You Are Mine, Viona : The Revenge

Viona\'s under control



Viona\'s under control

1Fernando memejamkan kedua matanya saat ia mendapatkan service terbaik dari Viona yang belum pernah ia rasakan sebelumnya itu, dulu saat tinggal di apartemen penthouse Fernando pernah memaksa Viona untuk melakukan apa yang sedang saya lakukan saat ini sehingga membuat mereka bertengkar. Namun malam ini tanpa ia pinta Viona sudah berinisiatif sendiri dan hal itu benar-benar membuat Fernando hampir gila, ia benar-benar merasakan kenikmatan luar biasa.     1

Walaupun dulu sudah sering merasakan blow job dari para wanita terdahulunya, namun saat yang melakukan itu adalah Viona ia benar-benar tak bisa berkata-kata. Malu-malunya Viona saat sedang mengulum kejantanannya benar-benar membuat Fernando seperti sedang di atas langit ketujuh, belum lagi saat Viona menjilati batang kejantanannya yang mirip seperti saat ia menjilati es krim. Aneh namun nikmat, itulah yang Fernando rasakan saat ini.      

"Akhhh...babe.."     

"Kau hebat akhhh Viona...aku akhhh"     

"Akhhh jangan kena gigimu sayang,"      

"Babe akhhhh…"     

Suara erangan Fernando keluar dari mulutnya merespon apa yang sedang Viona lakukan, Viona yang tak tau bagaimana teknik untuk melakukan blow job hanya menjilat-jilat saja sambil sesekali mengulum batang kejantanan suaminya di dalam mulut. Ia tak tau cara lain untuk melakukan variasi yang lain, namun yang Viona tau saat ini adalah Fernando sangat menikmati apa yang sedang ia lakukan.      

Sesekali Viona mencuri pandang ke arah Fernando yang sedang mengangkat wajahnya ke langit-langit sambil memejamkan kedua matanya, sesekali ia menutup mulutnya agar suara desahannya tidak terlalu terdengar keras. Setelah melakukan blow job sesuai kemampuannya Viona kembali ingin menguasai Fernando, dengan perlahan ia naik ke atas tubuh sang suami sembari membuka kedua pahanya lebar. Dalam posisi yang sedang Viona lakukan saat ini membuat vaginanya terbuka, viona yang sudah horny sejak masuk kamar tanpa ragu langsung menggesekkan vaginanya yang sudah basah ke batang kejantanan Fernando yang sudah dalam posisi tidur. Viona bisa saja memasukkan kejantanan Fernando dalam dirinya, namun ia belum mau melakukan itu. Viona menggesek-gesek vaginanya ke batang kejantanan sang suami yang sudah berdenyut-denyut, Fernando benar-benar tak bisa menahan dirinya lebih lama lagi.      

"Babe akhh...siapa yang mengajarimu seperti ini," ucap Fernando menceracau, malam ini ia dibuat gila oleh Viona yang sedang menggesekkan vaginanya di batang kejantanannya yang sudah sangat keras diatas perutnya yang basah akan keringat.     

"Kau akhhh kau yang membuatku liar," jawab Viona terbata-bata sambil terus maju mundur menggesekkan vaginanya, gerakan maju mundur pinggulnya itu membuat klitorisnya tersentuh batang penis Fernando dan itu membuatnya ikut menggila.     

"Vioaaaaakhhh kau benar-benar, stop aku bisa keluar tanpa memasukimu kalau begini caranya akhhhh…"      

Fernando menggigit tangannya untuk menenangkan diri agar tak mencapai puncaknya, ia tak mau Viona menang dalam permainan kali ini. Akan tetapi karena terus menerus mendapatkan stimulasi yang luar biasa dari Viona ia benar-benar tak bisa menjaga dirinya lagi.     

"Do it Fernando akhhh..aku juga aakhhh Fernandoooo akhhh," Viona menjerit keras saat mencapai klimaks, cairan putih susu keluar dari vaginanya mengalir membasahi kejantanan Fernando.     

Sementara itu Fernando yang merasakan kalau spermanya sudah hampir keluar segera bertindak cepat, ia bangun dan mengangkat tubuh Viona yang sudah lemas itu. Dalam satu gerakan Fernando memasukan kejantanannya kedalam vagina Viona yang membuat Viona memekik cukup keras, ia yang baru saja mendapatkan klimaks yang luar biasa tiba-tiba merasakan sesak kembali di     

dalam vaginanya saat Fernando sudah memasukkan kejantanannya yang sudah basah karena cairan pelumas dan cairan klimaks Viona.     

"Ak...akhhh aku tak mungkin kalah darimu sayang, aku akhhhh!!!"      

Baru beberapa kali Fernando mengherankan panggulnya naik turun memacu Viona dari bawah, ia sudah mencapai puncak kenikmatan. Rahim Viona kembali penuh dengan sperma hangat yang baru saja menyembur dari kejantanan Fernando yang berdenyut, Viona memejamkan kedua matanya saat merasakan cairan hangat itu memasuki tubuhnya.      

