You Are Mine, Viona : The Revenge

Batu loncatan Natasya



Batu loncatan Natasya

0Brian kemudian menceritakan apa yang ia dengar dari tetangga Amelia Smith mengenai peristiwa bunuh diri Lucia, Viona yang awalnya bergairah sekali karena sudah terpancing oleh Fernando tiba-tiba diam membisu saat sang bodyguard mulai bercerita.     
0

"Dasar bodoh, bukannya bertobat dan berbuat baik. Ini malah memilih jalan pintas untuk mati," ucap Fernando dingin setelah Brian selesai bicara.     

"Babe…"     

"Memang begitu sayang, harusnya Lucia itu bertobat dan kembali menjadi manusia yang baik. Dia seharusnya menjauhi si sumber masalah Amelia Smith itu dan melanjutkan hidupnya kembali, aku yakin masih ada pria baik yang mau menerimanya kalau ia benar-benar berubah," sahut Fernando ketus memotong perkataan Viona.     

"Apa keluarganya tau kalau Lucia sudah meninggal Brian?"tanya Viona pelan.     

"Sepertinya tau nyonya, akan tetapi mereka tak peduli. Sejak skandal video seksnya tersebar keluarga Lucia memutuskan hubungan dengannya, oleh karena itu ia tinggal bersama Amelia Smith. Saya rasa salah satu sebab ia memilih mengakhiri hidupnya karena ia dibuang oleh keluarganya nyonya," jawab Brian dengan cepat.     

"Dasar keluarga brengsek!!!" umpat Viona tiba-tiba.      

Fernando dan Brian langsung menoleh ke arah Viona saat mendengar perkataan kasar yang baru saja terlontar dari bibir Viona itu.     

"Babe…"     

"Seandainya kedua orang tuanya mau menerima suster Lucia dengan tangan terbuka pasti tak akan seperti ini ceritanya, sebagai orang tua harusnya mereka bisa menenangkan putrinya. Seharusnya bisa membawa putrinya kembali di jalan yang benar, bukan mengusirnya dan memutuskan hubungan seperti ini. Itu sangat menyakitkan, orang yang pantas disalahkan adalah kedua orang tua suster Lucia dalam hal ini," ucap Viona dengan penuh emosi.     

Fernando yang akan bicara langsung menutup rapat mulutnya, ini adalah pertama kali ia melihat Viona marah-marah seperti ini. Justin bahkan yang sejak tadi diam langsung menutup mulutnya menggunakan satu tangan, ia benar-benar tak percaya kalau sang nyonya bisa bicara seperti itu. Sementara itu Brian yang tak mengenal dekat Viona hanya bisa diam dan tak berkomentar apa-apa saat sang nyonya bicara.     

Setelah bicara panjang lebar tak lama kemudian Justin membawa Brian pergi meninggalkan apartemen Fernando, Fernando yang mengantar kepulangan Brian masih berdiri di depan lift pribadinya. Sementara itu Viona nampak berdiri di jendela kaca besar yang menampilkan pemandangan indah sepertiga kota Ottawa, cahaya lampu yang menyala memberikan keindahan yang menakjubkan.      

"Ayo makan, kalian belum makan malam bukan," bisik Fernando pelan mengajak Viona makan malam, sambil melingkarkan tangannya di perut Viona dari belakang.     

"Kasihan Lucia," jawab Viona lirih.     

"Kenapa kau kasihan pada wanita gila itu sayang, dia sudah berbuat jahat pada keluarga kita," sahut Fernando dengan cepat.     

"Yang jahat adalah dokter Ammy pemuja rahasiamu yang sakit jiwa itu, aku yakin suster Lucia hanya dipengaruhi saja oleh dokter Ammy. Pada awalnya suster Lucia cemburu pada dokter Cecilia yang menikah dengan Andrew dan kemudian memusuhi dokter Cecilia, dokter Ammy yang tau aku dekat dengan dokter Cecilia memanfaatkan kesempatan itu. Ia akhirnya mengajak suster Lucia bekerja sama untuk merebutmu dariku,aku yakin itu," ucap Viona pelan membuat asumsi sendiri.     

"Tapi Lucia sudah cukup dewasa untuk tau mana yang benar dan mana yang salah babe, jadi dalam kasus ini bukan hanya Amelia Smith saja yang bersalah. Akan tetapi Lucia juga, seandainya saja dia tidak mengikuti apa yang diperintahkan oleh Amelia Smith mungkin ia tidak akan bernasib seperti ini," jawab Fernando lembut sambil meraba-raba perut Viona.     

