You Are Mine, Viona : The Revenge

Penyelidikan sang asisten



Penyelidikan sang asisten

0Saat malam tiba di mansion baru Fernando sedang berlangsung pesta barbeque di halaman belakang, Fernando memang tak memanggil koki untuk acara ini. Ia hanya memerintahkan para pelayan di rumahnya untuk acara ini, berbagai jenis daging dan minuman tersedia untuk semua orang. Fernando memerintahkan gerbang depan dikunci dan meminta semua bodyguard yang berjaga untuk makan bersama, mereka diperbolehkan makan dan minum sepuasnya asal tidak merokok. Viona sangat anti dengan asap rokok.      
0

"Aku senang sekali melihat anak-anak makan seperti itu," ucap Fernando pelan sambil memakan potongan steak yang baru saja diberikan oleh Teddy.      

"Sering-seringlah seperti ini, setidaknya dengan ini hubungan kalian akan menjadi lebih akrab," jawab Viona lembut.     

"Kami memang sudah akrab babe, hampir sepuluh tahun bersama dengan mereka bukankah sudah sangat akrab," sahut Fernando dengan cepat tanpa rasa bersalah.      

"Maksudku seringlah adakan acara makan bersama seperti ini, setidaknya dengan makan bersama seperti ini hubungan di antara mereka satu sama lain semakin solid begitu juga denganmu. Mereka bukan hanya menganggapmu sebagai atasan saja yang harus dihormati tetapi juga menganggapmu seperti kakak yang memang seharusnya mereka patuhi." Viona berbisik sambil menjewer telinga Fernando.      

"Sakit babe," ucap Fernando pelan sambil menyentuh telinganya yang baru saja dijewer oleh Viona.     

"Makanya saat aku sedang bicara serius jangan bergurau seperti itu," sengit Viona dengan suara meninggi.     

Melihat sang istri marah membuat Fernando tersenyum, dengan perusahaan ia meraih tubuh Viona dan memeluknya dengan erat.     

"Selama aku tinggal di istana ketika aku memutuskan hidup mandiri berpisah dengan Daddy ketika umurku delapan belas tahun, para bodyguard yang bekerja kepadaku masih setia sampai saat ini. Tak ada satupun yang mengkhianatiku, mereka rata-rata ikut denganku sampai batas usia mereka tak mampu bekerja lagi. Jadi kau tak usah khawatir tentang itu sayang, mereka adalah para pekerja yang setia padaku dan aku tau cara memperlakukan mereka babe. Kau tak usah khawatir, mereka tak akan pernah mengkhianatiku," ucap Fernando pelan, ia tau kemana arah perkataan Viona yang sebenarnya.     

"Kau yakin sekali kalau mereka tak akan berkhianat, atas dasar apa kau seyakin itu?"tanya Viona penasaran.     

"Karena aku memberikan gaji besar dan makan enak ada mereka hahahahah." Fernando kembali berkelakar menggoda Viona yang terlihat sangat serius.      

Bug     

Bug     

Viona memukul dada Fernando berkali-kali, ia sangat kesal karena Fernando tak mau serius dengan dirinya.     

"Ok ok maafkan aku, maaf maaf jangan pukul aku lagi. Tanganmu nanti sakit sayang," ucap Fernando lembut sambil meraih tangan Viona dengan cepat dan menciumnya dengan penuh cinta.     

"Aku sedang serius kau selalu menggodaku, aku kesal padamu," sahut Viona merajuk.     

Fernando kembali mengeratkan pelukannya pada tubuh Viona, saat merasakan kalau istrinya akan marah kembali pada dirinya.     

"Saat anak kita dewasa nanti aku akan membiarkan dirinya membangun kerajaannya sendiri dengan pengikut yang setia seperti mereka, aku akan pastikan anak-anak kita tak kekurangan apapun," ucap Fernando lembut sambil meraba perut Viona.     

Mendengar Fernando membicarakan bayi mereka membuat Viona langsung teringat akan Natasya, berita tentang kematian Andy Kwan yang ia baca tadi sore sedikit mengganggunya.     

"Anak kita, mereka akan lahir dengan selamat bukan?"tanya Viona lirih.     

Deg     

Pertanyaan Viona bagai sebuah pukulan keras yang mendarat di dada Fernando, dengan cepat ia melepaskan pelukannya dari Viona dan menatap Viona tajam tanpa berkedip.      

"Tentu saja anak-anak kita akan lahir dengan selamat tanpa kurang suatu apapun, kenapa kau bicara seperti itu Vio?"tanya Fernando dingin, Fernando baru akan benar-benar marah saat ia sudah memanggil Viona dengan nama aslinya saat berbicara bukan dengan panggilan sayang.     

