You Are Mine, Viona : The Revenge

Lost again



Lost again

0Viona dengan sabar mendengarkan semua keluh kesah dokter Cecilia selama hampir tiga puluh menit dan selama tiga puluh menit itu hal yang paling menyakitkan dirinya adalah saat mendengar tangisan dokter Cecilia yang sangat menginginkan anak dari Andrew, namun Andrew terlihat tak berminat memiliki anak dengannya. Sehingga dengan mudah ia menuduh Andrew sengaja menunda memiliki anak karena ia masih mencintai dan mengharapkan Viona.     
0

"Aku benar-benar tak tahu apa yang sedang menguasai diriku dokter, maafkan aku dok. Aku mohon maafkan aku yang bodoh ini." Dokter Cecilia mengucapkan kalimat yang sama secara berulang-ulang meminta maaf pada Viona, kedua matanya bahkan sampai bengkak karena menangis saat ini.     

"Kau tak bersalah dokter, kau tak salah. Aku tahu kau sangat mencintai Andrew, karena itulah kau berbuat seperti ini. Kau tenang saja dokter, aku sama sekali tak marah padamu. Aku justru senang kau langsung berbicara seperti ini padaku, setidaknya dengan ini kau merasa menjadi jauh lebih baik bukan,"jawab Viona lembut.     

Dokter Cecilia menyeka air matanya menggunakan tisu setelah menganggukkan kepalanya, air matanya benar-benar tak terbendung saat ini. Hilang akal akibat cemburu buta membuatnya kini merasa sangat malu pada Viona, wanita yang sudah ia maki-maki dan ia tuduh itu justru kini memberikannya masukan dan berusaha menenangkan dirinya atas apa yang terjadi pada dirinya. Senyum Viona yang tulus terlihat dengan jelas saat ia berbicara pada dokter Cecilia. Ia bahkan berkali-kali meminta dokter Cecilia untuk minum, Viona tak tega melihat dokter Cecilia seperti itu. Bicara terbata-bata karena kehabisan nafas pasca menangis dalam waktu yang tak sebentar.     

"Tuhan akan memberikan malaikat kecil pada kalian dok, percayalah. Waktu indah itu akan segera datang,"ucap Viona lembut mencoba untuk memberikan dukungan pada dokter Cecilia saat akan mengakhiri obrolan panjangnya dengan dokter Cecilia.     

"Amin dokter, terima kasih atas segala doa baik anda dok dan mohon maaf atas kesalahan yang aku buat tadi dok." Dokter Cecilia meminta maaf untuk yang kesekian kalinya pada Viona.      

Viona menipiskan bibirnya mendengar perkataan dokter Cecilia, tak lama kemudian ia pun meletakkan ponselnya kembali di atas nakas setelah sambungan teleponnya dan dokter Cecilia terputus. Tepat setelah Viona meletakan ponselnya di atas nakas Fernando masuk kedalam kamar dengan tersenyum lebar.     

"Aku kira kau sudah tidur babe,"ujarnya lembut.     

"Memangnya aku babi? Yang akan tidur setelah makan?"dengus Viona kesal.     

"Hahahaha, jangan seperti itu cintaku. Tapi misalkan ada babi secantik dirimu aku juga pasti akan menikahinya dan …"     

"Fernando!!!!!!"     

Fernando langsung mengangkat kedua tangannya ke udara mendengar teriakan sang istri sembari menggigit bibir bawahnya untuk menyudahi tawanya, ia sengaja langsung mengangkat kedua tangannya keatas dengan pose menyerah agar tak membuat istrinya semakin marah pada dirinya.     

Tatapan Viona yang tak bersahabat menusuk tajam ke arah Fernando." Pergilah, jangan ke kamarku!! Aku tak mau bicara denganmu."usir Viona ketus.     

"Maaf sayang, maafkan aku. Aku hanya bergurau, lagipula aku tak mungkin segila itu menyebutmu babi sayang. Aku hanya bergurau cintaku."Fernando memelas mencoba untuk mengambil hati Viona kembali agar tak marah padanya.      

Viona mengibaskan kedua tangannya di udara, ia mengusir Fernando dengan gerakan tubuh tanpa bicara. Mendengar perkataan Fernando membuatnya kesal, apalagi ia baru saja berbicara panjang lebar dengan dokter Cecilia. Menghadapi wanita yang sedang dirundung cemburu buta bukanlah hal mudah.     

Alih-alih keluar dan menjauh dari kamar, Fernando justru duduk diranjang tepat di sebelah kaki Viona berada. Karena Viona tak menggunakan selimut Fernando bisa melihat perubahan kaki Viona yang sedikit membengkak, senyum ibanya tersungging secara tiba-tiba. Mengandung seorang bayi saja pasti sulit untuk seorang wanita, apalagi mengandung dua bayi sekaligus seperti yang sedang Viona lalui sekarang ini.      

"Terima kasih sayang, terima kasih sudah mau mengandung anak-anakku,"ucap Fernando pelan, tangannya perlahan menyentuh kaki Viona yang tak tertutup selimut.      

