You Are Mine, Viona : The Revenge

Jeritan hati



Jeritan hati

0Di kantor polisi Natasya yang masih belum sepenuhnya sadar dari pengaruh alkohol terlihat mengumpat kata-kata kasar kepada para polisi yang menahannya, sementara itu di ruangan lain terlihat seorang pengacara yang dibayar oleh Andy Kwan berusaha untuk memberikan keterangan kepada para polisi dalam upaya pembebasan Natasya. Walau bagaimanapun Natasya saat ini adalah istri dari Andy Kwan, oleh karena itu sang pengacara berusaha untuk mengeluarkan Nyonya muda itu.      
0

Saat keadaan kantor polisi sedang sibuk karena tertangkapnya Natasya, datanglah Cecilia yang ingin menjemput Andrew karena mereka sudah berjanji ingin nonton film bersama di bioskop. Saat Cecilia masuk ke dalam rumah sakit Natasya tak mengalihkan pandangannya sama sekali dari Cecilia, pasalnya saat ini Cecilia tengah membawa jas dokter yang memiliki name tag Rumah Sakit Global Bros. Walaupun kesadaran Natasya belum 100% kembali namun ia bisa melihat dengan jelas tulisan nama rumah sakit di jas dokter yang dibawa Cecilia.     

"Hai dokter cantik sedang apa kau di kantor polisi ini, memangnya rumah sakit tempatmu bekerja itu sekarang membuka cabang di tempat ini?" tanya Natasya dengan suara keras pada Cecilia yang ada di depannya.      

"Maaf maksud anda apa?" tanya balik Cecilia dengan ramah, ia tak tahu kalau Natasya masih dalam pengaruh alkohol.      

"Rupanya semua dokter di rumah sakit itu pintar sekali berakting, aku rasa kau adalah dokter yang pintar seharusnya kau mengerti dengan maksud perkataanku tadi," jawab Natasya dengan cepat sambil tertawa lebar.     

"Pintar berakting, apa maksudmu nona? apakah anda mengenal dokter lain di rumah sakit kami, kenapa anda bisa bicara seperti itu mengenai kami para dokter di rumah sakit Global Bros pintar berakting?" tanya Cecilia kembali terbawa emosi.     

"Sstttt stttttt…"      

Andrew yang menyadari kehadiran sang istri langsung berlari mendekati Cecilia yang sedang berdebat dengan Natasya, ia langsung menarik sang istri masuk ke dalam ruangan kerjanya yang tak jauh dari tempatnya berada saat ini.     

"Kenapa kau menarikku seperti ini Andrew, aku harus membuat perhitungan dengan wanita itu. Berani-beraninya ia berbicara seperti itu tentang kami para dokter di rumah sakit Global Bros," ucap Cecilia kesal ia terbawa emosi karena perkataan Natasya.     

"Dia sedang terpengaruh alkohol, kalau kau meladeninya maka kau akan buang-buang energi,"jawab Andrew lembut mencoba untuk menenangkan sang istri saat mereka sudah sampai di ruangan pribadinya sebagai kepala polisi di kantor polisi itu.     

"Memangnya dia siapa, kenapa dia tau rumah sakit Global Bros?"tanya Cecilia bingung.     

"Tentu saja dia tau, lihatlah jas dokter yang kau bawa ini terpampang nyata nama rumah sakit Global Bros. Semua orang yang melihatnya juga pasti akan bisa membacanya sayang," jawab Andrew gemas sambil mencubit pipi Cecilia.     

Cecilia tertawa mendengar perkataan sang suami ia menyadari kebodohannya, karena Andrew masih ada pekerjaan yang tak bisa ditinggal Cecilia memutuskan untuk menunggu sang suami dengan membawa artikel di ponselnya sambil duduk di sofa yang ada di ruangan Andrew.      

"Pantas saja dua hari ini dokter Viona gak terlihat di rumah sakit, ternyata sedang honeymoon rupanya," ucap Cecilia pelan sambil menatap sebuah artikel gosip di Instagram.     

Saat sedang membaca-baca artikel yang lain tiba-tiba nama dokter Louisa muncul di layar ponsel yang dipegang oleh Cecilia, tanpa pikir panjang ia pun mengangkat panggilan masuk dari teman baiknya itu.     

"Celine…"     

"Heh, kenapa kau memanggilku dengan nama itu. Bukan ke aku sudah bilang untuk tak memanggilku menggunakan nama asliku itu, panggil saja dengan nama tengahku Cecilia,"ucap Cecilia memotong perkataan dokter Louisa.     

"Hehehehe aku rindu mendengarmu marah-marah seperti ini Cecil, maka dari itu aku memanggilmu dengan nama depanmu," jawab dokter Louisa di ujung telepon.     

