You Are Mine, Viona : The Revenge

Pemahaman salah Fernando



Pemahaman salah Fernando

0Setelah dua minggu tinggal di hotel akhirnya Fernando dan Viona hari ini meninggalkan hotel, setelah mendapatkan info dari Chris bahwa lift yang ada di rumah mereka sudah selesai dipasang. Viona yang sudah sangat bosan tinggal di hotel terlihat sangat bersemangat ketika akan pulang ke rumahnya, ia sudah merasa sangat jenuh berada di hotel dengan segala kegiatan yang sudah diatur sedemikian rupa untuk dirinya. Apalagi ditambah ia kehilangan ponselnya, Viona menduga kalau ponselnya tertinggal di rumah. Namun karena ia tak berani meminta tolong anak buah Fernando untuk mencarinya akhirnya Viona hanya bisa menahan diri untuk tidak membahas ponselnya selama hampir dua minggu, yang bisa ia lakukan hanyalah menunggu sampai pulang ke rumah untuk mencari ponselnya. Iq sudah sangat penasaran sekali dengan kondisi dokter Louisa.      
0

"Selamat datang Tuan, Nyonya,"sapa beberapa pelayan yang menyambut kedatangan Fernando dan Viona di depan pintu.     

"Terima kasih, dimana Chris dan anak buahnya?"tanya Fernando pelan.     

"Mereka sudah langsung pulang Tuan, tuan Chris mengatakan dia harus melanjutkan pekerjaannya yang lain,"jawab Lukas dengan cepat.      

Fernando menganggukan kepalanya mendengar perkataan Lucas, ia pun kemudian melangkahkan kakinya bersama Viona masuk ke dalam rumah. Saat menaiki tangga Fernando terlihat sangat hati-hati sekali, dengan sabar ia mendampingi Viona melangkahkan kakinya menaiki tangga satu demi satu. Para pelayan yang ada di rumah terlihat sedikit takjub dengan perubahan perut Viona yang semakin membesar.     

Senyum Fernando mengembang saat melihat lift barunya sudah terpasang apik. "Ingat babe, kau hanya diperbolehkan menggunakan lift untuk naik ke lantai dua atau turun ke lantai satu. Baik ada aku atau tidak ada aku di rumah, jadi jangan pernah sekali-kali kau menggunakan tangga lagi,"ucap Fernando pelan saat akan menyentuh tombol lift.     

"Ini adalah perkataanmu yang kesepuluh kalinya sejak tadi pagi Fernando, tenang saja aku ingat dengan baik semua perkataanmu. Kau tak perlu mengulang terus kata-katamu seperti itu,"jawab Viona dengan cepat ketika melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift yang tembus pandang itu.     

"Aku akan terus mengulanginya sampai kau benar-benar hafal,"sahut Fernando datar tanpa rasa bersalah.     

Viona yang tak mau mencari masalah langsung menutup rapat bibirnya, yang ada dalam pikirannya saat ini adalah ingin mencari ponsel yang tak ia temukan keberadaannya selama dua minggu. Viona yakin kalau ponselnya itu pasti tertinggal di rumah, pasalnya saat akan pergi ke hotel dia minggu yang lalu para pelayan lah yang menyiapkan semua barang-barangnya. Dan Viona yakin para pelayan itu lupa memasukkan ponselnya ke dalam tas, alhasil selama dua minggu ini dia tak memiliki akses apapun untuk berkomunikasi kecuali dengan menggunakan telepon interlokal yang ada di dalam hotel.     

"Ok, kita sampai. Aku yakin kau lelah, istirahatlah dikamar,"bisik Fernando lembut sambil meraba perut Viona yang sudah semakin besar.     

"Aku tidak lelah, aku bosan istirahat terus. Aku mau jalan-jalan,"jawab Viona dengan cepat.     

"Jalan-jalan? Maksudnya?"     

"Maksudnya aku tak mau berbaring terus Fernando, aku butuh kegiatan. Lagipula tak baik untuk wanita hamil hanya berbaring, wanita hamil justru disarankan untuk melakukan beberapa aktivitas agar tak membuat otot-otot di tubuhnya kaku,"ucap Viona dengan cepat. "Apalagi untuk wanita yang akan melahirkan secara normal, olahraga kecil sangat dianjurkan Fernando."     

Deg     

"Melahirkan normal? Maksudnya k-kau ingin melahirkan secara normal?"tanya Fernando kaget dengan keras. "Kau hamil anak kembar dan ingin melahirkan secara normal?"     

"Tentu saja, kenapa tidak? Selama aku sehat dan mampu aku memilih melahirkan secara normal,"jawab Viona dengan cepat.     

