You Are Mine, Viona : The Revenge

Tebakan Viona



Tebakan Viona

0Fernando terpaku mendengar perkataan Viona, ia bahkan sampai berkali-kali mengkonfirmasi pada Viona untuk memastikan pendengarannya tidak salah dengar.     
0

"A-apa kau serius?" tanya Fernando untuk kesekian kalinya pada Viona.     

"Iya," jawab Viona penuh keyakinan.     

"Why?" tanya Fernando kembali.     

"Aku ingin memastikan sesuatu," jawab Viona pelan sambil meraba wajah Fernando yang masih berlutut di hadapannya.     

"Tapi ini bukan pekerjaanmu babe, ada polisi yang bertugas mengurus masalah ini," ucap Fernando kembali, ia tak suka sekali Viona ikut terlibat dalam masalah ini.     

Viona tersenyum mendengar perkataan Fernando, ia tau kalau suaminya itu khawatir padanya. Tanpa rasa malu Viona mencium bibir Fernando dengan perlahan dihadapan semua polisi yang ada diruangan itu yang membuat Fernando kaget dan tak percaya Viona mau menciumnya dihadapan banyak orang.     

"Do you trust me?" tanya Viona lirih sesaat setelah melepas ciumannya di bibir Fernando.     

"Yes but..."     

Cup     

Sebuah ciuman Viona kembali mendarat di bibir Fernando dan berhasil membuat Fernando tak menyelesaikan perkataannya.     

"Kau boleh ikut kedalam untuk tau apa yang akan kulakukan, jadi jangan khawatir," ucap Viona kembali sambil tersenyum.     

Fernando yang masih kaget dengan perlakuan dari Viona langsung tersenyum lebar, Fernando yang garang dan dingin langsung berubah seketika saat ini. Ia bahkan menjadi sangat penurut dan langsung menyetujui permintaan Viona yang sebelumnya ia larang. Melihat perubahan sikap Fernando membuat Viona senang, ia lalu menoleh ke arah Gustaf sang kepala polisi agar membukakan pintu untuknya agar bisa masuk ke ruangan investigasi bersama dua orang polisi yang masih meminta keterangan pada Jeremy Parker dan istrinya Isabel Parker.     

Saat Viona dan Fernando masuk ke dalam ruangan investigasi nampak Jeremy Parker langsung berusaha bangun untuk mendekati Fernando namun ia tak bsia bergerak bebas pasalnya tangannya sudah diborgol menjadi satu dengan sang istri, kedua matanya langsung berbinar-binar melihat Fernando.     

"T-tolong saya Tuan Willan, saya tak bersalah. Tolong jelaskan pada para polisi ini demi hubungan baik kita dimasa lalu Tuan," pinta Jeremy Parker penuh harap pada Fernando.     

"I-ya Tuan, tolong kami berdua Tuan. Kami benar-benar tak bersalah..."     

"Lalu yang bersalah anak kalian, begitu maksudnya?" tanya Viona dengan cepat memotong perkataan Isabel.     

Isabel dan sang suami langsung menoleh ke arah Viona dengan cepat, mereka benar-benar tak menyadari kehadiran Viona karena terlalu fokus pada Fernando, karena memang sejak awal target mereka adalah Fernando bukan Viona. Namun lain halnya dengan Francie yang masih menundukkan kepalanya, ia terlihat yang paling sedih diantara mereka bertiga dan ini yang membuat Viona khawatir. Maka dari itu ia berinisiatif mengambil langkah ini walau sebenarnya bukan urusannya.     

"N-nyonya..."     

"Dokter Viona Angel Grey Willan," ucap Viona dengan lancar memotong perkataan Jeremy parker sambil tersenyum.     

"Nyonya Willan, maaf saya tak menyadari kalau anda..."     

"Tak menyadari kalau aku istri Fernando begitu maksud anda Tuan Parker?" tanya Viona dinging sambil menatap tajam ke arah Jeremy Parker yang terlihat sangat kaget.     

Glek     

Jeremy Parker nampak sangat kaget mendengar perkataan Viona, ia benar-benar sangat shock mendengar perkataan Viona. Wajahnya pun nampak seputih kertas saat ini karena sangat kaget, begitu pula dengan sang istri yang tak kalah kagetnya.     

