You Are Mine, Viona : The Revenge

Peningkatan jumlah HCG



Peningkatan jumlah HCG

0Fernando yang tak tau kalau dengan melakukan tes darah bisa mengetahui kehamilan seseorang nampak masih bingung, ia diam mematung di belakang Viona yang sedang diambil darahnya oleh Profesor Erick. Profesor Erick nampak berbincang dengan Viona membahas tentang kadar HCG dalam darah yang sama sekali tak Fernando pahami, ia nampak seperti orang bodoh melihat dua orang dokter berbicara.     
0

"Apa kami harus menunggu di rumah sakit prof?" tanya Viona pelan sambil merapikan lengan blousenya kembali.     

"Saya rasa anda berdua bisa pulang, hasil tes ini akan membutuhkan waktu agak lama..."     

"Agak lamanya itu berapa lama prof?" tanya Fernando tiba-tiba memotong perkataan profesor Erick.     

"Kurang lebih satu jam," jawab profesor Erick sambil tersenyum.     

"Akh itu tidak lama, kami tunggu saja dok. Kami akan ke kantin rumah sakit ini menunggu hasilnya," imbuh Fernando kembali.     

"Baiklah kalau begitu, saya sendiri yang akan melakukan pemeriksaan jadi anda berdua tak usah khawatir," ucap profesor Erick pelan menyakinkan Fernando, ia tau kalau Fernando tak akan membiarkan siapapun memeriksa darah Viona kecuali dirinya.     

Fernando tersenyum mendengar perkataan sang profesor, ia pun mengajak Viona keluar dari ruangan profesor Erick berbarengan dengan sang profesor yang akan pergi ke ruang laboratorium. Saat Viona keluar dari ruangan praktek profesor Erick ia sempat melihat ke arah ruang tunggu dimana sudah banyak sekali pasien lainnya yang menunggu giliran untuk diperiksa profesor Erick, ia merasa bersalah karena sudah menerobos antrian. Ditambah lagi saat ini profesor Erick justru memeriksa darahnya di laboratorium.     

"Tenanglah, ada dokter lain yang akan menghandle tugas profesor Erick," ucap Fernando tiba-tiba sambil tersenyum sambil melingkarkan tangannya di pinggang Viona.     

"Kau tau apa yang aku pikirkan?" tanya Viona pelan.     

"Tentu saja tau, aku kan sudah sering bilang bahwa apapun yang kau lakukan aku bisa tau termasuk apa yang baru saja kau lakukan tadi melihat ke arah para pasien profesor Erick itu. Jadi kedepannya kau jangan pernah coba-coba selingkuh dariku," jawab Fernando tanpa rasa bersalah.     

Viona langsung menghentikan langkahnya seketika mendengar perkataan sang suami, ia langsung mematung tanpa mau berjalan lagi sehingga membuat Fernando bingung.     

"Kenapa babe?" tanya Fernando bingung.     

"Coba ulangi perkataan terakhirmu tadi," jawab Viona ketus.     

"Perkataan yang mana,"ucap Fernando kembali.     

"Tadi yang kau bilang bahwa kau tau apa saja yang aku pikirkan, lalu kau bilang aku jangan apa..."     

"Jangan selingkuh dariku," sahut Fernando dengan cepat memotong perkataan Viona tanpa rasa bersalah .     

Viona tersenyum mendengar perkataan suaminya itu, perlahan ia membuka tas tangannya dan mencari sesuatu. Tak lama kemudian ia terlihat mengeluarkan sebuah benda berbentuk bulat berwarna emas yang ia berikan pada Fernando.     

"Apa ini?" tanya Fernando bingung sambil menatap benda yang baru saja diberikan Viona.     

"Open it," jawab Viona singkat.     

Tanpa bertanya lagi Fernando lalu berusaha membuka benda bulat yang ternyata cermin itu dan menatap pantulan wajah tampannya di dalam cermin itu.     

"Apa yang kau lihat?"tanya Viona pelan.     

