You Are Mine, Viona : The Revenge

Pasien super VVIP



Pasien super VVIP

0Fernando yang sedang gembira melihat dua bayinya melalui mesin USG 4G yang baru ia beli hari ini tak henti-hentinya meminta asisten profesor Erick untuk mengarahkan alat USG yang sedang berada di atas perut Viona, padahal Viona sendiri mengatakan kalau gambar yang tertangkap mesin itu sudah cukup jelas. Namun lagi-lagi Fernando tetap bersikeras untuk melihat wajah anak-anaknya yang sudah terlihat sangat jelas itu, Viona bahkan sempat melihat Fernando beberapa kali menyeka air matanya.      
0

"Sudah cukup babe, kau bisa melihat wajah mereka di foto yang tercetak nanti,"ucap Viona pelan.      

"Sebentar sayang, aku belum puas melihat wajah anak-anak tampanku ini. Aku belum puas." Fernando menjawab dengan cepat perkataan sang istri.     

"Babe, perutku sakit lama-lama ditekan-tekan seperti ini,"imbuh Viona kembali.     

Deg     

Fernando yang masih fokus pada alat USG 4D yang ada di depan wajahnya langsung menoleh ke arah Viona yang sedang berbaring di sebelahnya.      

"Sakit? Bagaimana bisa sakit? Kau tak mungkin melahirkan sekarang bukan? Usia kandunganmu masih empat bulan sayang, kau tak mungkin melahirkan di usia semuda ini." Fernando berteriak panik membuat asumsi sendiri, padahal Viona hanya mengatakan perutnya sakit karena terlalu lama ditekan-tekan oleh alat USG yang sedang dioperasionalkan asisten profesor Erick. Bukan mengeluh sakit karena akan melahirkan.     

Dengan lembut Viona meminta asisten profesor Erick menghentikan aktivitasnya, ia lalu minta untuk dibantu duduk dengan baik setelah merapikan pakaiannya. Fernando yang sedang bingung pun akhirnya membantu sang istri untuk duduk di ranjang.      

"Tadi kau bilang sakit? Lalu kenapa malah duduk sayang,"tanya Fernando bingung.     

"Dengarkan aku baik-baik, aku mengeluh sakit sebelumnya bukan karena ingin melahirkan. Akan tetapi karena terlalu lama menggunakan alat USG 4D itu atas permintaanmu, maksudnya sakit bukan benar-benar sakit ya. Aku hanya merasa sedikit tidak nyaman ketika alat itu terus berputar-putar di perutku, sepertinya anakmu juga tidak mau terlalu lama-lama dilihat oleh ayahnya,"jawab Viona lembut mencoba menjelaskan dengan sehalus mungkin, supaya Fernando tidak marah kepada asisten Profesor Erick yang tadi mengoperasionalkan mesin USG 4D yang ada di samping ranjang.      

Fernando mengangkat satu alisnya mendengar perkataan sang istri. "Anak-anakku tak suka padaku?"tanyanya lirih penuh keputusasaan.     

Viona menghela nafas panjang mendengar perkataan Fernando, ia yakin suaminya sedang salah paham padanya. Dengan perlahan Viona lalu menjelaskan apa maksud dari perkataannya yang sebelumnya, termasuk guyonannya tentang anak-anaknya yang tak suka pada Fernando. Saat Viona bicara Fernando menjadi pendengar yang baik, ia bahkan sampai menyandarkan wajahnya diatas kedua tangannya yang sedang berada diatas ranjang tepat di sebelah Viona.      

"Jadi anak-anakku tak benar-benar tak suka padaku kan?"tanya Fernando kembali saat Viona menyudahi perkataannya.     

"Tentu saja tidak, mereka hanya sedikit kesal saja waktu istirahatnya diganggu. Kita sudah hampir sepuluh menit menggunakan alat USG itu Fernando, yang mana itu adalah waktu yang sangat lama sekali untuk memakai alat itu. Padahal sebenarnya hanya beberapa menit saja sudah cukup, tak perlu sampai selama itu,"jawab Viona kembali.     