"Aku membaca artikel tentang kematian Andy Kwan yang sudah menikahi Natasya, kemarin saat Andy Kwan masih hidup saja ia berani mendatangi aku di apartemen. Lalu bagaimana dengan sekarang disaat suaminya sudah meninggal, aku tak mau kehilangan anakku lagi Fernando. Aku ingin melahirkan mereka, membesarkan mereka dan menjaga mereka seperti wanita lainnya. Aku hanya ingin melihat anak-anakku tumbuh dewasa Fernando, aku tak mau kehilangan anak lagi," jawab Viona lirih mengutarakan apa yang mengganggu pikirannya sejak sore tadi.     

"Dengarkan aku baik-baik babe, aku akan melakukan apapun untuk melindungimu dan anak-anak kita jadi kau tak usah khawatir tentang hal itu. Tak akan kubiarkan siapapun untuk bisa menyakitimu lagi, masalah Natasya kau tak usah khawatir. Aku sudah mempunyai rencana khusus untuknya," sahut Fernando dengan cepat.     

"Ingat apa pesan Profesor Erick padamu sebelumnya, jangan pernah berpikir terlalu berat. Kau harus tetap tenang, bukan hanya untuk dirimu sendiri akan tetapi untuk kedua anak kita juga," imbuh Fernando kembali menambahkan perkataannya yang sebelumnya sambil menyentuh perut Viona.     

"Huum, aku percaya padamu. Selesaikan secepatnya masalah ini, aku ingin hidup tenang bersamamu," ucap Viona jujur dengan mata berkaca-kaca.     

Fernando kembali memeluk Viona dengan erat tanpa rasa malu di hadapan anak buahnya yang sedang berpesta barbeque, ia bersumpah dalam hati untuk tak membiarkan siapapun mendekati Viona kembali. Justin dan Harry yang sejak tadi mendengar percakapan Fernando dan Viona hanya bisa diam, mereka berdua merasa kasihan kepada sang tuan dan nyonya mereka yang selalu diganggu oleh parasit-parasit dari masa lalu Fernando yang tak bisa move on.     

"Kali ini kita tak boleh gagal Harry, aku tak tega pada Nyonya. Dia pasti sangat ketakutan," bisik Justin pelan.     

"Iya aku tau, Nyonya bukanlah orang yang suka mengeluh sebenarnya. Dan kalau ia sudah mengeluh seperti ini pasti ia sangat ketakutan, tak ada satupun wanita didunia ini yang mau kehilangan anak untuk kesekian kali begitupun Nyonya. Maka wajar saja kalau ia menjadi ketakutan saat mengetahui Natasya masih berkeliaran di luar sana,"ucap Harry lirih sambil menatap Viona dan Fernando dengan penuh iba.     

"Maka dari itu kita tak boleh gagal kali ini, ya sudah lebih baik kita bekerja sekarang Harry. Kita tak boleh terlalu lama bersantai, kita tak tau apa yang sedang dilakukan musuh diluar sana," sahut Justin dengan cepat sambil beranjak bangun dari kursinya.      

"Aku mengerti, ya sudah ayo kita ke ruang kerja. Biarkan yang lain bersenang-senang, begitu juga Tuan." Harry berkata lirih merespon perkataan Justin.     

Justin tersenyum mendengar perkataan Harry, ia pun kemudian berjalan pelan masuk ke dalam rumah meninggalkan pesta barbeque itu. Teddy yang standby di belakang Fernando hanya menganggukkan kepalanya perlahan saat melihat Justin dan Harry berjalan masuk ke dalam rumah, ia tau kedua asisten terbaik Fernando itu ingin kembali bekerja.     

Sesampainya di ruang kerja justin dan Harry langsung fokus pada laptop masing-masing, mereka sudah tau apa yang harus dikerjakan tanpa bertanya lagi satu sama lain. Harry yang pandai melacak keberadaan orang menggunakan kemampuannya itu untuk melihat ada siapa saja di kediaman Andy Kwan saat ini, sementara itu Justin langsung memantau semua harta dan uang Andy Kwan. Ia harus memastikan semua uang milik Andi Kwan masih dalam jumlah yang aman karena jika terjadi pengurangan yang signifikan ia khawatir kalau Natasya sudah menggunakan uang milik Andy Kwan untuk menyusun rencana baru, ketika baru saja bernafas lega tiba-tiba Justin dikagetkan oleh Harry yang menggedor mejanya.     

"Lihat ini Justin," ucap Harry dengan suara meninggi.     

Tanpa bicara Justin lalu mendekati Harry, ia langsung menatap laptop milik Harry dengan serius.      

"Shit, wanita gila itu tak main-main rupanya!!"pekik Justin penuh emosi saat berhasil mengetahui apa yang sedang Natasya lakukan saat ini di rumah Andy Kwan.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.