You Are Mine, Viona : The Revenge

Modus Fernando



Modus Fernando

0Fernando tiba di rumahnya saat sudah menjelang tengah malam, beberapa pelayan terlihat sudah tidur termasuk Teddy dan yang lain. Hanya ada bodyguard yang berjaga makanlah yang masih terjaga, mereka langsung membuka pintu gerbang saat melihat mobil sang tuan datang.     
0

"Selamat datang Tuan,"empat orang bodyguard menyapa Fernando penuh hormat secara kompak.     

"Apakah Tobias pulang?"tanya Fernando pelan sambil berusaha mencari mobil Tobias.     

"Tidak Tuan, tuan Tobias menginap. Ia saat ini tidur di kamar basement bersama Justin dan harry,"jawab seorang bodyguard dengan cepat.     

"Kamar basement? Kenapa dia tidur di sana, bukankah di atas masih banyak kamar!" Fernando bertanya lagi dengan nada tidak suka.     

"Tadi Teddy juga sudah meminta tuan Tobias tidur diatas Tuan, akan tetapi tuan Tobias mengatakan ingin tidur dibasemenet saja bersama yang lain bersama-sama,"ucap seorang bodyguard lainnya menjawab pertanyaan Fernando.     

Fernando menganggukan kepalanya perlahan merespon perkataan para bodyguardnya, ia lupa Tobias sangat tak suka tidur sendirian. Apalagi jika sedang tak di rumahnya sendiri, setelah mengobrol singkat dengan para bodyguardnya Fernando kemudian melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.      

Beruntung rumah barunya itu memiliki sistem ventilasi dan pencahayaan alami yang cukup baik, sehingga walaupun hampir semua lampu dimatikan lantai satu masih mendapat penerangan dari luar. Pasalnya kaca anti peluru besar yang menjadi pembatas di dekat kolam tidak ditutup oleh tirai, sehingga cahaya lampu dari taman bisa masuk ke dalam rumah dan membuat lantai satu tidak terlalu gelap. Akan tetapi Fernando tetap harus berhati-hati ketika melangkahkan kakinya supaya tak membuat kegaduhan ketika melangkahkan kakinya menuju ke anak tangga yang akan membawanya menuju lantai dua.      

Tanpa rasa curiga sama sekali Fernando berjalan masuk menuju kamarnya yang tak si kunci, senyumnya mengembang saat melihat Viona sudah terlelap di bawah selimut. Melihat wajah damai Viona membuat semua kekesalan Fernando hilang, karena tubuhnya kotor pasca bergulat dengan Taylor Luther di rumah sakit Fernando lalu melanjutkan langkahnya menuju ke kamar mandi. Ia tak mau tidur dalam kondisi tubuh masih kotor. Begitu Fernando masuk ke dalam kamar mandi Viona membuka matanya, rupanya ia belum benar-benar tidur. Sudah hampir selama satu jam terakhir ia tak tenang, karenanya ia memutuskan untuk menunggu Fernando pulang. Viona mengira Fernando akan mendatangi dirinya di ranjang terlebih dahulu namun ternyata Fernando justru langsung menuju kamar mandi dan hal ini sedikit membuat Viona kesal.     

"Ada yang tak beres, aku yakin di rumah sakit pasti sudah terjadi sesuatu,"batin Viona lirih, pasalnya sepintas ia mencium aroma darah. Meskipun hanya sekelebat namun Viona yakin apa yang ia cium tadi adalah bau darah, menjadi dokter bedah bertahun-tahun membuat skillnya terasah dengan baik.     

Tanpa pikir panjang Viona lalu memakai sandal khusus di dalam kamarnya yang lucu dan berjalan menuju ke kamar mandi untuk melihat Fernando yang sedang berendam di bathtub, karena pintu kamar mandi tidak ditutup dengan rapat oleh Fernando alhasil Viona bisa masuk dengan mudah tanpa menyentuh handle pintunya terlebih dahulu. Saat Viona masuk kedalam kamar mandi ia tercekat ketika melihat wajah Fernando yang sedikit bengkak di bagian sekitar mulut, apalagi ketika ia menemukan masih ada sisa darah di antara bibir bawah Fernando. Secara spontan Viona lalu mempercepat langkah kakinya dan langsung duduk di pinggiran bathup sehingga membuat sehingga membuat Fernando terkejut.     

"Kenapa bisa seperti ini? maksudku dari mana luka ini berasal? Bukankah tadi saat kau berangkat tidak memiliki luka lebam apapun tubuhmu, tapi kenapa ketika kau pulang ada noda darah seperti ini Fernando?" Viona langsung bertanya tanpa henti mengagetkan Fernando yang sedang menikmati me time sambil mendengarkan lagu klasik dari piringan hitam yang ada di dalam kamar mandi.     

"Babe, apa yang kau lakukan di kamar mandi? Ini sudah malam, aku kira kau sudah tidur,"ucap Fernando kaget saat melihat Viona sudah duduk di sampingnya.     