Viona terdiam mendengar perkataan Fernando, ia tak bisa berkata apa-apa lagi karena yang dikatakan oleh suaminya itu benar. Lucia sudah cukup dewasa untuk tau mana yang benar dan mana yang salah, saat sedang melamun tiba-tiba Fernando dan menggendongnya menuju ke sofa yang ada di dekat meja makan.      

"Kau harus makan, anak-anak pasti lapar," ucap Fernando sambil tersenyum.     

"Memangnya apa yang sudah kau masak?"tanya Viona dengan cepat.      

"Makanan kesukaanmu," jawab Fernando dengan cepat.     

"Apa cepat katakan,"rengek Viona merajuk.     

"Ya sudah ayo ke meja makan, kita ambil makanannya lalu kembali ke sofa untuk makan," sahut Fernando kembali sambil mengulurkan tangannya kembali agar Viona bangun dari sofa.     

Tanpa bicara Viona menerima uluran tangan sang suami, mereka lalu berjalan menuju ke meja makan yang tak jauh dari tempat mereka berada saat ini. Sesampainya di meja makan senyum Viona mengembang saat melihat banyak makanan anak kesukaannya sudah tersaji di atas meja, Foie Grass, Caviar yang disajikan diatas daging steak terbaik benar-benar menggugah selera.     

"Koki dari mana yang kau datang kan kali ini?"tanya Viona dengan cepat.     

"Aku yang masak babe, kau tak percaya?"tanya balik Fernando pura-pura marah.     

"Kalau kau menyombongkan dirimu bisa mencari jutaan dollar dalam waktu satu hari aku percaya, namun kalau kau mengatakan sudah memasak semua makanan ini aku sangat tidak percaya," jawab Viona sambil tersenyum.      

Fernando tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan sang istri, ia kemudian mencium keningnya dengan lembut sambil membelai rambut Viona yang sudah mulai panjang. Ia lalu mengisi piring Viona dengan berbagai makanan mewah itu dan membawanya ke sofa, selama ini Fernando sangat tidak menyukai jika makan tidak pada tempatnya. Oleh karena itu tadi Viona sempat terkejut ketika Fernando mengatakan bahwa mereka akan makan malam di sofa, dengan lahap Viona mulai memakan Foie Grass yang sudah ditaburi sedikit black paper. Ia juga memakan daging steik yang sudah di potong-potong oleh Fernando, dengan mulut menu makanan Viona memuji semua makanan yang diberikan oleh Fernando itu. Melihat Viona makan dengan sangat lahap membuat Fernando tersenyum, usahanya untuk memaksa seorang koki bintang 5 yang ada di hotel terbaik di ottawa tak sia-sia karena ternyata istrinya sangat menyukai hasil masakannya. Fernando sendiri memilih makan masakan buatannya yaitu lobster yang sudah dipanggang dan diberi taburan keju, ia tak mau mengganggu acara makan Viona.     

Sementara itu di kediaman Andy Kwan nampak terjadi obrolan serius antara sang tuan rumah Andy Kwan dan istri barunya Natasya, mereka baru saja bercinta tanpa henti selama hampir dua jam. Walaupun usia Andy Kwan tak muda lagi tapi gairahnya tak padam, apalagi saat ini ia memiliki seorang istri muda yang cantik dan seksi.     

"Kau benar-benar akan menepati janjimu kan honey?"tanya Natasya manja.     

"Tentu saja, masalah itu mudah bagiku," jawab Andy Kwan sesumbar.     

"Aku percaya padamu sayang, aku benar-benar percaya," sahut Natasya kegirangan.     

"Kalau begitu ayo layani aku lagi, puaskan aku lagi sayang," bisik Andy Kwan dengan nafsu yang kembali memuncak.     

"Tapi kita baru selesai…"     

"Ayo sayang, aku ingin merasakan vaginamu lagi. Cepat puas akan aku," ucap Andy Kwan dengan suara parau, ia benar-benar bernafsu sekali.      

Meminum obat perangsang benar-benar membuat Andy Kwan menjadi perkasa diatas ranjang, dengan menahan jijik Natasya mulai merangkak diatas tubuh suami tuanya itu. Ia lalu meraih kejantanan suaminya yang sudah mulai berkerut itu lalu ia masukkan kedalam vaginanya, Natasya melakukan woman on top ketika bercinta dengan suami barunya. Alasannya ia lebih menyukai posisi ini, padahal sebenarnya ia tak mau terlalu lama di tindih suaminya yang pantas menjadi ayahnya itu.     

"Akhhh akhhh Fernando...aku melakukan ini untuk mendapatkanmu lagi, kau pasti jadi milikku lagi Fernando...."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.