You Are Mine, Viona : The Revenge

Kejutan



Kejutan

0Viona dan Fernando terlihat duduk disebuah restoran terbaik yang ada di Paris, bahkan kabarnya restoran tempat mereka makan saat ini adalah restoran yang mendapat tiga bintang dari Michelin. Restoran yang mereka datangi itu adalah sebuah restoran yang menyajikan berbagai makanan yang harganya menguras dompet siapapun yang bergaji diatas standar, bahkan untuk gaji seorang dokter seperti Viona saja hanya cukup untuk makan tiga porsi saja makanan yang ada di restoran ini. Namun hal itu tak berlaku pada untuk seorang Fernando Grey Willan dimana perusahaannya dapat yang menghasilkan 10.000$ per menit, makanan semahal apapun bisa dibeli oleh Fernando hanya dalam sekali satu jentikan jari saja. Apalagi di Paris ia memiliki sebuah perusahaan yang sudah berkembang dengan baik dan setelah makan siang ini ia berencana untuk mengajak Viona berkunjung ke perusahaannya itu, perusahaan yang ia bangun saat sedang patah hati pasca berpisah dengan Viona.     
0

"Silahkan dinikmati tuan nyonya," ucap seorang pelayan pada Fernando dan Viona dengan ramah.     

"Terima kasih," jawab Fernando dengan cepat.     

Fernando dan Viona tersenyum melihat berbagai makanan mewah ada di depan matanya, setelah pelayan yang mengantarkan makanan itu pergi meninggalkan meja mereka berdua kemudian mulai makan bersama. Viona yang belum pernah makan makanan seperti itu nampak sangat menikmati dengan penuh syukur sementara itu Fernando hanya biasa saja, karena semua makanan yang ada di hadapannya adalah makanan yang biasa ia nikmati sejak masih muda dan bukan makanan yang mewah baginya.      

"Apa kau suka makanan di restoran ini?" tanya Fernando perlahan pada Viona.      

"Kenapa semua makanan yang ada didepan kita ini rasanya sangat enak sekali Fernando? aku belum pernah makan makanan seperti ini, bahkan koki yang ada di istana dulu saja tidak membuat makanan seenak ini," jawab Viona jujur.      

"Tentu saja, restoran ini memiliki penghargaan bintang tiga dari Michelin yang merupakan penghargaan tertinggi untuk sebuah restoran yang menyajikan makanan mewah dari bahan-bahan yang luar biasa yang seperti sedang kita nikmati ini. Jadi sudah dapat dipastikan kalau rasanya pasti sangat luar biasa," ucap Fernando sambil tersenyum.      

"Dunia orang kaya benar-benar mengerikan," celetuk Viona pelan sambil memasukkan potongan daging yg steak terbaik ke dalam mulutnya.      

"Maka dari itu kau harus mulai membiasakan makan makanan seperti ini di Kanada nanti babe, jangan pernah sungkan. Suamimu adalah Fernando, aku bahkan bisa memberikan makanan yang jauh lebih enak dan nikmat daripada makanan ini setiap hari di Kanada. Jadi kau jangan pernah berfikir 2 kali jika ingin makan makanan seperti ini jika kita sudah pulang nanti," sahut Fernando perlahan.      

Viona hanya tersenyum mendengar perkataan suaminya itu, pasalnya selama ini ia memang selalu menolak jika diajak Fernando pergi ke sebuah restoran mewah. Viona selalu beranggapan bahwa  mereka punya koki terbaik yang bisa membuatkan mereka makanan di apartemen, sehingga tak perlu pergi ke luar restoran lagi untuk menikmati makanan enak yang mahal. Lagi pula waktunya yang sibuk sebagai dokter tak membuatnya memiliki waktu banyak untuk menikmati makanan seperti ini di Ottawa.      

Tiga puluh menit kemudian Fernando dan Viona sudah menyelesaikan makan siang mereka, Fernando kemudian mengajak Viona untuk pergi ke perusahaannya yang berada di pinggiran kota Paris. Ia ingin menunjukkan perusahaan itu kepada Viona secepatnya, perusahaan yang ia bangun dengan penuh perjuangan yang sebenarnya ia ingin berikan kepada anak mereka yang sudah meninggal.     

Di dalam mobil Viona nampak tak nyaman karena kekenyangan, ia terlihat berganti-ganti posisi duduk karena perutnya tak nyaman padahal ia hanya makan dua potong daging steak saja. Sementara itu Fernando terus berkonsentrasi membawa mobilnya pergi ke pinggiran kota sambil sesekali melirik kearah Viona sambil tersenyum.     

"Makanya babe, next kalau memang kalau sudah tidak kuat untuk memakan makananmu jangan dipaksakan, lihat saja kau sendiri juga bukan yang kena masalah," ucap Fernando perlahan sambil mengacak-acak rambut Viona dengan gemas.     

"Aku tak menghabiskan semuanya, aku hanya makan makanan yang ada di piringku saja kok. Salah siapa kau memesan daging steak seenak itu, aku kan jadi tidak tega untuk tak menghabiskannya. Lagipula di luar sana banyak sekali orang yang tidak mampu makan, makanya aku tak mau menyia-nyiakan makanan yang ada di atas piring ku,"jawab Viona jujur.     

