You Are Mine, Viona : The Revenge

Ketulusan hati



Ketulusan hati

0Kedamaian Fernando yang sedang melihat foto hasil USG 4D yang baru saja diambil itu sedikit terganggu pasca Justin datang dan memberikan laporan padanya mengenai apa yang sedang dilakukan profesor Frank sang adik.      
0

"Bicara yang jelas Justin, apa yang sebenarnya sedang Frank lakukan saat ini?"ucap Fernando dingin sambil menatap Justin dengan tajam.     

"Profesor Frank saat ini sedang ada di bandara Montreal bersama istrinya, ia menggunakan pesawat jet pribadinya untuk mengirim seorang wanita yang sedang koma ke Jepang bersama suami dan kedua anaknya Tuan,"jawab Justin dengan cepat.     

"A-a-a, langsung ke inti saja. Siapa wanita yang koma itu dan apa hubungannya dengan Frank,"sahut Fernando dengan cepat.     

Harry yang sejak tadi ada disamping Justin akhirnya langsung menjawab pertanyaan dari Fernando, ia menjelaskan secara rinci berdasarkan apa yang ia dengar dari informan mereka yang memang ditugaskan untuk mengawasi dokter Louisa dan profesor Frank. Selama Harry berbicara Fernando terlihat tersenyum beberapa kali, namun senyuman dari Fernando kali ini berbeda dengan senyuman yang biasa mereka lihat sebelumnya. Sebuah senyum penuh haru dan bangga tersungging di wajah Fernando, ketika mendengar apa yang dilakukan adik satu-satunya itu.      

"Thanks God, Frank sudah semakin dewasa sekarang." Fernando bergumam lirih sambil memejamkan matanya beberapa saat.      

Justin dan Harry yang mendengar perkataan Fernando sempat kaget, mereka tak menyangka respon Fernando akan berbeda sekali dengan ekspektasi mereka. Pasalnya pesawat jet yang dipakai profesor Frank untuk mengirim wanita yang sedang koma itu sebenarnya adalah masih milik Fernando yang belum sepenuhnya berganti kepemilikan ke profesor Frank secara resmi.      

"Pantau kondisi wanita itu, pastikan dia mendapatkan penanganan yang baik di Jepang. Dan berikan juga fasilitas yang baik untuk suami serta anak-anaknya selama mereka disana, aku harap apa yang aku lakukan ini tak diketahui Frank. Aku tak ingin ia tahu kalau aku membantunya,"ucap Fernando pelan sambil tersenyum, kedua matanya terlihat berkaca-kaca saat bicara seperti itu.     

"Baik Tuan, kami akan menginformasikan hal ini pada anak buah kami yang sedang mengikuti keluarga itu ke Jepang,"sahut Justin dengan cepat.      

Setelah melaporkan hal itu Justin dan Harry pun pergi meninggalkan Fernando yang masih berada di ruang kerjanya sendiri, Fernando yang sebelumnya sibuk menatap foto USG anak-anaknya lalu membuka laci mejanya. Ia meraih buku harian milik sang ayah yang beberapa hari lalu ia ambil dari rumah sang ayah, Fernando lalu memilih membaca buku harian yang sudah berusia puluhan tahun itu. Meskipun usia buku itu sudah cukup tua, namun tulisan tangan seorang Jacob Grey Willan masih dapat terbaca dengan baik oleh Fernando. Fernando membaca lembar demi lembar tulisan yang ada di buku itu, sesekali ia tersenyum saat membaca tulisan ayahnya yang sedang membahas tentang wanita-wanita penghibur yang tak mampu memuaskannya di ranjang. Akan tetapi tawa Fernando mendadak hilang saat membaca beberapa lembar lainnya yang berisi curahan hati sang ayah yang harus hidup dengan cinta tak terbalas dari wanita yang ia cintai, membaca tulisan itu membuat ada rasa sakit dalam hati Fernando. Ia ikut terluka membaca pengakuan dari seorang Jacob Grey Willan itu, karena tak tahan membaca lebih lanjut Fernando kemudian menutupnya dengan cepat dan langsung menyimpannya kembali ke dalam laci.      

