You Are Mine, Viona : The Revenge

Majikanku vs majikanmu



Majikanku vs majikanmu

0Sementara itu Justin yang baru saja tiba di kediaman Markus Lim terlihat sangat marah ketika melihat Tobias dan anak buahnya diborgol oleh polisi, ia juga kesal ketika melihat gurunya Jeremy ikut di borgol. Setelah memastikan video yang diberikan Fernando bisa di putar lagi, Justin lalu berjalan dengan cepat menuju ke rombongan polisi yang akan membawa Tobias ke kantor polisi.      
0

Dengan penuh emosi Justin berteriak, menahan para polisi itu memaksa Tobias dan anak buahnya masuk ke dalam mobil tahanan yang sepertinya sudah dipersiapkan untuk Tobias dan anak buahnya sejak awal.      

"Siapa kau, beraninya menghadang langkah kami para polisi!" hardik seorang polisi muda pada Justin yang tiba-tiba muncul dihadapan mereka.     

Pandangan Justin menusuk tajam kearah para polisi yang ada di hadapannya, ia nampak tengah mengamati dan menghafal satu persatu wajah para polisi yang sedang menangkap Jeremy sang guru Tobias dan anak buahnya. Ditatap seperti itu oleh Justin membuat beberapa orang polisi muda yang sedang ada di barisan depan nampak bergidik ngeri,mereka merasa tatapan Justin terlihat sangat mematikan.      

"Aku adalah salah satu asisten pribadi Tuan Fernando Grey Willan, aku rasa komandanmu pasti mengenal siapa Tuanku. Mereka juga pasti tahu siapa yang sedang kalian tangkap saat ini," Justin menyeringai menjawab pertanyaan dari seorang polisi, mata tajamnya masih tak juga berhenti menatap semua orang yang ada di hadapannya.      

"Yang sedang kami tangkap adalah pelaku pembunuhan sadis atas seorang wanita malang bernama Amelia Smith dan seorang pria baik bernama Markus Lim,"      

Tiba-tiba terdengar suara seorang pria muda yang akhirnya muncul di hadapan Justin, dia adalah polisi yang dihubungi oleh Derek untuk datang ke rumah Markus Lim pertama kali. Dan nama polisi itu adalah Sergio Murillo, sang polisi muda yang haus akan pujian dan sanjungan. Ia adalah satu teman Andrew saat pendidikan beberapa tahun yang lalu di akademi kepolisian, namun karena prestasi Andrew yang jauh lebih bagus daripada Sergio akhirnya ia lebih cepat mendapat promosi daripada Sergio. Dan hal inilah yang membuat Sergio sangat tergila-gila akan prestasi dan mengurus sebuah kasus besar, seperti kasus yang sedang ia tangani saat ini. Karena mimpinya adalah menyanyi Andrew, karena itulah ia rela jauh-jauh datang ke rumah Markus Lim untuk menangkap Tobias yang menjadi incaran para polisi senior. Sebab jika ia berhasil menangkap dan menjebloskan Tobias ke penjara, maka ia akan mendapat promosi yang sangat tinggi. Karena itulah ia berusaha untuk menyelesaikan kasus ini secepatnya dan membawa Tobias ke kantor polisi untuk diproses, padahal sejak awal Jeremy dan Tobias mengatakan kalau akan ada anak buah Fernando yang akan datang untuk memberikan konfirmasi perihal tentang keberadaan mereka di rumah Markus Lim. Namun Sergio tak memperdulikan perkataan Tobias dan Jeremy, ia tetap bersikeras membawa Tobias dan anak buahnya ke kantor polisi dan tentu saja apa yang dilakukan oleh Sergio membuat Natasha dan Derek senang.      

"Apa kau tahu siapa Amelia Smith itu pak polisi?" Justin bertanya dingin pada Sergio dengan suara meninggi.      

Sergio menipiskan bibirnya dengan penuh percaya diri. "Tentu saja tahu, dia adalah wanita baik yang dibunuh secara brutal dan tidak berperikemanusiaan oleh Tobias dan anak buahnya,"ucapannya dengan cepat.      

Mendengar perkataan Sergio membuat Justin tertawa penuh ejek, ingin sekali rasanya ia langsung melemparkan ponselnya kepada polisi yang ada di hadapannya saat ini. Namun karena ia belum melihat Derek dan Natasya akhirnya Justin mencoba menahan dirinya, untuk tak langsung memberikan bukti yang sebenarnya atas apa yang terjadi sebenarnya pada Amelia Smith dan Marcus Lim.      