"Diriku," jawab Ferando singkat.     

"Baguslah kalau kau bisa melihat dirimu," ucap Viona dengan cepat sambil tersenyum dan kembali melangkahkan kakinya menuju kantin rumah sakit.     

Fernando terdiam mendengar perkataan sang istri sambil memegang sebuah kaca, ia masih belum paham dan mengerti arah pembicaraan Viona. Karena melihat Viona semakin melangkah pergi meninggalkan dirinya, Fernando pun berlari menyusul Viona yang sudah hampir sampai di kantin yang sudah sepi itu. Pasalnya anak buah Fernando sudah mensterilkan area itu dari pengunjung yang lain.     

"Babe, sebenarnya apa maksud perkataanmu tadi. Aku belum mengerti sama sekali," tanya Fernando kembali.     

"Bukankah kau sudah melihat apa yang ada di kaca itu bukan,"jawab Viona dengan cepat.     

"Tentu saja sudah, setiap orang yang berkaca pasti akan melihat dirinya sendiri. Lalu korelasinya apa antara kaca, aku dan ucapanmu itu, aku tak paham," ucap Fernando kembali.     

Viona tersenyum mendengar perkataan Fernando, ia lalu meraih botol air mineral yang baru saja diambilkan oleh salah satu bodyguard dan meminumnya perlahan. Fernando yang sebenarnya sudah tidak sabar ingin mendengar perkataan sang istri hanya bisa diam menunggu istrinya selesai minum, walaupun sebenarnya ia sangat penasaran sekali. Tak lama kemudian Viona pun meletakkan botol minumannya di atas meja kembali dan menyeka bibirnya menggunakan tissu, ia lalu tersenyum melihat kearah Fernando yang masih berdiri di hadapannya.      

"Duduklah, atau kau mau bicara dalam posisi duduk seperti itu?" tanya Viona pelan sambil tersenyum.     

Tanpa bicara Fernando kemudian duduk di kursi yang ada dihadapan sang istri tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.      

"Baiklah aku akan bicara langsung ke poin tanpa melebar kemana-mana, tadi kau mengatakan padaku untuk jangan selingkuh karena kau bisa mengetahui apapun yang aku lakukan. Lalu pertanyaannya adalah, selama ini siapa di antara kita berdua yang sering sekali mengecewakan satu sama lain. Siapa yang sering membuat sakit hati satu sama lain, aku memang sudah tidak mau mengingat apa yang sudah terjadi di masa lalu Fernando. Apalagi yang berhubungan dengan wanita-wanita yang pernah mengisi hatimu bertahun-tahun yang lalu, namun kalau kau mengatakan hal seperti tadi kepadaku aku sangat tidak suka sekali. Karena kau tau sendiri bagaimana kesetiaanku padamu, dengan kau mengatakan hal itu sama saja kau meragukan kesetiaan dan kesucian cintaku," ucap Viona panjang lebar.      

"Aku yakin kau pasti sudah diberitahu oleh anak buahmu bahwa Natasya dan Nessie mendatangiku kemarin saat aku baru turun dari mobil, sebagai seorang wanita yang sudah sah menjadi istrimu seharusnya aku marah padamu Fernando karena wanita-wanitamu di masa lalu itu masih mengusik kehidupanku sekarang yang sudah menjadi istrimu. Tapi apa aku tak mempermasalahkan itu, karena aku yakin kau pasti akan mengurusnya dengan baik. Namun kalau kau mengatakan bahwa aku bisa berselingkuh, aku marah Fernando. Aku tak terima kau berkata seperti itu, memangnya aku wanita seperti apa yang bisa sesuka hati melabuhkan perasaan dan cintaku. Aku bukanlah seorang wanita yang bisa dengan mudah jatuh cinta, walaupun dulu aku berkali-kali mendapatkan kekecewaan darimu namun aku masih tetap setia padamu. Bahkan saat kau dengan sengaja membawa pulang seorang wanita jalang dan berciuman di depanku aku tak marah, aku hanya memendamnya seorang diri Fernando. Menyimpan dan memendamnya dalam tangis dan tak berniat untuk melakukan hal yang sama untuk membalasmu, kau tau kenapa aku tak mau membalasmu? karena aku tidak ada di level itu untuk menodai kesucian cintaku. Tapi kembali lagi saat kau berkata seperti itu hatiku merasa sakit dan kecewa, karena itu sama saja artinya kau tidak menganggap ketulusan dan kesucian cintaku dan itu sangat menyakitkan Fernando," imbuh Viona pelan.     