Melihat kedua orang yang ada dihadapannya tak bisa bicara membuat Viona tersenyum, satu umpan yang ia pasang sudah berhasil disantap oleh kedua sasarannya. Dengan perlahan Viona duduk disebuah kursi yang ada dihadapan Jeremy parker dan istrinya, ia lalu membuka satu koper yang berisi uang pecahan 100$ yang baru diambil oleh Fernando sebelumnya di Bank.     

"A-apa maksudnya ini nyonya?" tanya Isabel Parker dengan cepat, ia sangat shock melihat uang yang ada dihadapannya.     

"Ini bisa menjadi milik kalian berdua setelah kalian menjawab beberpa pertanyaan mudah dariku," jawab Viona sambil tersenyum.     

"B-benarkah ini akan menjadi milik kami nyonya?" tanya Jeremy Parker penuh semangat.     

"Bahkan bukan hanya ini masih ada dua koper lagi yang bisa kalian bawa pulang," jawab Viona santai sambil memberikan kode pada Damien dan Hailey sang polisi wanita yang membawa koper berisi uang agar dibawa ke atas meja.     

Damien dan Hailey yang bisa membaca kode dari Viona langsung berjalan perlahan ke arah meja dan meletakkan koper yang sudah mereka buka di atas meja tepat disamping koper yang Viona letakkan pertama kali. Seperti dugaan Viona sebelumnya Jeremy Parker dan Isabel istrinya langsung terbelalak lebar saat melihat uang pecahan 100$ dihadapannya sebanyak tiga koper, batin Viona menangis melihat ekpresi sepasang suami istri dihadapannya. Padahal dari tadi ia berharap akan melihat ekspresi lain dari sepasang suami istri ini, namun kenyataannya bertolak belakang dengan apa yang ia harapkan.     

Saat Jeremy Parker dan istrinya masih terpana dengan uang yang ada dihadapannya mendadak Viona menutup ketiga koper itu dengan cepat, sehingga membuat Jeremy Parker dan istrinya terlihat kecewa ketika tak melihat uang-uang itu kembali.     

"Kalian bisa mendapatkan semua ini setelah menjawab beberapa pertanyaan sederhana dariku," ucap Viona pelan dengan nafas naik turun berusaha menahan kesabaran.     

"Baik nyonya, silahkan anda ingin bertanya apa pada kami. Kami siap menjawabnya," sahut Jeremy Parker penuh semangat.     

Viona menggigit bibir bawahnya perlahan sambil menarik nafas panjang, Fernando yang berdiri didekat pintu terlihat grogi karena ikut penasaran dengan pertanyaan sang istri.     

"Apa Francie anak kandung kalian?" tanya Viona pelan memulai pertanyaan.     

"T-tentu saja, dia anak pertama dan satu-satunya kami nyonya," jawab Jeremy Parker dengan penuh semangat, ia merasa kalau pertanyaan dari Viona sangat mudah.     

"Seberapa penting Francie bagi kalian?" tanya Viona kembali.     

"Tentu saja penting nyonya karena dia kan..."     

"Sumber penghasilan kalian maksudnya?'tanya Viona pelan memotong perkataan Isabel Parker.     

"A-apa maksud anda nyonya, kenapa anda bicara seperti itu?" tanya balik Isabel parker tergagap.     

Alih-alih menjawab pertanyaan wanita setengah baya yang ada dihadapannya Viona justru membuka kembali koper-koper yang ada dihadapannya satu demi satu yang kembali membuat kedua mata Jeremy Parker dan istrinya kembali berbinar-binar.     

"Ok last question, berapa harga putrimu satu kali kencan?" tanya Viona to the poin, ia sudah tak bisa menahan dirinya lebih lama lagi dihadapan suami istri tak bermoral yang ada dihadapannya ini.     

"Tergantung nyonya, kalai hanya menamani makan bisa sekitar 5000$-8000$ tapi kalau sampai check in ke hotel sekitar 12.000$ sampai 15.000$," jawab Jeremy Parker dengan cepat tanpa jeda.     