Melihat Justin tertawa membuat Sergio marah, ia merasa tak dihargai oleh Justin. Meskipun ia tahu kalau pria yang ada di hadapannya saat ini adalah tangan kanan seorang Fernando Grey Willan, namun Sergio tak takut sama sekali. Baginya Fernando bukanlah apa-apa, ia adalah salah satu polisi yang membenci Fernando karena dianggap terlalu arogan dan bertindak semaunya sendiri sehingga para membuat para polisi takut kepada dirinya. Padahal menurut Sergio, Fernando lah yang harus tunduk pada polisi sebagai warga negara yang baik.      

Natasya dan Derek yang baru saja keluar dari rumah Markus Lim nampak terkejut, saat melihat rombongan polisi yang baru saja menangkap Tobias dan anak buahnya masih ada di depan rumah Markus Lim. Karena penasaran keduanya kemudian berjalan dengan cepat ke arah rombongan itu, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Derek yang berjalan di belakang Natasa nampak kaget, ketika melihat teman kuliahnya sudah berdiri di hadapannya seorang diri menahan rombongan polisi itu pergi.      

"Justin Melo." Derek bergumam lirih menyebut nama lengkap Justin.      

Perhatian Justin yang sebelumnya hanya mengarah pada Sergio kini beralih ke Derek dan Natasya yang sudah berdiri di belakang Sergio, ia menatap teman kuliahnya dulu yang saat ini sudah berdiri di samping Natasya. Membela wanita yang sangat dibenci oleh tuannya, wanita yang menjadi duri dalam rumah tangga Fernando dan Viona selama bertahun-tahun ini.      

"Long time no see Derek, aku sangat terkejut melihat dirimu saat ini,"ucap Justin pelan mencoba ramah menyapa teman baiknya dulu.      

Derek mengangkat sudut kiri bibirnya, ia tersenyum sinis saat ini pada Justin. "Tak usah terkejut Justin, bukanlah sudah seharusnya aku seperti ini. Lagipula aku adalah mahasiswa paling pintar, jadi wajar kalau aku kini menjadi pengacara hebat." ujarnya pelan menyombongkan diri pada Justin, yang ia anggap sebagai penjegalnya masuk ke Endurance Corporation perusahaan Fernando bertahun-tahun lalu.      

"Seorang yang benar-benar hebat tidak akan mengatakan dirinya hebat Derek kau lupa itu, baiklah karena kau sudah ada di sini yang merupakan pengacara dari pelapor yang menuntut Tobias beserta anak buahnya dan guruku atas kematian Amelia Smith dan Marcus Lim. Maka aku akan memberikan sedikit kejutan pada kalian, aku harap kalian bisa melihatnya dengan baik dan setelah itu bisa diputuskan siapa yang sebenarnya bersalah dalam kasus ini. Tenang saja aku tidak akan berbuat macam-macam, aku juga tidak membawa pistol dan tidak membawa senjata tajam lainnya jadi kalian tak usah khawatir. Yang perlu kalian lakukan saat ini adalah diam dan melihat apa yang akan aku tunjukkan kepada kalian,"ucap Justin panjang lebar sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya dan bersiap menyambungkan ke laptop yang sejak tadi ia bawa, tanpa menunggu lama Justin kemudian menyambungkan ponselnya dengan laptop yang sudah ia setting supaya bisa menampilkan apapun yang ada di layar ponselnya.      

Satu menit kemudian begitu laptop dan ponsel Justin terhubung, semua orang yang ada di tempat itu melihat ke arah laptop Justin yang sedang memutar adegan pemerkosaan Markus Lim terhadap Amelia Smith yang berlangsung selama tiga jam nonstop. Ia tak menampilkan semua adegan kekerasan seksual itu secara menyeluruh, yang Justin fokuskan adalah saat-saat dimana Amelia Smith datang ke rumah Marcus Lim pertama kali sampai akhirnya ia diantar ke kamar oleh assistant Markus Line yang bernama Kyle yang sebelumnya sudah memberikan keterangan palsu pada polisi.      