"Semoga kau tenang di atas sana Dad, aku ingin memberikan kabar baik untukmu Dad. Franklin, dia sekarang sudah berubah. Frank semakin dewasa dan bijaksana, meskipun dia tak menuruti permintaanmu untuk menjadi pengusaha akan tetapi sekarang dia menjadi manusia yang jauh lebih baik dari yang kau kenal dulu Dad. Sekarang kau bisa tenang diatas sana, aku dan Frank sangat bahagia saat ini. Kami memiliki istri yang sangat mencintai kami Dad, aku bahkan akan memiliki anak kembar dalam beberapa bulan lagi. Mereka akan kujadikan Willan-Willan hebat yang akan menguasai dunia, seperti mimpimu. Terima kasih sudah menjadikan aku sekuat ini Dad, nanti saat anak-anakku lahir mereka akan tahu betapa hebatnya kakek mereka. Akan kubawa anak-anakku untuk menemuimu Dad, bantu jaga kami dari atas sana Dad,"ucap Fernando pelan sambil menyentuh foto Jacob Grey Willan yang terlihat sangat gagah di figura kecil yang ada di meja kerjanya.     

Viona yang pada awalnya ingin mengajak Fernando makan siang bersama itu terlihat diam di balik pintu saat mendengar perkataan Fernando, dengan perlahan ia menyeka air mata yang sempat menetes dari kedua matanya. Viona terharu mendengar perkataan Fernando, semakin lama ia menjadi istri Fernando semakin banyak pula ia tahu kalau suaminya itu berhati lembut. Tak seperti yang orang lain bayangkan selama ini, ia hanya terpaksa bersikap arogan demi melindungi orang-orang yang ia sayangi.      

"Aku beruntung menjadi istrimu Fernando,"ucap Viona dalam hati sambil tersenyum, tak lama kemudian ia pun berjalan menuju ruang keluarga untuk menikmati musik klasik sembari menunggu Fernando keluar dari ruang keluarga untuk makan bersama.     

Sementara itu di sebuah klinik operasi wajah di Seoul Korea saat ini sedang akan dilangsungkan operasi wajah untuk Nessi yang dilakukan oleh dokter Yoon, Nessi meminta wajahnya diubah total. Mulai dari bentuk rahang, bibir dan hidung serta lipatan mata. Hal ini ia lakukan semata-mata supaya ia bisa memakai identitas baru dan menanggalkan nama Nessi demi untuk mencapai mimpinya menjadi istri Fernando.     

"Operasi ini adalah sebuah operasi besar dan efeknya pasti akan sakit sekali, aku ingin bertanya sekali lagi padamu Nessi. Apakah kau yakin dan siap melakukan semua tindakan ini?"tanya dokter Yoon pelan pada Nessi yang sudah berada di ruang bedah.     

"Aku siap dokter, anda tak usah ragu. Lakukan saja sesuai apa yang aku minta, aku yakin mampu menahan semua rasa sakit selama atau sesudah operasi,"jawab Nessi penuh semangat.      

"Baiklah, setelah cairan bius masuk ke tubuhmu maka aku akan mulai melakukan pembedahan pertama. Kita berdoa semoga hasilnya sesuai dengan harapan, sekarang kau tarik nafas panjang dan hembuskan perlahan. Suster Ji sedang menyuntikkan bius ke dalam tubuhmu,"ucap dokter Yoon lembut dibalik masker bedahnya.      

Nessi memejamkan kedua matanya saat rasa kantuk mulai datang. "Akan ku lewati semua rasa sakit ini untukmu Fernando, aku akan menghadapi semua kesakitan ini untuk mendapatkanmu kembali sayangku. Aku mencintai Fernando Grey Willan."      

Akhirnya kesadaran Nessi pun hilang saat cairan bius masuk kedalam tubuhnya, dokter Yoon pun akhirnya memulai melakukan pembedahan. Hal pertama yang ia lakukan adalah mengikis rahang Nessi agar lebih tirus, meskipun Nessi sudah cantik namun ia ingin terlihat lebih cantik dan imut seperti gadis-gadis Asia kebanyakan. Karena itulah ia meminta dokter Yoon merubah bentuk wajahnya menjadi lebih kecil lagi, dibantu para suster terampil dokter Yoon pun memulai melakukan prosedur pertamanya. Sebagai dokter ahli operasi plastik hal semacam ini sudah biasa dokter Yoon lakukan, jadi ia tak mengalami kesulitan apapun. Ia berusaha sebaik mungkin untuk Nessi wanita baik yang sudah membantunya bertahun-tahun yang lalu, karena itulah dokter Yoon melakukan operasi ini dengan hati-hati supaya tak membuat Nessi yang sudah ia anggap sebagai teman baik itu tak kecewa.      

"Akan kubuat kau menjadi manusia baru Nessi, semoga dengan ini kau bisa bahagia dan bisa mencapai mimpi-mimpimu,"ucap dokter Yoon dalam hati, dokter Yoon yang tak tahu apa niat Nessi sebenarnya mendoakan Nessi dengan tulus sebagai sesama wanita.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.