You Are Mine, Viona : The Revenge

Tebakan Tobias Dante



Tebakan Tobias Dante

0Setelah hampir tiga jam akhirnya mobil SUV warna hitam yang diikuti oleh Tobias dan anak buahnya kini sudah berhasil dipadamkan, oleh petugas pemadam kebakaran yang dipanggil oleh salah satu wisatawan lokal yang tak tega melihat seorang manusia terpanggang hidup-hidup di dalam mobil yang terbakar itu. Meskipun para polisi yang berjaga di sekitar tempat kejadian perkara meyakinkan bahwa yang mereka lihat bukan manusia, namun para wanita yang merupakan wisatawan lokal itu tidak percaya mereka meyakini kalau yang ada di dalam mobil itu adalah manusia. Sampai akhirnya mereka semua menjerit histeris ketika mobil naas itu berhasil dipadamkan, terlihat dengan jelas seorang manusia yang hampir seluruh bagian tubuhnya tak terbentuk lagi karena terbakar dalam api selama tiga jam. Bahkan dua orang wanita pingsan, mereka tak tega melihat manusia terpanggang hidup-hidup didalam mobil.      
0

Tobias dan anak buahnya beserta ahli IT Fernando yang merupakan guru Justin dan Harry hanya diam saja, ketika para polisi berusaha mengeluarkan manusia naas yang belum diketahui identitasnya itu.     

"Tolong nyonya-nyonya, ini adalah sebuah musibah yang sangat mengerikan jadi tolong jangan share atau upload apapun ke media sosial anda semua soal peristiwa ini. Biarkan kami para polisi yang mengurusnya,"pesan seorang polisi senior berkali-kali pada semua wisatawan yang ada di tempat kejadian perkara.     

Para wisatawan itu hanya menganggukkan kepalanya perlahan merespon sang polisi, mereka tak punya tenaga untuk merespon perkataan polisi itu. Tenaga mereka habis pasca melihat seorang manusia yang sudah tak terbentuk dikeluarkan dari dalam mobil yang sudah terbakar habis.     

Tak lama kemudian ambulance yang membawa jenazah malang itu pun pergi meninggalkan danau Ontario diikuti sebuah mobil polisi, melihat jenazah dari dalam mobil SUV yang terbakar itu dibawa pergi Tobias dan anak-anaknya pun mengikuti dari belakang. Samar-samar tadi Teo salah satu anak buah Tobias mendengar kalau para polisi itu menemukan koper yang berisi banyak uang ratusan dollar dalam koper yang ada di dalam mobil, mendapatkan informasi seperti itu dari Teo membuat kecurigaan Tobias semakin menjadi-jadi. Ia semakin yakin kalau kecelakaan mobil itu pasti hasil rekayasa namun ia belum berani bersuara dan masih menyimpan dugaannya itu sendiri sampai benar-benar yakin, sementara itu Jeremy sang IT andalan Endurance Corporation tengah berusaha mencari cctv di sekitar danau Ontario yang masih aktif. Pasalnya tadi ia sempat bertanya pada petugas penyewaan kapal wisata danau Ontario, empat cctv di area itu rusak semua pasca terkena badai dua malam sebelumnya.      

Setelah menempuh perjalanan selama hampir satu jam, iring-iringan mobil yang mengawal mobil ambulance yang membawa jenazah terbakar di dalam mobil SUV yang ditemukan di dekat danau Ontario akhirnya tiba di rumah sakit kepolisian untuk dilakukan otopsi. Semua barang-barang yang ditemukan dalam mobil naas itu juga ikut di bawah ke departemen forensik, Tobias dan anak buahnya pada awalnya tak diperbolehkan masuk karena dianggap tak berkepentingan. Apalagi Tobias masuk daftar orang paling diincar oleh petugas kepolisian, mereka tidak memperbolehkan seorang Tobias Dante untuk melihat jalannya proses otopsi pada jenazah yang baru ditemukan itu. Namun saat Jeremy sang ahli IT dari Endurance Corporation akhirnya menunjukkan kartu namanya pada para polisi itu, seketika para polisi yang ada di departemen forensik langsung terdiam saat melihat nama Jeremy terpampang nyata sebagai head IT pada perusahaan Endurance Corporation yang dimiliki oleh Fernando Grey Willan.     

"Tenang pak, kami tak akan mengganggu jalannya proses otopsi yang kami ingin tahu adalah siapa sebenarnya identitas dari jenazah yang baru kalian keluarkan dari mobil SUV yang terbakar itu. Karena ini semua berhubungan dengan tugas dari Tuan kami, anda semua tau kan siapa Tuan kami yang saya maksud itu,"ucap Jeremy pelan sambil menerima kartu namanya kembali dari seorang polisi yang menahan mereka di lobby departemen forensik itu, Jeremy terpaksa menjual nama Fernando pada para polisi itu supaya urusan mereka lancar dan tak mendapatkan masalah.      