Justin juga menunjukkan adegan dimana Amelia Smith menusuk mata Markus Lim menggunakan sextoysnya, sehingga membuat Markus Lim meraung kesakitan karena matanya ditusuk oleh Amelia Smith. Dalam video itu juga terlihat jelas bagaimana Amelia Smith akhirnya meregang nyawa karena terkena timah panas yang ditembakkan secara membabi-buta oleh Markus Lim yang sedang kesakitan, Justin juga menunjukkan bagaimana Tobias dan anak buahnya datang dan dalam rentang waktu yang sangat jauh dari sejak Amelia Smith dan Markus Lim saling membunuh.      

David sang kepala polisi departemen forensik nampak sangat terkejut ketika melihat video yang ditunjukkan oleh Justin, ia benar-benar tak percaya melihat adegan mengerikan itu di depan matanya. Ia dan anak buahnya yang sebelumnya dihubungi oleh Tobias tak bisa berbuat apa-apa, ketika Sergio menangkap Tobias dengan tuduhan pembunuhan. Karena sesama polisi akhirnya ia mengikuti prosedur yang ada, untuk membiarkan Sergio menjalankan tugasnya dengan baik karena mereka berbeda tugas walaupun sesama polisi.      

"Sebelum kalian menangkap Jeremy guruku, dia sudah mengirimkan video ini kepada tuan Fernando dan Tuan Fernando pada awalnya berniat untuk menyimpan video ini karena merasa tidak tega dan kasihan kepada Amelia Smith yang harus meregang nyawa dengan cara sesadis ini. Namun karena kalian justru menangkap guruku,Tobias beserta anak buahnya maka Tuan Fernando akhirnya mengizinkan aku untuk menunjukkan video ini pada kalian. Asal kalian tahu saja sebenarnya Tobias bisa melawan kalian saat kalian tuduh dia sebagai pembunuh, namun karena Tobias dilarang oleh Tuan Fernando untuk menumpahkan darah di rumah ini akhirnya ia hanya bisa pasrah saat kalian tangkap. Jadi jangan senang dulu karena kalian bisa menangkap Tobias, karena percayalah kalau Tobias melawan mungkin kalian tidak akan bisa menyentuhnya. Jadi sekarang lebih baik sekarang kalian lepaskan borgol yang ada di tangan guruku, Tobias dan anak buahnya sebelum aku menuntut balik kepada kalian karena telah menuduh orang-orang ini sebagai tersangka. Padahal jelas-jelas dalam bukti yang aku tunjukkan Amelia Smith dan Marcus Lim saling membunuh satu sama lain, setelah mereka Markus Lim memperkosa Amelia Smith tanpa henti. Dan sebenarnya tujuan Tobias beserta anak buahnya kemari adalah, untuk menangkap Amelia Smith yang sudah membunuh tiga bayi tidak berdosa yang masih ada di rahim ibunya. Mereka hanya ingin menangkap Amelia Smith saja dan tidak bermaksud untuk membunuhnya, karena Tuanku, Tuan Fernando masih memiliki hati nurani untuk tidak berbuat sekejam itu. Seperti yang Natasya lakukan beberapa tahun lalu saat ia mendalangi peristiwa pembunuhan Zevanya Willan putri semata wayang Tuan Fernando,"ucap Justin dingin sambil menatap Natasya tanpa berkedip.      

Deg      

Wajah Natasya langsung memucat mendengar perkataan Justin, ia tak menyangka Justin akan mengungkit kematian Zevanya yang sudah berlalu cukup lama di mana dia juga sudah menjalani hukuman atas peristiwa berdarah itu. Derek pun yang tak tahu menahu tentang peristiwa itu nampak sangat terkejut, saat mendengar perkataan Justin yang menyebut Natasya sebagai dalang pembunuhan seorang gadis kecil yang tidak bersalah.     

Melihat ekspresi keterkejutan Natasya dan Derek membuat Justin tersenyum, Ia senang karena sepertinya Derek belum mengetahui tentang peristiwa yang menjerat Natasya beberapa tahun yang lalu itu. "Percayalah Derek, orang yang baik tidak akan mungkin menghilangkan nyawa seseorang tanpa alasan. Apalagi yang menjadi korbannya adalah anak kecil yang belum memiliki dosa, jadi sekarang kau bisa pikirkan kembali keputusanmu untuk tetap ada di sisi Natasya." Justin berucap tenang, sementara kedua matanya nampak tak berkedip menatap kearah Derek dan Natasya secara bergantian.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.