You Are Mine, Viona : The Revenge

Proyek rahasia Fernando



Proyek rahasia Fernando

0Justin dan Harry benar-benar tak percaya saat mengetahui apa yang Natasya lakukan saat ini, Harry berhasil meretas beberapa kamera CCTV di sekitar halaman kediaman Andy Kwan. Dari hasil retasan CCTV itu, mereka menemukan fakta baru bahwa Natasya tengah mengundang rival-rival bisnis Fernando datang ke rumahnya dan hal ini membuat Justin serta Harry naik darah.     
0

Pasalnya rival-rival bisnis Fernando itu sedang berusaha menggagalkan rencana Fernando untuk membuat hutan tropis baru di pinggiran sungai, Fernando ingin membuat area itu hijau kembali dengan membeli sebuah pabrik pengolahan ikan tradisional di area itu yang membuang limbahnya ke sungai. Fernando berencana memberi nama Angel's Park di area hijau itu sebagai hadiah pada Viona saat melahirkan nanti, maka dari itu ia bekerja keras membebaskan lahan itu selama beberapa hari terakhir ini. Namun karena ada beberapa rival bisnisnya yang juga menginginkan area itu untuk dibangun bar dan beberapa tempat hiburan membuat Fernando sedikit kesulitan, masalahnya saat ini yang ia lawan bukan hanya pejabat-pejabat korup saja di pemerintah kota saja namun para pengusaha yang ingin mendapatkan area itu dan memanfaatkannya dengan membangun bisnis haramnya. Area yang Fernando incar itu adalah sebuah area strategis yang ada di depan persis pusat bisnis Ottawa, karena itulah ia sedikit kesulitan.     

"Kita harus memberitahu Tuan tentang ini Justin," ucap Harry pelan.     

"Iya aku tau, tapi tidak sekarang. Masih ada Nyonya disamping Tuan, kau ingat bukan apa pesan Tuan," sahut Justin lirih, ia masih tak mengalihkan pandangannya dari laptop milik Harry.      

"Aku tau tapi ini darurat Justin…"     

"Tenanglah jangan panik, kau tau kan kalau misalkan kita panik semuanya akan berantakan. Untuk saat ini lebih baik kita cari satu persatu orang-orang ini siapa saja, sehingga kita bisa tau lebih jelas siapa musuh yang sebenarnya," ucap Justin dengan cepat memotong perkataan Harry.      

Harry menganggukkan kepalanya perlahan merespon perkataan Justin, ia lalu duduk di kursinya kembali dan mulai mengamati satu persatu wajah orang yang tertangkap kamera itu. Sementara itu Justin sedang berpikir keras dan menerka-nerka bagaimana Natasya bisa tau apa yang sedang Fernando lakukan saat ini, pasalnya proyek ini adalah proyek rahasia Fernando yang tak semua staff Fernando yang tau.      

"Berarti ada pengkhianat Harry," ucap Justin pelan.     

"Pengkhianat? Apa maksudmu?"tanya Harry bingung.     

"Coba kau pikir, protek Tuan ini adalah sebuah proyek rahasia yang sedang dikerjakan oleh Tuan dalam rangka memberikan kejutan untuk Nyonya. Dalam proyek ini hanya beberapa orang saja yang terlibat, jadi sangat mustahil kalau Natasya bisa tau secepat ini kalau tidak ada yang membocorkan kepadanya," jawab Justin lirih.     

Brakkk     

Harry memukul meja dengan keras mendengar perkataan Justin, ia tak percaya proyek rahasia ini bisa bocor keluar.      

"Jangan berlebihan, jantungku bisa lepas dari tempatnya brengsek!!!" hardik Justin kesal.     

"Aku sedang benar-benar marah Justin, bagaimana bisa proyek ini bocor. Sedangkan tak semua staff tau. Hanya kau, aku Tuan Fernando dan team legal perusahan saja yang tau. Lalu bagaimana bisa kabar ini keluar Justin, sangat tidak masuk akal," sahut Harry penuh emosi.     

"Wait, tadi kau bilang team legal Endurance Corporation. Fix, aku yakin penghianatnya dari kumpulan pengacara itu Harry!!!"pekik Justin dengan keras.     

"Pengacara...ah kenapa aku tak berfikir kearah itu, tapi bagaiamana kita sia tau siapa yang membocorkan hal ini. Pengacara Tuan untuk perusahaan ada sekitar sepuluh orang Justin, kita tak bisa asal tuduh kalau begini,"ucap Harry pelan.     