Fernando terdiam mendengar perkataan Viona ia tak menyangka ucapannya yang hanya gurauan itu dianggap sangat serius oleh sang istri, kedua matanya perlahan memerah.     

"Sorry, aku tak bermaksud seperti itu sayang aku tadi hanya…"     

"Aku tau mungkin pada awalnya kau tak ada niat ingin berkata seperti itu padaku, tapi tolong jangan ragukan kesetiaanku padamu Fernando. Aku hanya jatuh cinta sekali kepada seorang pria yang bernama Fernando Grey Willan, seorang pria menyebalkan, arogan dan pemarah. Dan tak pernah ada nama pria lain yang yang bisa menggantikannya baik sebelum dia datang atau setelah dia datang mengisi hatiku, karena dia adalah...huuekkk…"     

Viona langsung menutupi mulutnya dengan cepat dan tak bisa menyelesaikan perkataannya, karena tiba-tiba rasa mual itu kembali datang dan memaksa dirinya untuk mengeluarkan isi perutnya kembali. Tanpa pikir panjang Viona langsung berlari menuju wastafel yang ada di kantin itu, melihat Viona kembali muntah-muntah membuat Fernando akhirnya menyusul sang istri untuk membantunya. Dengan penuh kasih sayang Fernando memijat tengkuk Viona untuk membuatnya nyaman, setelah muntah hampir 5 menit akhirnya Viona menyudahi aktivitasnya yang melelahkan itu. Wajahnya pun langsung memucat seketika dengan mata memerah seperti orang menangis, Fernando pun langsung memeluk Viona erat penuh sesal karena sudah melukai hati istrinya.      

"Maaf babe...maafkan aku, aku bersalah. Aku minta maaf," ucap Fernando lirih sambil terisak.     

"Jangan hanya minta maaf, aku sudah bosan mendengarnya," jawab Viona pelan.     

"Maaf...aku hanya…"     

"Permisi tuan, maaf mengganggu. Itu ada Profesor Erick datang mencari anda berdua," ucap salah satu bodyguard tiba-tiba memotong perkataan Fernando.     

"Oh benarkah, baik kami akan menemuinya," jawab Fernando dengan cepat.     

"Baik tuan permisi," pamit sang bodyguard sambil menunduk.     

Fernando lalu melepaskan pelukan Viona dan merapikan rambut istrinya itu yang sudah basah terkena air, ia lalu mendaratkan ciuman di kening Viona dengan lembut.     

"Kau siap?" tanya Fernando pelan.     

"Huum," jawab Viona sambil tersenyum, walaupun ia masih kesal pada suaminya namun Viona berusaha untuk tak menunjukkannya dihadapan orang lain.      

Fernando dan Viona kemudian berjalan bersama menuju tempat profesor Erick yang sedang memegang kertas hasil pemeriksaan di meja tempat Viona dan Fernando duduk sebelumnya, saat melihat Fernando dan Viona datang profesor Erick langsung menghampiri Fernando dan memeluknya dengan erat.     

"Tuhan menjawab doamu tuan Fernando, Dia mengganti yang hilang dengan yang jauh lebih baik. Selamat sepertinya istrimu mengandung bayi kembar," ucap Professor Erick pelan sambil tersenyum bahagia saat memeluk Fernando.     

"Apa..kembar...Viona...bayiku dua??"     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.