"Mereka anak-anakku, jangan bicara aneh-aneh,"sahut Viona ketus.     

"I love you babe, maafkan aku kalau selama kita menikah ini aku sering mengecewakanmu. Sering berbuat jahat padamu, sering membuatmu menderita. Aku sudah banyak sekali membuatmu menangis dan…" Fernando menghentikan perkataannya,  kedua matanya sudah tak sanggup menahan air mata yang siap menetes membasahi wajahnya. "Dan membuatmu harus tersiksa dan tenang selama menikah denganku,"lanjutnya kembali dengan suara parau, setetes air mengalir tanpa permisi menjatuhi wajah tampan Fernando yang sudah memerah.     

"Ada apa denganmu? Kenapa tiba-tiba seperti ini?"tanya Viona penuh selidik, ia merasa ada yang tak beres dengan suaminya.      

Fernando menunduk, ia menarik nafas dalam berusaha untuk memasukkan banyak oksigen kedalam paru-parunya yang terasa sesak. Ia harus menceritakan dua berita sedih sekaligus pada Viona saat ini yang tak bisa ia simpan terlalu lama, karena jika Viona mengetahui semuanya dari orang lain maka akan sangat membahayakan dirinya dan Fernando tak mau itu terjadi. Viona harus tau semua informasi ini dari awal dan langsung dari dirinya.      

"Aku mau kau berjanji dulu padaku untuk tak kaget ataupun sedih berlebihan jika aku mengatakan dua hal ini padamu, percayalah babe. Sangat berat untukku berbagi cerita ini padamu, namun aku harus mengatakannya sekarang juga padamu. Aku ingin kau mendengar semuanya dariku, bukan dari orang lain." Fernando menjawab pelan pertanyaan Viona yang sebelumnya dengan penuh teka teki yang membuat Viona justru makin penasaran dan tak sabar.      

"Sebenarnya apa yang sedang ingin kau bicarakan ini Fernando?"tanya Viona kembali, kali ini dengan nada yang lebih dingin penuh penekanan memaksa Fernando untuk mengatakan semuanya pada dirinya dengan cepat.     

"Berjanjilah dulu babe, aku harus mendengar janjimu dulu,"jawab Fernando kembali dengan cepat.     

Viona menghela nafas panjang, ia kemudian tersenyum lebar dan berkata," Iya aku berjanji, aku berjanji untuk tidak terkejut atau bersedih berlebihan. Meskipun aku tak tau aku harus sedih karena apa tapi aku berjanji dulu padamu."     

Fernando menipiskan bibirnya mendengar perkataan Viona, ia kemudian mengatur posisi duduknya dengan baik dan menatap Viona dengan tajam. "Amelia Smith meninggal, ia meninggal dengan cara yang sedikit mengenaskan. Keningnya tertembus peluru teman kencannya, mayatnya ditemukan beberapa jam yang lalu dikamar teman kencannya dalam kondisi telanjang bulat. Dan dokter Rea, dokter obgyn yang sebelumnya menolong Louisa tadi mengatakan pada Frank ia harus menggugurkan bayi kedua Franky yang masih hidup karena bayi itu sudah terkontaminasi dengan obat penggugur kandungan yang terminum secara tak sengaja oleh Louisa. Dan akan sangat berbahaya jika bayi itu tak segera dikeluarkan dari rahim Louisa, karena dikhawatirkan akan meracuni ibunya dan justru akan mengancam nyawa Louisa. Maka dari itu saat ini di rumah sakit sedang…"     

"Apa maksudnya dengan bayi kedua dokter Louisa yang sedang kau bicarakan ini Fernando?" Viona memotong perkataan Fernando dengan cepat.     

"Louisa dan Frank memiliki bayi kembar, sama seperti kita. Gen kembar itu berasal dari keluargaku, ternyata ayahku memiliki kakak kembar yang bernama Jonas dan Jared. Mereka berdua sama-sama mencintai seorang wanita bernama Mikhaela yang akhirnya melahirkan aku dan Frank kedunia pasca dinikahi secara paksa oleh ayahku, Jacob." Fernando menjawab pelan pertanyaan sang istri dengan menambahkan sebuah informasi baru pada Viona, tangan Fernando yang dingin kini menggenggam jemari Viona yang lentik dan indah. Saat sedang makan bersama Tobias dan yang lain di halaman belakang rumah, secara tiba-tiba Fernando mendapat telepon dari Harry yang melaporkan kalau saat ini di rumah sakit Global Bros tengah terjadi kekacauan luar biasa. Pasalnya saat ini profesor Frank menggila pasca tahu kalau bayi keduanya yang selamat harus digugurkan dari rahim istrinya.     

Deg     

"Bayi kembar? Digugurkan karena terkontaminasi racun? Sebenarnya apa yang sedang kau bicarakan ini Fernando?" Viona bertanya secara tergagap dengan kedua mata memerah.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.