Fernando menyeka air mata yang masih bersarang di kedua matanya, ia lalu mencium perut Viona dan berbicara pada anak-anaknya dengan membisikkan kata-kata sayang dan penuh kasih pada anak-anaknya. Melihat apa yang dilakukan Fernando membuat Viona gak bisa berbuat apa-apa, begitu pula dengan profesor Erick dan asistennya yang hanya tersenyum. Baru kali ini mereka memiliki pasien yang memilikinya suami seunik Fernando, mereka lalu membiarkan Fernando berbicara dengan anak-anaknya dan memilih untuk mengambil foto USG yang sudah berhasil tercetak.      

Viona yang mulai merasa risih lalu menyentuh kepala Fernando dan memintanya untuk menghentikan apa yang dilakukan oleh suaminya itu, namun Fernando yang keras kepala hanya mengiyakan saja tanpa melakukan apa yang dilarang oleh Viona. Sampai akhirnya Viona harus mencubit Fernando agar menghentikan kegiatannya, ia merasa tak enak pada profesor Erick yang sudah menunggu terlalu lama untuk menjelaskan kondisi anak-anak mereka yang baru diperiksa melalui mesin USG.     

"Sakit babe,"protes Fernando pelan sambil menyentuh pinggangnya yang baru saja dicubit oleh Viona.     

"Profesor Erick mau bicara, apa kau tak mau mendengarkan apa yang akan dikatakan olehnya mengenai kondisi anak-anakmu?"tanya Viona datar dengan nada penuh intimidasi pada Fernando.     

"Tentu saja mau, bagaimana Prof? Anak-anakku sehat kan? Pertumbuhan mereka bagus kan? Tak ada masalah kan? Semua organnya berfungsi dengan normal kan? Mereka akan setampan aku kan? Mereka akan secerdas dan sehebat aku kan?"Fernando terus memberikan pertanyaan-pertanyaan yang tak mungkin dijawab profesor Erick.      

"Fernando!!!"     

"Ya?"     

"Kau mau disini atau di luar?"Viona yang sudah mulai kehabisan kesabarannya pun akhirnya harus mengancam dan memberikan pertanyaan yang membuat Fernando tak berkutik itu.     

Dengan menundukkan kepalanya Fernando berkata." Tentu saja disini sayang, aku ingin tahu kondisi anak-anak kita."     

"Kalau kau ingin tahu kondisi mereka maka biarkan Profesor Erick memberikan penjelasan, jangan berisik!!"sahut Viona ketus.     

"Iya babe aku diam,"jawab Fernando pasrah, ia tak berkutik dimarahi Viona seperti itu. Padahal menurutnya ia tak melakukan kesalahan apapun.     

Melihat Fernando langsung tenang seperti itu hampir membuat asisten profesor Erick dan sang profesor tertawa, mereka tak menyangka Fernando bisa langsung setenang itu dalam waktu singkat padahal sebelumnya ia sangat berisik. Setelah berhasil menguasai diri profesor Erick lalu mulai berbicara, ia memberikan penjelasan dengan sangat detail pada Fernando dan Viona. Selama profesor Erick memberikan penjelasan Fernando tak berbicara sama sekali, ia nampak sangat fokus mencerna kalimat demi kalimat yang keluar dari bibir profesor Erick. Sedangkan Viona justru kebalikan, ia banyak bertanya pada sang profesor tentang beberapa masalah kecil yang ia alami selama kehamilannya kali ini. Meskipun sebelumnya pernah hamil tahun lalu namun kehamilannya kali ini sangat berbeda, karena saat ini ia mengandung bayi kembar yang tentunya memiliki masalah yang lebih banyak ketimbang saat ia mengandung satu bayi.      

Profesor Erick pun menjawab semua pertanyaan dari Viona dengan detail dan sabar, sebagai sesama dokter tak sulit bagi profesor Erick memberikan penjelasan pada Viona. Karena Viona sudah sedikit familiar dengan istilah-istilah medis yang dipakai profesor Erick saat menjawab pertanyaan-pertanyaannya.     