"Aku juga rindu padamu, rumah sakit terasa sangat sepi tanpa ada kalian. Apalagi sekarang dokter Viona sang honeymoon, wah semakin sepi saja rumah sakit Lou," sahut Cecilia dengan suara parau, ia dan dokter Louisa sepakat untuk tak memanggil dengan sebutan dokter. Mereka ingin lebih akrab dari sebelumnya, oleh karena itu mereka memilih memanggil nama satu sama lain.     

"Wah benarkah dokter Viona honeymoon, pasti sangat menyenangkan," celetuk dokter Louisa pelan.     

"Iya, akh aku jadi rindu liburan," sungut Cecilia sambil memajukan bibirnya.     

"Hahahaha ajaklah Andrew liburan Cecilia, kalian selalu sibuk. Sisakan waktu untuk berlibur Cecil," ucap dokter Louisa kembali.     

"Aku ingin, tapi suamiku kau tau sendiri bukan. Polisi itu sangat sibuk sekali, aku tak bisa mengajaknya secara tiba-tiba. Harus direncanakan jauh-jauh hari," jawab Cecilia mengungkapkan isi hatinya pada dokter Louisa.      

Diujung telepon dokter Louisa yang sedang duduk bersandar di tubuh profesor Frank tersenyum kecut mendengar perkataan teman baiknya itu, niatnya untuk memberitahukan kabar bahagianya dengan profesor Frank pun terpaksa ia tunda.      

"Jangan sedih seperti itu Cecil, itu adalah bagian dari pekerjaan suamimu. Menjadi seorang polisi bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, hidup mereka diabdikan untuk masyarakat. Seharusnya kau bangga menjadi pendamping dari seorang pelayan masyarakat seperti Andrew, aku yakin suatu saat kalian pasti akan bisa menikmati waktu liburan seperti yang lainnya percaya padaku," ucap dokter Louisa lembut.     

"Amin, aku percaya itu Lou. Kadang itu juga yang masih membuatku merasa sedih, karena suamiku terlalu sibuk alhasil sampai sekarang kami belum mendapatkan anak. Kualitas hubungan sex kami pun tidak sebaik seperti yang dipikirkan orang-orang, disaat pulang kerja Andrew pasti sudah lelah. Kalaupun ia tidak lelah semisal kami bercinta kualitas spermanya pasti tidak akan bagus, itulah yang membuatku belum bisa hamil sampai sekarang ini. Padahal kami berdua sehat Loh, aku dan Andrew sudah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh di dokter obgyn yang yang aku kenal tapi nyatanya sampai sekarang aku belum juga hamil," jawab Cecilia terisak.     

"Anak itu titipan Tuhan Lou, Tuhan akan memberikannya padamu disaat kau sudah siap. Mungkin saat ini kau dan Andrew masih diminta untuk berpacaran terlebih dahulu, menikmati masa muda kalian. Jadi jangan terlalu dipikirkan Cecil, kalau misalkan kalau terlalu memikirkannya justru kau akan menjadi lebih stress sayang. Lebih baik jalani saja seperti biasanya jangan terlalu dipikirkan, aku yakin Tuhan pasti akan memberikannya pada kalian berdua. Aku yakin itu Cecil, kalian berdua orang baik," sahut dokter Louisa dengan cepat, ia merasa sedih mendengar perkataan Cecilia. Pasalnya ia sendiri pun juga pernah ada dalam posisi Cecilia yang sangat mengharapkan anak.      

Mendengar perkataan dokter Louisa di ujung telepon membuat Cecilia justru menangis, ia menangis haru karena dikuatkan seperti itu oleh sang sahabat yang ia tahu juga mengalami hal yang sama dengan dirinya. Menanti cukup lama kedatangan buah hati, walaupun sekarang ia sudah memiliki malaikat kecil di dalam rahimnya.      

Tanpa Louisa sadari di balik pintu Andrew mendengar semua percakapannya dengan dokter Louisa, Andrew terlihat menundukkan kepalanya saat mendengar tangisan Cecilia yang menginginkan bayi darinya.      

"Maafkan aku Cecil, aku belum bisa memberikanmu seorang anak. Aku belum siap memiliki anak darimu," ucap Andrew dalam hati, selama ini Andrew memang selalu menjaga dirinya untuk tak menghamili Cecilia.      

Andrew hanya akan berhubungan seks dengan Cecilia ketika Cecilia tidak dalam masa subur, Andrew belum siap memiliki keturunan dengan Cecilia disaat dalam hati terdalamnya masih tersimpan nama Viona. Melupakan sang cinta pertama yang membuatnya tergila-gila benar-benar tak mudah.     

"Akan lain ceritanya jika aku menikahimu Vio,"      

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.