Viona yang sudah kehabisan tenaga pasca permainan liarnya nampak berbaring diatas tubuh Fernando yang kekar dibawahnya, baru kali ini ia mencapai puncak kenikmatan tanpa menyatu dengan Fernando. Hanya dengan menggesek-gesekkan vaginanya saja, namun ia benar-benar sangat lelah. Sementara itu Fernando dibawah tubuh Viona terlihat sangat puas, ia masih bisa menyelamatkan harga dirinya di depan Viona. Dimana ia masih sempat mengeluarkan spermanya di dalam vagina Viona walaupun hanya dengan beberapa kali gerakan maju mundur saja, namun itu jauh lebih baik ketimbang ia mengeluarkan spermanya diatas perut. Itu adalah sebuah aib yang sangat memalukan bagi dirinya, oleh karena itu tadi ia langsung memasukkan kejantanannya kedalam vagina Viona.     

"Kau benar-benar liar babe, aku nyaris kau buat kalah," ucap Fernando pelan dengan terbata-bata.     

"Aku lelah, keluarkan penismu dari tubuhku Fernando. Rasanya sesak sekali," jawab Viona menceracau, saat ini Fernando memang masih membiarkan kejantanannya ada dalam vagina Viona. Ia belum berniat mencabutnya karena kejantanannya itu masih dalam ukuran maksimalnya dan tentu saja akan membuat Viona merasa tak nyaman.     

"Permainanmu mungkin sudah selesai sayang, tapi tidak denganku,"bisik Fernando pelan sembari mulai menggerakkan kembali pinggulnya dari bawah tubuh Viona.     

"Aku akhhh...aku lelah sekali," jawab Viona terbata sambil menggigit bibir bawahnya karena kembali merasakan nikmat yang tiada tara, bercinta dalam posisi seperti ini benar-benar memberikan kenikmatan yang maksimal untuknya karena kejantanan Fernando masuk semuanya kedalam tubuhnya dan itu memberikan kenikmatan tersendiri. Apalagi saat Fernando berhasil menyentuh bagian terdalam dari dirinya, sedikit rasa sakit yang luar biasa nikmatnya.     

"Aku yang bergerak, kau tenang saja. Nikmati permainanku," ucap Fernando dengan cepat sambil menyesap salah satu payudara Viona.     

Viona yang dipacu dari bawah seperti ini merasakan kedua lututnya tak bisa bertahan lebih lama lagi, ia mulai beberapa kali ambruk diatas tubuh Fernando karena tak bisa menahan kakinya yang sudah lemas.     

"Aku lelah babe…" sahut Viona pelan dengan nafas terengah-engah.     

"Kita ganti posisi, aku rasa posisimu ini tak nyaman," jawab Fernando pelan sambil menggerakkan pinggulnya ke arah tubuh Viona sehingga membuat semua kejantanannya masuk kedalam tubuh Viona.     

"Akhhhh sakit...jangan terlalu dalam, aku sedang hamil Fernando," ucap Viona pelan sambil mencengkram punggung Fernando dengan kuat.     

Mendengar perkataan Viona membuat Fernando langsung sadar, ia lalu mengeluarkan kejantanannya dengan cepat dari tubuh Viona. Dengan perlahan Fernando menurunkan tubuh Viona dari atas tubuhnya, setelah itu ia meraih satu kaki Viona dan ia letakkan di pundaknya. Dengan posisi seperti ini Fernando bisa melakukan penetrasi yang lebih dalam walaupun tak sedalam saat bercinta dengan gaya woman on top, tapi setidaknya dalam posisi ini Viona tak akan merasakan lelah karena dirinyalah yang akan bekerja.     

Tak lama kemudian Fernando kembali menggerakkan tubuhnya maju mundur memacu Viona, kedua payudara Viona terlihat indah saat naik turun mengikuti gerakan tubuh Fernando.      

"Aku mencintaimu Viona," ucap Fernando lirih seraya terus menggenjot tubuhnya diatas Viona.     

"A-aku juhaaa akhh Fernando…"     

"Ok aku tau, bersiaplah aku akan mencapai klimaks lagi" jawab Fernando dengan cepat memotong perkataan Viona, ia sepertinya tau kalau Viona mulai kelelahan.     

Dengan gerakan cepat Fernando memacu tubuhnya saat akan mencapai klimaks, walaupun sebenarnya gerakannya saat ini sudah tak secepat biasanya mengingat Viona sedang hamil. Namun tetap saja Viona bisa merasakan kenikmatan gerakan Fernando saat akan mencapai klimaks.      

"Babeee aku mencintaimuuu,"     

Pekikan Fernando terdengar keras berbarengan dengan tembakan sperma hangatnya yang kembali memenuhi rongga kewanitaan Viona.     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.