"Semua itu masih normal dok, anda tak usah khawatir. Mungkin kedepannya anda akan lebih banyak merasakan beberapa tendangan-tendangan kecil dari mereka dan itu sangat wajar, selama anda tak melakukan aktivitas fisik yang membahayakan semuanya akan baik-baik saja. Yang terpenting adalah perbanyak konsumsi makanan dengan kandungan gizi seimbang dan jangan lupa imbangi dengan olahraga ringan seperti senam atau yoga khusus ibu hamil, olahraga seperti itu sangat dianjurkan untuk kondisi kehamilan memasuki usia trimester kedua seperti anda ini Nyonya,"ucap sang profesor terbaik di kota itu mencoba menjawab singkat pertanyaan terakhir Viona.      

"Baik Prof, saya mengerti,"jawab Viona pelan.      

"Preeklampsia, istriku tak memiliki gejala itu kan Prof?"tanya Fernando dengan cepat, meskipun pada pemeriksaan sebelumnya Profesor Erick sudah menjelaskan pada Fernando kalau Viona tak memiliki gejala keracunan kehamilan seperti itu namun ia kembali bertanya kepada sang Profesor untuk menenangkan dirinya.     

"Penyebab preeklamsia masih belum diketahui secara pasti. Meski demikian, ada dugaan bahwa kondisi ini disebabkan oleh kelainan perkembangan dan fungsi plasenta, yaitu organ yang berfungsi menyalurkan darah dan nutrisi untuk janin.     

Kelainan tersebut menyebabkan pembuluh darah menyempit dan timbulnya reaksi yang berbeda dari tubuh ibu hamil terhadap perubahan hormon. Akibatnya, timbul gangguan pada ibu hamil dan janin. Namun sampai detik ini kondisi dokter Viona sangat baik, begitu juga dengan dua bayi kembar anda. Jadi anda tak perlu khawatir Tuan, saya akan sering memantau kondisi dokter Viona lebih intens juga mulai memasuki usia trimester kedua ini,"jawab profesor Erick kembali menjelaskan kondisi Viona pada Fernando.     

"Syukurlah Prof, aku benar-benar tak mau terjadi hal buruk pada istri dan anak-anakku. Maafkan saya kalau saya banyak bertanya seperti ini pada anda,"ucap Fernando pelan.     

Profesor Erick meraih pundak Fernando dan tersenyum lebar."Wajar Tuan, saya bisa memakluminya. Saya justru senang memiliki pasien seperti anda yang tak sungkan bertanya akan kondisi kehamilan istrinya, ya sudah kalau begitu saya harus undur diri karena masih memiliki beberapa pekerjaan di rumah sakit yang tak bisa ditinggalkan. Saya juga sudah memberikan tambahan vitamin untuk dokter Viona, yang bisa mulai dikonsumsi perhari ini. Dengan aturan minum sehari dua kali, tiap pagi atau sebelum tidur."     

"Terima kasih Prof, saya akan memastikan istri saya mengkonsumsi vitamin yang anda berikan itu." Fernando menjawab penuh semangat pesan dari profesor Erick.     

Tak lama kemudian profesor Erick dan asistennya pun pergi meninggalkan kamar Viona menuju mobil yang akan mengantar mereka kembali ke rumah sakit.      

"Tuan Fernando sangat luar biasa, saya baru sekali ini melihat suami yang sedetail itu bertanya kondisi istri dan anak-anaknya Prof,"ucap sang asisten pribadi yang bernama Wilda pelan memuji Fernando.     

"Sebagai seorang pengusaha yang sangat sukses seperti Tuan Fernando memiliki keturunan adalah impian yang sangat besar untuk meneruskan kerajaan bisnisnya, apalagi ditambah Tuan Fernando pernah kehilangan anak pertamanya saat dokter Viona mengandung tahun lalu. Oleh karena itu sangat wajar kalau sikapnya sekarang terlihat sangat berlebihan, justru akan aneh kalau misalkan Tuan Fernando bersikap biasa saja. Dan perlu kau ingat juga dokter Wilda, musuh-musuh bisnis Tuan Fernando sangat banyak jadi kalau sikapnya seperti itu anda tak usah heran. Yang pasti saat ini kita harus memberikan pengawasan yang ketat pada kandungan dokter Viona,"jawab profesor Erick panjang lebar.     

"Siap Prof, saya mengerti." Dokter Wilda yang sudah menjadi asisten profesor Erick selama empat tahun itu menjawab dengan cepat, ia tahu pasiennya kali ini bukanlah orang sembarangan.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.