Mendengar perkataan Jeremy Parker yang spontan itu membuat dada Viona terasa sakit, ternyata tebakannya benar. Francie benar-benar sudah menjadi alat mereka untuk mendapatkan uang, bukan hanya Viona yang kaget namun hampir semua orang yang ada diruangan itu kaget termasuk Fernando.     

"Bahkan seekor singa saja tak akan tega memakan anaknya sendiri tapi ini ada orang tua kandung yang tega menjual anaknya demi uang, aku benar-benar tak menyangka akan menemui orang seperti kalian berdua. Aku kira dulu hanya orang tua kandungku saja yang jahat karena membuangku di panti asuhan ketika aku baru dilahirkan akan tetapi ternyata ada yang lebih jahat dari mereka berdua yaitu kalian berdua yang tega menjadikan anak gadis kalian yang masih dibawah umur ini menjadi wanita pelayan para pria hidung belang, apa kalian tak sadar efek pada Francie? Mungkin dia terlihat senang karena bisa bertemu banyak pria kaya yang berbeda yang bisa memberikan ia banyak uang tapi apa kalian tau bagaimana dengan psikisnya? Luka yang kalian buat ini akan membekas padanya sepanjang sisa hidupnya dan entah bagaimana caranya ia akan melewati semua itu," ucap Viona pelan dengan suara bergetar menahan tangis.     

"Sebenarnya aku berharap aku tak mendengar jawaban seperti tadi dari kalian berdua, tapi ternyata tebakanku salah. Kalian lebih menghargai uang-uang yang tak seberapa ini, apa kalian tau diluar sana banyak sekali pasangan suami istri yang mengharapkan anak namun masih belum diberikan kepercayaan oleh Tuhan, masih banyak wanita-wanita yang ingin bisa hamil dan bisa merasakan sebagai ibu, masih banyak pria-pria yang ingin dipanggil daddy oleh buah hatinya. Mereka bahkan rela melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keturunan, akan tetapi kalian berdua tidak. Kalian dengan bangga dan sengaja menjual anak gadis kalian demi uang-uang ini..."     

Brakkk     

Viona membalikkan kedua koper yang ada dihadapannya secara bersamaan sehingga uang-uang yang ada dalam koper itu berterbangan dan mengenai wajah seta tubuh Jeremy Parker dan istrinya.     

"Binatang saja masih punya hati nurani dibanding kalian berdua, aku sudah memutuskan akan membawa Francie pergi dari kalian berdua. Gadis itu tak bersalah, ia berhak menikmati kehidupan yang lebih layak dari ini," imbuh Viona kembali dengan nafas tersengagal-senggal menahan emosi, ia tak percaya ada orang tau yang lebih memilih uang ketimbang darah dagingnya sendiri.     

Fernando yang kaget melihat sikap Viona langsung mendekati istrinya itu dan memeluknya dengan erat, ia tak menyangka ternyata istrinya memintanya mengambil uang untuk membuat kedua orang yang ada dihadapan mereka mengaku. Karena konsidi Viona tak stabil Fernando kemudian mengajak Viona keluar dari ruangan itu meninggalkan Jeremy Parker dan istrinya Isabel Parker yang masih kaget, sementara itu Hailey langsung membawa Francie keluar dari ruangan itu untuk dibawa menemui seorang psikiater yang sudah dipanggil sebelumnya oleh Gustaf atas permintaan Viona.     

"T-tak taukah mereka betapa sakitnya kehilangan buah hati hikss...tapi ini mereka malah tega..."     

"Sttt jangan menangis lagi sayang, aku tak bisa melihatmu menangis seperti ini," ucap Fernando pelan mencoba menengkan Viona.     

"Tolong gadis itu please...tolong dia, dia sakit Fernando...dia sedang sakit..." jawab Viona terisak.     

"Sakit...siapa yang sakit? Francie maksudmu..memangnya dia sakit apa?" tanya Fernando bingung.     

"Jiwa...jiwanya sakit Fernando, gadis itu memiliki dua kepribadian yang mengerikan. Aku bisa melihatnya Fernando...tolong dia, aku rasa luka dalam dirinya sudah terlalu besar Fernando...dia..."     

"Kyaaa....Tolooongggggg..."     

Suara teriakan minta tolong terdengar dari ruangan sebelah yang dipakai oleh seorang psikiater yang sedang bersama Francie memekakan telinga.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.