjang lebar dengan air mata yang mengajak sungai.     

"Bangun Jojo, aku tak suka caramu seperti ini," ucap Fernando pelan sambil mencoba meraih pundak Jojo.     

"Berjanji lah Tuan anda akan kembali tinggal di sini, saya mohon Tuan…"     

"Apa kau tak mendengar perintahku Jojo?"tanya Fernando singkat memotong perkataan Jojo yang masih menangis.     

Jojo seketika bangun dari lantai dan langsung berdiri dengan tegak sambil menunduk di hadapan Fernando tepat disamping putra semata wayangnya Barney, yang terlahir dari hubungan incest nya dengan sang adik kandungnya sendiri.     

"Kau tau kan hal itu tak mungkin Jojo, aku sudah menikah dan punya kehidupan sendiri. Tak mungkin aku mengajak istriku tinggal dirumah ini, dia pasti tak suka dan tak nyaman. Jadi kau jangan meminta hal itu padaku karena aku tak akan mungkin mengabulkannya," ucap Fernando to the poin.     

"Tapi rumah ini kan rumah milik anda juga Tuan…"     

"Walaupun rumah ini milikku, akan tapi aku sudah lama meninggalkan rumah ini bahkan jauh sebelum aku menikah. Jadi aku tak mungkin kembali lagi ke rumah ini, kau tau akan apa alasannya? Lagipula saat ini sudah ada kau dan keluargamu yang menempati rumah ini, jadi kehadiranku tak terlalu diperlukan,"jawab Fernando pelan kembali memotong perkataan Jojo, Jojo adalah salah satu pelayan setia Jacob Grey Willan yang sangat setia.     

Jojo dan istrinya Beatrice adalah kakak adik kandung yang sama-sama bekerja di pada Jacob, namun karena Jojo sedikit bodoh karena sejak kecil diperlakukan buruk oleh ayahnya ia tak bisa membedakan mana yang baik dan benar sampai akhirnya ia meniduri adik kandungnya sendiri yang sama bodohnya. Dari hasil hubungan terlarang itu lahirlah Barney yang seperti sekarang dan meskipun Jojo dan istrinya bodoh namun mereka sangat loyal pada Jacob Grey Willan, karena itulah Fernando memerintahkan Jojo dan keluarganya tetap tinggal dirumah sang ayah.      

Untuk biaya hidup Jojo dan keluarganya Fernando sudah memerintahkan Eliot salah satu pengacara di kantornya mengirim uang setiap bulannya, sehingga mereka bisa hidup dengan layak dan bisa mengurus rumah peninggalan Jacob Grey Willan dengan baik.      

"Tapi kan anda putra tuan Jacob Grey Willan tuan muda," sahut Jojo lirih.     

Fernando tersenyum mendengar perkataan Jojo, ia lalu mengulurkan tangannya dan menepuk pundak Jojo dengan perlahan.     

"Kita bicarakan di dalam, aku juga rindu masakan Bebe. Dia masih ingat masakan kesukaanku bukan?"tanya Fernando pelan mencoba mengalihkan pembicaraan.      

"Tentu saja, Bebe masih ingat makanan kesukaan anda. Ayo masuk tuan, saya dan yang lain merawat dengan baik rumah tuan Jacob," jawab Jojo penuh semangat.      

"Ya sudah ayo masuk, tunggu apa lagi,"ucap Fernando pelan.     

"Ayo masuk tuan Willan jr...ayo masuk." Barney dengan penuh semangat mempersilahkan Fernando masuk.      

Justin yang merasa sangat tak nyaman sudah mempersiapkan diri untuk melihat kondisi rumah milik Jacob Willan itu, ia sudah siap untuk melihat rumah hantu kali ini. Namun saat melangkahkan kakinya ke dalam tiba-tiba ia tercengang ketika melihat keadaan rumah mewah milik mendiang Jacob Grey Willan itu.     

"Jangan ragukan kerja mereka Justin, meskipun mereka memiliki kekurangan akan tetapi hasil kerja mereka tak main-main," bisik Fernando pelan pada Justin yang terkejut saat melihat kondisi rumah besar yang dari luar terlihat seperti rumah hantu itu.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.