"Ba-baik tapi dengan satu sarat, kalian hanya sebagai penonton dan tak boleh ikut campur dalam proses otopsi yang akan kami lakukan nanti," jawab seorang kepala departemen forensik itu pelan.     

"Tenang saja anak buah Fernando Grey Willan tak akan pernah mengingkari perkataannya, kami sangat menjunjung tinggi kode etik di sebuah instansi milik pemerintah,"sahut Tobias pelan sambil melepas kacamatanya.      

Kepala polisi itu terdiam mendengar perkataan Tobias, sebagai polisi ia tau siapa Tobias Dante. Dan hampir semua polisi yang ada di ottawa sangat bernafsu ingin menangkap seorang Tobias Dante, namun mereka tak memiliki kuasa untuk melakukan itu pasalnya semua bukti kejahatan yang mengarah pada Tobias Dante akan hilang keesokan harinya ketika perkaranya mulai disidangkan. Dan hal itu bukan hanya terjadi sekali atau dua kali, sehingga para polisi itu kewalahan dan malah kehilangan berkas-berkas bukti kejahatan seorang Tobias Dante. Oleh karena itu mereka memutuskan untuk membiarkan Tobias Dante berkeliaran saat ini sampai dapat menemukan bukti yang lebih akurat untuk menjebloskannya ke dalam penjara.      

Bagai tikus yang masuk ke sarang kucing Tobias berjalan dengan tenang melewati para polisi yang menatapnya tanpa berkedip, ia berjalan di samping Jeremy menuju ke tempat otopsi jenazah dari mobil SUV hitam yang baru saja di bawah dari danau Ontario. Para polisi yang ada di departemen forensik itu hanya bisa diam dan tak melakukan apa-apa ketika melihat orang yang paling mereka incar berjalan dengan tenang di depan mereka, mereka semua hanya bisa diam sambil menggerutu dalam hati.      

Setelah Tobias, Jeremy dan anak buahnya tiba di depan ruang otopsi, para petugas dari kepolisian itu pun mulai melakukan otopsi untuk mengetahui identitas dari wanita malang yang hampir seluruh tubuhnya menyatu itu. Terbakar selama hampir tiga jam membuat jenasah itu tak bisa diidentifikasi melalui sidik jari, satu-satunya cara yang akan dilakukan oleh para polisi itu adalah untuk pengetesan DNA pada ada mayat yang ada di hadapan mereka saat.      

"Mirip kambing bakar orang itu kalau dilihat sepintas,"celetuk Dave tanpa rasa bersalah.      

Deg     

Semua orang yang ada di depan ruangan otopsi itu langsung menoleh secara serempak ke arah Dave yang berdiri di paling pojok.      

"Ada apa?"tanya Dave tanpa rasa bersalah.     

"Jaga mulutmu sebelum para dokter polisi itu menjahitnya Dave,"jawab Teo ketus.     

"Lho memangnya apa salahku?"tanya Dave kembali.     

"Kau ini arrggghh…"     

"Stop Teo, fokus,"pekik Tobias dengan keras.      

Mendengar perkataan Tobias, Dave dan Tao yang sedang berselisih langsung terdiam tanpa melawan. Keduanya kembali fokus pada pemandangan yang ada di hadapannya mereka saat ini, dimana dibalik kaca tembus pandang saat ini terlihat empat seorang petugas forensik sedang melakukan pengambilan sampel untuk tes DNA.      

Saat semua orang sedang sibuk menatap jalannya proses otopsi tiba-tiba dari arah kiri beberapa orang polisi datang dengan tergesa-gesa sambil membawa kartu identitas yang hampir sempurna terbakar namun masih bisa terbaca, di mana kartu identitas itu ditemukan di tumpukan dollar dan beberapa pakaian serta paspor yang sudah hangus terbakar seluruhnya di dalam koper yang ada di mobil SUV bersama sang mayat yang sudah tak dapat dikenali itu.     

Polisi junior itu juga menjelaskan kalau dari semua identitas yang ada di dalam koper itu, hanya kartu identitas yang saat ini ia pegang lah yang masih cukup baik kondisinya.      

"Lia ith, apa ini? Tak bisa terbaca sama sekali, bagaimana bisa kau bilang ini yang paling baik kondisinya? Bagaimana kita bisa mengidentifikasi mayat itu dengan…"     

"Amelia Smith, kalau tebakanku benar nama di kartu identitas penduduk itu bernama Amelia Smith," ucap Tobias pelan memotong perkataan sang kepala polisi departemen forensik itu dengan cepat.     

"Apa kau yakin?"tanya sang kepala polisi tak percaya.     

"Ya, saya yakin, tapi tidak dengan jenazah itu. Aku tak yakin kalau jenazah itu adalah Amelia Smith seperti identitas yang tertinggal di mobil,"jawab Tobias dengan cepat.      

"A-apaa kau bilang?!"      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.