Wajah Fernando mendadak pucat mendengar perkataan sang istri. "Melahirkan normal sangat berbahaya dan beresiko tinggi babe,"ucapnya pelan dengan suara parau.     

"Tubuh seorang wanita di desain sedemikian rupa oleh Tuhan untuk hamil dan melahirkan secara normal, baik itu melahirkan dua atau tiga anak sekaligus semuanya sudah terdesain dengan sempurna di dalam tubuh seorang wanita jadi kau tak usah khawatir. Tuhan menciptakan wanita dengan semua kelebihan yang tak pernah kau bayangkan Fernando, jadi kau tak usah khawatir. Aku siap melahirkan secara normal,"imbuh Viona kembali.     

"Tapi sakit babe, aku pernah mendengar wanita yang melahirkan secara normal sakit sekali. Itu dia hanya melahirkan satu anak, lalu bagaimana denganmu yang akan melahirkan dua anakku? Ayolah kita ambil pilihan kedua saja, kita pilih operasi caesar. Aku bisa gila kalau melihatmu kesakitan saat melahirkan nanti,"sahut Fernando dengan cepat, ia menolak rencana Viona yang ingin melahirkan secara normal.     

Viona tersenyum mendengar perkataan Fernando, dengan lembut ia meraih wajah Fernando yang kini sudah duduk di hadapannya diatas ranjang yang selama dua minggu ini tak mereka sentuh.     

"Seorang wanita yang melahirkan secara normal hanya akan merasakan sakit saat ia mengalami kontraksi saja dan itu adalah sesuatu yang sangat wajar, asal kau tahu Fernando otot-otot dalam vagina seorang perempuan itu berlapis-lapis dan sangat elastis. Ia mampu membesar saat dibutuhkan seperti saat akan melahirkan misalnya dan justru melahirkan dengan operasi caesar itu rasa sakitnya berkali-kali lipat lebih menyakitkan dari saat melahirkan secara normal, karena apa? Karena luka yang dibuat di tubuh seorang perempuan yang melahirkan dengan melalui operasi caesar akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh. Sedangkan kalau seorang wanita yang melahirkan secara normal walau ia akan mendapatkan beberapa jahitan di vaginanya saat melahirkan, namun penyembuhannya jauh lebih cepat daripada saat harus mengalami operasi caesar,"ucap Viona panjang lebar dengan lembut mencoba menjelaskan pada Fernando proses melahirkan normal dan caesar.     

Glek      

Fernando menelan ludahnya perlahan mendengar perkataan Viona. "Vagina membesar? Babe kau serius? Lalu bagaimana nanti kalau kita bercinta? Aku jadi tak akan merasakan sensasi yang biasanya aku dapatkan darimu saat kita bercinta setelah aku melahirkan? Oh tidak babe, aku tak mau. Keputusanku sudah bulat dan tak bisa diganggu gugat, kau harus melahirkan secara caesar." Fernando bicara dengan kedua mata yang membesar, mendengar perkataan Viona yang sebelumnya membuat dirinya panik.     

"Fernando, bukan begitu maksudnya. Organ reproduksi wanita itu sudah didesain dengan sangat hebat oleh Tuhan, jadi meskipun aku melahirkan tiga anak sekaligus dengan normal semuanya akan baik-baik saja. Aku kan tadi sudah bilang otot vagina seorang wanita itu elastis, ia akan beradaptasi sesuai kebutuhan. Bukankah kau sudah tahu dan merasakannya sendiri bukan, saat kita bercinta pertama kali sampai detik ini terlihat bukan perbedaannya. Sama seperti setelah melahirkan nanti Fernando, otot-otot itu akan kembali ke ukuran normal setelah tugasnya mengeluarkan bayi selesai. Jadi…"     

"No, jangan samakan dengan saat kita bercinta dulu Vio. Lagipula memangnya kejantananku sebesar apa? Tidak lebih besar dari kepala dan tubuh bayi kan? Sudah-sudah jangan dibahas lagi, yang pasti aku sudah menentukan bahwa kau hanya diperbolehkan melahirkan secara caesar. Membayangkan dua bayi keluar melewati vaginamu saja membautku hampir gila, jangan sampai hal itu terjadi Viona. Tubuhmu adalah milikku, jadi aku berhak mengaturnya. Aku tak mau vaginamu membesar karena melahirkan secara normal, vaginamu adalah milikku tempat untuk memuaskan birahiku dan…"     

Plak     

Tiba-tiba terdengar suara cukup keras saat Viona berhasil mendaratkan tangannya ke pipi Fernando.      

"Kau benar-benar laki-laki brengsek Fernando!!! Yang ada dalam pikiranmu hanya tentang sex saja, aku kecewa padamu Fernando!!!"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.