"Jangan mengalihkan pembicaraan, jawab pertanyaanku dari mana kau bisa mendapatkan luka seperti ini? Jangan berbohong dengan mengatakan kalau kau terjatuh ya Fernando, karena luka jatuh bukan seperti ini. Aku yakin lebam dan luka di wajahmu ini karena sebuah pukulan, katakan padaku kau habis berkelahi dengan siapa?"Viona kembali bertanya dengan banyak pertanyaan yang tak akan bisa disanggah oleh Fernando karena yang dikatakan Viona sepenuhnya 100% benar.     

Fernando tersenyum melihat istrinya khawatir itu ia kemudian meraih air dan mengusapkannya ke wajah termasuk ke bibirnya yang pecah karena terkena pukulan Taylor Luther ketika sedang berdebat sebelumnya di rumah sakit.     

"Taylor James Luther, dia datang ke Ottawa setelah William melaporkan kondisi Aurelie. Kau tahu kan siapa pria menyebalkan itu? Dia langsung datang ke Ottawa tanpa menunggu lama menggunakan pesawat jet pribadinya dan langsung menuju ke rumah sakit dengan penuh kemarahan, William yang sudah khawatir kalau Aurelie akan dibawa pergi oleh mertuanya terlihat sangat panik karena itulah aku sengaja memprovokasi Taylor James Luther terlebih dahulu. Aku mengatakan padanya agar tidak membawa Aurelie pergi dari sisi Wiliam, karena walau bagaimanapun Aurelie adalah istri William saat ini dan Taylor sebagai ayahnya sudah tak memiliki hak penuh atas Aurelie. Kecuali kalau Aurelie mendapatkan masalah atau penyiksaan dari William maka Taylor berhak membawa Aurelie pergi dari sisinya, namun apa yang terjadi padanya bukanlah sebuah ketersengajaan atau kelalaian dari William. Karena itulah tadi aku memintanya agar tidak membawa Aurelie pergi dari sisi William, walaupun aku harus mendapatkan pukulan darinya namun aku lega karena akhirnya Taylor menurunkan egonya dan tidak membawa Aurelie pergi." Fernando bicara panjang lebar mencoba menceritakan secara rinci apa yang ia lakukan di rumah sakit sebelumnya.      

"Lalu dokter Louisa dan profesor Frank bagaimana saat ini?" tanya Viona penasaran.     

"Dugaanku benar sayang, Frank menjadi sangat gila dan frustasi saat mengetahui anak keduanya harus terpaksa digugurkan. Ia bahkan mengungkit-ungkit masa lalu kami berdua, sampai akhirnya aku terpaksa membuatnya sadar dengan memberinya nasehat yang sangat panjang yang aku yakin tidak akan mungkin didengar baik oleh si brengsek itu,"jawab Fernando dengan cepat.      

Viona menghela nafas panjang."Tak ada seorangpun yang akan tenang saat mengetahui bayinya harus di aborsi Fernando, meskipun Professor Frank adalah seorang pria yang brengsek dan sangat jahat pada para wanita di kehidupan masa lalunya. Namun aku yakin ia pasti tidak akan tega dan rela melihat darah dagingnya terpaksa dibunuh seperti itu demi keselamatan istrinya,"ujar Viona pelan dengan suara berat.     

"Aku pun kalau ada di posisi Frank mungkin akan melakukan hal yang sama, tak masalah bagiku jika harus kehilangan anak satu atau dua kali yang terpenting kau tetap ada disisiku karena aku yakin masih bisa membuatmu hamil setiap tahunnya." Fernando langsung mengomentari perkataan sang istri tanpa rasa bersalah.      

Byurrr     

"Dasar mesum, otakmu isinya hanya sex saja!! Sudah bersihkan tubuhmu cepat, aku tunggu di kamar. Aku ambil dulu kotak p3k, aku tak mau wajah jelekmu itu masih berbekas lebam seperti itu terus kalau tidak segera diurus,"sengit Viona kesal sambil menarik tangannya dari dalam bathtub setelah ia menciptakan air ke wajah Fernando, setelah itu ia bangun dari bathtub dan berjalan menuju ke pintu keluar.     

"Setelah itu kita lanjutkan permainan tadi sore ya babe, aku mau menjenguk dua anak kembarku." Fernando berteriak tanpa malu mengajak Viona untuk bercinta kembali.     

"Jangan gila kau Fernando!! Cepat bilas, jangan sampai aku marah,"jawab Viona kesal, meskipun ia marah akan tetapi wajah Viona memerah seperti kepiting rebus saat ini.      

Fernando hanya bisa diam saat melihat istrinya pergi begitu saja dari kamar mandi, ia pun melakukan apa yang diperintahkan oleh Viona untuk mempercepat mandinya. Sementara itu Viona yang sudah ada dikamar lagi dan sedang mencari kotak p3k terlihat menyentuh dadanya yang kini berdebar kencang.      

"Menjenguk anak dia bilang, dasar mesum. Bisa-bisanya dia menggunakan alasan itu untuk mengajakku bercinta akhhh kenapa AC terasa panas sekali...akhhh."      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.