"Istriku memang terlalu baik, aku tau kau memang luar biasa tapi tenang saja. Makanan yang ada ditiga piring yang belum kita sentuh itu akan menjadi milik para tunawisma yang yang akan datang ke restoran itu setiap sore hari, jadi kau tak usah khawatir makanan yang tak kita habiskan itu sia-sia," sahut Fernando sambil tersenyum.     

"Benarkah kau serius bukan?! tapi benar kan mereka tidak memberikan makanan sisa kepada para tunawisma itu, mereka hanya akan memberikan makanan yang tak disentuh oleh para tamu kan?" tanya Viona tak percaya.     

"Iya mereka akan memberikan makanan yang belum disentuh oleh para tamunya seperti makanan kita tadi jadi kau tak usah khawatir," jawab Fernando dengan cepat.     

"Syukurlah kalau begitu, aku jadi tidak merasa bersalah pada makanan yang belum kita habiskan itu. Lain kali kalau kita hanya makan berdua tolong jangan pesan menu lebih dari tiga macam, tadi kau memesan enam macam jenis makanan yang berbeda sementara hanya kita berdua yang memakannya. Untung saja restoran itu mau memberikan makanan yang itu kepada para tunawisma coba saja kalau makanan itu dibuang betapa sayangnya makanan-makanan itu," ucap Viona lirih.     

Fernando hanya tersenyum mendengar perkataan istrinya ia tak mau berdebat lagi dengan Viono, karena tadi memang murni kesalahannya yang begitu banyak memesan makanan sampai lupa kalau yang ia ajak makan adalah seorang wanita yang tidak terlalu rakus dengan makanan-makanan enak seperti itu. Dulu saat Fernando mengajak para wanita lainnya di masa lalunya mereka selalu merengek-rengek ingin diajak ke sebuah restoran mewah dan membuatnya merasa malu karena ingin mencoba semua makanan, namun saat ini ketika ia mengajak sang istri justru Viona menunjukkan hal yang sangat berbeda dengan para wanita itu. Inilah yang membuat Fernando semakin mencintai Viona, sikapnya yang murah hati dan punya attitude yang sangat tinggi benar-benar membuatnya tak bisa berpaling ke lain hati.      

"Tempat apa ini ?" tanya Viona pelan pada Fernando ketika mereka berhenti ke sebuah gedung lantai 10 yang ada di pinggiran kota Paris.     

"Kantor Endurance Corporation," jawab Fernando sambil tersenyum.     

"Bukankah kantor itu ada di Ottawa?" tanya Viona bingung.     

"Ya sudah ayo keluar, nanti akan aku jelaskan lebih jauh," jawab Fernando sambil tersenyum.     

Tanpa bicara Viona kemudian mengikuti suaminya membuka pintu mobil dan keluar menuju ke area gedung yang dijaga oleh seorang security yang sedang berdiri, sementara tak jauh dari security itu terlihat beberapa orang security lainnya sedang memeriksa barang-barang yang datang. Melihat ada Fernando datang security itu langsung berlari ke arah Fernando, ia memang sangat mengenal Fernando dengan baik. Pasalnya sejak perusahaan itu dibangun dari nol Fernando ada di tempat pembangunan sehingga semua karyawan mengenalinya termasuk para security itu.      

"Selamat datang kembali Tuan," sapa sang security ramah pada Fernando.     

"Terima kasih, bagaimana kabarmu apakah ada kesulitan selama bekerja di sini?" tanya Fernando sambil tersenyum.     

"Tidak tuan, saya sangat senang bekerja di tempat ini. Semua karyawan pun merasa nyaman karena pihak manajemen memperlakukan kami semua secara adil dan manusiawi," jawab sang sekuriti sambil tersenyum penuh arti pada Fernando.     

"Baguslah kalau begitu, karena itulah yang aku harapkan," sahut Fernando pelan q sambil tersenyum.     

"Oh iya kenalkan ini istriku dokter Viona Angel Willan," imbuh Fernando pelan memperkenalkan Viona pada sang security.      

"Senang bertemu dengan anda nyonya, perkenalkan nama saya Joshua saya adalah kepala security di perusahaan Endurance Corporation yang ada di Paris ini," ucap sang security ramah.     

"Senang juga bertemu dengan anda Joshua," jawab Viona pelan sambil tersenyum.     

Setelah berbasa-basi dengan para security lainnya Fernando dan Viona kemudian berjalan kaki memasuki area gedung yang jalanannya tertata dengan sangat apik dan asri sekali, karena di sepanjang jalan setapak itu ditata berbagai jenis bunga yang sangat indah.      

"Apa kau suka babe?" tanya Fernando tiba-tiba mengangetkan Viona yang sedang melihat kondisi sekeliling perusahaan.     

"Tentu saja, tempat ini indah. Sebenarnya ini kantor siapa dan kenapa namanya sama dengan kantormu yang ada di Ottawa?" tanya balik Viona penasaran.     

"Kantor ini akan menjadi miliknya," jawab Fernando lembut sambil menyentuh perut rata Viona.     

"Maksudmu ini…"     

"Ya, aku membangun kantor ini untuk anak kita," ucap Fernando pelan memotong perkataan Viona.     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.