"Justru ini mudah, kita hanya tinggal mencari tau saja siapa pengkhianatnya dari sepuluh orang itu. Untuk caranya nanti kita tanya ke Tuan saja, Tuan sangat ahli untuk mencari pengkhianat. Lebih baik kau pastikan saja orang-orang yang datang ke rumah Natasya itu, urusan pengkhianat itu aku akan bicara langsung pada Tuan." Justin tersenyum tipis saat bicara pada Harry.     

Harry menganggukkan kepalanya perlahan mendengar perkataan Justin, ia lalu kembali melanjutkan pekerjaannya untuk mencari tahu siapa-siapa saja yang datang ke rumah Andy Kwan yang kini sudah menjadi milik Natasya. Karena Harry sudah sibuk dengan pekerjaannya, Justin lalu meninggalkan ruang kerja untuk menemui Fernando. Ia harus segera mengabarkan berita ini pada Fernando agar Fernando bisa mengambil tindakan secepatnya, karena jika dibiarkan maka rencana Fernando untuk memberikan kejutan pada Viona akan gagal.      

Saat Justin keluar dari ruang kerja ia bertemu dengan Fernando yang baru masuk, dengan cepat ia menganggukkan kepalanya pada Fernando sebagai bentuk penghormatannya pada Fernando. Namun sebenarnya itu bukan sebuah bentuk penghormatan biasa, itu adalah sebuah kode yang biasa ia lakukan pada Fernando jika ada hal penting terjadi. Fernando yang memahami kode dari Justin pun kemudian tersenyum tipis, secara tiba-tiba ia meraih tubuh Viona dan menggendong ala bridal style tanpa aba-aba sehingga membuat Viona memekik kaget.      

"Babe…"     

"Its ok, aku ingin kita lebih cepat sampai di kamar," bisik Fernando pelan mencoba menjelaskan alasannya menggendong Viona secara tiba-tiba seperti itu.     

"Jangan macam-macam, aku lelah," jawab Viona lirih dengan wajah yang bersemu merah, setiap mendengar perkataan Fernando yang ingin cepat sampai di kamar ia langsung was-was.      

"Haha kau tenang saja sayang, aku tau. Kita hanya tidur, lagipula hari sudah malam dan kau juga sudah kenyang. Kalian bertiga harus banyak istirahat," sahut Fernando dengan cepat.     

"Janji ya,"     

"Iya janji, sudah ayo pegangan yang kuat. Aku harus naik tangga," ucap Fernando lembut.     

Tanpa diperintah dua kali Viona lalu melingkarkan kedua tangannya di leher Fernando dengan lebih kuat, dalam posisi seperti itu wajahnya sangat dekat dengan sang suami. Bisa melihat Fernando sedekat itu membuat Viona tersipu, ia kini menyadari satu hal kenapa banyak wanita yang tak bisa melupakan Fernando.  Ketampanan Fernando yang sesempurna itulah yang menjadi salah satu alasan para wanita itu belum bisa melupakan Fernando.      

"Aku tau aku tampan, jangan melihatku seperti itu terus," ucap Fernando tiba-tiba mengagetkan Viona yang sedang mengagumi ketampanan Fernando.      

"Ja-jangan besar kepala, aku tak melihatmu terus. Aku tak sedang mengagumimu," jawab Viona tergagap.     

"Babe, aku mengenalmu sejak kau masih remaja. Tatapan matamu masih sama seperti saat kita pertama kali bertemu di tempat kerjamu itu, kau melihatku tanpa berkedip seolah ingin memakanku bulat-bulat waktu itu. Sama seperti yang kau lakukan baru saja." Fernando berbisik lirih menggoda Viona.     

"Siapa yang melihatmu tanpa berkedip, a-aku tak melakukan itu," sahut Viona dengan nada meninggi.      

"Iya iya istriku yang baik ini tak melakukan itu, ia hanya meremas mantelku saja dengan sangat kuat saat itu dengan wajah yang bersemu merah seperti saat ini," jawab Fernando kembali.     

"Fernaaannddooooo!!!! Aku tak melakukan itu!!!"jerit Viona dengan keras sambil menyembunyikan wajahnya ke arah dada bidang Fernando.      

Melihat Viona tersipu malu seperti itu membuat Fernando tertawa terbahak-bahak, ia senang sekali mengingat pertemuan pertamanya dengan Viona yang masih polos delapan tahun yang lalu.      

"Sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah bersumpah untuk memilikimu babe," bisik Fernando lirih sambil mencium rambut hitam Viona.      

"Gombal…"     

"I'm serious, I fell in love with you from the first sight, It might sound strange but it's a fact, I fell in love with an innocent teenager who is now my wife," ucap Fernando kembali dengan lembut.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.